p-Index From 2020 - 2025
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Vegetalika
Muhammad Habib Widyawan
Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Evaluasi Galur Harapan Padi Hitam (Oryza sativa L.) Berdaya Hasil Tinggi dan Berumur Genjah Sholeh Udin Al Ghifari; Supriyanta supriyanta; Kristamtini Kristamtini; Panjisakti Basunanda; Taufan Alam; Muhammad Habib Widyawan; Taryono taryono
Vegetalika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.45011

Abstract

Padi merupakan komoditas pangan penting dunia. Salah satu jenis padi adalah padi hitam yang saat ini belum banyak direkayasa, sehingga daya hasilnya rendah dengan umur yang panjang. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakter agronomi galur harapan padi hitam berdaya hasil tinggi dan berumur genjah. Percobaan dilaksanakan di Pusat Inovasi Agro Teknologi (PIAT) Universitas Gadjah Mada di Kalitirto, Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Maret-Agustus 2018. Bahan penelitian yang digunakan adalah 17 galur harapan padi dan 1 kultivar unggul lokal. Rancangan percobaan lapangan yang digunakan adalah Kisi Sederhana (Simple Lattice Design) dengan 3 ulangan. Setiap galur harapan ditanam pada plot berukuran 5x1,2 m dengan jarak tanam 20×30 cm, secara inling (1 bibit perlubang tanam) dengan umur pindah tanam 21 hari. Variabel pengamatan berupa komponen agronomi, komponen hasil dan karakter fisik gabah dan beras. Analisis varians dilakukan untuk variabel kuantitatif dengan taraf nyata α = 5%. dilanjutkan dengan uji Scott Knott. Hasil penelitian menunjukan karakter agronomi galur harapan padi hitam secara umum serupa dengan karakter agronomi galur harapan padi putih dan padi merah terkait dengan variabel tinggi tanaman sedang (lebih dari 110 cm), anakan produktif sedang (10-20 buah), umur panen sedang (125-150 HSS), panjang malai (20-30 cm), jumlah gabah per malai kurang dari 250 biji. Daya hasil galur harapan padi hitam P2 (4,10±0.27 ton/hektare) dan XI (3,95±0.45 ton/hektare) lebih tinggi dari varietas unggul lokal Sleman Merah (3,84±0.50 ton/hektare. Galur harapan padi hitam W (116±0.33 HSS) memiliki kategori umur panen genjah. 
Pengaruh Frekuensi Aplikasi Pupuk Hayati Bacillus sp. terhadap Pertumbuhan dan Hasil Enam Kultivar Wortel (Daucus carota L.) di Lahan Pasir Pantai Mohamad Gizus Albayani; Dody Kastono; Rohlan Rogomulyo; Muhammad Habib Widyawan
Vegetalika Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.59862

Abstract

Lahan pasir pantai merupakan lahan marginal yang mempunyai masalah mikroklimat sehingga kurang sesuai dengan syarat tumbuh untuk budidaya tanaman wortel yang menghendaki iklim sub tropis. Modifikasi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah lahan pasir pantai adalah aplikasi Bacillus sp. dan penggunaan kultivar unggul wortel. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi yang tepat antara frekuensi aplikasi Bacillus sp. dan beberapa kultivar wortel dalam menghasilkan pertumbuhan, hasil, dan kualitas wortel terbaik di lahan pasir pantai. Penelitian ini dilakukan di lahan pasir pantai Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta yang berada di ketinggian 5 m dpl pada bulan Mei sampai Oktober 2019. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) Faktorial. Faktor pertama dalam penelitian ini adalah jumlah aplikasi Bacillus sp.(2 dan 4 kali). Sedangkan faktor kedua adalah kultivar wortel, yaitu: kultivar introduksi (‘New Kuroda’, ‘Kuroda’, ‘Shin Kuroda’ dan ‘Kuroda EW’) dan kultivar lokal Indonesia ‘Gundaling’ (Berastagi) dan ‘Gemuk’. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara Bacillus sp. dan kultivar wortel pada sebagian besar pertumbuhan pengamatan, antara lain: tinggi tanaman, jumlah daun, segar dan berat kering umbi, diameter dan panjang umbi, produktivitas, uji kemanisan, dan uji warna umbi. Penggunaan kultivar wortel yang cocok dibudidayakan di lahan pasir pantai adalah kultivar introduksi (‘New Kuroda’, ‘Kuroda’, ‘Shin Kuroda’ dan ‘Kuroda EW’) di mana kultivar introduksi ini unggul di semua variabel pengamatan.
Tanggapan Aksesi Kacang Hijau (Vigna radiata L.) terhadap Mikoriza di Lahan Sawah Bekas Padi Hafidh Izzudin; Taryono Taryono; Muhammad Habib Widyawan
Vegetalika Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.63569

Abstract

Produksi kacang hijau nasional menurun selama kurun waktu tahun 2016 – 2018. Salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas tanaman secara ramah lingkungan adalah menambahkan agen hayati-mikoriza, karena pemberian mikoriza mampu meningkatkan pertumbuhan serta komponen hasil tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan beberapa aksesi kacang hijau terhadap inokulasi mikoriza serta memilih aksesi yang tanggap terhadap inokulasi mikoriza sebagai bahan kajian genetika dan fisiologi ketergantungan kacang hijau terhadap mikoriza. Penelitian dilaksanakan di lahan Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada (PIAT-UGM) Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) petak terbagi yang terdiri atas dua faktor. Faktor utama yaitu perlakuan inokulasi dan anak faktor berupa 20 aksesi kacang hijau. Pengamatan meliputi infeksi mikoriza, sifat komponen hasil, dan  hasil. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan analisis varian sesuai rancangan acak lengkap, uji lanjut Scott Knott, dan analisis korelasi. Pada penelitian ini masing-masing nomor aksesi kacang hijau memiliki tanggapan yang beragam terhadap inokulasi mikoriza. Persentase infeksi mikoriza  lebih tinggi pada perlakuan inokulasi. Inokulasi mikoriza mampu meningkatkan jumlah polong per tanaman, biji per polong, dan bobot biji per tanaman, namun tidak dengan bobot 100 biji tanaman. Persentase infeksi mikoriza pada umur 20 hari setelh tanam nyata berhubungan dengan hasil biji. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa nomor aksesi 788, 797, 798, 805, 807, 810, 812, 826, 829, dan 832 berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan kajian genetika dan fisiologi ketergantungan kacang hijau terhadap mikoriza.
Identifikasi Karakter Penciri Agronomi untuk Analisis Keragaman Genetik Plasma Nutfah Padi (Oryza sativa L.) Atanasius Aditya Hendarto; Muhammad Habib Widyawan; Panjisakti Basunanda
Vegetalika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.63616

Abstract

Karakterisasi morfologi untuk evaluasi keragaman genetik merupakan landasan penting dalam pemanfaatan plasma nutfah untuk suatu program pemuliaan tanaman. Pelaksanaan karakterisasi morfologi seringkali melibatkan banyak karakter untuk diamati. Oleh sebab itu, diperlukan kajian untuk menentukan karakter morfologi untuk keperluan evaluasi keragaman genetik secara efektif dan efisien, Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pola keragaman plasma nutfah padi koleksi Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM) berdasarkan karakter morfologi, dan menentukan karakter penciri padi yang berkontribusi pada keragaman genetik untuk dimanfaatkan dalam karakterisasi plasma nutfah secara efektif dan efisien. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 ulangan dan 17 aksesi padi yang terdiri dari 12 plasma nutfah dan 5 kultivar sebagai perlakuan. Terdapat 12 karakter kuantitatif dan 6 karakter kualitatif yang diamati. Data dianalisis menggunakan analisis ragam, uji Scott-Knott, analisis lintas, analisis komponen utama, dan analisis kluster. Hasil penelitian menunjukkan terdapat keragaman pada semua karakter kuantitatif. Plasma nutfah padi dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok berdasarkan karakter kualitatif dan kuantitatif. Sementara karakter kualitatif sebagian besar aksesi padi menunjukkan sudut daun bendera tegak, sudut daun sedang, cabang malai sekunder berkelompok, tipe malai antara kompak dan sedang, malai hanya muncul sebatas leher malai, dan tidak ada bulu ujung gabah. Tinggi tanaman, panjang dan lebar daun bendera, panjang daun, diameter ruas batang bawah, panjang malai, jumlah malai (anakan produktif), bobot 10 butir gabah, umur berbunga dan panen berkontribusi terhadap keragaman. Karater-karakter tersebut berpotensi sebagai karakter penciri padi yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi karakterisasi plasma nutfah, terutama dalam penggunaan tenaga, waktu, dan biaya.