Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Proses kuratorial sebagai transfer pengetahuan seni rupa: Studi kasus pada pameran seni rupa “Kayon” Angga Sukma Permana
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 26, No 1 (2021)
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v26i1.40152

Abstract

Pameran seni rupa menggunakan berbagai macam metode. Metode yang digunakan dalam pameran seni rupa Kulon Progo Annual Exibhition tahun 2020 mengadaptasi metode pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Metode ini menyesuaikan dengan situasi dan kondisi komunitas seni rupa di Kabupaten Kulon Progo di masa pandemi. Dengan metode ini proses transfer pengetahuan dapat berlangsung di antara anggota komunitas seni rupa di Kulon Progo dengan memberikan peluang terjadinya komunikasi di antara seniman yang memiliki pengalaman dan pengetahuan tertentu kepada para seniman yang sedang belajar. Proses kuratorial menggunakan konsep momong-among-ngemong, dimana transfer pengetahuan berlangsung secara informal dan intensif dalam sebuah konuitas. Kata kunci: metode pendidikan, Ki Hajar Dewantara, momong-among-ngemong, pandemi, proses kuratorial, pameran seni rupa, kayon
Peran SMK Negeri 1 Rota Bayat dalam pelestarian dan pengembangan kerajinan tenun lurik Klaten Ismadi Ismadi; I Ketut Sunarya; Edin Suhaedin PG; Angga Sukma Permana
Sungging Vol 1, No 2 (2022): Sungging Edisi Juli - Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/sungging.v1i2.55865

Abstract

Penelitian ini berfokus pada peran SMK N 1 ROTA Bayat terhadap pelestarian dan pengembangan kerajinan tenun lurik Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Rancangan pembelajaran keahlian kriya kreatif batik dan tekstil di SMK N 1 Rota Bayat; 2) peserta didik yang berkompetensi pada keahlian kriya kreatif batik dan tekstil SMK N 1 ROTA Bayat; dan 3) peran SMKN 1 ROTA Bayat dalam pelestarian dan pengembangan kerajinan tenun lurik Klaten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan interdisiplin yang memfokuskan pada kajian peran pendidikan, yaitu pendekatan teoretis tentang kebudayaan, antropologi, dan pendidikan. Hasil penelitian ini adalah: 1) Rancangan pembelajaran keahlian kriya kreatif batik dan tekstil di SMK N 1 Rota Bayat dengan silabus disusun berorientsi pada pengetahuan dasar keahlian sebagai pedoman dalam pelestarian pengetahuan dan budaya lokal serta sarana dan prasarana yang sudah mendukung; 2) peserta didik kompetensi keahlian kriya kreatif batik dan tekstil sebagian besar berasal dari masyarakat perajin batik dan lurik; dan 3) Secara keseluruhan, kompetensi kriya kreatif batik dan tekstil di SMK N 1 ROTA Bayat Klaten telah bertanggung jawab dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan, namun khusus pada kerajinan tenun belum cukup banyak memberi peran.
Lingga Bergema: Reinterpretasi simbolisme lingga Suryanto, Agung; Permana, Angga Sukma
Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol. 23 No. 1 (2025): April
Publisher : FBSB UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v23i1.83890

Abstract

Penelitian berbasis praktik ini mengkaji simbolisme lingga, yang merupakan representasi ikonik Dewa Siwa dalam agama Hindu, melalui penciptaan seni instalasi “Lingga Bergema”. Lingga, yang secara tradisional menjadi lambang kekuatan maskulin, potensi kreatif, dan dualitas, diinterpretasikan kembali sebagai objek falik yang dapat mengembang dan mengempis, memicu pertanyaan tentang makna spiritual, seksual, dan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan penafsiran tentang lingga dalam seni instalasi serta untuk memfasilitasi dialog mengenai isu-isu aktual. Dengan menggunakan pendekatan Practice-based Research, peneliti terlibat secara langsung dalam proses kreatif, dan didukung oleh dokumentasi serta analisis kualitatif serta semiotik-hermeneutika. Karya “Lingga Bergema” telah memunculkan diskusi yang beragam, dengan interpretasi spiritual, seksual, dan sosial. Gerak lingga diartikan sebagai simbol dari kekuatan hidup, kreativitas, dan dualitas. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa simbolisme lingga dalam seni instalasi memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dan dapat diinterpretasikan dalam berbagai cara, serta efektif sebagai sarana untuk mengeksplorasi simbol budaya dalam konteks modern.  Echoing Lingam: A reinterpretation of lingam symbolism Abstract This practice-based research examines the symbolism of the lingam, which is an iconic representation of the Hindu deity Shiva, through the creation of the art installation “Echoing Lingam”. The lingam, traditionally symbolizing masculine power, creative potential, and duality, is reinterpreted as an inflatable and deflatable phallic object, prompting inquiries into spiritual, sexual, and social meanings. The objective of this research is to unveil interpretations of the lingam within the installation art and to facilitate dialogue on contemporary issues. Employing a Practice-based Research approach, the researcher engaged directly in the creative process, supported by documentation and qualitative as well as semiotic-hermeneutic analysis. The artwork “Echoing Lingam” has elicited diverse discussions, encompassing spiritual, sexual, and social interpretations. The lingam’s movement is interpreted as a symbol of life force, creativity, and duality. This research concludes that the symbolism of the lingam in installation art possesses a high degree of flexibility and can be interpreted in various ways, effectively serving as a means to explore cultural symbols within a modern context.