Fitra Fauziah
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Antihyperuricemia Activity of the Ethyl Acetate Fraction of Bilimbi Leaves (Averrhoa bilimbi L.) Fitra Fauziah; Ifora Ifora; Silvi Karlila Sari
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 10, No 2, Tahun 2021
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JFU.2021.v10.i02.p10

Abstract

Hyperuricemia is a condition where there is an increase in uric acid levels above normal. An increase in the number of leukocytes is also a biological marker of hyperuricemia. The leaves of bilimbi (Averrhoa bilimbi L.) are one of the traditional medicinal plants which contain alkaloids, tannins, steroids, and flavonoid compounds. Flavonoid compounds are thought to inhibit the formation of uric acid in the body. This study investigates the antihyperuricemia activity of the ethyl acetate fraction of bilimbi leaves. The animals were male white mice grouped into six groups: the normal group, negative control, positive control (allopurinol), and the group was given the ethyl acetate fraction of bilimbi leaves at doses of 100, 200, and 400 mg/kg BW. Hyperuricemia induction is by giving high-purine diets and potassium oxonate. The results showed that the variation of the ethyl acetate fraction of bilimbi leaves significantly reduce uric acid levels and the number of leukocyte cells (sig <0.05). Giving ethyl acetate fraction at a dose of 400 mg/kg BW showed the best reduction in uric acid and leukocyte levels.
Aktivitas Penurunan Kadar Glukosa Darah Fraksi Air Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Pada Pemodelan Diabetes Rahmad Abdillah; Fitra Fauziah; Ariska Tirdia Sari
Jurnal Farmasi Higea Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v12i2.316

Abstract

Penderita diabetes mellitus memerlukan jangka panjang, bahkan seumur hidup untuk mengurangi gejala dan mencegah progresivitas penyakit agar tidak berkembang ke arah komplikasinya, sedangkan terapi diabetes yang dikonsumsi dapat menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek fraksi air daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap nilai glukosa darah mencit putih jantan BALB/C yang diinduksi aloksan. Hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, fraksi air dosis 125, 250 dan 500 mg/kgBB, dan pembanding (metformin 1,3 mg/kgBB). Fraksi air diberikan secara per oral selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi air daun belimbing wuluh dapat mempengaruhi kadar glukosa darah mencit putih jantan (sig<0,05), dimana dosis 500 mg/kgBB memberikan efek penurunan glukosa darah paling tinggi. Pemberian fraksi air juga mempengaruhi rasio organ pankreas (sig<0,05), tetapi tidak mempengaruhi rasio organ jantung dan hati (sig>0,05) sebagai indikator makro patologis.
Aktivitas Anti-inflamasi dan Daya Hambat Siklooksigenase-2 Ekstrak Etanol Daun Tembelekan (Lantana camara L.) Ifora Ifora; Fitra Fauziah; Suci Asmi Mayora
Jurnal Farmasi Higea Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.597 KB) | DOI: 10.52689/higea.v12i1.261

Abstract

Prostaglandin, salah satu mediator yang bertanggung jawab terhadap proses inflamasi, disintesis dari asam arakidonat dengan katalisasi enzim siklooksigenase (COX). Inflamasi merupakan suatu respon protektif normal terhadap kerusakan jaringan yang dimediasi oleh enzim siklooksigenase-2 (COX-2). Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas antiinflamasi dan daya hambatnya terhadap enzim COX-2 dari ekstrak etanol daun tembelekan (Lantana camara L.). Hewan yang digunakan pada penelitian ini ialah tikus putih jantan yang dibagi menjadi enam kelompok yaitu dosis 100 mg/kg BB, dosis 200 mg/kg BB, dosis 400 mg/kg BB, pembanding (Celecoxib), kontrol positif dan kontrol negatif. Pengujian aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan cara menginduksi telapak kaki tikus dengan karagen kemudian diukur volume udemnya menggunakan pletismometer dan pengukuran daya hambat COX-2 menggunakan microplate readers. Hasil uji analisis Anova satu arah menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun tembelekan dosis 100 mg/kg BB, dosis 200 mg/kg BB, dan dosis 400 mg/kg BB memiliki daya hambat radang dan memiliki daya hambat COX-2 secara signifikan (p < 0,05). Berdasarkan uji lanjut Duncan dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun tembelekan memiliki efek antiinflamasi dan daya hambat terhadap COX-2 lebih baik pada dosis 100 mg/kg BB dan dosis 200 mg/kg BBmg/kg BB.
BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) : AKTIVITAS SEBAGAI ANTIDIARE Widya Kardela; Fitra Fauziah; Sonya Mayesri
Jurnal Farmasi Higea Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.534 KB) | DOI: 10.52689/higea.v10i1.180

Abstract

Salah satu tumbuhan obat Indonesia yang masih dibutuhkan pengujian efek farmakologinya adalah Melinjo (Gnetum gnemon L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol biji melinjo (Gnetum gnemon L.) terhadap diare pada mencit putih jantan yang diinduksi dengan minyak jarak (Oleum ricini). Metode yang digunakan untuk pengujian antidiare adalah pola defekasi dan metode transit intestinal. Parameter yang diamati meliputi frekuensi defekasi, konsistensi feses, berat feses setiap 30 menit selama 4 jam, dan panjang marker norit pada usus mencit. Ekstrak diberikan secara oral dengan dosis 150 mg/kBB, 300 mg/kg BB dan 600 mg/kg BB,sebagai pembanding digunakan loperamid HCl dosis 2 mg/kgBB. Dari hasil penelitian didapat bahwa ekstrak etanol biji Melinjo (Gnetum gnemon L.) pada dosis 600 mg/kgBB memberikan pengaruh antidiare lebih baik dibandingkan dengan dosis 300 mg/kgBB dan dosis 150 mg/kg BB. Peningkatan aktivitas antidiare terlihat seiring dengan peningkatan dosis pemberian ekstrak etanol biji Melinjo (Gnetum gnemon L.) (P < 0,05).