Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Risalah Fisika

Interpretasi Data Anomali Gravitasi untuk Identifikasi Endapan Aluvium di Kuala Gigieng, Aceh Besar Nazli Ismail, Mutiara Qalbi Pebrian, Marwan,
Risalah Fisika Vol 3, No 1 (2019): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.842 KB) | DOI: 10.35895/rf.v3i1.119

Abstract

Abstrak – Aceh Besar dan Kota Banda Aceh merupakan kawasan pesisir yang dipengaruhi oleh proses sedimentasi. Kawasan ini didominasi oleh daratan berupa delta akibat aktivitas Sungai Krueng Aceh. Proses sedimentasi dapat dikaji menggunakan metode gravitasi berdasarkan distribusi percepatan gravitasi bawah permukaan.  Pengukuran data gravitasi menggunakan alat Gravitimeter Scintrex CG-5. Jumlah titik pengukuran adalah 120 dan luas area pengukuran adalah 1858 × 725 m2.. Terdapat beberapa koreksi dalam pengolahan data gravitasi, seperti koreksi drift, pasang surut, lintang, koreksi udara bebas, koreksi bouguer dan koreksi medan. Koreksi-koreksi ini dilakukan untuk mendapatkan Anomali Bouguer Lengkap. Data anomali Bouger lengkap tersebut dipisahkan antara efek lokal dan regional. Profil nilai Anomali residual digunakan untuk pemodelan ke depan menggunakan Software Grav2Dc.  Model 2D menunjukkan struktur bawah permukaan daerah penelitian terdiri dari 3 lapisan. Lapisan pertama diinterpretasikan sebagai lapisan aluvium 2 jenis pengendapan yaitu batuan aluvium pasiran (ρ = 1,66 gr/cm3) dan batu lempung (ρ = 2,07 gr/cm3) yang berada pada kedalaman 0-350 meter. Lapisan kedua diinterpretasikan sebagai batupasir (ρ = 2,11 gr/cm3). Lapisan ketiga diinterpretasikan sebagai batupasir tufaan (ρ = 2.18 gr/cm3) sebagai lapisan  paling tua pada kedalaman 375 meter. Urutan pengendapan dimulai dari batupasir, batu lempung dan aluvium pasiran, kemudian terjadi pengulangan pengendapan antara aluvium pasiran dan batu lempung disebabkan oleh erosi pantai di atas permukaan.Kata kunci: metode gayaberat, anomali Bouger lengkap, Grav2Dc, endapan aluvium, Kuala Gigieng 
Indentifikasi Struktur Endapan Aluvial di Kawasan Kuala Gigieng, Aceh Besar, Berdasarkan Data Anomali Medan Magnetik Total Menggunakan Metode Pseudogravitasi dan Reduksi ke Kutub Marwan, Maharani Hadi, Nazli Ismail,
Risalah Fisika Vol 3, No 1 (2019): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.272 KB) | DOI: 10.35895/rf.v3i1.120

Abstract

Abstrak - Banda Aceh dan sebagian Kabupaten Aceh Besar merupakan kawasan yang terbentuk dari pengendapan delta. Kajian proses sedimentasi pada kawasan ini akan dapat memberikan informasi pendudukan dan bencana purba. Oleh karena itu, telah dilakukan survei metode magnetik di kawasan Kuala Gigieng, Aceh Besar. Metode magnetik termasuk metode geofisika yang mudah dalam pengoperasian dan pengolahan, namun interpretasi hasil anomali medan magnetik total relatif sulit terutama pada pengukuran di daerah lintang geomagnetik rendah. Transformasi pseudogravitasi dan reduksi ke kutub merupakan metode yang dapat digunakan untuk mempermudah interpretasi data anomali medan magnetik tersebut. Kedua metode ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan berdasarkan anomali medan magnetik total terukur pada kawasan Kuala Gigieng. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai maksimum dan minimum pada peta kontur transformasi pseudogravitasi dan reduksi ke kutub sangat berhubungan dengan topografi daerah pengukuran. Nilai maksimum dan minimum pada peta anomali pseudograviti yaitu 0,05 sampai 0,3 pseudo mGal dan nilai minimum -0,15 sampai -0,4 pseudo mGal, sedangkan pada peta anomali reduksi ke kutub memiliki nilai maksimum 200 nT sampai 600 nT dan nilai minimum -600 nT sampai -1800 nT.  Topografi rendah dan tinggi tersebut dipengaruhi oleh proses pengendapan aluvial. Urutan lapisan sedimen menunjukkan urutan waktu pengendapan. Lapisan berumur tua terbentuk jauh dari pantai dan lapisan berumur muda terbentuk dekat pantai. Urutan pengendapan terdiri dari pasir, lempung, dan aluvial pasiran. Kemudian terjadi pengulangan endapan pasir dan aluvial pasiran karena adanya erosi pantai dengan arah yang sejajar dengan garis pantai.Kata kunci: anomali medan magnetik total, transformasi pseudogravitasi, reduksi ke kutub, Kuala Gigieng, endapan  aluvial