Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL WHATSAPP SEBAGAI MEDIA PERKULIAHAN DARING SELAMA PANDEMI COVID 19 Novi Susilawati; Ruliani Ruliani; Rizana Rosemary
Pedagogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 8, No 1, April (2021)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1185.542 KB) | DOI: 10.37598/pjpp.v8i1, April.933

Abstract

Penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran daring merupakan perubahan kebiasaan baru di mana dosen, guru, mahasiswa, dan siswa dituntut untuk beradaptasi terhadap perubahan ini. Pemanfaatan teknologi komunikasi, seperti whatsapp dalam pembelajaran daring menjadi salah satu alternatif yang digunakan dalam mengakses pendidikan di tengah pandemi Covid 19. Whatsapp yang semula dijadikan sebagai alat komunikasi dan penyebaran informasi kini beralih fungsi menjadi media pembelajaran.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemanfaatan media sosial whatsapp sebagai media perkuliahan daring. Implikasi dari pembelajaran daring tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat meningkatkan atau bahkan menurunkan kualitas pembelajaran, dan ini berdampak pada prestasi belajar. Penelitian ini  menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 178 responden. Hal ini dikarenakan jumlah populasi yang menggunakan media whatsapp tidak dapat diketahui satu persatu, namun melalui penggunaan media kuisioner maka dapat diketahui jumlah populasinya. Tahapan analisis data diurutkan kedalam tahap pemeriksaan (editing), pemberian indentitas (coding) dan proses pembeberan (tabulating). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan media sosial whatsapp selama perkuliahan daring di masa pandemi covid 19 adalah kurang efektif. Apabila dilihat dari kriteria rasio efektifitas jika hasilnya kurang dari 80% maka dinyatakan kurang efektif. Penggunaan media sosial whatsapp tidak selamanya efektif khususnya salam perkuliahan. Kesulitan mahasiswa dalam memahami materi membuat mahasiswa kurang fokus terhadap materi yang diberikan sehingga berdampak pada pemahaman materi bagi mahasiswa sehingga menghambat tujuan pembelajaran.
ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN KASUS KERUMUNAN RIZIEQ SHIHAB DI KOMPAS TV Rahmat Saleh; Novi Susilawati; Putri Martini
SOURCE : Jurnal Ilmu Komunikasi Source : Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 8 Nomor 2 Oktober 2022
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/source.v8i2.6054

Abstract

Media massa memiliki peran dalam melakukan pembingkaian atas berita yang ditayangkan. Kasus kerumunan yang melibatkan seorang Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Bernama Rizieq Shihab. Dalam pemberitaan, media massa mengeluarkan berita kerumanan tersebut secara berkelanjutan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pembingkaian berita media Kompas TV terhadap kerumunan Rizieq Shihab berupa isi 2 video berita bertemakan Kasus Kerumunan Rizieq Shihab. Penelitian dianalisis melalui pendekatan wacana kritis melalui tiga tahapan analisis yaitu analisis struktur makro, supertsruktur dan struktur mikro. Hasil penelitian menunjukkan bawah terdapat berbagai macam wacana yang dikembangkan Kompas TV terkait pemberitaan kasus kerumanan. Sebagian besar teks berita cenderung menampilkan berita negatif yang menekankan Rizieq Shihab sebagai pihak yang membawa ancaman dan berbahaya. Sebaliknya citra yang ditampilkan kepada polisi sebagai pihak yang menegakkan hukum dan keadilan adalah citra yang positif.
Pengungkapan Diri Selebgram Aceh melalui Instagram Story Rizanna Rosemary; Novi Susilawati; Annisa Hanifah
Jurnal Komunikasi Global Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.225 KB) | DOI: 10.24815/jkg.v11i1.24964

Abstract

Fitur Instagram Story banyak digunakan oleh pengguna Instagram sebagai media pengungkapan diri kepada pengikutnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengungkapan diri selebgram melalui Instagram Story yang dianalisis berdasarkan Teori Jendela Johari. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dan pengamatan pengungkapan diri dengan memaparkan dan menjelaskan kegiatan atau interaksi selebgram Aceh, @Khalidamakmoer dan @Ririnputrianjani dengan pengikutnya di Instagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan diri selebgram dalam penelitian ini termasuk dalam kategori dua Jendela Johari, yaitu daerah terbuka dan daerah tersembunyi. Kedua selebgram melalui Instagram Story membagikan informasi terkait diri dan kegiatan sehari-hari mereka, hobi, pengalaman, pendidikan, pekerjaan, impian, perasaan, dan hal-hal yang disukai. Dampak positif yang dirasakan dari pengungkapan diri tersebut berupa pembentukan hubungan baru, peningkatan kualitas pertemanan, dan menjadi sumber penghasilan para selebgram melalui unggahan mereka di Instagram Story. Dampak negatif yang dirasakan dari pengungkapan diri tersebut adalah mendapatkan perlakuan yang kurang baik seperti komentar kebencian, hingga menjadi korban kejahatan pada media sosial di mana foto dan video yang mereka unggah dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk menipu orang lain. The feature of Instagram Story has been used widely by Instagram users as a medium of selfdisclosure to their followers. This study aims to explore self-disclosure of celebgrams through Instagram Story, analyzed based on the Johari Window Model. The research data was obtained through interviews and observations of Aceh celebgrams, @Khalidamakmoer and @Ririnputrianjani by describing and explaining their posts or interactions with their followers. The results showed that celebgram's self-disclosure in this study was included in the two Johari Window categories, namely open areas and hidden areas. Both celebgrams, through Instagram Stories, shared information regarding themselves and their daily activities, hobbies, experiences, education, work, dreams, feelings, and things they like. The positive impacts of the self-disclosure were forming new relationships, improving the quality of friendship, and becoming a source of income for celebgrams through their posts on Instagram Stories. Meanwhile, the negative impacts of self-disclosure were getting unfavourable experiences, such as hate comments, and becoming victims of crime on social media when irresponsible people use the photos and videos they uploaded to deceive others.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO BERBASIS MEDIA ANIMASI POWTOON UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS-1 SMA NEGERI 1 SEULIMEUM Ruliani Ruliani Ruliani; Rizki Maulana; Novi Susilawati; Cut Vita Rajiatul Jummi
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.699 KB) | DOI: 10.24815/jpg.v7i1.26629

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa secara individual dan klasikal, aktivitas guru dan siswa, keterampilan guru dan respon siswa terhadap pembelajaran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas XI IPS-1 SMA Negeri 1 Seulimeum yang berjumlah 20 siswa. Data dikumpulkan melalui tes, observasi dan angket. Analisis data menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil pengolahan data memperlihatkan bahwa ketuntasan individual pada siklus I sebanyak 50%, klasikal 40%. Pada siklus II ketuntasan individual meningkat menjadi 75% klasikal 60%. Selanjutnya pada siklus III ketuntasannya meningkat menjadi 95% secara individual dan secara klasikal menjadi 90%. Aktivitas guru dan siswa pada siklus I terdapat 5 aktivitas yang sesuai atau 45%, pada siklus II aktivitas yang sesuai menjadi 8 dengan persetase 72% dan pada siklus III meningkat menjadi 11 dengan persetase 100%. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I diperoleh skor 2,46 dengan kategori sedang, pada siklus II meningkat menjadi 3 dengan kategori baik dan pada siklus III menjadi 3,7 dengan kategori sangat baik. Respon siswa pada umumnya baik, sebanyak 95% siswa di Kelas XI IPS-1 menyatakan dapat memahami, termotivasi, menyenangkan dan dapat menjawab soal evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa model The Power of Two Berbasis Media Animasi Powtoon dapat meningkatkan hasil belajar Geografi siswa kelas XI IPS-1 SMA Negeri 1 Seulimeum.Kata Kunci : Model Kooperatif, The Power of Two, Media Animasi Powtoon, Hasil Belajar.
KOMUNIKASI BENCANA DALAM KESIAPAN MENGHADAPI ERUPSI GUNUNG SEULWAH AGAM (STUDI DI DESA ALUE RINDANG KECAMATAN SEULIMEUM KABUPATEN ACEH BESAR Ruliani Ruliani; Novi Susilawati; Cut Vita R.J; Rizki Maulana
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.59 KB) | DOI: 10.24815/jpg.v6i2.23828

Abstract

Abstrak: Bencana erupsi gunung api merupakan bencana alam yang suatu saat bisa terjadi tanpa disadari. Kerugian yang dialami dari damp bencana tidak hanya secara materil namun juga korban jiwa. Masyarakat yang tinggal di daerah dengan kerentanan tinggi terhadap bencana dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana. Persiapan dilakukan dalam menghadapi bencana salah satunya adalah dengan mitigasi. Mitigasi dapat dilakukan melalui perencanaan yaitu dengan penerapan komunikasi bencana. Strategi komunikasi bencana dilakukan dengan merancang taktik, metode dan pendekatan komunikasi. BMKG menjadi salah satu pusat informasi bencana yang penyebarannya dilakukan secara masif dengan pemanfaatan teknologi. Melalui pemanfaatan teknologi dapat memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi bencana yang dapat dilakukan dalam kesiapsiagaan pendududk terdampak dalam menghadapi bencana erupsi gunung api Seulawah Agam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitif dengan teknik purposive sampling. Skala likert digunakan mengarah kepada tujuan penelitian serta pembuktiannya untuk mengukur tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana erupsi gunung Seulawah Agam. Dari penelitian ini diperoleh hasil bawah masyarakat disana sebagian besar telah mengetahui tempat untuk melakukan evakuasi dan jalur evakuasi. Hal ini didasarkan dari jumlah persentase yang menjawab setuju dan sangat setujun sebesar 63,8%. Data ini menunjukkan bawah sebagian besar masyarakat Desa Alue Rindang telah memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana erupsi gunung Seulawah Agam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat disana sebagian besar sudah mengetahui gunung Seulawah Agam merupakan gunung yang aktif. Selain itu, lebih dari setengah masyarakat sudah mengetahui bahwa tempat yang mereka tinggali adalah daerah yang rawan bencana erupsi.
Kebijakan LAPAS dalam Pembinaan dan Pembentukan Konsep Diri Petugas LPKA pada ANDIKPAS LPKA Kelas II Banda Aceh Novi Susilawati; Riska Nur Fatikah; Deni Yanuar; Wais Alqarni
Jurnal Pemerintahan dan Politik Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jpg.v8i2.2903

Abstract

 LPKA is not really a place to punish children with problems, but a place to educate children to become a better generation. This research will look at the policies of prison officers who take place at Class II LPKA Banda Aceh in fostering and forming self-concept towards Andikpas. The research was conducted at LPKA Class II Banda Aceh which is the only institution for fostering children who are in conflict with the law in Aceh Province. The type of approach used is descriptive qualitative. In-depth interviews were conducted with informants who are officers and andikpas at LPKA Class II Banda Aceh. The results of the study show that the coaching process that occurs has a positive impact on where the children are assisted. Andikpas interprets and assesses himself as a child who is in the process of learning. Coaching officers who are significant others have a greater influence on the formation of mind and self in andikpas so as to foster a positive self-concept in andikpas. Andikpas has a change in self-concept from negative to positive self-concept. They can become more organized and focused in life after conducting training at LPKA Class II Banda Aceh. Andikpas' understanding of the coaching process occurs during the coaching process taking place at LPKA. During his time at the coaching institute, andikpas did not feel like he was in a prison where someone who had punished.
Pengaruh Kecanduan Media Sosial pada Remaja di Kota Banda Aceh Novi Susilawati; Firzi Fashan; Sari Rahmani
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jsu.v17i1.32798

Abstract

Emotional mental disorders in adolescents are still an unresolved problem in Indonesia. This study intends to determine the effect of social media addiction on mental and emotional disorders in adolescents. The theoretical basis used is the theory of media dependence with a quantitative survey method approach. The data was processed using the IBM SPSS 25 program using the F and T tests. The results of the F test showed that F count (92.79) F table (3.87), so that simultaneously, the variable X has a significant effect on mental and emotional disorders (Y). The results of the T test show that addiction to social media (X1) has a t count (9.63) t table (1.968), so it has a significant effect on emotional and mental disorders. The results of the R Square test show that the adjusted R Square value is 0.241 (24%), meaning social media addiction affects mental and emotional disorders by 24% while the remaining 76% is explained by other variables.AbstrakGangguan mental emosional pada remaja masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan di Indonesia. Penelitian ini bermaksud mengetahui pengaruh kecanduan media sosial terhadap gangguan mental emosional pada remaja. Landasan teori yang digunakan yaitu teori ketergantungan media dengan pendekatan kuantitatif metode survei. Data diolah menggunakan program IBM SPSS 25 menggunakan Uji F dan uji T. Hasil Uji F menunjukkan bahwa F hitung (92,79)  F tabel (3,87), sehingga secara simultan variabel X memberikan pengaruh signifikan terhadap gangguan mental emosional (Y).  Hasil uji T menunjukkan bahwa kecanduan media sosial (X1) memiliki nilai t hitung (9,63) t tabel (1,968) sehingga berpengaruh signifikan terhadap gangguan mental emosional. Hasil uji R Square menunjukkan nilai adjusted R Square 0,241 (24%) berarti kecanduan media sosial mempengaruhi gangguan mental emosional sebesar 24% sedangkan sisa 76%  dijelaskan oleh variabel lain.
BTS K-Pop consumption and self-identity in the k-pop army community of Banda Aceh Nurul Fajriah; Hamdani M Syam; Novi Susilawati; Rizanna Rosemary; Zakirah Azman
Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin
Publisher : Geuthèë Institute, Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52626/jg.v7i2.345

Abstract

The term Korean wave refers to the global spread of K-Pop, which has been widely accepted and adopted by societies around the world. The dissemination of BTS K-Pop through social media platforms such as Twitter, Instagram, music portals, and other constantly updated media channels provides extensive information for BTS fans, known as the Army. Data for this study was collected via questionnaires distributed to 133 respondents, all members of the K-Pop Army community in Banda Aceh City. The findings indicate that the consumption of BTS K-Pop influences self-concept, driven by the significant interest in BTS among fans. The appeal to Army community members is evident in the time spent watching BTS, the frequency of their engagement, and their willingness to forego other activities to watch BTS. Data analysis reveals that BTS K-Pop consumption positively affects both the physical and psychological aspects of self-concept among Army community members in Banda Aceh City, with a significance level of 5% at 1.9799.