I.W. Arthana
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UPAYA PENANGKAPAN UNTUK MENGURANGI POPULASI IKAN ZEBRA (BRACHYDANIO RERIO) DI DANAU BERATAN KABUPATEN TABANAN PROVINSI BALI I.W. Restu; I.W. Arthana; N.M. Ernawati; N.P.P. Wijayanti; M.A. Pratiwi; E.W. Suryaningtyas
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 4 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.706 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i04.p09

Abstract

Provinsi Bali memiliki empat buah danau alam yang terletak di tiga kabupaten yaitu, Danau Beratan, di Kabupaten Tabanan, Danau Buyan dan Tamblingan di Kabupaten Buleleng dan Danau Batur di Kabupaten Bangli. Danau Beratan memiliki potensi sumberdaya perikanan dengan kekayaan jenis seperti : Ikan Mujair, Nila , Nilem, Karper, Nyalian, Lele, Gabus, Betok, Sepat, dan Ikan Zebra. Budidaya perikanan di sisi utara danau sudah dikembangkan dengan sistem keramba jaring apung (KJA). keberadaan ikan zebra yang dominan di suatu perairan menyebabkan pertumbuhannya menjadi lebih cepat daripada jenis ikan lainnya dan cenderung menjadi spesies pengganggu. Kondisi ini menyebabkan ketidakseimbangan sistem perikanan di Danau Beratan bahkan menimbulkan keresahan masyarakat nelayan yang menggantungkan hidupnya di perairan tersebut. Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan ini adalah metode penangkapan langsung (direct capture) bersama masyarakat nelayan dan pelaku lainnnya dengan mengunakan alat jaring kitcrik /pencar (hand net), alat jebak/bubu (trapper), serok atau ancho dan alat tangkap listrik (electrofishing). Metode yang lainnya adalah Focus Group Discussion (FGD) untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada Kelompok Nelayan Mina Puspa Merta, serta melakukan diskusi dan urun pendapat (umpan balik) tentang penanggulangan dan penangkapan ikan zebra yang merupakan masalah pokok di ekosistem perairan Danau Beratan. Populasi ikan zebra yang terus meningkat harus segera ditindaklanjuti dengan cara menangkapnya secara berkala, agar ikan-ikan asli atau ikan lokal yang bernilai ekonomis tinggi tidak hilang dari ekosistemnya.
PELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK BUAH MANGROVE UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN NUSA LEMBONGAN SEBAGAI DESTINASI WISATA I.W. Arthana; I.W. Restu; A.P. W. K. Dewi; M.A. Pratiwi; R. Ekawaty; Widiastuti Widiastuti; K.W. Negara
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.6 KB)

Abstract

Kawasan Nusa Lembongan merupakan kawasan wisata budaya dan bahari yang memiliki perkembangan pariwisata cukup pesat. Wilayah pesisir Nusa Penida terutama di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan terdapat 230,07 hektar hutan mangrove. Ditemukan 13 jenis mangrove dan 7 jenis tumbuhan assosiasi. Secara ekonomi, ekosistem mangrove berfungsi sebagai fishing ground (daerah penangkapan ikan) yang produktif. Selain itu, mangrove juga menghasilkan berbagai produk yaitu kayu, bahan pewarna, makanan, madu, obat-obatan, kosmetika dan lain-lain. Perumusan masalah berdasarkan analisis situasi yang telah dipaparkan adalah masyarakat Nusa Lembongan belum banyak yang mengetahui tentang cara mengolah buah mangrove menjadi beberapa jenis produk yang bernilai ekonomis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu: pendekatan masalah, pelatihan pengolahan buah mangrove dan monitoring setelah pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta memahami materi yang diberikan. Keberhasilan ditunjukkan dengan adanya respon positif dari peserta saat kegiatan pelatihan dan juga melakukan pengembangan terhadap teknik pembuatan cemilan stik buah mangrove setelah kegiatan pelatihan berlangsung. Melalui kegiatan pengabdian ini diharapkan peserta dapat memanfaatkan buah mangrove sebagai salah satu daya tarik dalam pengembangan pariwisata di Nusa Lembongan.
Praktik Cara Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus dalam Menunjang Budidaya Ikan Lele di Desa Keramas Kabupaten Gianyar N.M. Ernawati; I.W. Arthana; G.R.A. Kartika; P.G.S. Julyantoro; A.P.W.K. Dewi
Buletin Udayana Mengabdi Vol 18 No 3 (2019): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.737 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2019.v18.i03.p27

Abstract

Salah satu pusat perikanan budidaya di Gianyar adalah di Desa Keramas. Ikan lele adalah komoditi utama di desa ini karena ikan lele merupakan salah satu komoditi perikanan tawar yang benilai ekonomis. Faktor penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan budidaya salah satunya adalah ketersediaan pakan. Usaha budidaya akan sulit berkembang apabila hanya menggunakan pakan buatan karena harganya yang relatif mahal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah mencari pakan alternatif yang bernutrisi namun harganya lebih murah. Cacing tanah (Lumbricus rubellus) adalah salah satu pakan alami yang memiliki kandungan protein tinggi dan relatif mudah untuk dibudidayakan. Oleh karena itu informasi tentang manfaat dan cara budidaya cacing tanah (L. rubellus) perlu disampaikan kepada pembudidaya ikan lele di desa Keramas melalui kegiatan pelatihan (teori dan praktik). Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat mendapatkan informasi tentang pakan alternatif dan mereka tertarik untuk memulai budidaya cacing untuk mendukung kegiatan perikanan terutama pada budidaya ikan lele. Kata kunci : budidaya, cacing tanah, lele, pakan alami