Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

THE EFFECTIVENESS OF COLLOID MODULE BASED ON GUIDED INQUIRY APPROACH TO INCREASE STUDENTS’ COGNITIVE LEARNING OUTCOMES Novilia, Lita; Iskandar, Srini M.; Fajaroh, Fauziatul
International Journal of Education Vol 9, No 1 (2016): August 2016
Publisher : UPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ije.v9i1.3713

Abstract

Colloid is one of the chemical topics taught in high school. Actually, the characteristic of Colloid topic is contextual. Colloid topic is taught by expository and discussion methods. Based on observations in SMA Negeri 4 Malang and SMA Negeri 16 Surabaya, these methods could not improve students’ ability to construct their own knowledge; as a result, students did not have a good understanding in the Colloid topic. An alternative way to increase students’ understanding, especially in the cognitive aspect is using innovative teaching materials like a colloid module based on guided inquiry approach. The previously mentioned module was developed by the author. The feasibility percentage of the Module was 85.66%. The aim of this research is to find the effectiveness of the Colloid Module to increase students’ cognitive learning outcomes. This research used one group pretest-posttest experimental design. The sample of this research consisted of 33 students of X-MIPA 3 SMA Negeri 2 Malang in the 2015/2016 academic year. The effectiveness of The Colloid Module to increase cognitive learning outcomes was determined by the results of paired sample t-test analysis and the gain score of students’ pretest and posttest using cognitive test instrument. This cognitive test instrument had content validity index of 92.04%. Based on the trial result of 36 students in SMA Negeri 3 Malang, 30 questions were considered valid and had a reliability coefficient of 0.866 based on Spearman-Brown. The result of this research showed that the Colloid Module was effective to increase students’ cognitive learning outcomes. It was indicated by the analysis of paired sample t-test, with t score (-38.525) lower than t critical (-2.037), so there was a significant difference between pretest and posttest scores after using the Colloid Module. The effectiveness of the Colloid Module was also determined by the gain score of pretest and posttest scores of students’ cognitive skills of 0.688, categorized as a medium gain.
PEMBERDAYAAN MAHASISWA PESERTA KIMIA ORGANIK (KMA504) MENGGUNAKAN TUGAS PRESENTASI KELOMPOK DAN PENULISAN JURNAL METAKOGNITIF Iskandar, Srini M; Fitriyah, Lina Arifah
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2013: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2013
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Mata kuliah (KMA504) disajikan dalam semester genap bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Subyek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana angkatan 2013 kerjasama dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur yang mengikuti perkuliahan Kimia Organik (KMA504) sejumlah 23 orang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk memberdayakan mahasiswa peserta Kimia Organik (KMA504) dengan pemberian tugas presentasi kelompok dan penulisan jurnal metakognitif. PTK ini dirancang dalam 2 (dua) siklus, yang setiap siklusnya meliputi 4 (empat) tahap yaitu, siklus I terdiri: (1) Perencanaan yaitu penyusunan kelompok berdasarkan nilai pretes, pendistribusian sub materi pokok yang akan dipresentasikan oleh tiap kelompok, penyampaian daftar rujukan dan menyiapkan alat penilaian; (2) Pelaksanaan yaitu PBM (presentasi oleh tiap-tiap kelompok belajar); (3) Observasi yaitu penilaian unjuk kerja presentasi semua kelompok, dan melakukan penilaian hasil belajar; (4) Analisis dan Refleksi, menarik kesimpulan bahwa siklus I belum memuaskan karena rerata skor tes adalah 65,12. Kesimpulan ini mengakibatkan bahwa siklus II harus dilaksanakan. Tahap-tahap Siklus II pada hakekatnya langkah-langkahnya hampir sama dengan Siklus I, kecuali pada Siklus II ditekankan pada penulisan jurnal metakognitif. Hasil Siklus Siklus II memuaskan karena rerata skor tes adalah 81,81. Terjadi kenaikan rerata sebesar 16,69. Tugas presentasi kelompok dan penulisan jurnal metakognitif menunjukkan peningkatan hasil belajar yang lebih baik, selain itu penulisan jurnal metakognitif juga telah mampu memacu antusiasme dalam belajar. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tugas presentasi kelompok dan penulisan jurnal metakognitif dapat memberdayakan mahasiswa peserta Kimia Organik (KMA504).
PENGARUH PENGGUNAAN SCHOOLOGY DALAM MODEL BELAJAR LEARNING CYCLE 6 FASE-PROBLEM SOLVING (LC 6F-PS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN GRAFIK PADA MATERI LAJU REAKSI Susanti, Reny Eka Evi; Iskandar, Srini M
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v3i2.20982

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh penggunaan schoology dalam model belajar learning cycle 6F-problem solving terhadap pemahaman konseptual dan grafik siswa pada materi laju reaksi dan (2) mengetahui apakah ada hubungan antara pemahaman monseptual dengan pemahaman grafik siswa pada materi laju reaksi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu postest only design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Genteng. Sampel yang digunakan yaitu kelas XI MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 5 sebagai kelas kontrol. Pengujian hipotesis dianalisis menggunakan uji t dan uji korelasi dengan taraf signifikansi . Hasil penelitian menunjukkan (1) ada perbedaan yang signifikan tingkat pemahaman konseptual dan grafik siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan aplikasi schoology dalam model belajar learning cycle 6F-problem solving dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model belajar learning cycle 6F-problem solving dan (2) tidak ada hubungan signifikan ntara tingkat pemahaman konseptual dengan pemahaman algoritmik siswa. ABSTRACTThe purposes of the research were (1) to find out the effect of schoology use in six phased learning cycle-problem solving toward the student’s conceptual and graphical understanding on the reaction rate, and (2) to find out the correlation between student’s conceptual undertanding with graphical understanding on the reaction rate. The design of the research was quasy experiment postest-only design. The population in this research was grade XI of Senior High School 1 Genteng. The sample which were chosen using cluster random sampling were XI MIPA 4 as an experimental class, XI MIPA 5 as the control class.The hypothesis testing was performed by t-test and correlation test using SPSS 16 for windows with a significance level  The result of the research showed that there were (1) significant differences of conceptual, algorithmic, and graphical understanding between students who learned using the applied schoology use in six phased learning cycle-problem solving and the students who learned using the six phased learning cycle-problem solving. (2) there was between student’s conceptual understanding with graphical undertanding.
PEMBERDAYAAN MAHASISWA KIMIA ORGANIK 1 (CGE-423) MENGGUNAKAN PENDEKATAN MEKANISTIK, TUGAS PRESENTASI KELOMPOK DAN TUTOR SEBAYA DI JURUSAN KIMIA FMIPA UM Iskandar, Srini M; Widayanti, Febi Dwi
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2013: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2013
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk memberdayakan mahasiswa peserta matakuliah Kimia Organik I (CGE 423). PTK ini dirancang dalam 2 (dua) siklus, yang setiap siklusnya meliputi 4 (empat) tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, serta analisis dan refleksi. Tahap-tahap Siklus I adalah: (1) Perencanaan terdiri dari penyusunan kelompok secara acak, pendistribusian sub materi pokok yang akan dipresentasikan oleh tiap kelompok, penyampaian daftar rujukan dan menyiapkan alat penilaian; (2) Pelaksanaan terdiri dari PBM (presentasi oleh tiap-tiap kelompok belajar dan pelaksanaan tutor sebaya); (3) Observasi yaitu melakukan penilaian unjuk kerja presentasi semua kelompok, dan melakukan penilaian hasil belajar; (4) Analisis dan Refleksi, menarik kesimpulan bahwa siklus I belum memuaskan karena rerata skor tes adalah 66,48. Kesimpulan ini mengakibatkan bahwa siklus II harus dilaksanakan. Tahap-tahap Siklus II pada hakekatnya langkah-langkahnya hampir sama dengan Siklus I, kecuali pada Siklus II ditekankan pada pendekatan mekanistik. Hasil dari Siklus II memuaskan karena rerata skor tes adalah 83,40. Terjadi kenaikan rerata sebesar 16,92. Demikian juga kualitas presentasi kelompok meningkat ditinjau dari cara menjelaskan dan cara menjawab pertanyaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan berupa pendekatan mekanistik, tugas presentasi kelompok, dan tutor sebaya dapat memberdayakan mahasiswa peserta matakuliah Kimia Organik I (CGE 423).
Pengaruh Model Daur Belajar Enam Fase-STAD Terhadap Hasil dan Motivasi Belajar Siswa pada Materi Asam Basa Anike Sem; Srini Iskandar; Sri Rahayu
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Department of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.642 KB) | DOI: 10.30870/educhemia.v4i1.1846

Abstract

Model Pembelajaran Learning Cycle menekankan pada masalah rendahnya hasil belajar siswa dan mendorong motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran. Model pembelajaran Learning Cycle dapat dipadukan dengan model pembelajaran STAD pada fase elaborasi. Perpaduan tersebut bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan motivasi siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran LC 6E-STAD dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran LC 6E. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas XI IPA yang dipilih secara random sampling. Instrumen penelitian terdiri atas tes pilihan ganda materi asam basa dan angket motivasi yang valid dan reliabel. Data hasil belajar dan motivasi siswa dianalisis secara deskriptif dan statistik dengan menggunakan uji t pada taraf sig. α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar dan motivasi belajar antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran LC 6E-STAD dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran LC 6E pada materi asam basa. Hasil belajar kognitif dan psikomotor siswa kelas LC 6E-STAD lebih baik dari kelas LC 6E. Motivasi belajar siswa pada kelas LC 6E-STAD lebih meningkat dibanding motivasi belajar pada kelas LC 6E.
Analisis Dampak Kesalahan Konsep Laju Reaksi Terhadap Kesalahan Konsep Kesetimbangan Pada Siswa SMA Yeyek Ihdal Umam; Srini M. Iskandar; Endang Budiasih
Jurnal Pendidikan Sains Vol 3, No 2: Juni 2015
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.881 KB) | DOI: 10.17977/jps.v3i2.7454

Abstract

Abstract: This study was designed to analyze the misconception of the chemistry subject reaction rate and chemical equilibrium and the effect of the misconceptions on the chemical equilibrium con-cept. The subjects of the research are two homogenous classes from seven science classes which were determined using random sampling technique. The research instruments were multiple choice test with four answers as well as an interview. The result showed that misconception occurred in all concepts discussed in this research and the impact of the misconception on chemical equilibrium concept occured in reaction rate concept and effect of increasing concentration of the reaction rate and chemical equilibrium.  Key Words: misconception, reaction rate, chemical equilibrium, impact of misconceptionAbstrak: Penelitian ini dirancang untuk menganalisis kesalahan konsep laju reaksi dan kesetimbangan kimia serta dampak kesalahan konsep laju reaksi terhadap bahasan kesetimbangan kimia. Subjek pe-nelitian ini adalah dua kelas homogen dari tujuh kelas IPA di SMA Negeri 1 Sumenep yang ditentu-kan dengan menggunakan sistem random sampling. Instrumen penelitian berupa tes pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban dan tes wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan konsep terjadi pada semua konsep yang diteliti. Dampak kesalahan konsep laju reaksi terhadap kese-timbangan kimia terjadi pada konsep laju reaksi dan konsep penambahan konsentrasi pada laju reak-si dan kesetimbangan kimia.Kata kunci: kesalahan konsep, laju reaksi, kesetimbangan kimia, dampak kesalahan konsep
PEMBERDAYAAN MAHASISWA PESERTA KIMIA ORGANIK (KMA504) MENGGUNAKAN TUGAS PRESENTASI KELOMPOK DAN PENULISAN JURNAL METAKOGNITIF Srini M Iskandar; Lina Arifah Fitriyah
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2013: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2013
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Mata kuliah (KMA504) disajikan dalam semester genap bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Subyek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana angkatan 2013 kerjasama dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur yang mengikuti perkuliahan Kimia Organik (KMA504) sejumlah 23 orang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk memberdayakan mahasiswa peserta Kimia Organik (KMA504) dengan pemberian tugas presentasi kelompok dan penulisan jurnal metakognitif. PTK ini dirancang dalam 2 (dua) siklus, yang setiap siklusnya meliputi 4 (empat) tahap yaitu, siklus I terdiri: (1) Perencanaan yaitu penyusunan kelompok berdasarkan nilai pretes, pendistribusian sub materi pokok yang akan dipresentasikan oleh tiap kelompok, penyampaian daftar rujukan dan menyiapkan alat penilaian; (2) Pelaksanaan yaitu PBM (presentasi oleh tiap-tiap kelompok belajar); (3) Observasi yaitu penilaian unjuk kerja presentasi semua kelompok, dan melakukan penilaian hasil belajar; (4) Analisis dan Refleksi, menarik kesimpulan bahwa siklus I belum memuaskan karena rerata skor tes adalah 65,12. Kesimpulan ini mengakibatkan bahwa siklus II harus dilaksanakan. Tahap-tahap Siklus II pada hakekatnya langkah-langkahnya hampir sama dengan Siklus I, kecuali pada Siklus II ditekankan pada penulisan jurnal metakognitif. Hasil Siklus Siklus II memuaskan karena rerata skor tes adalah 81,81. Terjadi kenaikan rerata sebesar 16,69. Tugas presentasi kelompok dan penulisan jurnal metakognitif menunjukkan peningkatan hasil belajar yang lebih baik, selain itu penulisan jurnal metakognitif juga telah mampu memacu antusiasme dalam belajar. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tugas presentasi kelompok dan penulisan jurnal metakognitif dapat memberdayakan mahasiswa peserta Kimia Organik (KMA504).
PEMBERDAYAAN MAHASISWA KIMIA ORGANIK 1 (CGE-423) MENGGUNAKAN PENDEKATAN MEKANISTIK, TUGAS PRESENTASI KELOMPOK DAN TUTOR SEBAYA DI JURUSAN KIMIA FMIPA UM Srini M Iskandar; Febi Dwi Widayanti
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2013: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2013
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk memberdayakan mahasiswa peserta matakuliah Kimia Organik I (CGE 423). PTK ini dirancang dalam 2 (dua) siklus, yang setiap siklusnya meliputi 4 (empat) tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, serta analisis dan refleksi. Tahap-tahap Siklus I adalah: (1) Perencanaan terdiri dari penyusunan kelompok secara acak, pendistribusian sub materi pokok yang akan dipresentasikan oleh tiap kelompok, penyampaian daftar rujukan dan menyiapkan alat penilaian; (2) Pelaksanaan terdiri dari PBM (presentasi oleh tiap-tiap kelompok belajar dan pelaksanaan tutor sebaya); (3) Observasi yaitu melakukan penilaian unjuk kerja presentasi semua kelompok, dan melakukan penilaian hasil belajar; (4) Analisis dan Refleksi, menarik kesimpulan bahwa siklus I belum memuaskan karena rerata skor tes adalah 66,48. Kesimpulan ini mengakibatkan bahwa siklus II harus dilaksanakan. Tahap-tahap Siklus II pada hakekatnya langkah-langkahnya hampir sama dengan Siklus I, kecuali pada Siklus II ditekankan pada pendekatan mekanistik. Hasil dari Siklus II memuaskan karena rerata skor tes adalah 83,40. Terjadi kenaikan rerata sebesar 16,92. Demikian juga kualitas presentasi kelompok meningkat ditinjau dari cara menjelaskan dan cara menjawab pertanyaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan berupa pendekatan mekanistik, tugas presentasi kelompok, dan tutor sebaya dapat memberdayakan mahasiswa peserta matakuliah Kimia Organik I (CGE 423).
Inquiry Approach to Learning Can Be Applied in Christian Education Classroom Iskandar, Srini M; Purwoko, Paulus Sentot
Jurnal Pendidikan Agama Kristen (JUPAK) Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kadesi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52489/jupak.v4i1.189

Abstract

Inquiry approach to learning is one of the result of the paradigm shifts in education which had started in the early 1980. In spite of the bebefits of the inquiry approach to learning, many teachers/educators who apply teacher-centered learning are reluctant to apply it in their classrooms. They prefer to teaching using the lecturing method instead. The inquiry approach to learning is more beneficial to students than the lecturing method. Formerly the inquiry approach was only applied in natural science classes, but later on and up to now. It has been used in social science classes as well. Religion in classified as a branch of social studies, thus the inquiry approach to learning can also be used in Christian Education clasess. Based on the argument in this articles, the writer aim to show that applying the inquiry approach to learning in the Christian education classroom will give benefits to students as their performences will be improved and most of all. They will change from passive disinterested learners to active self motivated and self directed learners. As a result, the students will have deeper understanding about anything to discussed.