Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

IBM YAYASAN KOSAYU: RANCANGAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER Tarsisius Renald Suganda; Felik Sad Windu Wisnu Broto; Stefanus Yufra Menahen Taneo
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 5 No 2 (2020): Desember:Asawika
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v5i2.40

Abstract

Yayasan Kolese Santo Yusup Malang memiliki 14 unit pendidikan mulai TK sampai dengan SMA. Sejarah keberadaan Yayasan Kolese Santo Yusup tidak bisa lepas dari peran Pastor Joseph Wang, CDD yang mendapatkan mandat dari Mgr. AEJ. Albert, O.Carm untuk mendirikan sekolah Katolik bagi warga Tionghoa di kota Malang pada tanggal 16 Januari 1951. Pada awal-awal pendiriannya, semua sekolah Kolese Santo Yusup berada dalam naungan Badan Hukum Misi Katolik Keuskupan Malang. Akan tetapi mulai tanggal 23 Maret 1976 semua sekolah Kolese Santo Yusup diserahkan pengelolaannya kepada Konggregasi Murid-Murid Tuhan (CDD) di bawah Yayasan Kolose Santo Yusup. Sesuai dengan visinya, Yayasan Kolose Santo Yusup ingin semua sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Kolese Santo Yusup dapat mengimplementasikan pendidikan karakter dalam proses pendidikannya. Baik melalui sekolah maupun asrama. Untuk tujuan inilah Tim Litbang Yayasan bekerjasama dengan Tim Abdimas Universitas Ma Chung. Selama 6 bulan Tim Abdimas Universitas Ma Chung berdiskusi dan berbagi ide mengenai implementasi pendidikan karakter kepada Tim Litbang Yayasan. Hasil dari kerjasama ini adalah penegasan nilai-nilai pendiri yayasan dan rencana untuk pembuatan Roadmap Pendidikan Karakter di Yayasan Kolese Santo Yusup. Tim Abdimas Universitas Ma Chung membantu mempersiapkan draf Roadmap pendidikan karakter sebagai rancangan implementasi pendidikan karakter di Kosayu. Kata-kata kunci: FGD, Sekolah Katolik Tionghua, Roadmap Pendidikan Karakter, Yayasan Kosayu.
Penerapan Orientasi Pasar Dan Inovasi Pada Usaha Skala Kecil Yang Dikelola Wirausahawan Perempuan Etsa Astridya Setiyati; Stefanus Yufra Manahen Taneo; Anna Triwijayati
Jurnal Perilaku dan Strategi Bisnis Vol 7, No 1: Februari 2019
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.139 KB) | DOI: 10.26486/jpsb.v7i1.672

Abstract

Orientasi pasar sangat berharga bagi perusahaan karena membantu organisasi untuk terus fokus dalam mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan pelanggan dan kemampuan pesaing, dalam upaya menciptakan bisnis yang berkelanjutan. Inovasi juga merupakan fungsi penting dalam manajemen untuk memenangkan persaingan. Studi tentang orientasi pasar dan inovasi dalam usaha kecil yang dikelola oleh pengusaha perempuan dianggap penting dalam mengidentifikasi dimensi yang perlu ditangani dalam strategi mengembangkan usaha kecil dan memberdayakan perempuan untuk dapat meningkatkan kinerja bisnis dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan dalam penerapan orientasi pasar dan inovasi antara industri kerajinan kecil dan non-kerajinan tangan di Malang; dan untuk menganalisis sejauh mana penerapan orientasi dan inovasi pasar telah digunakan. Survei ini didistribusikan kepada 113 responden secara proporsional (antara usaha kecil di bidang kerajinan dan non-kerajinan), menggunakan teknik purposive sampling. Hasil pengujian hipotesis dengan uji-t sampel independen menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara industri kerajinan skala kecil dan industri non-kerajinan dalam hal menerapkan orientasi pasar dan inovasi. Nilai rata-rata menunjukkan bahwa pengusaha perempuan telah menerapkan orientasi pasar (terdiri dari orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi fungsional) dan inovasi (baik teknis dan administratif) dengan baik.
Disruptive Innovation-Based Model of Sustainable Competitiveness Development in Small and Medium Food Industries Stefanus Yufra M. Taneo; Sunday Noya; Etsa Astridya Setiyati; Melany .
Matrik : Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan Volume 13 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.164 KB) | DOI: 10.24843/MATRIK:JMBK.2019.v13.i02.p03

Abstract

Small and Medium Food Industries (SMFIs) play an important role in the national economy but its competitiveness is low due to the limited innovation applied by business managers. Current innovation research is partial and excludes disruptive innovation and sustainable competitiveness. This research fills the gap by developing a model for increasing the competitiveness of SMFIs based on disruptive innovation and identifying constraints faced by SMFIs if the model is implemented. Data was collected through Focus Group Discussions and surveys using questionnaires. With a model framework approach, the model is composed of six subsystems, namely input, production process, post production, marketing, and supporting institutions. The potential for disruptive innovation lies in the quality of functional food products and low production costs because resources are available locally. However, the potential for disruptive innovation has not been utilized optimally by SMFI due to various obstacles. The role of government is very important to optimize the competitiveness potential of SMFI.
MENINGKATKAN CITRA BUAH KESEMEK MENJADI BUAH LAYAK SUPERMARKET Peter R Y Pasla; Stefanus Y M Taneo; Chatif Kunjaya; Soetam Rizky Wicaksono
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i1.1605

Abstract

Buah kesemek memiliki kandungan gizi yang tinggi serta kaya akan vitamin dan zat-zat lain yang bermanfaat bagi kesehatan.  Rasa buah kesemek yang matang sebenarnya manis sekali, lebih manis dari apel, namun buah ini getahnya terasa lengket dan sangat mengganggu di mulut. Untuk menetralkan getah kesemek, para petani memeramnya di dalam air kapur selama beberapa hari. Ketika diangkat dari air kapur, sisa kapur mengering di kulit buah membuat kesemek nampak seperti dilapisi bedak putih. Karena bedaknya itu, kesemek terkesan kotor sehingga dijual dengan harga murah di pasar tradisional.   Program ini bertujuan meningkatkan citra buah kesemek menjadi buah layak supermarket dengan cara menghapuskan kesan kotor buah kesemek karena penggunaan kapur.  Dengan menggunakan gas CO2 sebagai ganti air kapur dihasilkan buah kesemek yang bersih, higienis dan layak dipasarkan di super-market dengan harga yang bersaing dengan harga buah-buahan modern lainnya.   Buah kesemek diuji-pasarkan di tiga supermarket yang berbeda dengan perlakuan yang berbeda dengan harga 2 kali lipat harga kesemek yang dijual di pasar tradisional.  Di supermarket pertama buah kesemek dijual dengan menyediakan gerai khusus dengan dilayani langsung oleh tim  yang aktif mempromosikan buah kesemek tersebut kepada pengunjung super-market menggunakan brosur dan personal selling.  Di supermarket kedua, buah kesemek dijual tanpa perlakuan khusus dan diletakkan bercampur dengan buah-buah lain di lokasi penjualan buah tanpa upaya promosi namun tetap ditempatkan beberapa anggota tim untuk melayani pengunjung.   Di supermarket ketiga buah kesemek dijual tanpa didampingi tim dan upaya promosi.   Hasilnya adalah di supermarket pertama dalam jangka 1 minggu buah kesemek sebanyak 100 Kg terjual habis. Di supermarket kedua buah kesemek sebanyak 50 Kg selama 1 minggu terjual 30 Kg.  Di supermarket ketiga buah kesemek sebanyak 10 Kg tidak dapat terjual.Kata Kunci: Kesemek, Kapur, Gas CO2, supermarket
Peningkatan Kapasitas Produksi Kelompok IKM Es Putar Kota Batu Yuswono Hadi; Adam Edward Widiamsa; Stefanus Yufra Menahen Taneo; Purnomo Purnomo
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Universitas Ma Chung Vol. 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Ma Chung 2021
Publisher : Ma Chung Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.871 KB) | DOI: 10.33479/senampengmas.2021.1.1.210-219

Abstract

Es putar merupakan makanan dengan bahan utama santan kelapa, dibuat secara tradisional dengan menggunakan tabung yang diputar dengan isian garam dan es batu. Sebagian besar produksi es putar masih sangat tradisional, belum dilakukan mekanisasi dan upaya manajemen produksi.  Kelompok produsen Es Putar Jl Lesti Kota Batu terdiri dari sembilan pengusaha Es Putar. Dalam program pengabdian kali ini, focus pada tiga produsen. Program pengabdian masyarakat fokus pada mekanisasi proses produksi pada ketiga IKM tersebut. Dengan adanya mesin pemeras kelapa untuk IKM Bagus dan Iksan, mempersingkat waktu sebesar 50 % untuk proses pemerasan santan sehingga kapasistas peras meningkat. Sedangkan untuk mekanisasis proses pemutaran pada IKM Takim mempersingkat waktu  sebesar  20% dan menghidarkan kelelahan bagi operator. Kapasitas produksi dapat diketahui terjadi peningkatan sebesar dua hingga tiga kali lipat  pada setiap siklus produksinya.
RESPON MASYARAKAT PENGHUNI PERMUKIMAN SEKITAR INDUSTRI KERAMIK TERHADAP PENCEMARAN UDARA AKIBAT AKTIVITAS PEMBAKARAN KERAMIK (Response of Surrounding Inhabitant of Ceramic Industry to Air Pollution Resulted from the Ceramic Combution Activity) Anna Catharina Sri Purna Suswati; Stefanus Yufra M. Taneo
Jurnal Manusia dan Lingkungan Vol 11, No 3 (2004): November
Publisher : Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jml.18624

Abstract

ABSTRAKPerbedaan pendapat seringkali terjadi di antara kelompok masyarakat tentang dampak polusi udara akibat aktivitas industri karena berbagai sebab, antara lain perbedaan tingkat pendidikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi dan tingkat pengetahuan penghuni pemukiman di sekitar industri keramik tentang polusi udara dan mengidentifikasi respon mereka tentang dampak negatif dari aktivitas pembakaran keramik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perserpsi dan tingkat pengetahuan di antara kelompok masyarakat, yakni pemilik industri keramik, penghuni sekitar industri keramik, dan pemerintah setempat. Perbedaan persepsi disebabkan adanya perbedaan kepentingan di antara kelompok masyarakat tersebut. Berbagai macam cara dilakukan oleh masyarakat sekitar sebagai respon terhadap dampak negatif akibat aktivitas pembakaran keramik. Sebagian penduduk sekitar industri keramik cenderung apatis, utamanya penduduk asli. Berdasarkan pertimbangan budaya, teknis, dan ekonomi maka disarankan agar industri keramik Betek tetap dipertahankan di lokasi yang ada sekarang dengan perbaikan teknologi agar dapat meminimalkan polusi udara. ABSTRACTDifferent perceptions are very often occurred amongst the group of societies concerning the impacts of air pollution resulted from industrial activity due to, among others, the differences in level of knowledge. Therefore, the study aims at describing the perceptions and level of knowledge of inhabitant around the ceramic industry about air pollution and identifying their responses to the negative impacts of the ceramic combustion activity. The research showed that there were differences of perceptions and level of knowledge among the group of societies i.e. the owner of ceramic industry, surrounding inhabitant, and the local government. It is caused by differences of conflict of interest among parties. Various of ways were found as the response of surrounding inhabitant to the negative impacts of ceramic combustion activity. It was also found that a certain percentage of people tend to be apathetic especially for the indigenous people. The study suggested to retain the ceramic industry at the current location based on socio-culture, technical and economic considerations but they have to improve or/and change the technology to minimize the negative impacts of air pollution.
The Influence Of Event Marketing, Influencer And E-Wom On Purchase Intention Skin Mobile Legends In Malang Town Angelysander Altair; Stefanus Yufra Menahen Taneo; Santi Widyaningrum
Brilliant International Journal Of Management And Tourism Vol 4 No 1 (2024): February: Brilliant International Journal Of Management And Tourism
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/bijmt.v4i1.2823

Abstract

Based on Moonton's data, the monthly active players of Mobile Legends in Indonesia, totaling 34 million, are predominantly from Java and Sumatra. About 52 percent of Mobile Legends players come from Java Island, while 29.38 percent come from Sumatra Island. The distribution on other islands includes Kalimantan (7.41 percent), Sulawesi (6.29 percent), Bali (3.73 percent), and Papua (0.54 percent). The purpose of this research is to determine and analyze the influence of event marketing, influencer marketing, and electronic word-of-mouth (e-wom) on the purchase intention of Mobile Legends skins in Malang City. The research method employed in this study is quantitative. The population in this research consists of all Mobile Legends players in Malang City. The sample for this research consists of 100 individuals selected through accidental sampling technique. Data collection in this research is done using a questionnaire. Data analysis techniques in this research include Multiple Linear Regression Analysis, Hypothesis Testing (t-test & f-test), and the Coefficient of Determination. Data processing in this research is conducted using SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) version 25 software. The results of this research prove that Event Marketing, Influencer Marketing, and E-WOM collectively influence the Purchase Intention of Mobile Legends skins.
Teknologi Tepat Guna Mesin Pemeras Santan untuk UMKM Es Puter Kelurahan Ngaglik Kota Batu Hadi, Yuswono; Purnomo, Purnomo; Taneo, Stefanus Yufra Menahen
Jurnal Pengabdian Masyarakat Charitas Vol. 2 No. 02 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Charitas Desember 2022
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/charitas.v2i02.2574

Abstract

This community service held at Es Puter Manufacturer Community at Kota Batu. Several activities aimed to increase production capacity and then revenue. Coconut oil extraction process is the most critical process, the longest process and determines the quality of the product. After using Coconut Oil Extractor machine, production capacity and revenue increase at least 100 %.
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK MINUMAN IKM MELALUI PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI DAN HIGIENITAS Noya, Sunday; Taneo, Stefanus Yufra. M.; ., Melany
Jurnal Pengabdian Masyarakat Charitas Vol. 2 No. 01 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Charitas Juni 2022
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/charitas.v2i01.3048

Abstract

Small and Medium Enterprises (SMEs) are the largest business entities in Indonesia. Of this very large number, the largest proportion of SMEs is engaged in food and beverage production. Unfortunately, with such a large number, the awareness to apply food safety and hygiene standards in the SME production process is still considered very low. The results of our study found that one of the factors that affect product quality and competitiveness of SME is production process control and hygiene. The results of this research were then applied to a community service program for beverage SMEs in Malang Regency in the form of training on good and hygiene processed food production methods. The results of statistical tests and further observations carried out on the training participants found that this community service program was effective in increasing SMEs knowledge about good production methods, hygiene, and sanitation as well as bringing positive changes to their production systems which are expected to further improve product quality and competitiveness of SMEs.
JOB SATISFACTION AS A MEDIATION VARIABLE IN THE RELATIONSHIP BETWEEN WORK SAFETY AND HEALTH (K3) AND WORK ENVIRONMENT TO EMPLOYEE PERFORMANCE Gamal, Nadira Laraswati; Taneo, Stefanus Yufra M.; Halim, Lidia
Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 16 No. 3 (2018)
Publisher : Universitas Brawijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.018 KB) | DOI: 10.21776/ub.jam.2018.016.03.13

Abstract

This research aims to determine the direct and indirect effect of work safety and health (K3) and work environment to employee's performance. The sample for this research is the 86 employees at CV Purindah Lawang Malang. Sampling technique that was used is the census technique. The data was obtained from respondents collecting data tools, which is a questionnaire. Data analysis that was used is path analysis. In this research, there are four variables, which are work safety and health (K3) and work environment as independent variables, employee's performance as a dependent variable, and work satisfaction as a mediator variable. The result of this research proves that work satisfaction is a media to improve the work environment's effect on employee's performance. So, the company should provide earplug, give allowance to the employees, and apply a standardized workspace layout. In conclusion, high work satisfaction is needed by employees in every company.