M. Junus
Universitas Mulawarman

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Berbantuan Media Simulasi PhET Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Anggana Materi Fluida Statis Rada Fatikasari; Benyamin Matius; M. Junus
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol 1 No 01 (2020): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.997 KB) | DOI: 10.30872/jlpf.v1i01.84

Abstract

Model pembelajaran inkuiri berbantuan media simulasi PhET adalah suatu tahapan pembelajaran mengikuti langkah-langkah model pembelajaran inkuiri dengan dibantu aplikasi simulasi PhET sebagai laboratorium virtual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata dan peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik melalui model pembelajaran inkuiri berbantuan media simulasi PhET pada materi fluida statik. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Anggana dengan jumlah sampel sebanyak 30 peserta didik pada kelas XI IPA 1. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata hasil belajar kognitif peserta didik sebesar 75. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata peserta didik mendapatkan nilai dengan kategori baik. Hasil N-Gain diperoleh rata-rata sebesar 69,7 dengan perolehan 47 % untuk kriteria N-Gain sedang dan perolehan 53 % untuk kriteria N-Gain sedang. Hal ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan pada hasil belajar kognitif peserta didik kelas XI IPA 1 materi fluida statik dengan kategori N-Gain sedang.
Pengaruh Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Media Simulasi PhET terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 13 Samarinda Blandina Isabella Ririn; Zulkarnaen; M. Junus
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol 1 No 01 (2020): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.098 KB) | DOI: 10.30872/jlpf.v1i01.131

Abstract

Penelitian ini berfokus pada penerapan model discovery learning yang melibatkan siswa secara langsung dan komprehensif dalam menemukan dan memecahkan masalah sehingga menghasilkan pengetahuan yang bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model discovery learning berbantuan media simulasi PhET terhadap hasil belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan posttest-only control design. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, melibatkan 68 siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 13 Samarinda yang terbagi dalam dua kelompok (ekperimen dan kontrol). Pengumpulan data menggunakan teknik tes berupa soal essay dan diperoleh hasil rata-rata Posttest kelas eksperimen sebesar 72,25 sedangkan hasil rata-rata Posttest kelas kontrol sebesar 60,71. Hasil uji independent sample t-test yaitu 0.000, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa akibat model pembelajaran yang diberikan.
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Samarinda Herlin Rante Datu; Riskan Qadar; M. Junus
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol 1 No 02 (2020): November
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.018 KB) | DOI: 10.30872/jlpf.v1i02.231

Abstract

Project based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran baik dalam merancang ataupun membuat proyek yang berguna untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model PjBL. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan motode One Grup-Pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI IPA 6 SMA Negeri 5 Samarinda sebanyak 36 siswa.Teknik pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan teknis tes dengan soal berbentuk essay berjumlah 10 soal. Data hasil belajar siswa sebelum diterapkan model PjBL nilai rata-rata siswa sebesar 20,67 dan setelah diterapkan model PjBL mendapat nilai rata-rata 69,47, dengan demikian terdapat peningkatan hasil belajar yang dilihat dari perolehan nilai N-Gain sebesar 0,51 yang termasuk dalam kategori sedang.
Studi Komparasi Buku Teks Pelajaran IPA SMP/MTS Kelas VIII Semester II Buku Sekolah Elektronik (BSE), Balitbang, dan Erlangga dalam Aspek Literasi Sains Dhia Istiqamah; Abdul Hakim; M. Junus
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol 3 No 1 (2022): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.844 KB) | DOI: 10.30872/jlpf.v3i1.654

Abstract

Literasi sains merupakan kemampuan siswa untuk mengatur informasi logis dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik dan perbandingan buku IPA siswa SMP dalam.kategori literasi sains. Penggolongan.kategori literasi.ilmiah aspek.yang digunakan.adalah aspek”sains sebagai batang tubuh pengetahuan, aspek sains sebagai cara menyelidiki, aspek.sains sebagi cara untuk berpikir dan.aspek`interaksi sains, teknologi serta masyarakat.”Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui analisis isi/dokumentasi”buku teks. Sebanyak tiga buku sains digunakan sebagai subjek dalam penelitian ini. Pengumpulan informasi penelitian digunakan instrument lembar pengamatan literasi sains. Teknik analisis digunakan untuk menentukan jumlah setiap kemunculan kategori literasi sains. Teknik Triangulasi digunakan untuk mengukur reabilitas pengamatan . Hasil penelitian menunjukkan bahwa.literasi”sains yang paling banyak muncul adalah kategori pengetahuan”ilmiah. Kategori penyelidikan hakikat sains adalah dominasi tertinggi kedua, sains sebagai cara berpikir adalah dominasi tertinggi ketiga. Sedangkan untuk.yang terendah yaitu literasi sains pada interaksi sains;teknologi serta masyarakat. Sehingga kesimpulannya buku ajar peserta didik telah termasuk literasi sains tetapi tidak seimbang karena lebih mengutamakan pada aspek pengetahuan ilmiah dan kurang pada aspek interaksi antara teknologi”dan ilmu sosial.