Endang Wulandari Suryaningtyas
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan Dan Perikanan, Universitas Udayana, Denpasar.

Published : 33 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

TINGKAT KESUBURAN PERAIRAN BERDASARKAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON DI DANAU BATUR, KINTAMANI, BALI I Gusti Ayu Novie Sidaningrat; I Wayan Arthana; Endang Wulandari Suryaningtyas
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2018.v05.i01.p12

Abstract

Danau Batur merupakan danau terbesar di Bali yang terletak di daerah Kintamani, Kabupaten Bangli. Danau Batur berada pada ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut (dpl) yang secara geografis terletak pada posisi 115022’42,3”-115025’33,0” Bujur Timur dan 8013’24,0”-8017’13,3” Lintang Selatan. Permukaan air Danau Batur memiliki luas yaitu 16,05 km2, dengan volume air 815,38 juta m3 dan kedalaman rata-rata 50,8 m. Luas daerah tangkapan 105,35 km2, selain itu kegiatan lain yang dilakukan di sekitar Danau Batur adalah kegiatan pertanian (49,35%), budidaya keramba jaring apung, pemukiman penduduk (2,22%), kegiatan pariwisata, dan dermaga. Kegiatan tersebut dapat menambah masukan unsur hara ke perairan yang berpengaruh terhadap kesuburan perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan fitoplankton yang dapat dijadikan sebagai indikator kesuburan perairan Danau Batur. Hasil penelitian komunitas plankton didukung dengan keanekaragaman jenis fitoplankton sebanyak 16 spesies dari 4 filum. Nilai kelimpahan fitoplankton berkisar antara 2.686-2.983 individu/Liter yang termasuk ke dalam perairan mesotrofik (tingkat kesuburan perairan sedang). Hasil pengukuran parameter kualitas air secara berturut-turut dengan kisaran nilai suhu 24,9-25,60C; pH 9,02-9,06; DO 4,4-5,0 mg/L; kecerahan 119,1-138,4 cm; nitrat 0,452-0,598 mg/L; dan fosfat 0,33 -0,488 mg/L.
STUDI HISTOPATOLOGI INSANG IKAN NILA (Oreochromis niloticus, Linn.) DITINJAU DARI KADAR AMMONIA (NH3) DI DANAU BATUR, BALI Desak Wira Triana Wandari; I Wayan Restu; Endang Wulandari Suryaningtyas
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2018.v05.i01.p01

Abstract

Danau Batur merupakan danau terbesar di Pulau Bali yang berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Insang ikan Nila digunakan sebagai indikator karena merupakan organ yang sangat sensitif terhadap perubahan kualitas air. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kondisi lingkungan perairan dan gambaran histopatologi insang Ikan Nila ditinjau dari kadar Ammonia (NH3) di Danau Batur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2016 dengan metode yang digunakan adalah observasi langsung dan purposive sampling pada 5 Stasiun di Danau Batur. Analisis histopatologi dilakukan di laboratorium histopatologi, Balai Karantina Ikan dan pengendalian Mutu kelas 1 Denpasar, Bali. Sampel histopatologi insang dianalisa melalui proses isolasi, fiksasi, dehidrasi dan pembenaman pada paraffin dan pewarnaan dengan Haematoxylin-Eosin. Hasil kualitas air menujukkan nilai pH 8,71-9,08, nilai suhu 25,4-30,0°C, kadar DO 3,8-5,1 mg/L yang masih sesuai pada ambang baku mutu kelas III untuk kegiatan perikanan, sedangkan kadar NH3 0,027-0,105 mg/L berada di atas nilai ambang baku mutu air kelas III untuk kegiatan perikanan mengacu pada PP Nomor 81 Tahun 2001 tentang Pengolahan Kualitas Air dan Pencemaran Air. Hasil pengamatan histopatologi memperlihatkan adanya perubahan yang ditinjau dari kadar NH3. Perubahan yang terjadi pada insang berupa fusi, hiperplasia, apoptosis, telengiektasis dan haemoragii.
STRUKTUR KOMUNITAS EPIFAUNA DI AREAL PASCA BUDIDAYA RUMPUT LAUT PERAIRAN KUTUH KECAMATAN KUTA SELATAN KABUPATEN BADUNG BALI Ida Bagus Lampita Prabawa; I Wayan Arthana; Endang Wulandari Suryaningtyas
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2017.v04.i02.p06

Abstract

Kawasan budidaya rumput laut merupakan salah satu habitat organisme laut seperti epifauna karena dapat dimanfaatkan sebagai tempat mencari makan, berlindung, dan reproduksi. Pada awal tahun 2015 budidaya rumput laut Perairan Kutuh tidak beroperasi karena terserang virus dan termakan ikan, namun tali ris dan patok tali ditinggalkan begitu saja sehingga ditumbuhi oleh makroalga. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui struktur komunitas epifauna yang terdapat di areal pasca budidaya rumput laut di Perairan Kutuh Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung Bali melalui kelimpahan epifauna, indeks dominasi, indeks keanekaragaman dan indeks keseragamaN Pengambilan dan pengamatan data di bagi menjadi 2 bagian yaitu pengamatan epifauna dan pengukuran parameter kualitas perairan, secara insitu pada lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan kualitas perairan normal dan mendukung kehidupan epifauna dengan kisaran pH 8,06-8,31, salinitas 31,67 - 32,33 ppt, suhu 29,83 oC, dan kecepatan arus berkisar 0,0 - 0,11 m/s2. Hanya nilai DO yang masuk dalam kategori rendah untuk mendukung kehidupan epifauna. Kisaran nilai DO hasil pengamatan berkisar antara 4,2-4,8 mg/L. Epifauna yang didapatkan sebanyak 31 spesies dari 6 kelas yang berbeda yaitu Gastropoda, Bivalvia, Asteroidea, Echinoidea, Stelleroidea dan Ophiuroidea. Kelimpahan tertinggi pada lokasi penelitian yaitu spesies Ophiomastix janualis sebesar 6,76 individu/m2. Indeks keanekaragaman (H’) menunjukkan nilai sebesar 1,9375, Indeks dominansi (C) sebesar 0.3509, dan nilai Indeks keseragaman (E) sebesar 0.5642.
Kerapatan dan Persebaran Tumbuhan Air di Danau Buyan Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali I Gusti Made Sudipta; I Wayan Arthana; Endang Wulandari Suryaningtyas
Journal of Marine and Aquatic Sciences Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/jmas.2020.v06.i01.p09

Abstract

The Bali province has four lakes, one of them is Buyan lake. One of communities that has important roles in lake waters ecosystem as an primary production is a community of aquatic plants. The existence of aquatic plants as weed will suffer losses more than the beneficial. So that research on density and distribution of aquatic plants in Buyan lake is very important to do. The research aims to find out the density, distribution, domination, percent of closure and other types of aquatic plants in Buyan lake. This research was conducted for 1 month during the month of March until April 2017. The value of the density of the population (KP) aquatic plants has ranged from 2-357 individuals/m2. The value of the frequency of attendance (FK) aquatic plants ranging between 0,1-1. Morisita Index (Id) has ranged from 4,9-1,39 which shows a pattern of clumped. The value of Dominance (D) aquatic plants has ranged between 0,0001-0,9823 that showed with its low variation and high abundance. The value of aquantic plant cover has percent range from 1-72% that showed of the vegetation very rare, rare and dense. The aquatic plants found during research had 4 types of living that were type of free float (Free Floating) Salvinia molesta, Eichhornia crassipes (Submerged) Myriophyllum aquaticum, (Floating) Alternanthera philoxeroides, sticking (Emergent) Schoenoplectus paludicola, Phragmites australis, Typha capensis.
Pola Pertumbuhan Rumput Laut Yang Menggunakan Kantong Dan Tanpa Kantong Di Perairan Pantai Kutuh, Badung, Bali Ayu Putu Wiweka Krisna Dewi; Endang Wulandari Suryaningtyas
Journal of Marine and Aquatic Sciences Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/jmas.2020.v06.i01.p18

Abstract

Seaweed farmers on Kutuh Beach experienced problems in seaweed cultivation activities, namely that seaweed cannot grow well. This is due to the large number of predators that ate seaweed in the cultivated area. One method that can be used to overcome this problem was using bags in seaweed cultivation. The purpose of the research that was carried out in July-October 2018 was to determine the effect of using bags on seaweed cultivation in Kutuh Beach waters. The method used in this research was experimental using two treatments (planting seaweed using bags and without bags) and three replications. Water quality parameters measured as supporting data ware DO, pH, salinity, temperature, nitrate, and phosphate. The result of this study was the growth of seaweed cultivated using bags is better than the growth of seaweed cultivated without bags.
Kandidat Probiotik Ramah Lingkungan Dari Batang Pisang (Musa Paradisiaca) Untuk Peningkatan Produksi Ikan Nila (Orechromis niloticus) Gde Raka Angga Kartika; Endang Wulandari Suryaningtyas
Journal of Marine and Aquatic Sciences Vol 7 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/jmas.2021.v07.i01.p05

Abstract

One treatment to increase the productivity of tilapia fish farming is by administering probiotics. Natural probiotics, besides it is safe for consumers, it is also very environmentally friendly because it is obtained from natural. The stem of banana (Musa paradisiaca) is organic waste that is commonly found in Indonesia. In the banana stems, they contain carbohydrates, protein, water, and essential minerals that can be used by microorganisms (bacteria) to evolve. Research conducted explorative research, by identifying lactic acid bacteria (BAL) potentially isolated from the banana stem probiotics (Musa paradisiaca) In specific media MRSA BCP and the addition of probiotics banana stems on Tilapia fish feed to see the effectiveness of the use of probiotics in tilapia culture. The result showed the density of lactic acid bacteria probiotic banana stems on the first day 0, day three: 1.63 x 107, the seventh day: 3:20 x 107, and the fourteenth day: 0. Results of testing the addition of probiotics in the feed of tilapia showed that tilapia given feed with probiotics that had specific growth rate and absolute growth is higher than the tilapia fed without probiotics.
Kelimpahan dan Keanekaragaman Ilmy Amalia; I Wayan Restu; Endang Wulandari Suryaningtyas
Journal of Marine and Aquatic Sciences Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/jmas.2020.v06.i01.p08

Abstract

Serangan Island is a strategically touristic beach area where there is a vast expanse of seagrass being cultivated as habitat for the epiphuna, the beach has tourism activities such as surfing and swimming which could affect the life of epiphuna. The purpose of this study is to know the abundance and diversity of epiphuna in the seagrass area using the 1x1 m quadrat transect method. The study was conducted in February 2017. The highest epiphuna abundance at location 1 was 25,1 ind/m2. The lowest abundance value is at location 2 which is 19,1 ind/m2, whereas at location 3, it has the abundance value of 21,1 ind/m2. The epiphuna species that dominates from all three locations are from the Arthropoda phylum including Clibanarius taeniatus, Coenobita sp. and Calcinus laevimanus. The highest diversity index was found in location 1, 2,211, location 2 was 2,132 and the lowest was at location 3 which was 1,853, while the highest seagrass density of the three stations was Syringodium isoetifolium type 358 stands/m2 and the lowest was Thallasodendron ciliatum, 29 stands/m2. The results of the overall water quality measurement, ie, the temperature ranged from 27,6 to 28,40C, the pH ranged from 7,7 to 7,9, the salinity ranged between 28-30 ppt and DO ranged between 4,5-4,7 mg/l. Serangan Island coastal waters have the highest abundance of epiphuna in Arthropoda phylum, moderate (location 1 and 2) and low (location 3) diversity level, and with a normal water quality which is feasible for epiphuna life.
PELATIHAN PEMBUATAN ABON IKAN TONGKOL UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT PESISIR DI DESA SERAYA TIMUR KABUPATEN KARANGASEM I.K.W. Negara; P.G.S. Julyantoro; E.W. Suryaningtyas; D.A.A. Pebriani; N.P.P. Wijayanti; S.A. Saraswati
Buletin Udayana Mengabdi Vol 18 No 2 (2019): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.823 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2019.v18.i02.p14

Abstract

Besarnya hasil tangkapan ikan tongkol di Kabupaten Karangasem, sehingga aktivitas perdagangannya juga semakin berkembang sangat pesat. Ikan tongkol juga memberikan dampak ekonomi terhadap setiap kegiatan usaha perikanan di wilayah tersebut. Pelaksanaan program dilaksanakan di Desa Seraya Timur, Kabupaten Karangasem dan dimulai dari; Tahapan Persiapan, Tahap Pelaksanaan, Tahap Evaluasi. Komposisi bahan bumbu untuk daging abon tongkol 3 kg adalah sebagai berikut; Kunyit 60 gr, Jahe 60 gr, Lengkuas 60 gr, Ketumbar (halus) 1 sendok makan, Garam 9 sendok makan, Cabe Merah Besar 6 Biji, Cabe Merah 15 Biji, Bawang Putih 75 gr, Bawang Merah 75 gr, Gula Pasir 6 Sendok Makan, Gula Merah 10 gr, Daun Salam 12 lembar, Sereh 3 Batang, Daun Jeruk 12 lembar, Santan 1.200 ml, Minyak Goreng 6 Sendok Makan dan Santan 1.200 ml. Pentingnya proses pengemasan yang tepat juga dapat meningkatkan daya tarik konsumen dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi Kata Kunci : Pengolahan, Abon, Tongkol, Diversifikasi, Seraya Timur
PENYULUHAN PENANGANAN PENYAKIT IKAN DENGAN MEMANFAATKAN HERBAL PADA PEMBUDIDAYA IKAN DI DANAU BATUR, BALI E.W. Suryaningtyas; I.W. Restu; I.Y.P. Perwira; I.W.G.A. Karang; I.G.B.S. Dharma; E. Faiqoh
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 4 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.476 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i04.p13

Abstract

Budidaya ikan di karamba jaring apung (KJA) di Danau Batur telah lama dilakukan oleh penduduk asli di sekitar Danau Batur. Komoditi ikan yang dibudidayakan adalah ikan nila. Kendala utama pembudidaya adalah parasit dan penyakit yang menyerang ikan nila. Selama ini untuk mengobati penyakit ikan nila menggunakan bahan kimia yang bisa mengakibatkan pencemaran lingkungan dan manusia yang mengkonsumsi ikan. Alternatif yang tepat adalah penggunaan herbal untuk pencegahan dan pengobatan parasit dan penyakit ikan nila di Danau Batur. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan pada pembudidaya ikan di Danau Batur tentang manfaat tanaman herbal dalam penanganan parasit dan penyakit ikan. Jenis herbal yang bisa digunakan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit ikan nila adalah bawang putih, kunyit, sirih dan daun pepaya. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan sosialisasi dengan penyebaran leaflet pada pembudidaya ikan. Hasil kegiatan menunjukkan 90% peserta memahami materi yang diberikan, hal ini tampak pada respon pertanyaan dan keinginan untuk mempraktekkan pengetahuan tersebut. Kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan pembudidaya sangat tertarik pada pemanfaatan herbal dalam penanganan penyakit ikan nila.
PENDAMPINGAN PEMBERDAYAAN EKOWISATA PERAIRAN DAN RESTOCKING UDANG GALAH (MACROBRACHIUM ROSENBERGII) SERTA IKAN ENDEMIK DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DESA GALUNGAN KABUPATEN BULELENG I Ketut Wija Negara; I Wayan Restu; Pande Gde Sasmita Julyantoro; Endang Wulandari Suryaningtyas; Dewa Ayu Angga Pebriani; Ni Putu Putri Wijayanti; Suprabadevi Ayumayasari Saraswati
Buletin Udayana Mengabdi Vol 19 No 2 (2020): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.457 KB)

Abstract

The total tourist arrivals in Buleleng Regency from 2012-2016 averaged 669,005 annually. Galungan Village is located in the District of Sawan, which has an area of 14.60 km2 with part of its territory contained State Forest covering an area of 582 Ha and traversed by several Watersheds. The method used to achieve these objectives is through mentoring in the field of education, ecotourism study simulations increasing human resources in the organization of tourism awareness groups and encouraging the formation of supervisory community groups, restocking giant prawns (Macrobrachium rosenbergii) and upstream endemic fish (waterfalls) as a tourist attraction. The potentials of Galungan Village are forests, rivers, and communities of that environment. Besides that, the climate of this village is potential for the development of a tourist village. The Galungan Village supervisor community has a very important role in managing the efforts to develop village tourism. Conservation of the environment through the maintenance and nursery of endemic fish in watersheds can be one factor to provide other attractions besides the beauty of the forest and waterfalls in Galungan Village