Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengembangan Metode Griess dengan Reduktor Logam Seng Berlapis Tembaga untuk Penetapan Kadar Metabolit Oksida Nitrat dalam Serum Pande Made Nova Armita Sari; Ni Kadek Warditiani; Ni Made Widi Astuti; I Made Agus Gelgel Wirasuta
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 10, No 1, Tahun 2021
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JFU.2021.v10.i01.p09

Abstract

The recent research concerned in method development for determination of nitric oxide metabolites in serum using spectrophotometry visible based on Griess reaction. The reduction of nitrate to nitrite was performed using copper coated zinc. The method was optimized and validated. The determination of total nitrite in samples was started with deproteinization using ZnSO4 and NaOH. The supernatants were reducted using copper coated zinc, reacted with diazotization and coupling reagents, then incubated. The absorbance was measured using spectrophotometer visible. The optimum reductant mass of copper coated zinc is 1.5 g with reduction time 10 minutes, coefficient variation ? 5%. Linierity of analytical method gives a coefficient correlation, r > 0.995. Relative procedural standard deviation (Vx0) was ? 5%, precision ? 15%, and recovery 85-115%.
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Kandungan Paraben dalam Kosmetik Hand Body Lotion Ni Made Widi Astuti; Ni Putu Diah Kusuma Dewi; Putu Agus Andika; Wiwin Mey Tjiang; Desak Putu Ayu Suariyani; Gusti Ayu Kopang Maharani; Putu Ayu Rismayani
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences (IJLFS) Vol 9 No 2 (2019): Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences
Publisher : Penerbit, sejak 2012 : Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia dan UPT Lab. Forensik Sain dan Kriminilogi - Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/IJLFS.2019.v09.i02.p04

Abstract

ABSTRAK Kosmetik merupakan sediaan yang menjadi bagian kehidupan masyarakat modern. Kosmetika hand body lotion merupakan salah satu produk yang sering digunakan dengan tujuan melindungi kulit dari sinar matahari. Hand body lotion umum menggunakan bahan pengawet dengan maksud mencegah kerusakan akibat pertumbuhan mikroorganisme pada sediaan. Namun, harus dipastikan bahwa kadar bahan pengawet yang digunakan sesuai dengan Peraturan BPOM. Paraben menjadi salah satu bahan pengawet yang umum digunakan sebagai bahan pengawet dalam sediaan kosmetika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis paraben secara kualitatif dan kuantitatif dalam tiga sampel hand body lotion dengan merk berbeda. Analisis kualitatif dan kuantitatif dilaksanakan dengan metode KLT-Densitometri menggunakan fase diam adalah Plat Silika C-18 dengan dua fase gerak yaitu metanol 60% dan metanol 30%, kemudian hasil pemisahan dianalisis pada UV 254 nm. Hasil pengujian menunjukan bahwa sampel B dan C mengandung paraben sementara sampel A tidak mengandung paraben. Kandungan paraben pada sampel B dan C sudah sesuai dengan komposisi, sementara sampel A tidak sesuai dengan klaim komposisi yang tercantum dalam kemasan.
Potensi Biji Kopi Hijau (Green Bean Coffee) Sebagai Suplemen Penurun Berat Badan Ni Luh Wayan Sita Pujasari; Ni Made Widi Astuti
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p18

Abstract

Obesitas adalah penyakit yang bersifat multifaktorial terjadi akibat ketidakseimbangan asupan kalori dengan pengeluaran energi sehingga terjadi akumulasi berlebihan jaringan adiposa atau lemak yang dapat mengganggu kesehatan. Pasien diklasifikasikan dalam obesitas jika memiliki body mass index (BMI) lebih besar atau sama dengan 30 kg/m2 dan kelebihan berat badan jika memiliki BMI antara 25 dan 29,9 kg/m2 . Obesitas dapat terjadi karena ketidakseimbangan hormon adiponektin dan leptin atau dapat juga terjadi karena meningkatnya stres oksidatif (OS) dalam tubuh. Biji kopi hijau merupakan kopi yang tidak disangrai berpotensi untuk digunakan sebagai alternatif untuk menurunkan berat badan. Penulisan review artikel ini dilakukan untuk mengetahui kandungan dan potensi biji kopi hijau sebagai agen penurun berat badan. Metode yang digunakan adalah literature review menggunakan jurnal internasional dan jurnal nasional. Artikel yang memenuhi kriteria kemudian dianalisis dan dikaji secara utuh, dan disajikan dalam bentuk review studi literatur ilmiah. Hasil review artikel menunjukkan bahwa ekstrak biji kopi hijau berpotensi digunakan untuk menurunkan badan terkait dengan tingginya kandungan asam klorogenat yang memiliki aktivitas antioksidan. Suplementasi ekstrak biji kopi hijau mampu menurunkan massa organ, kadar lipid, absorbsi glukosa, serta mempengaruhi kadar hormon yang meregulasi jaringan adiposa seperti menurunkan kadar leptin dan meningkatkan kadar adiponektin yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap penurunan nilai berat badan dan BMI pada subjek hewan dan manusia. Simpulan menunjukkan bahwa asam klorogenat dalam biji kopi hijau berpotensi sebagai bahan aktif dalam pembuatan suplemen penurun berat badan. Studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui efek samping dan toksisitas dari suplementasi biji kopi hijau.
Potensi Daun Zodia (Evodia Suaveolens) Sebagai Biolarvasida yang Mampu Menghambat Perkembangan Nyamuk Aedes agypti Ni Putu Shinta Paramita Sari; Ni Made Sugi Pradnyasuari; Ni Made Widi Astuti
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p27

Abstract

Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang rentan terjadi di masyarakat. Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan merupakan vektor utamanya. Salah satu cara pencegahannya adalah penggunaan larvasida seperti abate. Penggunaan abate diketahui sudah banyak terjadi resistensi pada larva Aedes Aegypti. Sehingga, dibutuhkan agen insektisida baru yang mampu menghambat perkembangan larva Aedes Aegypti yang berbahan dasar alami. Dilaporkan bahwa daun zodia memiliki aktivitas larvasida pada Aedes. Aegypti. Daun zodia merupakan tumbuhan yang mudah didapatkan dan sudah banyak digunakan sebagai obat nyamuk oleh masyarakat khusnya masyarakat papua. Penulisan review artikel ini berujuan untuk mengetahui kandungan, aktivitas larvasida daun zodia (Evodia suaveolens) yang berpotensi sebagai abate. Metode yang digunakan adalah dengan literature review menggunakan jurnal nasional terindeks yang dipublikasikan pada tahun 2017-2022. Pencarian menggunakan databased scienceDirect, Pubmed, dan google scholar menggunakan kata kunci mortilitas pada larva Aedes aegypti, daun zodia. Artikel yang memenuhi kriteria kemudian dianalisis dan dikaji secara menyeluruh, dan disajikan dalam bentuk literatur Review. Hasil yang diperoleh hasil bahwa daun zodia memiliki kandungan evodiamine, rutaecarpine, dan linalool, alpha-pinene dalam zodia memiliki efektivitas yang baik sebagai zat yang menyebabkan mortilitas pada larva. Daun zodia berpotensi sebagai biolarvasida dan setara dengan abate yang berbahan kimia karena mampu menghambat perkembangan nyamuk dan menyebabkan kematian larva 100% pada konsentrasi 4%. Semakin tinggi konsentrasi dari daun zodia (Evoodia suaveolens) maka semakin efektif efek larvasida yang ditimbulkan.
Potensi Niosom Ekstrak Green Coffee Beans sebagai Serum Wajah Antioksidan I Made Wahyu Surya Permana; Ni Made Widi Astuti
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p37

Abstract

Paparan sinar UV berlebih pada kulit menyebabkan kerusakan foto-oksidatif melalui penghasilan reactive oxygen species dalam bentuk oksigen singlet, radikal superoksida dan radikal peroksida yang memicu sunburn, penuaan dini, fotodermatosis, psoriasis, dermatitis atopik, penurunan produksi kolagen dan kanker kulit. Sehingga diperlukan senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan untuk melindungi kulit dari stress oksidatif. Green coffee beans atau kopi hijau merupakan biji kopi yang tidak mengalami proses pemanasan. Green coffee beans mengandung asam klorogenat dan asam kafeat yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Antioksidan merupakan senyawa yang mudah teroksidasi, sehingga diperlukan inovasi dalam penghantarannya sebagai sediaan topikal. Nanoantioksidan menjadi salah satu pendekatan yang dilakukan untuk meningkatkan stabilitas dan pengiriman senyawa antioksidan secara topikal. Tujuan artikel ini untuk mengetahui potensi niosom sebagai sistem pembawa zat aktif green coffee beans dalam bentuk serum wajah. Metode yang digunakan untuk menyusun artikel ini adalah literature review. Hasil yang diperoleh yaitu ekstrak green coffee beans memiliki efek penghambatan yang tinggi terhadap radikal bebas bila dibandingkan dengan coffee roasting. Hal tersebut dikarenakan asam klorogenat mengalami degradasi selama proses pemanasan. Sistem pembawa niosom mampu menjaga stablitas dan meningkatan aktivitas antioksidan dari senyawa fenolik seperti asam klorogenat dan asam kafeat. Sehingga sistem pembawa niosom yang mengandung ekstrak green coffee beans berpotensi sebagai serum wajah antioksidan.
Potensi Ekstrak Daun Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) sebagai Suplemen Penurun Gula Darah Wahyu Nadi Eka Putri; Ni Made Widi Astuti
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p20

Abstract

Diabetes melitus (DM) adalah suatu sindrom klinis gangguan metabolisme yang dikarakterisasi dengan tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia) yan g diakibatkan oleh salah satu atau kombinasi dua faktor utama yakni defisiensi sekresi insulin oleh sel β pankreas dan ketidakmampuan jaringan target untuk merespon insulin. Pilihan terapi alternatif dari tanaman dengan aktivitas antidiabetes dapat dikembangkan untuk mengurangi efek samping obat kimia. Tanaman yang memiliki aktivitas antidiabetes yaitu daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.). Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan ekstrak daun ubi jalar sebagai agen antidiabetes dan potensinya sebagai suplemen herbal penurun gula darah. Metode yang digunakan adalah literature review menggunakan jurnal internasional dan jurnal nasional terindeks. Artikel yang memenuhi kriteria kemudian dianalisis dan dikaji secara utuh, serta disajikan dalam bentuk review studi literatur ilmiah. Diperoleh hasil bahwa ekstrak daun ubi jalar berpotensi digunakan sebagai suplemen alami dikarenakan dalam daun ubi jalar memiliki kandungan fitokimia berupa senyawa flavonoid, tanin, steroid, terpenoid, dan saponin yang memiliki aktivitas antidiabetes dengan berbagai mekanisme. Ekstrak daun ubi jalar mampu menurunkan kadar gula darah hewan uji mencapai 50% hingga lebih dan memiliki efektifitas yang sebanding hingga signifikan dengan obat-obatan antidiabetes modern. Simpulan menunjukkan bahwa ekstrak daun ubi jalar berpotensi sebagai bahan aktif suplemen penurun gula darah alami dikarenakan memiliki senyawa aktif dengan aktivitas antidiabetes baik secara in vitro dan in vivo.
Analisis Kandungan Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Menjamin Mutu Jamu Pegal Linu di Indonesia I Putu Adhi Pranatha; Ni Made Widi Astuti
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 3 (2024): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2024
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2024.v03.p02

Abstract

Jamu pegal linu tergolong sebagai obat bahan alam (OBA) yang pemanfaatannya diturunkan melalui warisan resep, kepercayaan, budaya, dan adat istiadat di Indonesia. Menurut Kemenkes RI, jamu tidak boleh mengandung bahan kimia obat (BKO). Namun, di dalam jamu pegal linu yang beredar di Indonesia sering ditemukan kandungan BKO. Kajian literatur ini bertujuan untuk mengetahui metode analisis kualitatif yang digunakan, sekaligus untuk menginvestigasi kandungan- kandungan BKO dalam sediaan jamu pegal linu yang beredar di Indonesia. Kajian literatur ini mengambil sumber jurnal penelitian internasional dan nasional yang berasal dari database seperti Google Scholar, Crossref, dan Scopus yang dibantu dengan program Publish or Perish menggunakan kata kunci “bahan kimia obat”, “jamu pegal linu”, dan “analisis kualitatif”. Diambil sepuluh artikel yang telah memenuhi kriteria inklusi, telah terindeks SINTA dan Scopus, serta dipublikasi dalam rentang waktu 2019-2024. Hasil kajian literatur menemukan bahwa terdapat kandungan parasetamol, deksametason, natrium diklofenak, antalgin, natrium metamizol, prednison, fenilbutazon, asam mefenamat, dan piroksikam yang dianalisis menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT), KLT-densitometri, spektrofotometri UV-Vis, liquid chromatography-mass spectrometry (LC-MS), kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT), fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), dan titrasi iodimetri. Kajian literatur ini akan berimplikasi terhadap perkembangan metode dan kewaspadaan masyarakat terhadap kandungan BKO yang dilarang dalam jamu pegal linu.
Review Aktivitas Kandungan Senyawa Aktif Rimpang Genus Curcuma Sebagai Antiinflamasi Putu Haridas Chandra Gayatri; Ni Made Widi Astuti; Komang Ayu Ratih Tri Bhuwana Putri
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 3 (2024): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2024
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2024.v03.p25

Abstract

Inflamasi merupakan respons adaptif tubuh untuk melindungi diri dari rangsangan merugikan yang disebabkan oleh infeksi, antibodi, atau luka fisik. Secara umum, antiinflamasi diobati menggunakan obat-obatan dari kelompok steroid dan obat antiinflamasi nonsteroid. Namun, penggunaan obat-obatan ini dalam jangka lama memiliki efek samping yang berpotensi membahayakan tubuh. Misalnya, obat antiinflamasi steroid dapat meningkatkan risiko diabetes dan osteoporosis serta menurunkan kekebalan tubuh. Rimpang genus Curcuma merupakan bagian yang memiliki kandungan senyawa aktif sebagai antiinflamasi. Untuk itu, penulisan review artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai aktivitas antiinflamasi oleh senyawa aktif yang terkandung pada beberapa spesies rimpang yang berasal dari genus Curcuma. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah studi literatur dari jurnal nasional dan internasional yang diperoleh secara online melalui PubMed, Science Direct, dan Google Scholar yang dipublikasi dalam rentang 5 tahun terakhir, yakni pada tahun 2019-2024. Berdasarkan hasil pencarian diperoleh 10 jurnal yang memenuhi syarat inklusi. Hasil review menunjukkan bahwa jenis rimpang Curcuma yang dikaji memiliki kandungan senyawa dengan aktivitas antiinflamasi yang terbukti melalui penghambatan pembentukan mediator inflamasi, berdasarkan studi in vitro, in vivo, dan RCT. Implikasi dari review artikel ini adalah dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya dalam pengembangan obat herbal modern berbasis kunyit dengan memanfaatkan senyawa aktif yang terbukti memiliki aktivitas antiinflamasi.
Review: Pengembangan Metode Isolasi Allicin pada Bawang Putih (Allium sativum) sebagai Suplementasi Antihipertensi Ni Komang Triayu Cita Kartini; Ni Made Widi Astuti
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 3 (2024): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2024
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2024.v03.p30

Abstract

Hipertensi (tekanan darah tinggi yang tak terkontrol) merupakan salah satu faktor risiko penyebab gagal jantung. Pengobatan hipertensi dapat dikontrol dengan penggunaan obat-obatan konvensional secara berkala. Akan tetapi, penggunaan obat konvensional yang terus-menerus dapat berpotensi merusak ginjal. Penggunaan obat herbal dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut, salah satunya potensi dari senyawa allicin pada bawang putih (Allium sativum) yang bisa dimanfaatkan sebagai suplementasi terapi penunjang untuk mengontrol tekanan darah. Oleh karena itu, melalui tinjauan literatur ini akan merangkum pengembangan tentang metode dan efektivitas isolasi zat aktif allicin dari bawang putih serta pengaruhnya terhadap komposisi dan kualitasnya. Tujuan artikel review ini adalah untuk merangkum informasi mengenai optimasi serta pengembangan metode isolasi senyawa allicin pada bawang putih yang masih minim dibahas. Metode yang digunakan melibatkan studi literatur dengan menggunakan jurnal nasional dan internasional yang dipublikasikan di PubMed dan Google Scholar. Pustaka yang memenuhi kriteria kemudian ditinjau lebih lanjut dan disajikan dalam bentuk narasi deskriptif. Keyword pencarian literatur adalah kombinasi dari kata-kata spesifik isolation method, allicin, dan garlic. Data yang diperoleh dari 8 literatur yang sesuai kriteria inklusi menunjukkan bahwa senyawa allicin berhasil diisolasi dengan beberapa metode ekstraksi, seperti ultrasonic assisted extraction, microwave assisted extraction, serta ekstraksi cair-cair. Hasil yang diperoleh dari studi pustaka mengindikasikan bahwa beberapa faktor seperti suhu, tekanan, metode ekstraksi, dan jenis pelarut dapat mempengaruhi isolasi dan jenis senyawa bioaktif diperoleh dari ekstrak bawang putih. Kesimpulannya, diketahui bahwa pengembangan metode isolasi allicin yang optimal sangat bermanfaat dalam pemanfaatan potensi bahan herbal sebagai terapi penunjang pengobatan hipertensi.