Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Purwarupa Sistem Otomasi Buka Tutup Tirai Berbasis Light Dependent Resistor Azizah Nor Ahmad; Andi Dharmawan
IJEIS (Indonesian Journal of Electronics and Instrumentation Systems) Vol 1, No 2 (2011): October
Publisher : IndoCEISS in colaboration with Universitas Gadjah Mada, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.564 KB) | DOI: 10.22146/ijeis.1929

Abstract

AbstrakGorden merupakan tirai yang digunakan untuk menutup sebuah jendela pada malam hari. Membuka dan menutup tirai adalah salah satu kegiatan yang sering dilakukan didalam kehidupan rumah tangga, dan biasa kita sering lupa menutup tirai pada malam hari saat kita tinggal berpergian dari pagi hingga malam.Purwarupa tirai otomatis dirancang dengan menggunakan beberapa komponen yang terdiri dari: roda penggerak yang digerakkan menggunakan motor dc yang dilengkapi dengan driver motor, sensor cahaya menggunakan Light Dependent Resistor, IC RTC (Real Time Clock) DS1307, dan sistem pengendalian menggunakan mikrokontroler ATMega32.Sistem ini berfungsi untuk mengontrol membuka dan menutup tirai. Pada sistem ini, saklar yang digunakan berupa relai. Relai tersebut berfungsi sebagai pembalik polaritas pada motor. Relai diaktifkan berdasarkan besar kecilnya intensitas cahaya yang didapat dari sensor Light Dependent Resistor. Resistansi LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Purwarupa ini juga dapat dijalankan  dengan menggunakan pengaturan waktu. Putaran motor dikontrol berdasarkan penerimaan cahaya dari sensor Light Dependent Resistor. Kata kunci— Mikrokontroler, sistem otomasi, light dependent resisitor,sensor cahaya, RTC  Abstract Curtains is a curtain that is used to close a window at night. Opening and closing the curtain is one of the activities that are conducted in domestic life, and usually we often forget to close the curtains at night while we are living traveling from morning till night.Prototype automatic curtains designed by using some of the components comprising: a drive wheel driven using dc motors are equipped with driver motor, light sensor using Light Dependent Resistor, IC RTC (Real Time Clock) DS1307, and control system uses microcontroller ATMega32.This system serves to control the opening and closing the curtains. In this system, which used a relay switch. Relay functions as inverting the polarity of the motor. Relay activated by the size of the light intensity obtained from the sensor Light Dependent Resistor. LDR resistance will change with changes in light intensity about it or around it. This prototype can also be run using the time setting. Motor rotation is controlled by the exposure of the sensor Light Dependent Resistor. Keywords— Microcontroller, automation system, resisitor light dependent, light sensor, RTC
Purwarupa Sistem Otomasi Terbang Landas dan Mendarat Quadcopter Andi Dharmawan; Irfan Nurudin Firdaus
IJEIS (Indonesian Journal of Electronics and Instrumentation Systems) Vol 2, No 1 (2012): April
Publisher : IndoCEISS in colaboration with Universitas Gadjah Mada, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.07 KB) | DOI: 10.22146/ijeis.2343

Abstract

AbstrakTelah dibuat sistem quadcopter yang dapat terbang dan mendarat otomatis dari satu titik ke titik lainnya menggunakan arduino mega sebagai kontrolernya. Sensor yang digunakan adalah sensor IMU GY-80 yang terdiri dari sensor accelerometer, gyroscope dan magnetometer. Keluaran dari sensor adalah angka dalam satuan derajat. Selain itu juga digunakan sensor ultrasonik untuk menentukan ketinggian dari quadcopter.Sistem memiliki dua mode yaitu mode otomatis dan mode manual. Mode otomatis menggunakan data keluaran dari sensor IMU GY-80 yang akan diolah menggunakan PID controller sebagai proses pengatur keseimbangan. Quadcopter akan terbang pada ketinggian 1 meter dan bergerak maju lalu melakukan proses pendaratan. Untuk mempertahankan quadcopter berada pada ketinggian tertentu digunakan data dari hasil pembacaan sensor ultrasonik kemudian diolah menggunakan PID controller. Mode manual digunakan apabila pada mode otomatis terjadi masalah. Mode manual mendapat masukan dari remote kontrol. Kata kunci—Quadcopter, PID, Otomatis AbstractQadcopter system was created to fly and land automatically from one point to another using arduino mega as the controller. The sensor used is a GY-80 IMU sensor consists of a sensor accelerometer, gyroscope and magnetometer. The output of the sensor is a number in degrees. It is also used ultrasonic sensors to determine the height of the Quadcopter.The system has two modes, namely automatic mode and manual mode. Automatic mode using the output data from the IMU sensor GY-80 that will be processed using the PID controller as the stabilizer. Quadcopter will fly at a height of 1 meter and move forward and make the process of landing. To maintain Quadcopter be a certain height to use the data from the ultrasonic sensor readings are then processed using a PID controller. Manual mode is used when there is a problem in the automatic mode. Manual mode gets input from the remote control. Keywords—Quadcopter, PID, automatically
Purwarupa Sistem Integrasi Quadcopter dan Mobile Robot Andi Dharmawan; Christian Antonia Lusiarta Putera
IJEIS (Indonesian Journal of Electronics and Instrumentation Systems) Vol 2, No 1 (2012): April
Publisher : IndoCEISS in colaboration with Universitas Gadjah Mada, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.39 KB) | DOI: 10.22146/ijeis.2344

Abstract

AbstrakQuadcopter, juga dikenal sebagai quadrotor, adalah helikopter dengan empat motor yang dilengkapi dengan  empat buah propeller pada masing-masing motornya yang digunakan untuk terbang dan bermanuver. Pada quadcopter terdapat 3 variabel sudut yang menjadi element utama dalam pengendaliannya yaitu roll, pitch, dan yaw yang diperoleh dari penggabungan sensor accelerometer, gyroscope dan magnetometer dengan metode Direction Cosine Matrix. Pada sistem integrasi mobile robot dan quadcopter, digunakan kontroler jenis Proporsional–Integral–Derivatif (PID Controller) untuk meminimalisir nilai error dari sudut roll, pitch, dan yaw  quadcopter dengan cara mengatur keluaran dari proses kontrol agar quadcopter dapat terbang stabil saat membawa mobile robot.Pada sistem ini, quadcopter selain juga digunakan sebagai pengendali mobile robot, dimana quadcopter akan mengirim karakter dengan menggunakan komunikasi serial melalu RF YS1020 kemudian mobile robot membaca data yang dikirim oleh quadcopter yang masuk secara serial melalui RF Transceiver YS1020, kemudian menentukan kecepatan motor mobile robot dengan menggunakan cara membandingkan data berupa karakter ASCII yang masuk untuk melakukan mode gerak.   Kata kunci—Direction Cosine Matrix, Kontroler PID, integrasi, quadcopter, mobile robot  AbstractQuadcopter, also known as the quadrotor, helicopter with four motors are equipped with four propellers on each bike that used to fly and maneuver. In Quadcopter there are 3 variable angles to the main element in the control roll, pitch, and yaw that derived from combining sensor accelerometer, gyroscope and magnetometer methods Direction Cosine Matrix. In the mobile robot system integration and Quadcopter, use the Proportional-Integral controller type-Derivative (PID Controller) to minimize the error value from the point of roll, pitch, and yaw Quadcopter by regulating the output of the control process in order to fly Quadcopter stabilized when carrying a mobile robot.In this system, as well Quadcopter used as a mobile robot controller, which sends the character Quadcopter using serial communication through mobile robot RF YS1020 then read the data sent by the incoming serial Quadcopter via RF Transceiver YS1020, and then determines the motor speed mobile robot with use by comparing the data in the form of ASCII characters that go to make a motion mode. Keywords—Direction Cosine Matrix, PID controllers, integration, quadcopter, mobile robot
Sistem Pendeteksi Kulit Manusia Menggunakan Segmentasi Warna Kulit Pada Tipe Citra HSV (Hue Saturation Value) Ilona Usuman; Andi Dharmawan; Aufaclav Zatu Kusuma Frisky
IJEIS (Indonesian Journal of Electronics and Instrumentation Systems) Vol 2, No 2 (2012): October
Publisher : IndoCEISS in colaboration with Universitas Gadjah Mada, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.807 KB) | DOI: 10.22146/ijeis.2434

Abstract

AbstrakTelah dibuat suatu sistem pendeteksi kulit manusia melalui citra HSV ( Hue Saturation Value ) menggunakan program Matlab. Penelitian ini dilakukan karena masih minimnya penelitian untuk citra HSV pada Matlab. Berbedanya nilai Hue dan Saturation pada program matlab maka penelitian ini akan berguna untuk pendeteksian kulit m anusia menggunakan program Matlab.            Penelitian ini dimulai dengan mencari nilai Hue dan Saturation pada citra HSV dan menentukan range nilai kulit manusia yang dapat dibedakan juga dengan objek yang memiliki warna mirip dengan kulit manusia. Hasil dari segmentasi kemudian di filter menggunakan low pass filter untuk menghilangkan noise. Hasilnya akan dideteksi untuk membedakan kulit manusia yang berupa muka dan selain muka.Penelitian ini menghasilkan kesimpulan range kulit manusia memiliki nilai Hue sebesar 0.021 sampai 0.080 dan Nilai Saturation sebesar 0.23 sampai 0.68. Metode ini dapat bekerja dengan sangat baik dengan kecepatan rata-rata 1.4 frame per second dengan tingkat akurasi 87.86 %. Akurasi keberhasilan dipengaruhi oleh gerakan objek, posisi dan arah objek wajah terhadap kamera, jumlah objek orang dalam satu frame, jarak objek kulit manusia dengan kamera serta intensitas cahaya pencahayaan. Kata Kunci : Skin, Hue, Saturation, HSV, segmentasi AbstractSystem for human skin detection through image HSV (Hue Saturation Value) using Matlab program has been made. The research was carried out because it is still lack of research for HSV image on Matlab. Different value of Hue and Saturation in Matlab program become the main reason of this research,  and this research will be useful for the detection of human skin using Matlab program for the future. The research began with a search for the value of Hue and Saturation in HSV image and determine the range of values that the human skin can be distinguished also by objects that have a color similar to human skin. The results of segmentation then filtered using a low pass filter to eliminate noise. The result will be detected to distinguish human skin in the form of face to face and in addition to giving a red box for the front and green for other than the face.This research resulted in the conclusion of human skin has a value range of 0.021 to 0.080 Hue and Saturation Value for 0.23 until 0.68. This method can work very well with an average speed of 1.4 frames per second with an accuracy rate of 87.86%. Accuracy is influenced by the success of object movement, position and direction of the object's face to the camera, the number of objects in a single frame, the distance of the object to the camera and the human skin light intensity lighting. Keywords:  Skin, Hue, Saturation, HSV, segmentasi
Rancang Bangun Quadcopter untuk Pemantauan Kadar Karbon Monoksida di Udara Arya Adi Saputra; Andi Dharmawan
IJEIS (Indonesian Journal of Electronics and Instrumentation Systems) Vol 3, No 1 (2013): April
Publisher : IndoCEISS in colaboration with Universitas Gadjah Mada, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.062 KB) | DOI: 10.22146/ijeis.3835

Abstract

AbstrakKarbon monoksida yang dihasilkan dari limbah industri merupakan hasil pembakaran tidak sempurna gas alam dan material lain yang mengandung karbon. Karena merupakan gas beracun yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berbahaya, gas ini cukup berbahaya jika terhirup oleh manusia. Oleh karena itu, untuk dapat mencegah hal tersebut, dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu mengetahui kadar gas karbon monoksida hasil buangan limbah industri di udara, yang mana dapat mencapai tempat-tempat yang tidak dapat dijangkau oleh manusia. Dalam skripsi ini dilakukan penelitian mengenai suatu cara/alternatif untuk membantu mengetahui kadar gas di tempat-tempat yang tidak dapat dijangkau oleh manusiayang diimplementasikan pada quadcopter.Quadcopter merupakan wahana terbang yang bergerak menggunakan empat buah baling-baling. Quadcopter dibuat dengan rangka utama aluminium disertai dengan pengendali utamanya arduino mega. Rangkaian tersebut dilengkapi dengan modul Razor 9 DOF IMU yang didalamnya terdapat sensor accelerometer ADXL345, gyroscope ITG-3200 dan magnetometer HMC5883L untuk menjaga keseimbangan terbangnya. Aktuatornya berupa 4 buah motor brushless yang dikendalikan menggunakan algoritma PID. Quadcopter tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh menggunakan remote control. Program antar muka akuisisi data kadar karbon monoksida ini digunakan sebagai Ground Segment, yang mana menampilkan akuisisi data karbon monoksida dan data dari dinamika terbang Quadcopter sendiri dengan menampilkan sudut yaw, pitch, dan roll serta data kecepatan motor. Pada ketinggian ±5 meter, quadcopter masih dapat mengambil sample data kadar gas dengan aman sebelum kestabilan quadcopter terganggu  karena pengaruh angin diatas ketinggian 5 meter. Kata kunci— quadcopter, akuisisi, data, karbon monoksida AbstractCarbon monoxide is produced from industrial waste is the result of incomplete combustion of natural gas and other carbon-containing materials. Because it is a poisonous gas that is colorless, odorless, and harmless, the gas is quite dangerous when inhaled by humans. Therefore, in order to prevent that, we need a system that can help determine levels of carbon monoxide a waste product of industrial waste in the air, which can reach places inaccessible by humans. In this thesis research on a way / alternative to help determine levels of gas in places that can not be reached by manusiayang implemented on Quadcopter.Quadcopter flying is a vehicle that moves using four propellers. Quadcopter made with aluminum main frame with the main controller arduino mega. The series is equipped with a 9 DOF Razor IMU module in which there are sensor ADXL345 accelerometer, gyroscope and magnetometer ITG-3200 HMC5883L to balance flight. Aktuatornya be 4 pieces brushless motor is controlled using PID algorithm. Quadcopter can be controlled remotely using the remote control. The program interface data acquisition carbon monoxide levels are used as a Ground Segment, which displays the carbon monoxide data acquisition and data from the dynamic flying Quadcopter themselves by displaying angles yaw, pitch, and roll as well as the motor speed data. At a height of ± 5 meters, Quadcopter can still take the data sample gas levels safely before stability Quadcopter disrupted because of the wind above a height of 5 meters. Keywords— quadcopter, data, acquisition, carbon monoxide
Purwarupa Sistem Kendali Suhu dengan Pengendali PID pada Sistem Pemanas dalam Proses Refluks/Distilasi Teguh Budi Pratomo; Andi Dharmawan; Akhmad Syoufian; Tri Wahyu Supardi
IJEIS (Indonesian Journal of Electronics and Instrumentation Systems) Vol 3, No 1 (2013): April
Publisher : IndoCEISS in colaboration with Universitas Gadjah Mada, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.607 KB) | DOI: 10.22146/ijeis.3836

Abstract

AbstrakElemen suhu atau panas merupakan salah satu elemen yang penting dalam dunia industri maupun dalam kegiatan riset atau penelitian. Salah satunya adalah teknik refluks yang sering digunakan baik di industri maupun riset pada laboratorium. Elemen suhu merupakan elemen yang paling penting dalam proses refluks maupun distilasi, sehingga sangatlah penting dilakukan pengendalian suhu tersebut. Pada pengendalian yang manual dan konvensional menyebabkan ketidak stabilan suhu dan dimungkinkan terjadi banyak kesalahan (error). Sehingga dampak yang lebih lanjut adalah kualitas produk hasil proses refluks maupun distilasi yang kurang baik. Oleh karena itu, penelitian ini membuat perancangan sistem pengendalian suhu secara otomatis menggunakan kontroler elektronik dengan mode pengendalian sistem tertutup yang tidak hanya memberikan nilai setpoint saja tetapi juga dengan umpan balik sehingga dapat mengontrol atau mengendalikan sistem dengan baik.Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun/purwarupa dari sistem pengendalian suhu (temperature) pada pemanas (heater) menggunakan kontrol PID  untuk proses refluks/distilasi sehingga terjadi kestabilan suhu yang terjaga dan mengurangi nilai kesalahan (error).Hasil dari penelitian dapat diketahui bahwa sistem pengendalian suhu dapat menggunakan kontrol PID dengan metode Ziegler-Nichols dengan mode osilasi teredam. Penalaan parameter kontrol didapat dari rumus empiris yang disarankan metode Ziegler-Nichols. Kata kunci—suhu, kontrol PID, Ziegler-Nichols Abstract Temperature or heat element is one important element for the industry as well as in research activities. One is a refluxing technique that used both in industry or in research laboratories. Temperature element is the most important element in the process of distillation and reflux, so it is important to control the temperature. In the manual control and conventional causes temperature instability and possible numerous errors. Thus further impact the quality of the product of reflux and distillation processes that are less good.Therefore, this study makes design automatic temperature control system uses an electronic controller with closed system mode which not only provides the setpoint value, but also with the feedback so that they can control system properly.The purpose of this research is to design a prototype of the temperature control system using PID control on the heater for the reflux / distillation resulting temperature stability and reduces the value of the error.The results of the research is that the temperature control system can use PID control with Ziegler-Nichols method with damped oscillation mode. Tuning control parameters obtained from the empirical formula suggested Ziegler-Nichols method. Keywords— temperature, PID control, Ziegler-Nichols
Akuisisi Data Prediksi Curah Hujan Secara Periodik Menggunakan Apache Airflow Erwin Eko Wahyudi; Muhammad Auzan; Andi Dharmawan; Danang Eko Nuryanto; Nanang Susyanto; Guruh Samodra; Danang Sri Hadmoko
Journal of INISTA Vol 4 No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/inista.v4i2.574

Abstract

Akuisisi data, bertujuan untuk mengambil data awal, merupakan salah satu tahapan dalam metodologi penambangan data. Data awal akan diproses menjadi data akhir yang digunakan untuk proses pemodelan, seperti pembuatan model untuk memprediksi potensi terjadinya tanah longsor. Data prediksi curah hujan yang disediakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dapat digunakan untuk pemodelan tersebut. Data akan disimpan di komputer lokal dengan menggunakan alat atau aplikasi otomasi yang bernama Apache Airflow. Proses akuisisi data dari server BMKG ke komputer lokal dijalankan secara otomatis dalam dua kali sehari, yaitu pada pukul 00.00 dan 12.00. Terdapat dua task yang dibuat di Directed Acyclic Graph (DAG) untuk proses ini, yaitu task pertama sebagai sensor ketersediaan data dan task kedua yang melakukan proses utama. Status dari DAG pada Apache Airflow juga dapat diketahui secara cepat, misalnya status telah berhasil, gagal, atau sedang berjalan. Apache Airflow juga menyediakan log yang dapat diakses untuk mengetahui alasan kegagalan suatu task. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pipeline pada aplikasi otomasi Apache Airflow untuk membantu proses akuisisi data secara periodik.
Rancang Bangun Sinkronisasi Pewaktuan Lampu Lalu Lintas Menggunakan PLC Omron CPM2A Dan Wonderware Intouch Syukri Hadi Kamil Pasaribu; Andi Dharmawan
Jurnal Eksplora Informatika Vol 4 No 1 (2014): Jurnal Eksplora Informatika
Publisher : Bagian Perpustakaan dan Publikasi Ilmiah - Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.733 KB)

Abstract

Kemacetan lalu lintas telah menjadi permasalahan yang sering ditemui di kota-kota besar. Salah satu cara untuk mengatasi kemacetan adalah melakukan proses sinkronisasi antar persimpangan bersinyal.Sistem ini bertujuan agar kendaraan yang keluar dari suatu persimpangan setelah lampu lalu lintas berwarna hijau menyala, tidak lagi menunggu pada persimpangan berikutnya karena terkena lampu merah. Sebuah sinyal diterima pada suatu persimpangan dari persimpangan sebelumnya sebagai tanda agar persimpangan tersebut menyesuaikan pewaktuan lampu hijaunya agar tujuan tersebut diatas dapat tercapai.Kecepatan kendaraan dan jarak antar persimpangan menjadi faktor utama dalam perhitungan sinkronisasi. Penggunaan sistem sinkronisasi mampu menghindarkan kendaraan terkena lampu merah pada persimpangan yang tersinkronisasi secara aktual pada prototipe sebanyak 24 kali dari 30 kali percobaan (80%) dengan waktu tunggu rata-rata apabila terkena lampu merah adalah 12,02 detik, sedangkan secara simulasi 17 kali dari 30 kali percobaan (56,67%) dengan waktu tunggu rata-rata apabila terkena lampu merah adalah 1,25 detik. Kecepatan maksimal kendaraan yang direkomendasikan secara teori pada simulasi adalah 46,67 km/jam.
Characterization Roasting Level of Arabica Coffee (Coffea arabica) Komasti and Andungsari Ika Priantari; Andi Dharmawan
Jurnal Biologi Universitas Andalas Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jbioua.10.1.33-41.2022

Abstract

Coffee is one of the drinks that are often consumed by the public Indonesia. Indonesian Coffee and Cacao Research Institute (ICCRI) is a national coffee and cocoa research and development institution has 2 superior Arabica coffee seeds, namely Andungsari 2K Arabica Coffee and Komasti (Andungsari 3 Composite). In general, the sequence of dry processing of coffee cherries includes fruit picking, fruit sorting, fruit drying, pulping and hulling. Next is the roasting process before it becomes coffee grounds. The roasting process converts unsavory raw coffee beans into a drink with a delicious aroma and taste. The perfection of coffee roasting is influenced by 2 factors, namely heat and time, equipment and tools roasting and quality of coffee beans. From the results of treatments 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 and 18 minutes, coffee with city roast criteria was produced in the 7th treatment, namely 14 minutes, with the first crack at 11.30 minutes at 154 °C, the color of the beans dark chocolate, has the most popular taste. For treatment 8 (14 minutes) and 9 (18 minutes) the color is more black, oily and smokey, the taste is more espresso. The roasting equipment used is in the dark roast category at a temperature of 170-195 °C.
Optimasi Electronic Nose Menggunakan Sensor Subset Selection untuk Deteksi Asap Kebakaran Hutan Zandy Yudha Perwira; Danang Lelono; Andi Dharmawan; Nur Achmad Sulistyo Putro
Jurnal Sarjana Teknik Informatika Vol. 13 No. 3 (2025): Oktober
Publisher : Program Studi Informatika, Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jstie.v13i3.31427

Abstract

Pengembangan sistem deteksi kebakaran hutan telah banyak dilakukan dengan berbagai pendekatan, salah satunya menggunakan electronic nose (e-nose) berbasis larik sensor gas. Namun, penggunaan larik sensor menimbulkan tantangan baru pada sistem, yaitu meningkatnya konsumsi daya, bobot berlebih, redundansi, dan risiko overfitting. Tantangan tersebut dapat diminimalisir dengan mereduksi sensor yang memiliki kontribusi rendah terhadap performa klasifikasi tanpa mengorbankan akurasi sistem. Reduksi sensor pada penelitian ini dilakukan menggunakan metode sensor subset selection dengan konfigurasi baseline yang terdiri atas enam kanal sensor gas (CO, NO₂, MQ7, MQ9, MQ135, dan TGS2600). Proses penelitian meliputi tahapan pra-pemrosesan, ekstraksi ciri, sensor subset selection, serta klasifikasi menggunakan algoritma Random Forest (RF) dan Support Vector Machine (SVM). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tiga sensor inti, yaitu CO, MQ135, dan TGS2600, secara konsisten memberikan kontribusi signifikan terhadap akurasi sistem. Konfigurasi optimal diperoleh dengan lima sensor (CO, MQ7, MQ9, MQ135, dan TGS2600) yang menjaga keseimbangan antara akurasi (±85%) dan efisiensi sistem. Penerapan metode sensor subset selection ini mampu mengoptimalkan larik sensor gas pada e-nose, sehingga dihasilkan sistem deteksi asap kebakaran hutan yang lebih efisien, portabel, dan adaptif sebagai payload UAV.