Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Bahan Bakar Padat dari Biomassa Bambu dengan Proses Torefaksi dan Densifikasi Azhar; Heri Rustamaji
Jurnal Rekayasa Proses Vol 3, No 2 (2009)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.203 KB) | DOI: 10.22146/jrekpros.563

Abstract

Bambu sebagai biomassa dapat dijadikan sebagai bahan bakar padat dengan metode torefaksi dan dengan proses pemadatan (densification). Bambu dipotong-potong kemudian dilakukan proses torefaksi di dalam furnace. Bambu hasil proses torefaksi kemudian digiling atau ditumbuk hingga halus. Serbuk bambu itu kemudian diambil dan dipres sampai menghasilkan briket. Briket kemudian ditentukan nilai bakarnya (calorific value), dilakukan analisis proksimat, analisis ultimate serta laju keterbakaran. Proses torefaksi berhasil dilakukan pada suhu 200-300°C dan diperoleh produk arang yang, memiliki sifat getas, hidrofobik dan kandungan air yang menurun. Densitas briket bambu berpengaruh terhadap nilai bakarnya. Briket bambu dengan densitas lebih besar memiliki nilai bakar lebih tinggi. Laju keterbakaran briket dari bambu hasil torefaksi dipengaruhi oleh densitas. Briket dengan densitas lebih tinggi laju keterbakarannya lebih kecil. Proses torefaksi dan densifikasi dapat meningkatkan persentase kandungan karbon dan nilai bakar bambu sekitar 19-20% pada suhu 200-300°C. Kata kunci: bahan bakar padat, biomassa, bambu, torefaksi, densifikasi Bamboo can be utililized as biomass through torrefaction and densification processes and be used as solid fuel. In the present work, bamboo was cut into pieces followed by torrefaction process in a furnace. The product of the torrefaction process was then milled or ground to produce smooth powder which was then pressed to form briquettes. The resulting briquettes were characterized by determining their calorific value, proximate analysis, ultimate analysis and burning rate. The torrefaction process was successfully carried out in a temperature range of 200-300°C to obtain charcoal that had following properties: brittle, hydrophobic with decreasing moisture content. The experimental results showed that the calorific value was influenced by bamboo briquette density. Greater the density higher the calorific value of the resulting brequettes. In addition, the rate of burning was also determined by the density. The briquettes that had higher density had lower burning rate. The results showed that torrefaction and densification processes could increase carbon content and calorific value of the bamboo brequttes by 19-20% in a temperature range of 200 – 300°C. Key words: solid fuels, biomass, bamboo, torrefaction, densification Abstrak
Pemodelan dan Simulasi Kinetika Reaksi Alkoholisis Minyak Jarak Pagar (Jatropha Curcas) dengan Katalisator Zirkonia Tersulfatasi Heri Rustamaji; Hary Sulistyo; Arief Budiman
Jurnal Rekayasa Proses Vol 4, No 1 (2010)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.996 KB) | DOI: 10.22146/jrekpros.571

Abstract

Biodiesel berhasil diproduksi dengan alkoholisis minyak jarak menggunakan katalisator zirkonia tersulfatasi. Proses alkoholisis dilakukan dalam suatu reaktor batch yang dilengkapi dengan pemanas, termokopel, pengaduk, termostat, dan pengambil sampel. Reaktor batch diisi dengan minyak jarak pagar, metanol dan katalisator. Reaksi selanjutnya dilakukan selama 120 menit dan sampel diambil setiap 15 menit. Model kinetika reaksi kimia disusun dan diselesaikan dengan MATLAB. Nilai faktor frekuensi tumbukan untuk reaksi tiga tahap adalah 5,13 x 103; 5,682 x 103, dan 2,534 x 103 (cm3/mgek) (cm3/g.kat/min). Sementara itu, nilai energi aktivasi reaksi berturut-turut adalah 4.176; 4.309,809 dan 6.018,623 kal/mol. Hasil simulasi menunjukkan bahwa tahap pengurangan trigliserida menjadi digliserida adalah tahap paling cepat dan tahap pengurangan monogliserida menjadi gliserol adalah tahap paling lambat.Kata kunci: minyak jarak pagar, alkoholisis, model kinetika reaksi, katalisator asam padatJatropha oil is a very potential source of biodiesel fuel that can be processed through alcoholysis. In the present work, a study on alcoholysis of Jatropha oil with the use of solid acid catalyst was conducted in a wellmixed batch reactor. The study involved varying reaction temperatures of 100°C to 140°C, ethanol-oil molar ratio of 9, agitation speed of 1000 rpm and catalyst loading of 3% with respect to the oil. The reaction was carried out for 120 minutes; meanwhile samples were taken from the reactor every 15 minutes for glycerol analysis. In order to predict kinetics parameter of the alcoholysis reaction, a mathematical model of consecutive reactions was developed. The Matlab software was used to solve the simultaneous differential equations. Over the range of variables used in the experiment, the mathematical model was able to fit the experimental data quite well. The calculation results showed that the values of collision frequency factor for the consecutive reactions are 5.13 x 103; 5.682 x 103, and 2.534 x 103 (cm3/mgek) (cm3/g.cat/min). Meanwhile, the activation energies for the consecutive reaction are 4,176; 4,310 and 6,019 cal/mol. Keywords: jatropha curcas, methanolysis, kinetics modeling, solid acid catalyst
TRANSESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN CONTINOUS MICROWAVE BIODIESEL REACTOR Ari Wibowo; Ade Okta Viani; Heri Rustamaji
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2017 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.2129

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh Static mixer dan laju alir pada prosestransesterifikasi minyak jelantah menjadi biodiesel dengan metode Continuous MicrowaveBiodiesel Reactor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui yield tertinggi pada prosespembuatan biodiesel dari minyak jelantah dengan Continuous Microwave BiodieselReactor. Variabel yang divasiakan dalam penelitian ini adalah proses pencampuranbahan baku tanpa static mixer; static mixer I; static mixer II, serta laju alir 0,22; 0,33; dan0,65 cm3/detik. Sedangkan beberapa variabel lain mengikuti kondisi optimum padapenelitian sebelumnya oleh Patil et al. (2011), dimana rasio molar minyak jelantah :metanol adalah 1:9 (mol/mol), dengan berat katalis NaOH 2 % berat minyak jelantah.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai yield tertinggi diperoleh pada percobaan (9)dengan pencampuran bahan baku menggunakan static mixer II dengan laju alir 0,65cm3/detik yaitu sebesar 93,95 %. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan static mixerpada Continuous
Bahan Bakar Padat dari Biomassa Bambu dengan Proses Torefaksi dan Densifikasi Azhar; Heri Rustamaji
Jurnal Rekayasa Proses Vol 3, No 2 (2009)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.563

Abstract

Bambu sebagai biomassa dapat dijadikan sebagai bahan bakar padat dengan metode torefaksi dan dengan proses pemadatan (densification). Bambu dipotong-potong kemudian dilakukan proses torefaksi di dalam furnace. Bambu hasil proses torefaksi kemudian digiling atau ditumbuk hingga halus. Serbuk bambu itu kemudian diambil dan dipres sampai menghasilkan briket. Briket kemudian ditentukan nilai bakarnya (calorific value), dilakukan analisis proksimat, analisis ultimate serta laju keterbakaran. Proses torefaksi berhasil dilakukan pada suhu 200-300°C dan diperoleh produk arang yang, memiliki sifat getas, hidrofobik dan kandungan air yang menurun. Densitas briket bambu berpengaruh terhadap nilai bakarnya. Briket bambu dengan densitas lebih besar memiliki nilai bakar lebih tinggi. Laju keterbakaran briket dari bambu hasil torefaksi dipengaruhi oleh densitas. Briket dengan densitas lebih tinggi laju keterbakarannya lebih kecil. Proses torefaksi dan densifikasi dapat meningkatkan persentase kandungan karbon dan nilai bakar bambu sekitar 19-20% pada suhu 200-300°C. Kata kunci: bahan bakar padat, biomassa, bambu, torefaksi, densifikasi Bamboo can be utililized as biomass through torrefaction and densification processes and be used as solid fuel. In the present work, bamboo was cut into pieces followed by torrefaction process in a furnace. The product of the torrefaction process was then milled or ground to produce smooth powder which was then pressed to form briquettes. The resulting briquettes were characterized by determining their calorific value, proximate analysis, ultimate analysis and burning rate. The torrefaction process was successfully carried out in a temperature range of 200-300°C to obtain charcoal that had following properties: brittle, hydrophobic with decreasing moisture content. The experimental results showed that the calorific value was influenced by bamboo briquette density. Greater the density higher the calorific value of the resulting brequettes. In addition, the rate of burning was also determined by the density. The briquettes that had higher density had lower burning rate. The results showed that torrefaction and densification processes could increase carbon content and calorific value of the bamboo brequttes by 19-20% in a temperature range of 200 – 300°C. Key words: solid fuels, biomass, bamboo, torrefaction, densification Abstrak
Pemodelan dan Simulasi Kinetika Reaksi Alkoholisis Minyak Jarak Pagar (Jatropha Curcas) dengan Katalisator Zirkonia Tersulfatasi Heri Rustamaji; Hary Sulistyo; Arief Budiman
Jurnal Rekayasa Proses Vol 4, No 1 (2010)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.571

Abstract

Biodiesel berhasil diproduksi dengan alkoholisis minyak jarak menggunakan katalisator zirkonia tersulfatasi. Proses alkoholisis dilakukan dalam suatu reaktor batch yang dilengkapi dengan pemanas, termokopel, pengaduk, termostat, dan pengambil sampel. Reaktor batch diisi dengan minyak jarak pagar, metanol dan katalisator. Reaksi selanjutnya dilakukan selama 120 menit dan sampel diambil setiap 15 menit. Model kinetika reaksi kimia disusun dan diselesaikan dengan MATLAB. Nilai faktor frekuensi tumbukan untuk reaksi tiga tahap adalah 5,13 x 103; 5,682 x 103, dan 2,534 x 103 (cm3/mgek) (cm3/g.kat/min). Sementara itu, nilai energi aktivasi reaksi berturut-turut adalah 4.176; 4.309,809 dan 6.018,623 kal/mol. Hasil simulasi menunjukkan bahwa tahap pengurangan trigliserida menjadi digliserida adalah tahap paling cepat dan tahap pengurangan monogliserida menjadi gliserol adalah tahap paling lambat.Kata kunci: minyak jarak pagar, alkoholisis, model kinetika reaksi, katalisator asam padatJatropha oil is a very potential source of biodiesel fuel that can be processed through alcoholysis. In the present work, a study on alcoholysis of Jatropha oil with the use of solid acid catalyst was conducted in a wellmixed batch reactor. The study involved varying reaction temperatures of 100°C to 140°C, ethanol-oil molar ratio of 9, agitation speed of 1000 rpm and catalyst loading of 3% with respect to the oil. The reaction was carried out for 120 minutes; meanwhile samples were taken from the reactor every 15 minutes for glycerol analysis. In order to predict kinetics parameter of the alcoholysis reaction, a mathematical model of consecutive reactions was developed. The Matlab software was used to solve the simultaneous differential equations. Over the range of variables used in the experiment, the mathematical model was able to fit the experimental data quite well. The calculation results showed that the values of collision frequency factor for the consecutive reactions are 5.13 x 103; 5.682 x 103, and 2.534 x 103 (cm3/mgek) (cm3/g.cat/min). Meanwhile, the activation energies for the consecutive reaction are 4,176; 4,310 and 6,019 cal/mol. Keywords: jatropha curcas, methanolysis, kinetics modeling, solid acid catalyst
HUBUNGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI ELEKTIF DI RSUD BUNG KARNO KOTA SURAKARTA Heri Rustamaji; Vitri Dyah Herawati; Indriyati, Indriyati
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 14 No. 1 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v14i1.11640

Abstract

Latar belakang :Pada umumnya kecemasan pasien pre operasi dimulai ketika dokter menyatakan akan dilakukan operasi, tindakan pembedahan sering menimbulkan dampak yang luas dan pengaruh psikologis terhadap pasien pre operasi (Smeltzer & Bare, 2016). Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan tuhan pun semakin dekat, mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang mampu membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta. Dalam pelayanan kesehatan, perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama dalam memenuhi kebutuhan spiritual (Hasnidar, 2020).Tujuan : untuk mengetahui hubungan antara hubungan pemenuhan kebutuhan spiritual dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di RSUD Bung Karno Kota Surakarta.Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik korelasi dengan pendekatan kuantitatif, desain penelitian cross sectional.Penelitian ini dilakukan bulan November – Desember 2024 dengan sampel 55 responden. Hasil penelitian : Hubungan pemenuhan kebutuhan spiritual dengan kecemasan pasien pre operasi di RSUD Bung Karno Surakarta menggunakan uji korelasi Chi Square di dapatkan nilai Sig 0.001 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan. Kesimpulan : Ada hubungan pemenuhan kebutuhan spiritual dengan kecemasan pasien pre operasi.
Kajian Tekno Ekonomi Produksi Gliserol Karbonat dari Gliserol dan Urea Heri Rustamaji; Martinus; S Erfani; M Djanna; A Febrianti; S Hillary
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik Dan Aplikasi Industri Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 7 (2024): Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik dan Aplikasi Industi (SINTA) 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah gliserol mentah dari produksi biodiesel dapat digunakan sebagai bahan baku untuk produk dengan nilai tambah seperti gliserol karbonat yang menjadi produk berkualitas di sektor medis dan kecantikan, sebagai pembawa pada baterai litium dan litium-ion, pelarut, komposisi deterjen, surfaktan, perantara kimia, polimer, dan bahan untuk membangun material eko-komposit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai aspek teknis dan ekonomis dari proses produksi gliserol karbonat melalui simulasi. Simulasi dilakukan dengan perangkat lunak yang melibatkan beberapa unit operasi dan unit rekasi. Kemurnian produk gliserol karbonat tinggi sebesar 99,99% dan performa kimia yang baik dengan konversi gliserol 93,20% dan hasil gliserol karbonat sebesar 93,13% berhasil diperoleh. Nilai bersih sekarang (NPV), periode pengembalian (PP), dan tingkat pengembalian internal (IRR) adalah masing-masing 5.480.000 USD, 5,69 tahun, dan 20,9%. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa biaya bahan baku dan harga produk utama memiliki dampak signifikan terhadap NPV dan PP. Untuk meningkatkan keuntungan proses ini, harga gliserol mentah harus kurang dari 0,44 USD/kg dan harga gliserol karbonat harus lebih dari 3,15 USD/kg. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan gliserol mentah sebagai produk samping dari sintesis biodiesel merupakan pilihan yang sangat baik untuk mengembangkan produk baru dengan nilai lebih tinggi, serta berkontribusi signifikan terhadap prinsip zero-waste dan ekonomi sirkular.
Glukoamilase amobil pada silika mesostructured cellular foam (mcf) magnetik untuk hidrolisis pati kentang Joni Agustian; Lilis Hermida; Heri Rustamaji; Muhammad Haviz
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik Dan Aplikasi Industri Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 7 (2024): Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik dan Aplikasi Industi (SINTA) 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inovasi dan studi silika mesopori magnetik untuk penyangga imobilisasi enzim glukoamilase untuk hidrolisis pati kentang belum dilakukan karena penyangga magnetik hanya dikaitkan dengan bahan partikel nano baik murni maupun komposit. Proses imobilisasi enzim glukoamilase pada penyangga dengan kondisi operasi proses divariasikan untuk diketahui pengaruhnya terhadap proses dimana hasil akhir adalah tingkat imobilisasi enzim yang cukup besar yang disimpulkan dari hasil analisis kandungan protein (metode Bradford), FTIR dan SEM-EDX. Bahan partikel nano magnetik berhasil diinkorporasi pada permukaan silika MCF (9.2T-3D) dengan tingkat imobilisasi optimum enzim glukoamilase bebas adalah sekitar 89,46% yang didapatkan pada kondisi operasi optimum pH larutan buffer 5,0, suhu operasi 35°C, kecepatan pengadukan 120 rpm,dan konsentrasi enzim suplai sebesar 5,5%. Walaupun unit aktivitas enzim amylase amobil adalah lebih rendah daripada enzim amylase bebas, enzim amobil tetap dapat digunakan untuk menghidrolisis susbtrat larut dalam air. Poses hidrolisis pati kentang dengan enzim tersebut menghasilkan nilai DE optimum 26,93% pada suhu 70°C, kecepatan pengadukan 170 rpm, pH buffer asetat 0,1 M 4,6, dan konsentrasi enzim 1500 U/mg.