Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGARUH PARAMETER MENGGURDI BERTAHAP TERHADAP TERBENTUKNYA RASIO DELAMINASI BAIK PADA SISI MASUK MAUPUN SISI KELUAR LUBANG irwan kurniawan; Ismet Hari Mulyadi
INOVTEK POLBENG Vol 9, No 2 (2019): INOVTEK VOL.9 NO 2 - 2019
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.678 KB) | DOI: 10.35314/ip.v9i2.1031

Abstract

Delaminasi merupakan salah satu jenis kerusakan  kritis pada material Komposit. Delaminasi terjadi akibat sebagian dari benda kerja tidak terpotong secara sempurna akan tetapi dilakukan proses pemotongan dengan cara memberikan penekanan melalui pahat gurdi ke material, justru yang terjadi deformasi plastis disebabkan mekanisme penekanan, pada umumnya kondisi seperti ini terjadi pada material  lunak yang memiliki mampu mesin yang rendah dan cenderung menghasilkan cacat seperti delaminasi baik pada bagian masuk (Entrance) maupun keluar lubang (Exit).  penggunaan geometri pahat yang dimodifikasi bertingkat bukanlah  merupakan  kondisi yang  terjadi sebenarnya. Untuk saat ini, kondisi tersebut baru dapat dipenuhi dalam  skala laboratorium, untuk  kondisi sebenarnya penggunaan  metoda menggurdi Step drilling ( Page Drilling Cycle) yang paling memungkinkan  Oleh karena itu pada penelitian ini difokuskan untuk melihat peluang penggunaan metoda  menggurdi bertahap. Dengan menggunakan Rancangan  Metode Taguchi Orthogonal Array L36 pengamatan dilakukan. Hasilnya dianalisa dengan  menggunakan metoda Signal-to-Noise Ratio (S/N ratio) dan ANOVA (Analysis of Variances).  Hasil dari   S/N ratio mengindikasikan bahwa gerak makan kontribusinya sangat kecil untuk menggurangi delaminasi dalam  suatu sistem pemotongan kemungkinan ini disebakan karena gerak makan yang diberikan itu merupakan  rentang yang kecil secara teoritis tidak akan berpengaruh besar terhadap terbentukanya delaminasi 
Pengaruh jarak susun lapisan penguat Komposit Serat Daun Nanas / Termoplastik pada Pembentukan Delaminasi Zul Nain; Ismet Hari Mulyadi; Mochamad Asrofi
INOVTEK POLBENG Vol 10, No 1 (2020): INOVTEK VOL. 10 N0 1
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1446.274 KB) | DOI: 10.35314/ip.v10i1.1284

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh posisi jarak serat penguat dalam laminasi komposit pada pembentukan delaminasi. jarak serat penguat yang dipilih adalah 1 mm, 2 mm dan 3 mm dalam laminasi komposit dari matriks polimer etilen vinil asetat (EVA) dengan serat penguat dari daun nanas. Metode yang digunakan dalam fabrikasi komposit adalah hand lay-up, yaitu dengan pengecoran langsung pada tiga lapisan serat yang telah dianyam dan diikat ke sisi cetakan. Untuk kecepatan potong, Vf 144 mm / min, menggunakan pahat bor berdiameter 4 mm dengan sudut pahat 70o. Delaminasi ditentukan dengan metode Feda. Bagian delaminasi diamati menggunakan mikroskop digital dan kemudian diproses menggunakan AutoCAD untuk mengukur Dmax dan Ad. Rasio delaminasi pada lubang atas untuk jarak 1 mm, 2 mm dan 3 mm masing-masing adalah 1,417, 1,362 dan 1,324 untuk lubang bawah adalah 1,114, 1,098 dan 1,076.                                 Kata kunci: Delaminasi; komposit laminasi; etilena vinil asetat; serat daun nanas; proses penggurdian.
Pengaruh Parameter Pemotongan dan Variasi Susunan Serat Terhadap Terbentuknya Delaminasi pada Proses Menggurdi Material Komposit Serat Nanas Bambang Dwi Haripriadi; Ismet Hari Mulyadi
METAL: Jurnal Sistem Mekanik dan Termal Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.114 KB) | DOI: 10.25077/metal.2.1.1-8.2018

Abstract

Delamination is a failure occured during hole-making processes in machining. This can affect to rejection of the product. This failure is commonly found when drilling low machinability of plastic-based materials such as thermoplastic composites. Therefore, to eliminate that phenomena, the materials are necessary to be reinforced. In this case, addition of the fiber can strengthen the composites. Besides, the way the fibers were arranged when composite manufacturing is also responsible to improve tensile strength of the composites. Improving tensile strength would also improve the shear strength of the material. Shear strength is normally adopted as indicator for machinability of materials. However, relation of shear strength improvement of composites due to fiber arrangement has been rarely discussed. Using orthogonal arrays L27 based on Taguchi, this study investigated the effect fiber arrangement on formation of delamination in drilling pine-apple leaves reinforced composites. The results highlighted that effect fiber arrangement was significant on formation of delamination at exit sides of drilled holes. Reduced rasio delamination had been identified at this side. This inferr that strengthening effect would be a good strategy in reducing delamination at the exit sides.
PENGEMBANGAN MODEL PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA KERUPUK UBI MELALUI KERJASAMA SINERGIS INDUSTRI SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN KAMANG MAGEK DAN KECAMATAN BASO, KABUPATEN AGAM, SUMATERA BARAT Dendi Adi Saputra; Adjar Pratoto; Ismet Hari Mulyadi
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v2n2.p96-102

Abstract

Kabupaten Agam, Sumatera Barat memiliki produk unggulan berupa kerupuk ubi (singkong), baik untuk konsumsi lokal maupun sebagai oleh-oleh khas Sumatera Barat. Sebagian besar usaha kerupuk ubi merupakan industri rumah tangga (IRT). IRT Karya Muda (mitra 1) telah memiliki jaringan pemasaran yang baik dan telah memiliki label tersendiri, namun seringkali pasokan dari IRT pengolah kerupuk ubi tidak selalu kontinu dan jumlah pesanan sering tidak dapat terpenuhi. IRT Yelmi (mitra 2) merupakan salah satu pengolah kerupuk ubi. Pengolahannya menggunakan perangkat manual. Untuk itu, pada tahun 2015 melalui kegiatan hibah Ipteks bagi Masyarakat DIKTI dilakukan implementasi model peningkatan Produktivitas melalui kerjasama sinergis. Secara khusus, prinsip pengembangan model ini adalah membantu IRT Yelmi untuk meningkatkan lagi kapasitas produksi melalui introduksi teknologi mesin roll press dan cetakan mekanis. IRT Karya Muda akan berbagi resep khusus (ingredients) sesuai dengan ciri khas produknya ke IRT Yelmi. Selanjutnya IRT Yelmi akan memasok kerupuk ubi ke IRT Karya Muda. Dengan kerjasama ini, mitra 2 akan mendapatkan peningkatan pendapatan dan membuka lapangan kerja baru melalui peningkatan kapasitas produksi dan peningkatan standar mutu kerupuk ubi dan mitra 1 akan mendapatkan pasokan produk yang stabil, yang pada gilirannya juga akan meningkatkan pendapatannya.
Tool life in Turning Processes: Effect of Lubricants with a small amount of Graphite as Cutting Fluid Agus Sutanto; Ismet Hari Mulyadi; Farchan - Vernando
METAL: Jurnal Sistem Mekanik dan Termal Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Sistem Mekanik dan Termal (METAL)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/metal.6.2.69-76.2022

Abstract

This study aims to determine the effect of various lubricant-based cutting fluid parameters to produce an optimal tool life in turning operations. This research does not use coolant as a cooling fluid, but as a lubricant with the addition of a small amount of graphite (solid lubricant) at a minimum quantity condition. By using HSS cutting tools and a low carbon steel workpiece, an experimental design was carried out using the Taguchi method with three parameters, that is the viscosity of the lubricant, the percentage of graphite in the lubricants, and the supplied pressure of the lubricants. Each parameter is designed to have three levels. The experimental results show that the percentage of graphite in the lubricant has the largest contribution of 52% and the viscosity of the lubricant is 38% while the fluid supplied pressure is only 7% of the tool life. Furthermore, based on the analysis of variance (ANOVA) it is known that the percentage of graphite and viscosity of the lubricant has a significant effect on the cutting tool life. The optimal and longest tool life is achieved when carried out with lubricant SAE20-50 with the percentage addition of 0.10% graphite with a pressure of 5 Bar.
HUBUNGAN ANTARA KEAUSAN TEPI PAHAT DENGAN RASIO DELAMINASI LUBANGATAS PADA PROSES MENGGURDI KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT DAUN NANAS ( PALFs ) mur dani murdani; Ismet Hari Mulyadi Ismet Hari Mulyadi
INOVTEK POLBENG Vol 12, No 2 (2022): INOVTEK Vol 12, No 2
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v12i2.2920

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara terjadinya delaminasi dengan keausan tepi pahat pada proses menggurdi material komposit berpenguat serat daun nanas. Untuk material komposit berpenguat serat daun nanas dipersiapkan dalam bentuk lembaran yang dijalin (woven mat).Lembaran komposit kemudian disusun dalam3 (tiga) lapisan (stacking) dalam matrik termoplastik dengan metoda Hand Lay-up. Adapun orientasi serat masing-masing lembaran adalah 900 dan 450.Komposit kemudian dilubang dengan mempergunakan proses menggurdi dengan dua kondisi, yaitu kondisi ringan dan berat. Kualitas lubang dalam aspek delaminasi dan keausan tepi pahat diukur dengan mempergunakan mikroskop optik yang dilengkapi perangkat lunak pengukuran. Selanjutnya hubungan antara nilai rasio delaminasi dan keausan tepi pahat hasil menggurdi dibangun. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa tidak ada hubungan antara pertumbuhan keausan tepi pahat dengan terjadinya delaminasi lubang pada proses menggurdi material komposit ini dan dengan kondisi pemotongan yang dipilih. Hasil ini telah diverifikasi dengan menggunakan Analysis of Variances (ANOVA) dan Trend Analysis.
STUDY OF SURFACE FINISH OF STEREOLITHOGRAPHY (SLA™) PRODUCTS Ismet Hari Mulyadi
Jurnal Teknik Mesin Vol 1 No 1 (2004): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Recently, development of Rapid Prototyping technique refers to Rapid Tooling (RT) application. Unfortunately, considering the limitation of technology available and suitable material, the research activities are respectively stagnating on improvement the method using building tool with recent technology and material. However, the problem being faced by researchers are not only limitation pre-mentioned above but also due to difficulties to gain tool with high part qualities. Therefore, in this present research, the part qualities especially surface finish would become primary consideration. Moreover, the obstacles in gaining the part with high surface finish on RP technology is the staircase effect, which is influenced by orientation angle. So, to reach the aim of research in observing the orientation angle for which part would have good surface finish, the orientation angle will be varied. The result shows that surface roughness of SLA built on 0 and 11,25 considerably have good impact on surface finish of the part building directly from Rapid Prototyping machine.
PENGARUH SUDUT PAHAT PADA PENGGURDIAN KOMPOSIT SERAT DAUN NANAS / TERMOPLASTIK PADA PEMBENTUKAN DELAMINASI Zulkarnain Zulkarnain; Ismet Hari Mulyadi; Jupri Jupri; Siswandi B
Jurnal Inovtek Polbeng Vol 13, No 1 (2023): Inovtek VOL. 13 NO 1 2023
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v13i1.3325

Abstract

This study aims to determine the effect of the Gurdi tool angle on delamination in composite laminates in the formation of delaminations. The spacing of the selected reinforcing fibers was 2.4 and 6 mm in a composite laminate of ethylene vinyl acetate (EVA) polymer matrix with reinforcing fibers from pineapple leaves. The method used in composite fabrication is hand lay-up, namely by direct casting on three layers of fiber that has been woven and tied to the sides of the mold. For cutting speed, Vf 72 mm / min, using a chisel with a diameter of 8 mm with a tool angle of 70o and 118o. Delamination was determined using the Feda method. The delamination sections were observed using a digital microscope and then processed using AutoCAD to measure Dmax and Ad. The delamination ratio in the top hole for the tool diameter of 8mm with a 70° angle at the variation of the distance of 2 mm, 4 mm and 6 mm were 1.268, 1.224 and 1.192 for the bottom hole were 1.078, 1.042 and 1.029, respectively. Meanwhile, the ratio of delamination in the upper hole for a tool diameter of 8mm with an angle of 118° at a distance variation of 2mm, 4mm and 6mm were 1.194, 1.194, 1.158 for the bottom hole, respectively, 1.046, 1.042 and 1.038.
PENGARUH SUDUT PAHAT PADA PENGGURDIAN KOMPOSIT SERAT DAUN NANAS / TERMOPLASTIK PADA PEMBENTUKAN DELAMINASI Zulkarnain Zulkarnain; Ismet Hari Mulyadi; Jupri Jupri; Siswandi B
INOVTEK POLBENG Vol 13, No 1 (2023): Inovtek VOL. 13 NO 1 2023
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v13i1.3325

Abstract

This study aims to determine the effect of the Gurdi tool angle on delamination in composite laminates in the formation of delaminations. The spacing of the selected reinforcing fibers was 2.4 and 6 mm in a composite laminate of ethylene vinyl acetate (EVA) polymer matrix with reinforcing fibers from pineapple leaves. The method used in composite fabrication is hand lay-up, namely by direct casting on three layers of fiber that has been woven and tied to the sides of the mold. For cutting speed, Vf 72 mm / min, using a chisel with a diameter of 8 mm with a tool angle of 70o and 118o. Delamination was determined using the Feda method. The delamination sections were observed using a digital microscope and then processed using AutoCAD to measure Dmax and Ad. The delamination ratio in the top hole for the tool diameter of 8mm with a 70° angle at the variation of the distance of 2 mm, 4 mm and 6 mm were 1.268, 1.224 and 1.192 for the bottom hole were 1.078, 1.042 and 1.029, respectively. Meanwhile, the ratio of delamination in the upper hole for a tool diameter of 8mm with an angle of 118° at a distance variation of 2mm, 4mm and 6mm were 1.194, 1.194, 1.158 for the bottom hole, respectively, 1.046, 1.042 and 1.038.
Kontribusi Pengaruh Kekasaran Permukaan dan Keausan Pahat Terhadap Konsumsi Energi Listrik Langsung Pada Proses Pemesinan Dingin dan Kering: Studi Kasus Proses Skrap Baja ST 37 (Baja Karbon Rendah) Ismet Hari Mulyadi
Cylinder : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2015): OKTOBER 2015
Publisher : Department of Mechanical Engineering Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsumsi energi listrik menjadi perhatian utama saat ini. Hal ini disebabkan keterbatasan sumber daya dan efek negatif yang ditimbulkan sebagai akibat aktivitas pembangkitan listrik. Proses pemesinan yang memanfaatkan mesin perkakas yang digerakkan dengan energi listrik juga mempertimbangkan masalah penggunaan energi listrik. Salah satu usaha dalam mengendalikan konsumsi energi listrik pada proses pemesinan adalah dengan mengembangkan model untuk memperkirakan konsumsi energi listrik. Akan tetapi pengembangan model hanya mempertimbangkan daya listrik yang dipergunakan, waktu aktivitas dan umur pahat. Sedangkan yang menjadi pertimbangan dalam suatu proses pemesinan tidak hanya umur pahat yang dilihat dari tingkat keausan pahat, akan tetapi juga kualitas yang dapat dihasilkan dalam hal ini kekasaran permukaan produk. Untuk itu pada penelitian justifikasi kenapa hanya umur pahat yang dipertimbangkan sedangkan kekasaran permukaan diabaikan. Penelitian dilakukan dengan mengukur secara bersamaan besarnya daya listrik baik pada perubahan keausan pahat ataupun perubahan kekasaran permukaan. Selanjutnya kontribusi kekasaran permukaan dan keausan pahat terhadap daya listrik yang diperlukan dianalisa. Hasil menunjukkan bahwa kontribusi keausan pahat lebih tinggi (75%) dibandingkan kontribusi kekasaran permukaan (52%). Ini kemungkinan dapat menjelaskan kenapa umur pahat yang dijadikan salah satu komponen pembangun model energi listrik pada proses pemesinan.