Claim Missing Document
Check
Articles

Retainer Kaitan Presisi Ekstrakorona Pada Kasus Kennedy Klas I Rahang Bawah Kartika, Fajar; Wahyuningtyas, Endang; Sugiatno, Erwan; AK, Heriyanti
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia Vol 21, No 1 (2014)
Publisher : Majalah Kedokteran Gigi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rehabilitasi gigi yang hilang dengan gigi tiruan sebagian lepasan adalah untuk memperbaiki fungsi pengunyahan, estetika, fungsi bicara, mempertahankan gigi dan jaringan yang masih ada, menjaga stabilitas oklusi, serta mengembalikan kenyamanan pasien. Penggunaan gigi tiruan dengan retainer kaitan presisi menjadi pilihan karena dapat meningkatkan kenyamanan pasien dalam memakai gigi tiruan. Kaitan presisi adalah suatu perangkat interlocking kecil untuk menghubungkan gigi tiruan dengan gigi pegangan yang dapat memberikan manfaat biomekanik dan estetis. Laporan kasus ini bertujuan memberikan informasi tentang gigi tiruan dengan kaitan presisi ekstrakorona pada kasus Kennedy klas I rahang bawah untuk meningkatkan kenyamanan pasien dalam memakai gigi tiruan. Pasien perempuan usia 56 tahun datang ke klinik Prostodonsia RSGM Prof. Soedomo ingin dibuatkan gigi tiruan baru. Pasien sebelumnya telah mengunakan gigi tiruan kerangka logam pada rahang atas (RA) dan rahang bawah (RB), namun merasa kurang percaya diri dan tidak nyaman dengan gigi tiruannya. Pasien ingin dibuatkan gigi tiruan yang tidak menggunakan plat yang melintang pada rahang bawahnya. Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan rahang bawah dengan retainer kaitan presisi ekstrakorona. Tatalaksana perawatan 1)Pencetakan rahang untuk model diagnostik, 2)Preparasi gigi penyangga, 3)Pencetakan model kerja dan pembuatan mahkota sementara, 4)Try in coping kaitan presisi RB, 5)Pencatatan hubungan RA-RB, 6)Prosesing lab, 7)Insersi, 8)Kontrol. Gigi tiruan sebagian lepasan rahang bawah dengan retainer kaitan presisi ekstrakorona dapat digunakan pada kasus Kennedy klas I untuk meningkatkan kenyamanan pasien.ABSTRACT: Mandibular Extracoronal Precission Attachment Retainer On Mandibular Kennedy Class I Cases. Rehabillitation of missing teeth with removable partial denture is to restore mastication, aesthetic, speech functional, preserve the teeth and remaining tissue, maintaining the occlusal stabilities, and to restore patient comfort of using removable partial denture. Removable partial denture with precision attachment become an option because it can increase patient comfort when using denture. Precision attachment is a small interlocking device to connect prosthesis and abutments that offer a variety of solutions to the challenge of balance between biomechanical benefit and aesthetic appeal. This case report aims to provide more option of removable partial denture with extracoronal precision attachment on mandibular Kennedy class I cases to enhance patient comfortability when using dental prosthesis. A 56 years old female patient came to the Prosthodontics clinic of RSGM Prof. Soedomo want to made a new denture. The patient had previously been using metal frame denture on the upper jaw and mandible, but feel less confident and uncomfortable with the denture. Patient want to be made a new denture that do not use transverse plate on the lower jaw. Removable partial denture with extracorona precision attachment for the lower jaw was suggested. The case management were: 1) Jaw impression for diagnostic model, 2) Abutment preparation, 3) Working cast impression and temporary crown make, 4) Lower jaw precision attachment try in coping, 5) Upper and lower jaw relation recording, 6) Lab. Processing, 7) Insertion, 8) Control. Conclusion: Removable partial denture for lower jaw with extracorona precision attachment can be used to improved patients comfort.
Rehabilitasi Prostetik Protesa Jari dengan Bahan Silikon Rtv untuk Mengembalikan Bentuk dan Estetik Subiantari, Ayu Agung; Wahyuningtyas, Endang; Mustiko D, Haryo
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia Vol 21, No 1 (2014)
Publisher : Majalah Kedokteran Gigi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tangan memiliki fungsi utama untuk menggenggam dan meraba. Organ ini dipergunakan untuk sarana komunikasi penting yang menunjukkan bahasa tubuh dan kontak sosial. Amputasi pada jari atau sebagian jari tangan merupakan kasus yang paling sering dijumpai sebagai bentuk hilangnya sebagian tangan yang dapat menimbulkan dampak buruk secara fisik, psikologis, maupun kerugian secara ekonomi bagi individu. Rehabilitasi prostetik pada  amputasi jari menjadi pertimbangan ketika rekonstruksi mikro vaskular merupakan kontraindikasi atau perawatan mengalami kegagalan. Tujuan dari studi kasus ini adalah  mengkaji rehabilitasi prostetik protesa jari menggunakan bahan silikon RTV untuk mengembalikan bentuk dan estetik. Pasien telah menyetujui kasusnya dipublikasikan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Pasien laki- laki, 24 tahun datang dengan keluhan kehilangan sebagian jari telunjuk kanan . Riwayat trauma disebabkan oleh tangan kanannya tergilas mesin bubut 6 tahun yang lalu. Tatalaksana kasus : Anamnesa, pemeriksaan klinis, dan rehabilitasi prostetik protesa jari dengan ahan silikon RTV. Protesa jari dengan estetik yang baik dapat memberi dukungan psikologis terhadap pasien.ABSTRACT: Rehabilitation Finger Prosthesis with RTV Silicone to Restore Form and Esthetic. The hand has basic functions like grasping and feeling. It is a mean of communication and is of mayor importance for body language and social contact. Finger and partial finger amputations are some of the most frequently encountered forms of partial hand loss causing devastating physical, psychosocial and economic damage to an individual.  Prosthetic rehabilitation of amputed finger is considered when micro vascular reconstruction is contraindicated or unsuccessful. The purpose of  case study is to review rehabilitation finger prosthesis with RTV silicone to restore form and esthetic. Case : A 24 year old male patient with the complaint of the partially lost right index  He had a history of trauma to his right hand on a mechanical  lathe 6 years ago : History talking, clinical examination, rehabilitation finger prosthetic with silicon RTV. A well fabricated esthetic prosthesis can help in providing the patient with psycological support
Gigi Tiruan Overlay Thermoplastic Resin Pada Pasien Celah Bibir dan Palatum Amalia, Elka Ayu; Kusuma, Heriyanti Amalia; Wahyuningtyas, Endang
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : Majalah Kedokteran Gigi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus celah bibir dan palatum, adalah kasus yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dalam hal perbaikan bila dibandingkan dengan kasus kecacatan lain yang disebabkan oleh cacat bawaan maupun dapatan lain. Karena kasus celah bibir dan palatum meminta perhatian khusus pada tahap-tahap perbaikannya, serta memerlukan kolaborasi antar disiplin ilmu kedokteran untuk mendapatkan hasil yang optimal. Prostodonsi adalah salah satu bidang kedokteran gigi yang memegang peranan menentukan hasil akhir dari rangkaian perawatan yang telah dilakukan. Gigi tiruan overlay adalah gigi tiruan lepasan yang digunakan untuk mengurangi penyempitan rahang atas dan perbedaan dalam dimensivertikal. Tujuan dari artikel ini adalah membahas perawatan yang lebih nyaman dengan gigi tiruan overlay thermoplastic resin untuk kasus celah bibir dan palatum. Seorang pasien perempuan, 25 tahun, datang dengan keluhan ingin perbaikan estetik pada regio anterior rahang atas, untuk menutupi defek sisa hasil operasi penyatuan celah palatum yang telah dilakukan ketika balita. Tatalaksana kasus: 1) Anamnesa, 2) Pemeriksaan klinis dan radiografis, 3) Pencetakan model studi, 4) Pencetakan model kerja, 5) Pemasangan pada artikulator, 6) Penyusunan gigi, 7) Pasang coba model malam, 8) Processing laboratorium, 9) Insersi, 10) Kontrol. Kesimpulan: Perawatan pasien celah palatum dengan gigi tiruan overlay thermoplastic resin memberikan kenyamanan, perbaikan estetis sehingga menimbulkan dampak psikologis yangbaik pada pasien. ABSTRACT: Thermoplastic Resin Overlay Denture On Cleft Lip And Palate Patient (A Case Report). Background: Cleft lip and palate has a degree of difficulities in habilitativeness among other congenital or acquired handicaps. Because this case requires a special attention on the habilitation stage, also requires an interdiciplinary collaboration in medical professions in order to achieve optimal results. Prosthodontics is a part in dentistry that has a role in determining the final results of a series of treatments that have been performed. Overlay denture is a removable prosthesis which are used toalleviate maxillary constriction and discrepancies in vertical dimension. Purpose: To give more comfortable treatment with overlay denture on cleft lip and palate case. Case: A 25 years old female patient, with the chief complaint of the aesthetic on her maxillary anterior region. Requires a treatment to covered her defect, post cleft lip and palate operations that have been performed when she was a child. Case management: 1) Anamnesis, 2) Clinical and radiographic examination, 3) Study model impressions, 4) Working model impressions, 5) Articulator mounting, 6) Artificial teeth arrangement, 7) Wax model try-in, 8) Laboratorium processing, 9) Insertion, 10) Control. Conclusion: Treatment of a cleft lip and palate case with a thermoplastic resin overlay denture can delivered comfort, and aesthetic improvement which can gives the patient a positive physiological impact.
The effect of nanoparticles TiO2 on the flexural strength of acrylic resin denture plate Tandra, Edwin; Wahyuningtyas, Endang; Sugiatno, Erwan
Padjadjaran Journal of Dentistry Vol 30, No 1 (2018): March
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Padjadjaran, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.611 KB) | DOI: 10.24198/pjd.vol30no1.16110

Abstract

Introduction: Acrylic resin is still the most commonly used denture base material due to its ideal properties. However, acrylic resin denture fractures are still considered a major unsolved problem thus the addition of nanoparticles as filler was performed to increase its mechanical properties. The purpose of this study was to discovered the effect of nanoparticles TiO2 on the flexural strength of acrylic resin denture plate. Method: This study used 27 heat-cured acrylic resin specimens sized 65 x 10 x 2.5 mm. The samples were divided into three concentration groups (n = 9), the control group; 1% of nanoparticles TiO2; and 3% of nanoparticles TiO2. The flexural strength was tested using the Universal Testing Machine. All data were analysed using the one-way ANOVA test with 95% confidence level then continued with the Least Significant Difference (LSD) test. Results: There were significant flexural strength differences in different concentration of nanoparticles TiO2. The highest flexural strength value was found in the 1% of nanoparticles TiO2 group (106.99 ± 6.09 MPa), whilst the lowest flexural strength value was found in the 3% of nanoparticles TiO2 group (91.64 ± 5.38 MPa). Significant flexural strength difference was found between the control group and the 1% of nanoparticles TiO2 group, and also between the 1% of nanoparticles TiO2 group with the 3% of nanoparticles TiO2 group (p < 0.05). Conclusion: From this study can be concluded that concentration of 1% of nanoparticles TiO2 was able to increase the flexural strength of acrylic resin denture plate.
MODEL PENATAAN KAWASAN DAN PENATAAN BANGUNAN DI RENCANA WADUK CILIWUNG HULU CISARUA BOGOR Wahyuningtyas, Endang; Romadhon, Eri Setia; Lubena, Lubena
MODUL Vol 16, No 1 (2016): Modul Volume 16 Nomer 1 Tahun 2016 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2083.695 KB) | DOI: 10.14710/mdl.16.1.2016.13-20

Abstract

Banjir yang seringkali melanda Kota Jakarta dan sekitarnya, mendorong pemerintah untuk segera melaksanakan rencana pembangunan waduk yang pernah tertunda. Pembangunan waduk diharapkan dapat mengendalikan debit air yang masuk ke Jakarta melalui Sungai Ciliwung sehingga bencana banjir dapat teratasi. Waduk bertujuan mengendalikan debit air dari DAS Ciliwung Hulu. Serangkaian studi kelayakan penentuan lokasi waduk telah dilakukan. Data tahun 2009, PU akan membangun waduk di wilayah Cisarua. Tetapi berdasarkan informasi BBWS bulan April 2015, waduk yang akan dibangun berjenis Waduk Kering (Dry Dam) di wilayah Megamendung. Pembangunan waduk akan berpengaruh secara fisik dan sosial pada masyarakat Megamendung khususnya di lokasi penelitian yaitu Desa Cipayung Dusun 3. Masyarakat akan terbagi menjadi dua kelompok Terdampak (yang terkena imbas pembangunan waduk) yaitu Terdampak waduk dan Terdampak Greenbelt. Keduanya memiliki implikasi tersendiri bagi masyarakat. Penelitian ini memberikan suatu model penataan kawasan dan bangunan di sekitar waduk yang berbasis pada potensi wilayah, setelah sebelumnya menggali pendapat dan harapan masyarakat melalui kuesioner. Setelah melalui analisis dalam lembar periksa dari Metode Kaizen, selanjutnya ditetapkan suatu sasaran yang sesuai dengan pendapat dan harapan masyarakat di Lokasi Penelitian.
The effect of paint types toward iris color changes of ocular prosthetics Sarjono, Gunawan Sri; Ismiyati, Titik; Wahyuningtyas, Endang
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia Vol 6, No 1 (2020): April
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/majkedgiind.38706

Abstract

Ocular prosthetics are mainly created to meet the aspect of esthetic consideration. The paint application in ocular prosthetics construction is remaining an option for Prosthodontist. This study aims to examine the effect of types of paint toward iris color change of the ocular prosthetics. Three black types of paint: oil paint (Maries Oil Color, China), automotive paint (Avian, Indonesia), and acrylic paint (Sakura, Japan) were used to paint paper disc to produce 27 iris ocular prosthetics. Chromameter was used to examine the first and the final color after acrylic processing using themicrowave. The measurement results in the process using Commission Internationale de l’Eclairage. One-way ANOVA test showed significant differences between the three types of paints on ocular prosthetics (p<0.05). The LSD test revealed that oil paint groups had more significant results than the automotive paint group and acrylic paint group, while the automotive paint group did not have significant differences with the acrylic paint group (p>0.05). Thus, it is conclusive that oil paint influences the iris color change of the ocular prosthetics.
Effectof sisal fiber(Agavesisalana)andsurfacetreatmenton transverse strength in acrylic resin denture base repair Maharani, Adella Syvia; Kusuma, Heriyanti Amalia; Wahyuningtyas, Endang
Indonesian Journal of Prosthodontic Vol 2, No 1 (2021): June 2021
Publisher : Indonesia Prosthodontic Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.232 KB) | DOI: 10.46934/ijp.v2i1.14

Abstract

Acrylic resin as a denture base material has a disadvantage;it is easily fractured.However, fractures can be re-paired.This study aimed to reveal the effects of sisal fiber (Agave sisalana) and surface treatment onthetrans-versestrengthinacrylicresindenturebaserepair.Alaboratoryexperimentwasconductedon30acrylic resin sam-ples with a size of 65x10x2.5 mm,consisting of group I(was on the repaired section),groupII(sisalwereto the repaired section) and group III (repaired were sisal fibers and applied with monomer). Transverse strength was measuredusinga universal testing machine.The data obtained were analyzed using1-wayANOVA.Theresults showedthat the lowest transverse strengthwas foundin group I(88.30±7.38MPa)andthehighest strength was in groupIII (133.45±8.38MPa).Based on the results of this study, it can be concluded that the use of sisal fiber and surface treatment can increase the transverse strength in acrylic resin denture base repair.
Rehabilitasi pasien pasca hemimaksilektomi dengan obturator resin akrilik Mohammad Faid Fahlevy; Haryo Mustiko Dipoyono; Esti Tjahjanti; Endang Wahyuningtyas
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 4, No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.46252

Abstract

Hemimaksilektomi merupakan operasi pengangkatan sebagian dari palatal dan maksila yang mengakibatkan defek pada integritas rongga mulut. Defek menyebabkan terjadinya hubungan antara rongga hidung dan mulut serta malformasi palatum dan agenese gigi. Penutupan defek dilakukan dengan menggantikan jaringan keras, lunak, dan gigi yang hilang menggunakan protesa maksilofasial intraoral yaitu obturator. Laporan kasus ini bertujuan mengkaji rehabilitasi obturator resin akrilik. pada pasien pasca hemimaksilektomi. Pasien pria, 55 tahun datang ke RSGM Prof. Soedomo dengan keluhan defek pada palatal yang mengakibatkan suara sengau. Pemeriksaan menunjukkan terdapat defek pada bagian kanan palatum durum, defek gingiva labial dexter, serta kehilangan gigi 12, 13, 14, 15, 16, dan 17. Tatalaksana perawatan: Pasien dibuatkan obturator resin akrilik untuk menutup defek pada palatum pasca hemimaksilektomi dan menggantikan gigi yang hilang. Pencetakan menggunakan hidrokoloid irreversible yang diberi kain kassa pada defek untuk menahan bahan cetak agar tidak masuk ke hidung. Insersi obturator menunjukkan penutupan defek palatum oleh obturator resin akrilik menutup dengan baik. Retensi, stabilisasi dan oklusi pada pemakaian obturator baik, suara sengau berkurang, sayap labial menutup defek gingiva labial. Pada kontrol 1 minggu tidak ada keluhan, pasien merasa puas, suara sengau berkurang, estetis, pengunyahan dan penelanan baik. Kesimpulan: Obturator resin akrilik dapat merehabilitasi defek palatal pasca hemimaksilektomi dan mengembalikan fungsi bicara, penelanan, pengunyahan, dan estetik.
Acrylic resin removable partial overdenture with bare root on extruded 45 Rosa Sharon Suhono; Endang Wahyuningtyas; Titik Ismiyati; Heriyanti Amalia Kusuma
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.599 KB) | DOI: 10.22146/mkgk.49227

Abstract

Bare root overdenture is a denture supported by a dome-shaped endodontic treated teeth with height 2-3 mm above the gingival surface. All prepared area of 45 was filled with composite material. The abutment teeth resisted the alveolar bone resorption process and maintains the height of alveolar crest, in order to support the retention and stability of removable partial denture (RPD). The aim of this case study was to investigate the treatment of acrylic resin RPD with bare root overdenture on extrusion tooth 45. A 54 years old male patient with loss of teeth 18, 17, 15, 14, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 38, 37, 36, 35, 32, 31, 44, 46 was presented in Prof. Soedomo Dental Hospital Faculty of Dentistry, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.Tooth 45 was extruded thus promoted locked occlusion. This case management was comprised of anamnesis, clinical examination, study model impression, design of RPD with bare root overdenture on tooth 45, endodontic treatment, dome-shaped preparation, filling with composites material cover the entire surface of prepared tooth 45, working model impression, determination of maxilla-mandibular relation, artificial teeth arrangement, try-in denture, insertion, and control. Evaluation after insertion showed good retention and stability, established good occlusion and satisfied aesthetic by using the RPD with bare root overdenture on tooth 45. At control appointment, patients described comfortable feeling because the use of bare root overdenture could maintain the denture stability and retention, and there was no locked occlusion when RPD was used. In this reported case, the RPD with bare root overdenture on extruded 45 repaired occlusion and aesthetic of patient and did not lock the occlusion. ABSTRAKBare root overdenture adalah gigi tiruan yang didukung oleh gigi yang telah dirawat endodontik dan dipreparasi dengan bentuk dome-shaped setinggi 2-3 mm di atas permukaan gingival serta dilakukan penambalan komposit menutupi seluruh area yang dipreparasi. Adanya gigi pendukung dapat menghambat proses resorpsi tulang alveolar dan tinggi processus alveolaris dapat dipertahankan dalam menunjang retensi dan stabilitas gigi tiruan lepasan. Laporan kasus ini bertujuan untuk mengkaji perawatan gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) resin akrilik dengan penyangga bare root pada gigi 45 ekstrusi. Pasien laki-laki berusia 54 tahun dengan kehilangan gigi 18, 17, 15, 14, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 38, 37, 36, 35, 32, 31, 44, 46 datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Gigi 45 ekstrusi, sehingga mengakibatkan oklusi terkunci. Penatalaksanaanpasien dilakukan sebagai berikut: anamnesa, pemeriksaan klinis, perawatan endodontik dan preparasi serta penambalan dengan komposit pada gigi 45, pembuatan desain GTSL resin akrilik dengan penyangga bare root gigi 45, pencetakan model kerja, menentukan relasi maksila – mandibula, penyusunan gigi, percobaan protesa malam, insersi, dan kontrol. Insersi menunjukkan retensi, stabilisasi, oklusi, dan estetis baik pada GTSL dengan bare root gigi 45.Hasil kontrol menunjukkan pasien merasa nyaman kerena penggunaan bare root overdenture dapat mempertahankan stabilitas gigi tiruan dan oklusi tidak terkunci saat GTSL berfungsi. Dari kasus yang dilaporkan dapat disimpulkan GTSL dengan penyangga bare root pada gigi 45 ekstrusi dapat memperbaiki fungsi oklusi dan estetis yang baik, serta tidak mengakibatkan oklusi terkunci.
Perawatan gigi tiruan sebagian lepasan immediate pada pasien dengan periodontitis kronis Adi Kristanto Tandadjaja; Haryo Mustiko Dipoyono; Suparyono Saleh; Endang Wahyuningtyas
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 4, No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.55744

Abstract

Periodontitis kronis merupakan masalah masyarakat di banyak negara berkembang. Periodontitis kronis termasuk penyakit peradangan pada jaringan periodontal yang disebabkan oleh bakteri spesifik pada subgingiva yang dapat menimbulkan respon inflamasi gingiva, dan berlanjut ke struktur jaringan penyangga gigi, sehingga menyebabkan kegoyangan gigi. Gigi tiruan yang proses pemasangannya dilakukan langsung setelah pencabutan gigi dalam mulut pasien disebut gigi tiruan sebagian immediate. Tujuan studi pustaka adalah untuk mengkaji perawatan gigi tiruan sebagian lepasan immediate pada pasien dengan periodontitis kronis untuk mengembalikan efektifitas pengunyahan pasien segera setelah pencabutan gigi. Seorang laki-laki, 40 tahun datang dengan keluhan gigi molar kedua atas kanan dan molar pertama bawah kiri mengalami periodontitis kronis disertai kegoyangan derajat 3. Pasien merasa kesulitan mengunyah dan kurang percaya diri karena banyak gigi geliginya hilang. Pada pemeriksaan intra oral didapatkan gigi 14, 15, 16, 18, 21, 24, 25, 26, 27, 28, 35, 36, 45, 46, 47, 48 telah hilang. Anamnesa, pemeriksaan klinis, dan rehabilitasi protesa gigi tiruan sebagian lepasan dengan immediate pencabutan gigi 17 dan 36 dengan hasil insersi: gigi tiruan retentif dan stabil, tidak ada traumatik oklusi, dan baik secara estetik. Pada kontrol pertama, 24 jam pasca insersi, tidak ada keluhan, tidak ada pendarahan, gigi tiruan tidak menekan luka. Pada kontrol kedua, luka telah menutup dengan sempurna dan pasien merasa puas karena fungsi pengunyahannya telah kembali. Perawatan gigi tiruan sebagian lepasan immediate pada pasien dengan periodontitis kronis dapat mengembalikan efektifitas pengunyahan, estetik dan fonetik pasien segera setelah pencabutan gigi serta meningkatkan kenyamanan pasien.
Co-Authors Adella Syvia Maharani Adena, Afif Surya Adi Kristanto Tandadjaja Agnes Endra Purdiana Anak Agung Istri Putri Ayu Agung Subiantari Ayu Agung Subiantari, Ayu Agung Chrisdina Puspita Sari Christine Anita Wardaningrum Dewi Yanti Dimas Anggayuno Dwi Prabowo Edwin Tandra Elka Ayu Amalia Elka Ayu Amalia, Elka Ayu Eri Setia Romadhon Erwan Sugiatno Erwan Sugiatno Erwan Sugiatno Erwan Sugiatno Erwan Sugiatno, Erwan Esti Tjahjanti Fajar Kartika Fajar Kartika, Fajar Farid Munandar Fei In Fransiscus Wihan Pradana Gandis Harumi Gunawan Sri Sarjono Gunawan, Cynthia Hardi Prabowo Hardita, Ardhianing Haris Okta Akbar Sy Haryo Mustiko D Haryo Mustiko D, Haryo Haryo Mustiko Dipoyono Haryo Mustiko Dipoyono Heriyanti AK Heriyanti AK, Heriyanti Heriyanti Amalia Heriyanti Amalia Kusuma Heriyanti Amalia Kusuma Heriyanti Amalia Kusuma Heriyanti Amalia Kusuma Heriyanti Amalia Kusuma Heriyanti Amalia Kusuma, Heriyanti Amalia I Gede Putu Sukrasena Sugiantara Intan Ruspita Iwa Arya Sakti Jaya Atmaja, Herman Lubena Lubena, Lubena Mara Gustina Maria Theresia Esti Tjahjanti Melita Setiana Mohammad Faid Fahlevy Murti Indrastuti Murti Indrastuti Nova Mayasari Owin Bambang Wijanarko Pradana, Franciscus Wihan Pramudya Aditama Pramudya Aditama Rahmadani, Ina Indah Rosa Sharon Suhono Rosa Sharon Suhono, Rosa Sharon Rudy S Rudy S Santoso, Tania Sarjono, Gunawan Sri Sigit Ariawan Sri Budi Barunawati Suparyono Saleh Suparyono Saleh Surdin Suzy Ratna Dinarti Tandra, Edwin Tandra, Edwin Titik Ismiyati W. Widjijono Windha Kharina Yuwono, William