Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

POLA MIMPI DALAM NOVEL THE SOUL MOONLIGHT SONATA DAN THE SOUL FANTASIA KARYA WINA BOJONEGORO (KAJIAN TEORI TAFSIR MIMPI SIGMUND FREUD) Fithroh Wahidah; Setya Yuwana Sudikan; Setijawan .
Jurnal Education and Development Vol 9 No 1 (2021): Vol.9.No.1.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.978 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i1.2378

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pola kondensasi, pola pemindahan dan representasi mimpi melalui simbol dalam novel The Soul Moonlight Sonata dan The Soul Fantasia karya Wina Bojonegoro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikoanalisis. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya pola kondensasi yang meliputi (1) adanya pengulangan mimpi, (2) mimpi terjadi sesuai keinginan seperti menemukan biola, menjadi soloist, melihat kecelakaan James dan menemukan Mbing. Pola pemindahan mimpi meliputi (1) pergantian objek sosok ayah dengan sosok Pakdhe, (2) pergantian sosok mas Tino dengan sosok yang menyeramkan, (3) ketidaksesuaian mimpi dengan alam sadar. Representasi simbol mimpi seperti, (1) garis keturunan yang disimbolkan dengan biola, (2) ketakutan diri yang disimbolkan dengan sosok yang menyeramkan.
REPRESENTASI IDENTITAS BUDAYA USING DALAM NOVEL KERUDUNG SANTET GANDRUNG KARYA HASNAN SINGODIMAYAN DAN PEREMPUAN BERSAMPUR MERAH KARYA INTAN ANDARU (Perspektif Teori Keterpecahan Identitas Budaya Stuart Hall) Niilatul Izzah; Setya Yuwana Sudikan; Setijawan .
Jurnal Education and Development Vol 9 No 1 (2021): Vol.9.No.1.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.118 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menemukan adanya identitas budaya dalam novel karya Intan Andaru dan Hasnan Singodimayan berdasarkan perspektif teori keterpecahan identitas budaya. Keterpecahan identits sendiri meliputi tiga hal yakni subjek pencerahan, subjek sosiologis dan subjek postmodern. Sehingga fokus pada penelitian ini yaitu identitas diri tokoh, akulturasi sosialbudaya, dan identitas jamak pada tokoh. Novel yang diteliti yaitu novel Kerudung Santet Gandrung dan Perempuan Bersampur Merah. Jenis dari penelitian ini yaitu penelitian kulititatif, dimana penelitian ini menggunakan pendekatan deksriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini yaitu dua novel dan data penelitian ini yaitu ungkapan, frasa dan kalimat yang mendukung penelitian. Teknik pengumpulan data dengan cara studi pustaka sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan teknik hermeneutik objektif Hans-georg Gadamer. Teori yang digunakan yaitu teori keterpecahan identitas budaya milik Stuart Hall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas budaya pada dua novel tersebut terdapat pada identitas diri tokoh yang dapat ditemukan melalui ciri fisik, status sosial, dan karakter tokoh. Kemudian pada akulturasi sosial budaya dapat ditemukan pada interaksi batin individu tokoh dengan lingkup yang sempit dan interaksi sosial individu dengan lingkungan. Sedangkan pada identitas jamak dapat ditemukan melalui modernitas dan perubahan, serta globalisasi.
RELASI DAN EKSPLOITASI TINDAKAN PARA TOKOH TERHADAP ALAM DALAM NOVEL-NOVEL KARYA AFIFAH AFRA: KAJIAN EKOFEMINISME VANDANA SHIVA Umi Nur Fuadah; Setya Yuwana Sudikan; Tengsoe Tjahjono
Jurnal Education and Development Vol 9 No 1 (2021): Vol.9.No.1.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.955 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menemukan konsep ekofeminisme Vandana Shiva yaitu ragam eksploitasi, bentuk persaingan, macam-macam relasi, jenis percintaan melalui cerita dalam novel karangan Afifah Afra. Selain itu diharapkan dari data tersebut dihasilkan kecocokan antara novel yang diteliti dengan teori yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat relevansi dan hubungan antara eksploitasi dengan relasi antara semua makhluk yang bermoral termasuk hewan dan tumbuhan pada kedua novel tersebut.
IKON, INDEKS, DAN SIMBOL BUDAYA INDRAMAYU DALAM KARYA-KARYA KEDUNG DARMA ROMANSHA Agung Joyo Mulyono; Setya Yuwana Sudikan; Ririe Rengganis
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v8i2.458

Abstract

This article discusses the icons, indexes, and cultural symbols of Indramayu in Kedung Darma Romansha's works in the form of short stories, poetry and novels, totaling five books, namely: (1) Kelir Slindet, (2) Telembuk Dangdut dan Kisah Cinta yang Keparat, (3) )Rab(b)i, (4)Rahi(i)m, and (5)Tarling Dangdut Diva Pantura. The approach in this study uses semiotics as an approach to a literary work, while these works will be analyzed using the theory of icons, indexes and symbols. Indramayu's cultural icons in his prominent works are found in the words, TKW, RCTI, PSK, and Mango. Indramayu's cultural index is often seen in his work because of the Third Prey which weakens the economy, prostitutes, and unusual household life. While the cultural symbols of Indramayu in his work, there are several that often appear in the beliefs of the people of Indramayu in mysticism, reflected in the scientific terms "sir manitis" and "Kaliang kuli kedapa". and having fun, as well as the ylang flower in the ngarot tradition which symbolizes whether a woman is still a virgin or not.
REFLEKSI-RELASI SEJARAH DAN BUDAYA MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM KARYA KEDUNG DARMA ROMANSHA Agung Joyo Mulyono; Ririe Rengganis; Setya Yuwana Sudikan
Metahumaniora Vol 13, No 2 (2023): METAHUMANIORA, SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v13i2.47612

Abstract

Artikel ini membahas refleksi sejarah dan relasi budaya Indramayu dalam karya-karya Kedung Darma Romansha berupa cerpen dan novel yang berjumlah tiga buku yakni: (1) Kelir Slindet, (2) Telembuk Dangdut dan Kisah Cinta yang Keparat, dan (3) Rab(b)i. Pendekatan penelitian ini pendekatan sosiologi sastra dengan teknik analisis semiotika pada suatu karya sastra, sedangkan karya-karya tersebut akan dianalisis menggunakan kajian refleksi. Hubungan sejarah dan budaya di Indramayu sangatlah lekat kaitannya dalam membentuk polah kehidupan masyarakatnya. Dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa periode tertentu yaitu Zaman Kesultanan Cirebon, Pemberontakan DI/TII, Reformasi, dan Isu Ninja. Dari hasil penelitiannya, banyak data temuan yang ditandai Kedung mengenai sejarah di Indramayu sesuai dengan beberapa periode zaman yang telah ditentukan sebelumnya dan hasil dari sejarah tersebut memiliki keterkaitan dan berperan besar dalam membentuk polah hidup dan budaya masyarakat di Indramayu sebagaimana pada Zaman Kesultanan Cirebon kini telah menjadikan pelestarian peristiwa tersebut dengan menamai sebuah desa atau tradisi napak tilas, pada Zaman Pemberotakan DI/TII membentuk polah masyarakat yang buruk akibat ketakutan antara dua pilihan TNI atau DI/TII, sedangkan pada Zaman Reformasi menandakan keterkaitan etnis Tionghoa dan Masyarakat Pribumi yang rukun, dan pada Zaman Isu Ninja telah membuat polah masyarakat yang memiliki kecemasan dengan ditandai adanya kegemeran pada dunia hiburan yang berlebihan.
TEMBANG LOKAL JAWA DI JAWA TIMUR: PERGULATAN ANTARA TRADISI DAN MODERNITAS Afiva Nurqomariyyaha; Setya Yuwana Sudikan; Anas Ahmadi; Indayani
Jurnal Budaya Nusantara Vol 6 No 2 (2023): NUSANTARA DAN ADAT ISTIADAT
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol6.no2.a7800

Abstract

This study reveals the supporting aspects that make traditional Javanese songs maintained behind the splendor of modern Javanese songs in society. This study uses a qualitative design with a phenomenological approach. The research location is in East Java. Researchers collected data by means of observation, interviews, and document collection. Researchers validate data based on a triangulation system with interactive analysis. The results of the study found that traditional Javanese songs still exist in the local community because of the strong psychological ties between the people and their culture. Cultural messages can be conveyed beautifully through Javanese local songs, stimulate the imagination, and instill pleasant feelings. The implication of the findings of this study is the importance of Javanese songs to be used as a means to encourage the development of the community and culture concerned.
Representasi Lingkungan Hidup dalam Papantung Masyarakat Suku Sangihe di Desa Manente Kecamatan Tahuna Kabupaten Sangihe (Kajian Ekostilistika) Sarleoki Nancy Umkeketony; Setya Yuwana Sudikan
ELite Journal : International Journal of Education, Language, and Literature Vol. 1 No. 2 (2019): ELite Journal : International Journal of Education, Language, and Literature
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/elitejournal.v1n2.p%p

Abstract

Sangihe tribe or known by the tribe Sangir community community that occupies small islands in the District of Sangihe Islands in North Sulawesi Province. The islands that reside in the Sangihe tribe are located between Sulawesi Island and Mindanao Island, which borders the Philippines. In the past the Sangihe tribe did not recognize literature in written form but in oral literature. This study aims to describe Natural representation in sounds of language in Papantung Sangihe Tribe Society in Manente Village, Tahuna Sub-district, Sangihe Regency, North Sulawesi.Keywords:  fonotaktik, bahasa Gorom, dialektologis
Pengembangan Buku Ajar Sastra Anak dalam Perspektif Multiple Intelligences untuk Penguatan Pendidikan Karakter Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar Nurul Dwi Oktaviana; Setya Yuwana Sudikan; Heru Subrata
EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 2 (2023): Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : LP. Ma'arif Janggan Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62775/edukasia.v4i2.421

Abstract

The study aims to develop learning products in the form of children's literature textbooks viewed from the perspective of multiple intelligences to strengthen character education for grade 2 elementary school students. The procedure in this study adapts the ADDIE development model which consists of five stages of development, namely Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation. Based on the results of the study, after carrying out the reliability test the next trial stage was the trial of the developed children's literature textbook product. The results of the research/findings show that the use of textbooks for elementary school students that have been developed is in accordance with the target audience, namely grade 2 elementary school students