Abdul Hakim
Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Mulawarman

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Perbedaan Hasil Belajar antara Pembelajaran Problem Based Learning dengan Eksperimen dan Tanpa Eksperimen Pada Siswa Kelas XI IPA SMA 2 Sendawar Nurti Yanti; M. Khairul Ali Hanif; Abdul Hakim
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol 1 No 01 (2020): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.542 KB) | DOI: 10.30872/jlpf.v1i01.76

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran yang menggunakan problem based learning dengan eksperimen dan tanpa eksperimen pada siswa kelas XI IPA, materi fluida statis dan dinamis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sendawar tahun pembelajaran 2018/2019. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenient sampling, sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI IPA 2 (sebagai kelas eksperimen) dan siswa XI IPA 3 (sebagai kelas kontrol) dimana masing masing kelas terdapat 35 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes tertulis untuk mengetahui hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah diterapkan model pada masing-masing kelas diperoleh hasil belajar pada kelas eksperimen sebesar 75 dan pada kelas kontrol sebesar 61. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara pembelajaran problem based learning pada kelas yang menggunakan eksperimen dan yang tanpa eksperimen.
Analisis Perbandingan Buku Teks Fisika Siswa SMA Kelas XI Antara Buku Sekolah Elektronik (BSE) dan Buku Non BSE Ditinjau pada Komponen Kelayakan Isi, Penyajian Materi Ajar, Penyajian Pembelajaran, dan Kebahasaan Rani Rofidah; Muhammad Junus; Abdul Hakim
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol 1 No 02 (2020): November
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.868 KB) | DOI: 10.30872/jlpf.v1i02.351

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan buku teks siswa SMA kelas XI antara Buku Sekolah Elektronik (BSE) dan buku Non-BSE ditinjau pada komponen kelayakan isi, penyajian materi ajar, penyajian pembelajaran, dan kebahasaan. Penelitian kualitatif ini menggunakan desain analisis isi dengan pendekatan deskriptif. Sampel pada penelitian ini menggunakan masing-masing dua buku dari jenis BSE dan non-BSE. Teknik pengumpulan data, yaitu: 1) menyiapkan data; 2) mendefinisikan unit-unit analisis; 3) mengembangkan kategori dan skema coding; 4) melakukan coding, dan; 5) menyajikan data. Instrumen penilaian yang digunakan telah disediakan oleh Kemendikbud melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Hasil penilaian menunjukkan bahwa secara umum pada komponen kelayakan isi, penyajian materi ajar, dan penyajian pembelajaran, BSE lebih unggul daripada non BSE karena non-BSE belum mampu mencapai seluruh tujuan pembelajaran. Pada komponen kebahasaan, buku BSE dan buku non-BSE memiliki kualitas yang sebanding karena kedua jenis buku telah memenuhi hampir seluruh butir penilaian menurut BSNP.
Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Materi Momentum dan Impuls Rini Asriani; Abdul Hakim; Shelly Efwinda
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol 2 No 1 (2021): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.962 KB) | DOI: 10.30872/jlpf.v2i1.397

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa SMA pada materi momentum dan impuls. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain static group pretest-posttest design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA SMA Negeri 5 Samarinda tahun ajaran 2019/2020. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 4 dan 5 yang masing-masing berjumlah 36 orang. Analisis data menggunakan uji t independen t test. Hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata kelas eksperimen dan kontrol dengan perolehan p-value sebesar 0,000. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,49 dalam kategori sedang. Model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa memiliki tingkat keefektifan yang tinggi dengan effect size sebesar 0,93.
Eksplorasi Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA dengan Model Discovery Learning pada Materi Fluida Statis Linda Purnamasari; Abdul Hakim; Nurul F. Sulaeman; Darmadianingsih
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol 2 No 1 (2021): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.786 KB) | DOI: 10.30872/jlpf.v2i1.433

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi fluida statis. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental kuasi, dengan desain penelitian yaitu tipe rancangan pasangan subjek melalui tes awal dan tes akhir dengan kelompok kontrol. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Samarinda pada kelas XI MIPA 4 dan XI MIPA 5. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran (pretest) dan sesudah kegiatan pembelajaran (posttest), dengan jenis instrumen tes yaitu tes esai. Hasil analisis uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa model discovery learning berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa, dimana terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hal ini didasarkan pada hasil uji N-Gain dimana rata-rata N-Gain kelas ekperimen adalah 0,6 dan kelas kontrol 0,3 yang mana keduanya termasuk kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model discovery learning dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa SMA pada materi fluida statis.
Studi Komparasi Buku Teks Pelajaran IPA SMP/MTS Kelas VIII Semester II Buku Sekolah Elektronik (BSE), Balitbang, dan Erlangga dalam Aspek Literasi Sains Dhia Istiqamah; Abdul Hakim; M. Junus
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol 3 No 1 (2022): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.844 KB) | DOI: 10.30872/jlpf.v3i1.654

Abstract

Literasi sains merupakan kemampuan siswa untuk mengatur informasi logis dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik dan perbandingan buku IPA siswa SMP dalam.kategori literasi sains. Penggolongan.kategori literasi.ilmiah aspek.yang digunakan.adalah aspek”sains sebagai batang tubuh pengetahuan, aspek sains sebagai cara menyelidiki, aspek.sains sebagi cara untuk berpikir dan.aspek`interaksi sains, teknologi serta masyarakat.”Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui analisis isi/dokumentasi”buku teks. Sebanyak tiga buku sains digunakan sebagai subjek dalam penelitian ini. Pengumpulan informasi penelitian digunakan instrument lembar pengamatan literasi sains. Teknik analisis digunakan untuk menentukan jumlah setiap kemunculan kategori literasi sains. Teknik Triangulasi digunakan untuk mengukur reabilitas pengamatan . Hasil penelitian menunjukkan bahwa.literasi”sains yang paling banyak muncul adalah kategori pengetahuan”ilmiah. Kategori penyelidikan hakikat sains adalah dominasi tertinggi kedua, sains sebagai cara berpikir adalah dominasi tertinggi ketiga. Sedangkan untuk.yang terendah yaitu literasi sains pada interaksi sains;teknologi serta masyarakat. Sehingga kesimpulannya buku ajar peserta didik telah termasuk literasi sains tetapi tidak seimbang karena lebih mengutamakan pada aspek pengetahuan ilmiah dan kurang pada aspek interaksi antara teknologi”dan ilmu sosial.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA MATERI GERAK HARMONIK SEDERHANA Ince Raudhiah Zahra; Benyamin Matius; Abdul Hakim
Vidya Karya Vol 33, No 1 (2018): April 2018
Publisher : FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.338 KB) | DOI: 10.20527/jvk.v33i1.5389

Abstract

Abstract. This study aims to determine the improvement of student’s problem solving skill after applying the problem based learning model and determine it’s effectiveness. This is a quantitative research with one group pretest-posttest design. Cluster random sampling was used, and 28 samples were obtained from one of high schools in Samarinda. The result of the analysis with Wilcoxon Signed Rank Test. The result showed that there’s a significant difference between students’ problem solving skill before and after the treatment, with the ­p-value 0,00 with significance 0,05. Generally, students’ problem solving skill increased from 8.5 to 29.5, with N-Gain of 0,2, which is classified as a low category. The highest gain was found in the ability of understanding the problem, with the ­N-Gain of 0,4, which is classified as a middle category. Meanwhile the indicator of students’ skill on planning problems, solving problems, and doing the re-check, were classified as low increasing category with N-Gain of 0,2. Based on calculation of effect size (d), which is 1,96 that is classified as a big category, the implementation of the treatment had a high effectiveness.   Keywords : Problem Based Learning, Problem Solving Skill, Simple Harmonic MotionAbstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa setelah diterapkan model problem based learning dan mengetahui tingkat efektifitas dari penerapan model tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain one group pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling, dengan sampel sebanyak 28 siswa dari salah satu sekolah SMA di Samarinda. Data dianalisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah siswa saat pretest dan posttest dengan perolehan p-value 0,00 dan signifikansi 0,05. Rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa mengalami kenaikan dari 8,5 menjadi 29,5 dengan N-Gain 0,2 yang termasuk dalam kategori rendah. Peningkatan tertinggi diperoleh indikator memahami masalah dengan N-Gain 0,4 yang termasuk dalam kategori sedang, sedangkan indikator kemampuan siswa merencanakan masalah, menyelesaikan masalah dan melakukan pengecekkan kembali termasuk dalam kategori rendah dengan N-Gain 0,2. Tingkat efektivitas yang diperoleh termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai effect size (d) 1,96 yang termasuk dalam kategori besar.Kata Kunci : Problem Based Learning, Kemampuan Pemecahan Masalah, Gerak Harmonik Sederhana
PEMBELAJARAN FLUIDA BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA Erniaty Simanjuntak; Abdul Hakim; Riskan Qadar
Vidya Karya Vol 34, No 1 (2019): April 2019
Publisher : FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.771 KB) | DOI: 10.20527/jvk.v34i1.6336

Abstract

Abstract. The purpose of this study was to determine the project performance of students and improve the creative thinking skills of high school students after being taught project-based learning. The population in this study were all students of eleventh grade of State Senior High School 8 (SMAN 8) Samarinda in the academic year of 2018/2019. The samples taken were students of eleventh grade MIPA 1(n=36 students) and MIPA 2(n=36 students). This type of research was a quasi-experimental study with a nonequivalent control group design. Data collection is done by using observation and written test techniques. The results of the analysis with a Mann Whitney test showed that there’s a significant differences between students’ creative thinking skills of the experimental class which applied project-based learning and the control class which applied conventional learning with the p-value 0.00. Generally, students’ creative thinking skills increased with N-Gain 0.6, middle category. The results of research on project performance amounted to 86.2 which is categorized as an excellent category. Keywords: project based learning, creative thinking skills, project performance Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja proyek siswa dan peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa SMA setelah diajarkan pembelajaran berbasis proyek. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 8 Samarinda tahun ajaran 2018/2019. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 1(n = 36 Siswa)  dan XI MIPA 2 (n=36 Siswa). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi-eksperimen dengan rancangan nonequivalent control group. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi dan tes tertulis. Hasil analisis melalui uji Mann Whitney menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berpikir kreatif siswa kelas eksperimen yang diterapkan pembelajaran berbasis proyek dengan kelas kontrol yang diterapkan pembelajaran  konvesional dengan p-value 0,00. Rata-rata keterampilan berpikir kreatif siswa mengalami kenaikan dengan N-Gain 0,6; kategori sedang. Hasil penelitian kinerja proyek sebesar 86,2 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Kata Kunci :  project based learning, keterampilan berpikir kreatif, kinerja proyek
PROBLEM BASED LEARNING DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS Tyass Bella Pratiwi; Abdul Hakim; Zulkarnaen Zulkarnaen
Vidya Karya Vol 35, No 1 (2020): April 2020
Publisher : FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.423 KB) | DOI: 10.20527/jvk.v35i1.10582

Abstract

Abstract. This research was conducted to improve critical thinking skills students through the application of the Project Based Learning (PBL) model on the material of simple harmonic motion. The research design was a quasi-experimental study with a control group pretest posttest design. The research was conducted at a high school in Samarinda with the number of research subjects consisting of 34 students. The instruments of the research were in the form of an integrated test description with skills critical thinking and a questionnaire of the student responses to the application of the PBL model. The result of the research showed that the of the PBL model (experimental class) improved students' critical thinking skills with N-Gain means of 0.61, while the conventional model (control class) improved students' critical thinking skills with N-Gain means of 0.38. There is a significant difference in critical thinking skills between classes using the PBL model compared to those applying the conventional model on the topic of simple harmonic motion.Keywords: problem based learning, critical thinking, simple harmonic motion.Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa melalui penerapan model Project Based Learning (PBL) pada materi gerak harmonik sederhana. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan control group pretest posttest design. Penelitian dilakukan pada salah satu SMA di Samarinda dengan jumlah subjek penelitian terdiri dari 34 siswa orang siswa. Instrumen penelitian berupa tes uraian yang terintegrasi dengan keterampilan berpikir kritis dan angket tanggapan siswa terhadap penerapan model PBL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL (kelas eksperimen) meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dengan rerata N-Gain sebesar 0,61, sedangkan untuk model konvensional (kelas control) meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dengan rerata N-Gain sebesar 0,38. Terdapat perbedaan kterampilan berpikir kritis yang signifikan antara kelas dengan menerapkan model PBL dibandingkan dengan yang menerapkan model konvensional pada topik gerak harmonik sederhana.Kata kunci: problem based learning, berpikir kritis, gerak harmonik sederhana.
Analisis Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Elastisitas dan Hukum Hooke dengan Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Laboratorium Virtual PhET (The Physics education Technology) Fitrah Wulansari Ramadhany; Abdul Hakim; Nurul Sulaeman
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol 3 No 2 (2022): November
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jlpf.v3i2.1477

Abstract

Penelitian dilakukan bertujuan untuk melihat penguasaan konsep siswa ketika melakukan pembelajaran menggunakan virtual lab pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke. Metode penelitian ini ialah The One-Shot Case Study dengan siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri di kota Samarinda sebagai subjek penelitian . Kelas XI MIPA 1 merupakan kelompok yang diuji coba dengan diberi perlakuan berupa pembelajaran menggunakan model discovery learning berbantuan PhET. Data yang dikumpulkan berupa nilai post-test dari 16 butir soal tes pilihan ganda. Hasil yang diperoleh menunjukkan tingkat penguasaan konsep siswa pada level kognisi C2 sebesar 60,4% kategori sedang, C3 57,6% kategori sedang, C4 50% kategori sedang, C5 48,6% kategori rendah dan C6 38,9% kategori rendah. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penguasaan konsep level kognisi C2 hingga C4 kategori sedang, C5 kategori rendah dan C6 kategori sangat rendah. Pembelajaran discovery learning yang dilakukan secara daring kurang efektif bagi siswa, sehingga penguasaan konsep tingkat tinggi siswa perlu ditingkatkan.
Validity of Physics Teaching Materials Based on STEM to Improve Climate Literacy of High School Students Octaviani Mutmainah; Abdul Hakim; Muliati Syam
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT) Vol 8 No 2 (2022): July-December
Publisher : Department of Physics Education, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpft.v8i2.4053

Abstract

This study aimed to develop physics teaching material based on Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM), which criteria valid. The study employed is development research using the ADDIE development model. The ADDIE which consists of five stages, namely Analyze, Design, Development, Implementation, and Evaluation which is limited to three stages, namely; (1) analysis, (2) design, and (3) development for aspects of validity. The validity of the teaching material was determined with the aid of experts and learning practitioners. The validation results of physics teaching material based on STEM were categorized as very valid with a validity level of 92% and student response with a score of 85%. Based on the results obtained, the climate change physics teaching materials based on STEM are suitable for improving high school students' climate literacy.