Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Numerical Analysis On Truss Bridge Performance Due To Structural Elements Strength Reduction Octariasari, Hajar Dwianandha; Wahyuningtyas, Winda Tri; Ma’ruf, M. Farid
IPTEK Journal of Proceedings Series No 6 (2017): The 3rd International Conference on Civil Engineering Research (ICCER) 2017
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2017i6.3280

Abstract

Structural element deterioration of truss bridge will change the performance of the system. Earlier identification leads to better bridge maintenance program to prevent bridge failure. A numerical analysis has been employed to truss bridge. Structural element damage was modeled by applying strength reduction on the element through reducing its cross area. Truss bridge with various single structural element strength reductions up to 20% was simulated. The bridge performance was evaluated based on the induced deflection. The results show that the onset of maximum deflection is the middle of the span and is independent of the element to which the strength reduction employed. Meanwhile, the impacted element experiences increasing moment after strength reduction
Pengaruh Perawatan Air Laut dan Air Tawar terhadap Kuat Tekan Beton Geopolymer yang Memadat Sendiri Nurtanto, Dwi; Rahayu, Adelia Adyb; Wahyuningtyas, Winda Tri
Rekayasa Vol 14, No 1: April 2021
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/rekayasa.v14i1.8375

Abstract

The replacement of 10% cement as pozzolan material with cementitious materials such as fly ash and rice husk ash aims to improve the quality and durability of concrete to aggressive environments, under normal environmental conditions fly ash and rice husk ash are able to improve the quality of concrete. Based on the review was conducted research on the influence of curing sea water and fresh water to strong press self-compacting concrete with fly ash and rice husk ash as a substitute for cement. Cylindrical test objects measuring 10 x 20 cm with strong concrete press testing at the age of 28 and 56 days to determine the durability of concrete to aggressive environments. The process of curing sea water affects the compressive strength as well as the durability of concrete at the age of 28 and 56 days. The highest average compressive strength increases by 19-24% from normal concrete.
Pemodelan Keruntuhan Balok Baja Akibat Paparan Api Menggunakan Metode Elemen Hingga Winda Tri Wahyuningtyas; Thilal Syihabuddin; krisnamurti krisnamurti
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 24, No. 2, Juli 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITS.2020.v24.i02.p05

Abstract

Pengurangan kekuatan material baja akan terjadi ketika baja terpapar api. Informasi mengenai penurunan kekuatan baja akibat paparan api diperlukan, terutama kemampuannya untuk menahan beban, hal ini dikarenakan defleksi yang cukup besar terjadi pada baja ketika terpapar api. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model tiga dimensi menggunakan metode elemen sehingga mengetahui kemampuan baja dalam menahan beban di bawah paparan api. Beban yang diberikan pada balok baja adalah dalam bentuk beban gravitasi kemudian beban pemanasan menggunakan paparan api nonlinier, dengan paparan api hanya pada fase pemanasan. Hasil paparan api yang diberikan mencapai suhu 770oC, nilai lendutan terkecil pada balok -271,52 mm (pada kondisi 5) dan -261,41 mm (pada kondisi 6). Akibat dari paparan panas baja akan mengalami plastisitas. Plastisitas terbesar terjadi pada daerah lower flange karena mengalami peningkatan suhu paling tinggi.
PENGARUH PENGURANGAN PENAMPANG TERHADAP KERUSAKAN RANGKA BAJA Hajar Dwianandha Octariasari; Winda Tri Wahyuningtyas; M. Farid Ma’ruf
JURNAL SPEKTRAN Vol 5 No 2 (2017): Vol. 5, No. 2, Juli 2017
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.327 KB)

Abstract

Truss frames are often applied with bridges. Bridges are structures that require early handling to find out the damage and ensure that the bridge is safe. The damage to the bridge element will affect the overall behavior of the bridge. Common cause of bridge damage is reduction of cross section (due to corrosion) and material quality decrease. Damage that occurs need monitoring to avoid the occurrence of structural failure, monitoring is needed. The analysis with program to model the reduction of cross-section by 5%, 10%, 15% and 20%. Truss frames are modeled with a load of P = 3kg. The damage model is limited by 8 cases for section reduction. The reduction of the cross section will result in a decrease in the stiffness of the structure, resulting in changes in displacement values ??and shear forces occurring. The displacement increased by 3% -5% when a reduction was made to the cross section. Join 4 (the middle of the span) has the greatest damage value when compared to other joints of -0.000003489 m, at number 1,7 displacement value is 0 m. In various scenarios the greatest damage is due to the reduction of C rod where the displacement and force increases significance. When the C rod is damaged shear force is increases 6%. The rod that experiences the largest shear force of the D rod (right side C) is then followed by the rods of the support area and the rod that is damaged itself. Keywords: truss frame damage, displacement, cross section reduction, shear force
Permodelan Retak Pada Balok Beton Bertulang Menggunakan Program Bantu Elemen Hingga Winda Tri Wahyuningtyas; Yoga Tilang Pratama; Hernu Suyoso; krisnamurti; Dwi Nurtanto
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v7i1.5503

Abstract

Retak yang terjadi pada beton bertulang dapat timbul pada saat pra-konstruksi maupun pada saat pasca konstruksi. Permodelan retak dilakukan untuk mengetahui penyebaran retak pada balok. Model balok mengacu pada penelitian terdahulu yang kemudian disimulasi menggunakan program bantu metode elemen hingga. Model diberi beban dengan jarak 1410 mm dari tepi dan menggunakan perletakan sederhana sejauh 90 mm dari tepi balok. Validasi model menggunakan lendutan saat elastis, dengan beban 120 kN. Model simulasi menunjukan lendutan maksimum 9.42 mm sedangkan teoritis 9.89 mm dengan prosentase 5.1%. Modeling pola retak dilakukan dua cara yaitu lokasi retak tidak ditentukan (model 1) dan lokasi retak ditentukan (model 2). Dalam hal ini, lokasi retak dapat ditentukan berdasarkan hasil running Tensile Damage (DAMAGE T) pada program bantu. Penyebaran retak berdasarkan cara kedua (menentukan lokasi retak) menghasilkan jarak yang mirip dengan persebaran retak ekperimental serta permodelan VCCT (Virtual Crack Closure Technique) analysis yaitu sebesar 15 cm.
Desain SCC (Self Compacting Concrete) untuk Rigid Pevement Dwi Nurtanto; Hernu Suyoso; Nanin Meyfa Utami; Gati Annisa Hayu; Winda Tri Wahyuningtyas
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.248 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v18i2.4690

Abstract

Pembangungan infrastruktur transportasi sering menggunakan beton mutu tinggi sebagai perkerasan kaku, namun dalam pengaplikasiannya dilapangan beton mutu tinggi memiliki workability rendah dikarenakan fas yang kecil sehingga kandungan proporsi semen lebih banyak. Dekade terakhir marak dikembangkan beton SCC, dimana memiliki workability tinggi, kuat tekan tinggi dan dapat mengalir sendiri menempati bekisting. Desain SCC yang tepat sebagai aplikasi perkerasan kaku yang memiliki workabilty tinggi dan mempermudah pekerjaan dalam pengaplikasiannya sebagai perkerasan kaku sangat diperlukan untuk mengetahui komposisi yang sesusai terutama prosentase kandungan superplasticizer. Dalam penelitian ini untuk mengetahui porporsi agregat yang optimal digunakan perbandingan dengan SNI 03-2834-2000 dan menggunakan grafik laston AC-WC untuk mendapatkan campuran agregat gradasi menerus yang optimal. Benda uji yang digunakan adalah ukuran Ø10x20 cm. Dari pengujian benda uji didapatkan kuat tekan umur 3 hari yaitu untuk proporsi sesuai SNI 03-2834-2000 didapatkan kuat tekan sebesar 50 Mpa, 47 Mpa, 46 Mpa dengan rerata 47,7 Mpa dan sesuai grafik laston AC-WC didapatkan kuat tekan 57 Mpa, 56 Mpa, 51 Mpa dengan rerata 54,7 Mpa. Kuat tekan lebih besar laston AC-WC daripada SNI 03-2834-2000 dengan selisih 7 Mpa.
Analisis Ketahanan Gedung Apartemen Surabaya dengan Menggunakan Metode Respon Spektrum Wahyuningtyas, Winda Tri; Krisnamurti, Krisnamurti; Afrida, Iklil
BERKALA SAINSTEK Vol 8 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bst.v8i4.18157

Abstract

Apartemen Surabaya merupakan bangunan 45 lantai yang di fungsikan sebagai apartemen dan mall dengan ketinggian total bangunan 138 m. Apartemen Surabaya terletak di Jalan Laguna Raya KJW Putih, Mulyorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur dimana lokasi berdekatan dengan beberapa situs sesar aktif. Letak sesar aktif yaitu sesar aktif Lasem di sebelah utara dengan jarak ± 70 Km, sesar aktif Watu Kosek di sebelah selatan timur laut yang membujur dari Mojokerto hingga Madura dengan jarak ± 30 Km dan sesar aktif Pasuruan di sebelah selatan yang membujur dari Pasuruan sampai Mojokerto dengan jarak ± 50 Km. Sehingga analisis ketahanan gempa diperlukan pada gedung apartemen untuk mengetahui ketahanan terhadap gempa. Analisis dinamik menggunakan metode respon spektrum digunakan untuk menganalisa gedung. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana cara mengevaluasi struktur dengan menggunakan analisis dinamik metode respon spektrum sesuai SNI 1726:2019. Hal yang ditinjau yaitu base shear, drift dan displacement pada gedung. Hasil analisa menunjukan displacement, drift, dan base shear memenuhi syarat yang telah ditentukan. Nilai drift terbesar arah X 0.22 mm pada lt 35 dan arah Y yaitu 0.28 mm pada lt 23. Sedangkan untuk nilai displacement terbesar arah X dan Y yaitu 0.077 m dan 0.106 m.
EVALUATION OF MODIFICATED STEEL SCAFFOLD APPLICATION AS A TEMPORARY SUPPORT FOR THE TRANSFER BEAM COLUMN STRUCTURE (CASE STUDY : TUNJUNGAN PLAZA 6 PROJECT IN SURABAYA): Evaluasi Terhadap Penggunaan Perancah Baja Modifikasi sebagai Penopang Sementara untuk Struktur Transfer Beam Column (Studi Kasus Proyek Tunjungan Plaza 6 Surabaya) Nugraha, Herdhyasmara Rizki; Arifin, Syamsul; Wahyuningtyas, Winda Tri
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol. 2 No. 01 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1862.404 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i01.6890

Abstract

Scaffolding is one of the important components in the concrete job. Its role of supporting the work of concrete, the structure of scaffold should be taken into account appropriately. Failure in planning of the scaffold will result disturb on a concrete job. Along with the development of the times, the construction services company developed a method in the work of the scaffolding. One example that is replace the scaffolding with steel profiles. The purpose of the advent of modificated steel scaffold is to allow the structure of the scaffold to be able to sustain a larger burden compared with the structure of the scaffolding. Behind the goals to be achieved, there is the risk that may occur. For example, swelling costs resulting from the use of steel profiles for the components of the structure of the scaffold. Therefore, must to be evaluated so as to achieve greater efficiency in terms of steel profile dimensions as well as the cost product of use modificated steel scaffold. Modificated steel scaffold in Tunjungan Plaza 6 projects were used to shore up the structure Transfer Beam named megatruss. From the results of this research obtained efficiency of steel profile dimensions for the scaffold structure. So obtained also the efficiency to cost product the use of scaffolding megatruss is equal of 20,05%. Perancah merupakan komponen penting dalam pekerjaan beton sehingga struktur harus diperhitungkan dengan tepat. Kegagalan dalam perencanaan perancah akan berakibat pada kegagalan struktur saat pekerjaan beton. Saat ini perusahaan jasa konstruksi mengembangkan metode dalam pekerjaan perancah, salah satu contohnya yaitu mengganti struktur perancah (scaffolding) dengan perancah dari profil baja. Tujuan munculnya perancah baja modifikasi ini adalah untuk memungkinkan struktur perancah untuk dapat menopang beban yang lebih besar dibandingkan dengan struktur perancah (scaffolding) pada umumnya. Dampak dari perubahan perancah berakibat pada pembengkakan biaya akibat dari penggunaan profil baja. Oleh sebab tersebut, maka perlunya dilakukan evaluasi agar tercapainya efisiensi dari segi dimensi profil bajanya serta biaya produksi dari penggunaan perancah baja modifikasi. Perancah baja modifikasi pada proyek Tunjungan Plaza 6 Surabaya yang digunakan untuk menopang struktur Transfer Beam Column diberi nama megatruss. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil bahwa diperoleh efisiensi dimensi profil baja untuk struktur perancah tersebut. Sehingga diperoleh pula efisiensi untuk biaya produksi (cost product) penggunaan perancah megatruss yaitu sebesar 20,05%.