Erwan Sugiatno
Departemen Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penggunaan cu-sil denture sebagai gigi tiruan transisi pada kasus periodontitis kronis Edwin Tandra; Endang Wahyuningtyas; Erwan Sugiatno
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 3, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.60116

Abstract

Cu-Sil denture merupakan gigi tiruan yang memanfaatkan gasket elastis yang mengelilingi gigi penyangga sebagai retensi gigi tiruan. Gigi tiruan Cu-Sil digunakan pada penderita penyakit periodontal dengan kehilangan gigi, kegoyahan sisa gigi, dan kurangnya dukungan pada gigi untuk ditempatkan cengkram konvensional. Bahan elastis Cu-Sil mengelilingi servikal gigi penyangga, mencegah masuknya cairan dan makanan, sebagai bantalan dan memeganggigi asli dari plat gigi tiruan. Laporan kasus ini mengkaji penggunaan Cu-Sil denture sebagai gigi tiruan transisi pada kasus periodontitis untuk mempertahankan gigi penyangga, mengembalikan fungsi bicara, pengunyahan, penelanan dan estetik. Pasien laki- laki berusia 67 tahun datang dengan keluhan kehilangan banyak gigi rahang atas dan bawah, dan gigi yang tersisa pada rahang atas mengalami kegoyahan yaitu gigi 13, 12, dan 25. Pasien mengeluh kesulitan saat mengunyah makanan dan merasa penampilannya terganggu. Pasien ingin mempertahankan gigi yang masih ada. Tata laksana pasien terdiri dari anamnesa, pemeriksaan klinis, pencetakan model studi, pencetakan model kerja dengan alginat, menentukan relasi maksila-mandibula, penyusunan gigi, try in gigi tiruan Cu-Sil. Insersi menunjukkan retensi dan stabilisasi dan estetik baik. Dilakukan penambahan soft liner pada gigi tiruan ditempat gigi penyangga berada. Pada saat kontrol, gigi tiruan dapat dipakai mengunyah makanan, bicara pasien menjadi jelas, dan penampilan pasien sudah lebih baik. Cu-Sil denture sebagai gigi tiruan transisi pada kasus periodontitis dapat mempertahankan gigi penyangga,menambah retensi dan stabilisasi, mengembalikan fungsi bicara, pengunyahan, penelanan dan estetik.
Gigi tiruan lengkap kerangka logam sebagai alternatif perawatan pasien dengan refleks muntah Ardhianing Hardita; Heriyanti Amalia Kusuma; Titik Ismiyati; Erwan Sugiatno
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.61408

Abstract

Refleks muntah merupakan mekanisme pertahanan tubuh yang normal untuk mencegah benda asing masuk ke dalam trakea, faring, atau laring. Ada beberapa tingkatan refleks muntah pada pasien yaitu dari ringan hingga berat. Pasien dengan refleks muntah ringan jika diberi stimulus dapat merasa mual namun dapat mengkontrol respon tersebut. Pasien yang memiliki refleks muntah lebih berat menunjukkan respon yang berlebihan ketika diberi stimulus fisik atau psikologis, pada kategori ini pasien mungkin tidak dapat menerima Tindakan pencetakan, prosedur operatif, atau insersi gigi tiruan. Permukaan basis gigi tiruan akrilik yang halus jika dilapisi oleh saliva mengakibatkan sensasi licin sehingga timbul refleks muntah dan mual pada pasien. Basis gigi tiruan lengkap yang dibuat dari bahan kerangka logam memiliki kekasaran pada permukaan palatal seperti rugae palatina dan lebih tipis sehingga lebih nyaman digunakan oleh pasien. Penggunaan kerangka logam sebagai basis gigi tiruan lengkap dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi refleks muntah pasien. Tujuan laporan kasus ini yaitu mengkaji kemampuan gigi tiruan lengkap kerangka logam untuk mengurangi refleks muntah pada pasien. Kasus: Pasien laki-laki, 58 tahun datang dengan keluhan kesulitan menggunakan gigi tiruan yang lama karena refleks muntah yang dialami pasien. Pemeriksaan intraoral menunjukkan daerah tidak bergigi pada seluruh rahang atas dan bawah pasien. Tata laksana kasus: Anamnesa, pemeriksaan klinis, dan rehabilitasi protesa gigi tiruan lengkap kerangka logam pada rahang atas dan bawah. Kesimpulan: Gigi tiruan lengkap kerangka logam dapat mengurangi refleks muntah pada pasien.
Gigi tiruan sebagian lepasan immediate pada pasien dengan periodontitis agresif Iwa Arya Sakti; Suparyono Saleh; Erwan Sugiatno; Endang Wahyuningtyas
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.61412

Abstract

Gigi tiruan sebagian lepasan immediate adalah gigi tiruan yang proses pemasangannya dalam mulut pasien, dilakukan langsung setelah pencabutan gigi. Periodontitis agresif merupakan salah satu bentuk penyakit periodontal yang memiliki karakteristik berupa kerusakan jaringan periodontal yang parah dan cepat. Biasanya terjadi pada usia muda dengan kesehatan sistemik yang baik. Hal ini menyebabkan terjadinya kegoyahan hingga lepasnya gigi menjadi lebih cepat. Studi kasus ini bertujuan untuk mengkaji penatalaksanaan perawatan gigi tiruan sebagian lepasan immediate paska pencabutan gigi akibat periodontitis agresif untuk mengembalikan estetik, fonetik dan mastikasi. Pasien laki-laki usia 35 tahun datang ke RSGM UGM Prof Soedomo ingin mencabutkan gigi depan yang goyang dan ingin langsung memakai gigi tiruan karena pasien tidak mau terlihat ompong. Pada pemeriksaan intra oral gigi 16, 21, 25, 34, 44 dan 46 sudah hilang, gigi 13, 12, 11 dan 22 goyang derajat 3 serta gigi 14, 23 dan 24 goyang derajat 2. Pada gigi 33, 32, 31, 41, 42 dan 43 sudah dilakukan splinting karena mengalami kegoyahan dan resesi gingiva yang parah. Anamnesa, pemeriksaan klinis, splinting gigi 15, 14, 13, 23 dan 24, pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan immediate, pencabutan gigi 12, 11 dan 22 dilanjutkan pemasangan gigi tiruan sebagian lepasan immediate serta dilakukan pengecekan estetik, fonetik dan oklusi. Pada saat kontrol terlihat estetik pasien menjadi lebih baik, pengucapan menjadi lebih jelas serta proses mastikasi menjadi lebih baik. Gigi tiruan sebagian lepasan immediate dapat memperbaiki estetik, fonetik dan mastikasi paska dilakukan pencabutan secara langsung pada pasien dengan periodontitis agresif.
Gigi tiruan sebagian lepasan immediate sebagai solusi estetik pencabutan gigi anterior Hardi Prabowo; Endang Wahyuningtyas; Erwan Sugiatno; Heriyanti Amalia Kusuma
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.65732

Abstract

Kehilangan gigi anterior dapat menimbulkan berbagai masalah terutama estetik dan psikologis pasien. Gigi tiruan sebagian lepasan immediate adalah gigi tiruan yang proses pemasangannya dalam mulut pasien, dilakukan langsung setelah pencabutan gigi. Studi kasus ini bertujuan untuk mengkaji penatalaksanaan perawatan gigi tiruan sebagian lepasan immediate pasca pencabutan gigi anterior untuk mengembalikan dan menjaga fungsi estetik, fonetik dan mastikasi. Pasien perempuan usia 51 tahun datang ke RSGM UGM Prof. Soedomo ingin mencabutkan gigi depan yang goyang dan ingin langsung memakai gigi tiruan karena pasien tidak mau terlihat ompong. Pada pemeriksaan intraoral gigi 23, 27, 31, 41 dan 46 sudah hilang, gigi 32 dan 42 goyang derajat 3. Kebersihan mulut sedang dan tidak memiliki riwayat penyakit sistemik. Anamnesa, pemeriksaan klinis intra oral dan ekstra oral, pencetakan model kerja, peradiran gigi 32 dan 42 di model kerja, pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan immediate, perendaman gigi tiruan lepasan dengan rivanol, pencabutan gigi 32 dan 42, serta pemberian spongostan pada soket gigi 32 dan 42. Pemasangan gigi tiruan sebagian lepasan immediate dilakukan setelah pencabutan gigi dan pengecekan estetik, fonetik dan oklusi. Pada saat kontrol terlihat estetik pasien menjadi lebih baik, pengucapan menjadi lebih jelas serta proses mastikasi menjadi lebih baik. Gigi tiruan sebagian lepasan immediate dapat memperbaiki estetik, fonetik dan mastikasi pasca dilakukan pencabutan gigi anterior dan pemasangan secara langsung pada pasien.
Penggunaan gigi tiruan untuk rehabilitasi perubahan otot wajah akibat kehilangan gigi Intan Ruspita; Esti Tjahjanti; Erwan Sugiatno; Haryo Mustiko Dipoyono
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.46389

Abstract

Perubahan dimensi jaringan lunak dan tulang paska pencabutan gigi dapat menyebabkan perubahan estetika wajah. Hal ini disebabkan karena gigi berfungsi untuk mendukung otot wajah, tanpa dukungan gigi wajah terlihat berkerutdan lebih tua. Perubahan yang terlihat pada wajah meliputi lipatan nasolabial menjadi lebih dalam, sudut mulut turun, bibir menipis, bibir atas terlihat panjang dan hidung terlihat lebih besar akibat hilangnya dukungan bibir atas. Usaha yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan tersebut adalah pembuatan gigi tiruan yang dapat mendukung kembali otot wajah. Tujuan artikel ini yaitu untuk menginformasikan akibat kehilangan gigi pada perubahan otot wajah dan usaha memperbaikinya menggunakan gigi tiruan. Seorang wanita usia 67 tahun datang ke RSGM Prof Soedomo dengan keluhan merasa rendah diri karena wajah terlihat lebih tua akibat hilangnya seluruh gigi pada rahang atas dan bawah. Tatalaksana kasus 1). Anamnesa, 2). Pemeriksaan klinis dan radiografis, 3). Pencetakan rahang, 4). Pembuatan gigi tiruan lengkap (GTL) kerangka logam untuk rahang atas dan rahang bawah, 5). Insersi GTL. Pembuatan GTL pada rahang atas dan rahang bawah yang sesuai dengan kaidah pembuatan gigi tiruandapat memperbaiki estetika akibat hilangnya dukungan otot wajah. Kesimpulan dari penggunaan GTL konvensional yang dibuat sesuai dengan prinsip prostodontik yang ditetapkan dapat mengembalikan estetika otot wajah akibat kehilangan gigi.