Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Aplikasi pupuk organik limbah rumah potong hewan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas padi Suhardjadinata Suhardjadinata; Dwi Pangesti; Tenten Tedjaningsih
Jurnal Agro Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/1675

Abstract

Limbah Rumah Potong Hewan (RPH) berpotensi digunakan sebagai pupuk organik. Teknologi yang dapat direkomendasikan untuk pemanfaatan limbah Rumah Potong Hewan adalah pengomposan. Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh pupuk organik limbah RPH terhadap kesuburan tanah dan produktivitas padi. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya dari Mei sampai September 2017.  Percobaan menggunakan Rancangan acak kelompok 10 taraf perlakuan diulang 3 kali. Perlakuan kombinasi dosis N,P, K dan pupuk organik (PO), yaitu: A= Dosis N,P,K; B= dosis N,P,K + 2,5 t ha-1 PO; C=Dosis N,P,K + 5 t ha-1 PO; D= Dosis N,P,K + 7,5 t ha-1 PO; E= ¾ dosis N,P,K   + 2,5 t ha-1 PO; F= ¾ dosis N,P,K + 5,0 t ha-1 PO; G= ¾ dosis N,P,K + 7,5 t ha-1 PO; H= ½ dosis N,P,K + 2,5 t ha-1 PO; I= ½ dosis N,P,K + 5,0 t ha-1 PO;  J= ½ dosis N,P,K + 7,5 t ha-1 PO. Dosis rekomendasi N, P dan K:  urea 300  kg ha-1, SP 36 150  kg ha-1, dan KCl 100 kg ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk organik 2,5 t ha-1 dan ¾ dosis N, P dan K menghasilkan gabah lebih tinggi dan meningkatkan kesuburan tanah. Slaughterhouse waste is potential to be used as organic fertilizer. The technology recommended for the usage of slaughterhouse waste is composting. This research was aimed to study effect of organic fertilizer slaughterhouse waste on soil fertility and rice productivity. The research was conducted in the experiment site of Agricultural Faculty, Universitas Siliwangi Tasikmalaya from May to September 2017. Randomized block design was used with ten level treatments and replicated three times. The treatment was combination dosage N,P, K and organic fertilizer (OF), namely : A= (N,P,K recommendation dose), B= (N,P,K dose + 2.5 t ha-1 OF), C= (N,P,K dose + 5 t ha-1 OF), D= (N,P,K dose + 7.5 t ha-1 OF), E= (3/4 dose of N,P,K + 2.5 t ha-1 OF), F= (3/4 dose of N,P,K + 5 t ha-1 OF), G= (3/4 dose of N,P,K + 7.5 t ha-1 OF), H=(1/2 dose of N,P,K + 2.5 t ha-1 OF), I= (1/2 dose of N,P,K + 5 t ha-1 OF), J= ( ½ dose of N,P,K + 7.5 t ha-1 OF). The recommendation dose of N, P and K, respectively: urea 300 kg ha-1, SP 36 150 kg ha-1, and KCl 100 kg ha-1. The results showed application organic fertilizer 2,5 t ha-1 dan ¾ dose of N, P, K fertilizer increased yields grain higher and improve soil fertility.
PERSEPSI PETANI TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK PADA USAHATANI MENDONG Tenten Tedjaningsih; Suyudi Suyudi; Hendar Nuryaman
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 3, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.422 KB) | DOI: 10.25157/ma.v3i1.76

Abstract

Changing a habit is not an easy job, let alone that has great risks as they relate to social and cultural issues. In understanding of technological innovation requires mental readiness to take the decision to adopt it through a process of perception, because the rate of adoption of an innovation depends on the perceptual characteristics of the adopter of innovation that includes the company telnologi relative advantage, the level of conformance level of complexity, can be tried and can be observed. The purpose of this study to examine the relationship between the characteristics of the farmers, the communication behavior and support efforts by the perception of farmers to use organic fertilizer on crops mendong. Partially, the data were analyzed using Spearman Rank analysis, while simultaneously using Kendall concordance coefficient W. Analysis Research was conducted in February-November 2016 using the method of survey. Sampling using simple random sampling against rushes farmers in Sub Manonjaya with a total sample of 30 farmers.The results showed the internal characteristics of the farmers, support the business climate as well as the perception of farmers on organic farming fertilization mendong included in the medium category and communication behavior are included in the low category. Simultaneously there is a relationship between the internal characteristics of the farmers, the communication behavior and support the business climate by perception of farmers on the use of organic fertilizer to the level of the relationship is very close. Partially that have a relationship with the perception of the use of organic fertilizers is the communication behavior and the support of the business climate. Guidance to the farmers both individually and institutionally still needs to be done to encourage farmers to use organic fertilizer on farm mendong.
INOVASI TEKNOLOGI MINA MENDONG DESA KAMULYAN KECAMATAN MANONJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA Suyudi Suyudi; Yaya Sunarya; Tenten Tedjaningsih
Jurnal Pengabdian Siliwangi Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : LPPM Univeristas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jsppm.v4i1.427

Abstract

Usahatani  mina  mendong  adalah  suatu  usaha  pertanian  yang  memadukan  budidaya  ikan  disawah dengan budidaya tanaman mendong. Usahatani ini sangat menguntungkan karena dapat menghasilkan dua pemanenan yaitu ikan dan mendong.  Dengan demikian maka usahatani sistem diversifikasi ini dapat mengurangi resiko dan ketidakpastian dalam usahataninya.  Usahatani ini dapat meningkatkan ketahanan pangan di sekitar wilayah tersebut.Tujuan dari kegiatan Iptek tepat guna bagi masyarakat adalah mengenal pola usahatani diversifikasi terpadu, memberikan pelatihan inovasi teknologi usahatani mina  mendong dan peningkatan pengetahuan tentang resiko dan ketidakpastian dalam usahatani.Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah  penyuluhan, ceramah dan diskusi, praktek dan demplot.Solusi   tersebut   ditawarkan   mengingat   manfaat   penerapan   sistem   diversifikasi pertanian  dalam  satu  kawasan  lahan,  selain  dapat  mengoptimalkan  potensi  lahan  juga   dapat  memberikan  peluang  dalam  diversifikasi  produk,  yang  pada  akhirnya  dapat   meningkatkan pendapatan kesejahteraan ekonomi petani serta pada gilirannya  dapat menambah ketahan  pangan di wilayah  yang bersangkutan.Hasil usaha tani mina mendong memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan usahatani  mendong secara monokultur dan konvensional. Keuntungan yang diperoleh secara teknik dapat memberikan kesuburan tanah dan secara ekonomis menambah pendapatan bagi petani, secara makro meningkatkan ketahan pangan. Kegaiatan penyuluhan dan praktek demplot pada usahatani mina mendong, petani mendapat tambahan pengetahuan baru bagi petani responden dengan memberikan respon sebesar 85,0 persen sangat menambah pengetahuan, sebesar 8,0 persen cukup menambah pengetahuan dan sebesar 7,0 persen biasa saja.
Teknologi Tepat Guna Pemanfaatan Limbah Talas Pratama Menjadi Pelet Ikan Bagi Peningkatan Pendapatan Masyarakat: Pengabdian D. Yadi Heryadi; Suci Apsari Pebrianti; Tenten Tedjaningsih; Betty Rofatin; Leny Yuliyani
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.2936

Abstract

Limbah batang dan daun talas dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan ikan/pelet. Pemanfaatannya mengurangi pencemaran lingkungan dan dapat menjadi tambahan pendapatan bagi petani. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengolah batang dan daun Talas Pratama menjadi pakan ikan (pellet) untuk meningkatkan nilai tambah ekonomis produk dalam rangka peningkatan pendapatan petani. Bekerjasama dengan mitra Poktan Kertaraharja III Desa Gunajaya yang saat ini dikenal sebagai penghasil komoditas Talas Pratama dengan produktivitas per ha nya mencapai 25-30 ton. Selain umbi juga dihasilkan batang dan daun Talas dengan berat rata-rata sekitar 1-2 kg/tanaman ( 2 ton/ha limbah per satu kali panen). Sampai saat ini limbah batang dan daun tersebut hanya digunakan dalam bentuk segar untuk makanan/pakan ikan. Apabila dijadikan pellet, dapat disimpan lebih lama dengan bentuk mudah dipasarkan. Maka diperlukan Teknologi Tepat Guna (TTG). TTG ini belum pernah dilakukan oleh calon mitra karena pengetahuan, keterampilan masih sangat terbatas.. Solusi yang disepakati diantaranya melalui penyuluhan dan pelatihan teknologi tepat guna, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan petani. Kegiatan memanfaatkan skema Program Penerapan IPTEK Berbasis Masyarakat (PPIBM) Universitas Siliwangi Tahun 2025. Metode pengabdian terdiri dari penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Kegiatan dilaksanakan bulan Juni 2025 sampai bulan Desember 2025. Metode dilakukan melalui Penyuluhan, Pelatihan, dan Pendampingan. Kegiatan telah memberikan peningkatan dampak sosial ekonomi melalui peningkatan indikator psychological assets, informational assets, organizational assets, material assets, financial assets, dan human assets. Luaran yang dicapai adalah publikasi di jurnal ppm, media massa, video diunngah di you tube dan ,poster.