Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Analisis Semiotika Tagline “Beli Semua Di Shopee” Dalam Membentuk Branding Shopee Farid Mubarok; Siti Muyasaroh
Al-Qolamuna: Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 4 (2025): Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/87krm670

Abstract

Based on the increasing competition in the e-commerce industry in Indonesia, taglines play a crucial role as verbal communication elements in shaping brand image. The tagline "Buy Everything at Shopee" was chosen due to its consistency from 2017 to 2023 and its ability to reflect Shopee as a one-stop shopping platform. This study aims to explore the semiotic meaning of the tagline by applying Roland Barthes' theory (denotation, connotation, and myth) and examine its contribution to building Shopee's branding. The research method used was descriptive qualitative analysis using semiotic analysis techniques, while data sources were obtained from documentation of various Shopee promotional materials, theoretical literature, and industry reports. The results show that denotatively, this tagline implies an invitation to shop at Shopee; connotatively, it reflects ease, completeness, and efficiency; and at the myth level, it builds Shopee's image as the premier digital shopping solution. From a branding perspective, the tagline reinforces a friendly and modern brand personality, a brand promise of easy, one-stop shopping, and an emotional attachment with consumers. This study concludes that the tagline "Buy Everything on Shopee" is not simply a promotional phrase, but rather a strategic element in strengthening Shopee's brand identity amidst e-commerce competition. The recommendation is for Shopee to maintain tagline consistency in its communication campaigns, while continually adapting its narrative to digital trends and consumer needs. For further research, a comparative study with other e-commerce taglines (Tokopedia, Lazada, Blibli) or exploration of other verbal branding aspects such as slogans and jingles is recommended. Abstrak Dengan dasar fenomena meningkatnya persaingan industri e-commerce di Indonesia, di mana tagline berperan penting sebagai elemen komunikasi verbal dalam membentuk citra merek. Tagline “Beli Semua di Shopee” dipilih karena konsistensinya sejak 2017 hingga 2023 serta kemampuannya mencerminkan Shopee sebagai platform belanja serba ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna semiotik tagline dengan menerapkan teori Roland Barthes (denotasi, konotasi, dan mitos) serta mengkaji kontribusinya dalam membangun branding Shopee. Metode penelitian yang diterapkan berupa deskriptif kualitatif dengan teknik analisis semiotika, sedangkan sumber data diperoleh dari dokumentasi berbagai materi promosi Shopee, literatur teori, dan laporan industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara denotatif tagline ini bermakna ajakan berbelanja di Shopee; secara konotatif mencerminkan kemudahan, kelengkapan, dan efisiensi; sedangkan pada level mitos membangun citra Shopee sebagai solusi utama belanja digital. Dari sisi branding, tagline memperkuat brand personality yang ramah dan modern, brand promise berupa kemudahan belanja serba ada, serta emotional attachment dengan konsumen. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tagline “Beli Semua di Shopee” bukan sekadar frasa promosi, melainkan elemen strategis dalam memperkuat identitas merek Shopee di tengah persaingan e-commerce. Saran yang diajukan adalah agar Shopee tetap mempertahankan konsistensi tagline dalam kampanye komunikasinya, sambil terus menyesuaikan narasi dengan tren digital dan kebutuhan konsumen. Untuk penelitian lanjutan, disarankan adanya kajian komparatif dengan tagline e-commerce lain (Tokopedia, Lazada, Blibli) atau eksplorasi aspek verbal branding lainnya seperti slogan dan jingle.
Pentahelix Peran Aktor Pentahelix Dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan (Studi Strategi Komunikasi Pariwisata Desa Wisata Edelweiss Wonokitri Kabupaten Pasuruan) Heru Ardiansyah; Siti Muyasaroh
Al-Ittishol: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 2 (2025): Al-Ittishol: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51339/ittishol.v6i2.3901

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran aktor Pentahelix dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan, dengan fokus pada strategi komunikasi pariwisata di Desa Wisata Edelweiss Wonokitri, Kabupaten Pasuruan. MenggunaKomunikasi Pariwisata dan metode penelitian kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara dengan key informan, termasuk Kepala Desa Wonokitri, Ketua Pokdarwis, pemilik homestay, akademisi, dan koordinator media desa. Data dianalisis menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi pariwisata di Desa Wisata Edelweiss Wonokitri telah diterapkan dengan baik oleh berbagai pihak. Namun, meskipun setiap aktor Pentahelix menjalankan perannya sesuai bidangnya, kurangnya sinergi di antara mereka menjadi kelemahan yang perlu diperbaiki. Penerapan strategi komunikasi yang melibatkan kolaborasi Pentahelix telah berhasil memperbaiki promosi dan produk wisata, meningkatkan keterlibatan masyarakat, serta memperkuat upaya konservasi dan aksesibilitas. Hal ini tidak hanya mendukung kesejahteraan masyarakat setempat tetapi juga memastikan keberlanjutan pariwisata di desa tersebut. Penelitian ini menyoroti pentingnya sinergi antaraktor dalam strategi komunikasi untuk mencapai pengembangan pariwisata berkelanjutan yang lebih efektif di Desa Wisata Wonokitri.