Ni Luh Putu Ariastuti
Bagian IKK/IKP, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN LAMA PERSALINAN KALA I-KALA II PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN MARDI RAHAYU SEMARANG Sunarno, Rita Dewi; Putu Ariastuti, Ni Luh; Marettina, Nita
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya ibu dalam menjalani proses persalinan mengalami kecemasan akibat dari berbagai stressor yang timbul selama proses persalinan berlangsung. Di Indonesia pada tahun 2008 terdapat ibu yang mengalami kecemasan dalam menghadapi proses persalinan sebanyak 107.000.000 (28,7%) orang dari 373.000.000 orang ibu yang melahirkan. Kecemasan selama proses persalinan relatif lebih tinggi terjadi pada ibu primigravida dibandingkan ibu multigravida, karena ibu primigravida baru pertama kali melahirkan dan belum pernah merasakan hamil dengan segala kesulitannya. Keadaan psikis (cemas) pada ibu melahirkan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi lama persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hubungan antara tingkat kecemasan dengan lama persalinan kala I – kala II pada ibu primigravida. Jenis penelitian ini adalah Analitik (Observasional) dengan pendekatan Cross Sectional. Metode sampling yang digunakan yaitu total sampling, dengan jumlah sampel 32 responden dari jumlah populasi sebayak 55. Pengambilan data diperoleh dengan menggunakan kuesioner, data dianalisa dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini didapatkan, sebanyak 59.4 % responden mengalami kecemasan dan 56.2 % responden mengalami persalinan lama pada kala I-kala II. Pada analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan lama persalinan kala I – kala II pada ibu primigravida dengan (p-value 0.006). Dilihat dari nilai OR (Odd Ratio) = 12.500 sehingga dapat disimpulkan hahwa ibu dalam menjalani proses persalinan yang mengalami kecemasan mempunyai peluang 12.5 kali untuk terjadi persalinan lama dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami kecemasan. Kata Kunci : Ibu primigravida, Lama Persalinan Kala I - Kala II, Tingkat kecemasan
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PENGOBATAN HIPERTENSI PADA LANSIA BINAAN PUSKESMAS KLUNGKUNG 1 Gede Wahyu Pratama; Ni Luh Putu Ariastuti
E-Jurnal Medika Udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.516 KB)

Abstract

FACTORS THAT AFFECTING HYPERTENSION TREATMENTS COMPLIANCE ON ELDERLY AT KLUNGKUNG 1 PUBLIC HEALTH CENTREBased on data from 2014, hypertension is one of the diseases that included in the top 10 diseases in Klungkung 1 PHC. Interviews with health workers in Klungkung 1 PHC shows that there are still elderly with hypertension who are not adherent to the treatment. It certainly requires appropriate care. Identifying the factors that influence the compliance of hypertension treatment in elderly is the first step that needs to be done. This study is a cross-sectional analytical study with all elderly hypertensive patients (?45 years) who came for treatment and recorded at Klungkung 1 PHC in 2014 as study population. Samples were obtained by calculating the minimum sample size and performed simple random sampling to obtain 97 samples. Data obtained by structured interviews and direct observation. The data analysis was done by using univariate and bivariate analyzes. Results of this study are: from the 97 samples, 62 (63.9%) samples had low adherence and 36.1% of the sample had a high adherence to the treatment of hypertension. Statistical test results on the factors that affect adherence showed significant result on; the level of knowledge (p = 0.015), motivation (p = 0.02), support from health worker (p = 0.048) and family support (p = 0.000). While the number of drugs types consumed (p = 0.485) and access to health care services show insignificant results.
TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK DAN MENGONSUMSI ALKOHOL MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Ida Ayu Pradnya Paramita; Luh Seri Ani; Ni Luh Putu Ariastuti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Merokok dan mengonsumsi alkohol adalah perilaku tidak sehat dan dapat dipicu oleh banyak faktor predisposisi seperti pengetahuan dan sikap. Sarjana kedokteran, yang saat ini sedang menempuh pendidikan dokter dan lebih cenderung memahami tentang bahaya merokok dan mengonsumsi alkohol, diyakini dapat memberi contoh yang baik dengan tidak merokok dan mengonsumsi alkohol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku sarjana kedokteran di Universitas Udayana terhadap merokok dan mengkonsumsi alkohol. Desain penelitian yang digunakan adalah analisis cross-sectional deskriptif yang menggunakan mahasiswa kedokteran Universitas Udayana semester I, III, dan V tahun 2017 sebagai sampel. Sampel dikumpulkan dengan metode kluster non-random. Data dikumpulkan dengan wawancara berdasarkan kuesioner yang mengumpulkan data tentang semester, kelas, jenis kelamin, tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku merokok serta konsumsi alkohol. Data dianalisa secara deskriptif menggunakan Microsoft Excel. Responden meliputi 94 sarjana kedokteran. Dari 94 responden, 57% adalah laki-laki dan 43% adalah perempuan, didistribusikan secara merata antara semester pertama, ketiga dan kelima. Tingkat pengetahuan terhadap merokok relatif tinggi dengan skor rerata 85,46, sedangkan pengetahuan alkohol adalah sedang dengan skor rerata 63,85. Sikap terhadap merokok dan mengkonsumsi alkohol didominasi oleh sikap negatif, masing-masing 82% dan 67% di mana mereka sebagian besar setuju bahwa para profesional kesehatan tidak boleh merokok atau mengkonsumsi alkohol. Perilaku merokok hanya 11% sedangkan perilaku mengonsumsi alkohol lebih tinggi yaitu 34%. Laki-laki mendominasi perilaku merokok dan mengonsumsi alkohol. Perilaku merokok rendah, sementara perilaku mengonsumsi alkohol sedikit lebih tinggi; namun masih dikategorikan rendah. Kata kunci: merokok, mengonsumsi alkohol, mahasiswa, pengetahuan, sikap, perilaku
SIKAP REMAJA PUTRI SMA TERHADAP KEHAMILAN USIA DINI DI DESA PANCASARI, KECAMATAN SUKASADA, KABUPATEN BULELENG Putu Dyah Laksmi Dewi P; Ni Luh Putu Ariastuti
E-Jurnal Medika Udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.389 KB)

Abstract

Kehamilan usia dini merupakan masalah yang dihadapi oleh remaja putri di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, tercatat 25 kasus kehamilan usia dini selama periode tahun 2013-2014. Sebagian besar adalah remaja putri yang baru menamatkan pendidikan SMA/SMK. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap remaja putri SMA terhadap kehamilan usia dini dengan menggunakan metode studi potong lintang. Sampel pada penelitian ini berasal dari kelas X, XI, dan XII di dua SMA/SMK di Desa Pancasari yang dipilih dengan metode simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner angket yang dibagikan kepada 150 responden, dimana data dari 129 responden dianalisis setelah melewati proses data cleaning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (n=68, 52,7%) memiliki sikap negatif terhadap kehamilan usia dini. Dilihat dari per item sikap terhadap kehamilan usia dini, sebagian besar responden bersikap positif terhadap penerimaan terhadap kehamilan usia dini, dan bersikap negatif terhadap intensi terhadap kehamilan usia dini, perilaku seksual remaja, pemakaian kondom, dan tindakan aborsi.
HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN MENGANTUK DENGAN ASUPAN GIZI DAN AKTIVITAS SEHARI-HARI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Nyoman Yuni Suryani Dharmaputri Pinatih; Luh Putu Ariastuti; Komang Ayu Kartika Sari; Putu Aryani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/.MU.2021.V10.i2.P03

Abstract

Mahasiswa yang mengalami kekurangan waktu tidur dapat mengakibatkan kondisi mengantuk. Rasa mengantuk yang selalu datang akan berdampak pada produktivitas dan kreativitas mahasiswa. Aktivitas sehari-hari termasuk aktivitas fisik, keterpaparan media, durasi tidur dan asupan gizi merupakan faktor-faktor yang terkait dalam rasa mengantuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian mengantuk dengan asupan gizi dan aktivitas sehari-hari pada mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian adalah 134 mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter yang dipilih dengan menggunakan metode random sampling pada bulan April 2019. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuisioner berisi data mengenai aktivitas sehari-hari serta food recall untuk mengukur konsumsi pangan. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik (p=0) dan durasi tidur (p=0,005) dengan rasa kantuk. Tidak tampak adanya hubungan yang signifikan antara kejadian mengantuk dengan keterpaparan media (p=0,631), asupan karbohidrat (p=0,951), protein (p=0,377), lemak (p=0,539), dan serat (p=0,309). Analisis multivariat menunjukkan bahwa aktivitas fisik dan durasi tidur secara bersama-sama memiliki hubungan yang signifikan terhadap rasa kantuk (nilai p<0,05). Variabel durasi tidur memiliki pengaruh dominan terhadap rasa kantuk (OR=4,403). Hasil penelitian ini menyimpulkan adanya hubungan yang signifikan antara kejadian mengantuk dengan aktivitas fisik dan durasi tidur dengan dominansi efek dari durasi tidur. Kata kunci: Rasa kantuk, aktivitas sehari-hari, asupan gizi
PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA WANITA PEKERJA TENAGA KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH Ni Komang Arni Tria Erlani; Luh Seriani; Luh Putu Ariastuti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.867 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i6.P14

Abstract

ABSTRAK.ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan pertama masa kehidupan bayi tanpa asupan makanan ataupun minuman lain kecuali vitamin, obat dan oralit. ASI berfungsi sebagai antibodipemenuhan asupan nutrisi bayi dan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Ibu yang bekerjacenderung.menjadi penyebab kegagalan untuk.memberikan ASI eksklusif. Ibu terpaksa menghentikanpenyusuan bayi.dan menggantikan dengan susu formula karena.jarak tempat kerja yang jauh dari rumahdan tidak tersedia fasilitas bagi ibu untuk.menyusui bayinya seperti menyediakan pojok laktasi ataumemberikan waktu istirahat untuk memerah ASI. Salah satu pekerjaan yang memiliki beban kerja tinggiyaitu tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pemberian ASI eksklusif padawanita tenaga kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan metodependekatan deskriptif cross sectional menggunakan teknik simple random sampling. Penelitian danpengambilan sampel dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah pada 97 responden pada periodeJuni - November 2018. Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu dengan kuisioner pengukurandilakukan secara simultan, satu kali..dalam satu waktu tanpa dilakukan .follow up. Hasil penelitianmenunjukkan sebanyak 61,9% pekerja tenaga kesehatan wanita memberikan ASI eksklusif untuk anaknyadimana hasil tertinggi ditunjukkan pada karakteristik usia 24-30 tahun (70,3%), tingkat pendidikansarjana (69%) dan bekerja sebagai tenaga kesehatan paramedis (62,7%) dengan lama jam kerja kurangdari delapan jam (62,3%). Kata Kunci : ASI Ekslusif, Tenaga Kesehatan, Perempuan.
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA-SISWI SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR Gede Ari Mahendra M.; Luh Putu Ariastuti; Putu Aryani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i2.P17

Abstract

ABSTRAK Status gizi (IMT/U) merupakan suatu indikatori yangi dapat diukuri dengani menggunakan antropometri. Indeksi massa tubuhi seseorang dapat dihitung dengan cara BB (kg)/TB2 (m2). Dalam keadaan normal, indeks massa tubuh tidak akan banyak berubah seiring dengan bertambahnya usia. Status gizi pada anak dapat mempengaruhi prestasi akademik anak tersebut di sekolah. Apabila status gizi anak baik, maka prestasi akademik anak pun cenderung baik. Demikian juga sebaliknya, apabila status gizi anak tidak baik, maka prestasi akademik anak pun cenderung tidak baik. Selain status gizi, prestasi akademik anak juga dapat dipengaruhi oleh kebiasaan belajar anak sehari-hari. Semakin baik kebiasaani belajar anak, makai prestasii akademik anak puni akani semakin baik. Selain status gizi dan kebiasaan belajar masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi akademik anak di sekolah, yaitu kebiasaan sarapan pagi, nomor urut anak dalam keluarga, pendidikani orangi tua, status pekerjaani ibu, penghasilan orang tua, bimbingan belajar, absensi siswa. Penelitian ini memiliki desain analitik crossectional untuk melihat adanya hubungan statusi gizii dan kebiasaan belajar terhadap prestasii akademik siswa-siswi sekolahi idasar di Kota Denpasar. Penelitian ini melibatkan tiga sekolah yang dipilih secara acak dengan multistage random sampling dan akhirnya terpilih SDN 6 Dauh Puri, SDN 11 Dauh Puri dan SDN 12 Dauh Puri sebagai tempat dilaksanakannya penelitian. Total peserta penelitian yang terlibat yaitu 153 peserta dari kelas 4,5 dan 6 di tiap-tiap SD. Data Penelitian selanjutnya diinput dan dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS. Analisisi univariati dan bivariati digunakan untuki melihati frekuensii dan hubungan tiap ivariabel. Berdasarkan hasil Analisa dengan menggunakan SPSS variabel status gizi dan kebiasaan belajar memilikii hubungani yang bermaknai i(p-value < 0,05), terhadap prestasi akademik siswa-siswi SD di Kota Denpasar. Hal ini berarti status gizi dan kebiasaani belajar berpengaruhi terhadap prestasii akademiki siswa-siswi SD di Kota Denpasar. Kata kunci : Kebiasaan Belajar, Prestasi Akademik, Status Gizi.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PENGOBATAN HIPERTENSI PADA LANSIA BINAAN PUSKESMAS KLUNGKUNG 1 Gede Wahyu Pratama; Ni Luh Putu Ariastuti
E-Jurnal Medika Udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data tahun 2014, hipertensi merupakan salah satu penyakit yang termasuk dalam 10 besar penyakit pada Puskesmas Klungkung 1. Wawancara dengan petugas kesehatan di Puskesmas Klungkung 1 menunjukkan bahwa masih ditemuinya penduduk lansia dengan hipertensi yang tidak patuh terhadap pengobatannya. Hal tersebut tentunya memerlukan penanganan yang tepat. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan hipertensi pada lansia merupakan langkah pertama yang perlu dilakukan. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional analitik dengan populasi penelitian adalah semua pasien hipertensi lansia (?45 tahun) yang datang berobat dan tercatat dalam data kunjungan tahun 2014 di Puskesmas Klungkung 1. Sampel diperoleh dengan menghitung jumlah sampel minimal dan melakukan simple random sampling hingga didapatkan 97 sampel. Data diperoleh dengan melakukan wawancara terstruktur dan observasi langsung. Analisis data yang dilakukan berupa analisis univariat dan bivariat. Hasil dan simpulan penelitian ini adalah dari 97 orang sampel, 62 (63.9%) sampel memiliki kepatuhan rendah dan 36.1% sampel memiliki kepatuhan tinggi terhadap pengobatan hipertensi. Hasil uji statistik pada faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan menunjukkan hasil yang signifikan pada; tingkat pengetahuan (p=0.015), motivasi (p=0.02), dukungan petugas (p=0.048) dan dukungan keluarga (p=0.000). Sedangkan jumlah jenis obat yang dikonsumsi (p=0.485) dan akses terhadap pelayanan kesehatan menunjukkan hasil yang tidak signifikan.  
PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA WANITA PEKERJA TENAGA KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH Ni Komang Arni Tria Erlani; Luh Seriani; Luh Putu Ariastuti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i12.P15

Abstract

ABSTRAK. ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan pertama masa kehidupan bayi tanpa asupan makanan ataupun minuman lain kecuali vitamin, obat dan oralit. ASI berfungsi sebagai antibodi pemenuhan asupan nutrisi bayi dan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Ibu yang bekerja cenderung.menjadi penyebab kegagalan untuk.memberikan ASI eksklusif. Ibu terpaksa menghentikan penyusuan bayi.dan menggantikan dengan susu formula karena.jarak tempat kerja yang jauh dari rumah dan tidak tersedia fasilitas bagi ibu untuk.menyusui bayinya seperti menyediakan pojok laktasi atau memberikan waktu istirahat untuk memerah ASI. Salah satu pekerjaan yang memiliki beban kerja tinggi yaitu tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pemberian ASI eksklusif pada wanita tenaga kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan metode pendekatan deskriptif cross sectional menggunakan teknik simple random sampling. Penelitian dan pengambilan sampel dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah pada 97 responden pada periode Juni - November 2018. Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu dengan kuisioner pengukuran dilakukan secara simultan, satu kali..dalam satu waktu tanpa dilakukan .follow up. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 61,9% pekerja tenaga kesehatan wanita memberikan ASI eksklusif untuk anaknya dimana hasil tertinggi ditunjukkan pada karakteristik usia 24-30 tahun (70,3%), tingkat pendidikan sarjana (69%) dan bekerja sebagai tenaga kesehatan paramedis (62,7%) dengan lama jam kerja kurang dari delapan jam (62,3%). Kata Kunci : ASI Ekslusif, Tenaga Kesehatan, Perempuan.
TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK DAN MENGONSUMSI ALKOHOL MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Ida Ayu Pradnya Paramita; Luh Seri Ani; Ni Luh Putu Ariastuti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merokok dan mengonsumsi alkohol adalah perilaku tidak sehat dan dapat dipicu oleh banyak faktor predisposisi seperti pengetahuan dan sikap. Sarjana kedokteran, yang saat ini sedang menempuh pendidikan dokter dan lebih cenderung memahami tentang bahaya merokok dan mengonsumsi alkohol, diyakini dapat memberi contoh yang baik dengan tidak merokok dan mengonsumsi alkohol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku sarjana kedokteran di Universitas Udayana terhadap merokok dan mengkonsumsi alkohol. Desain penelitian yang digunakan adalah analisis cross-sectional deskriptif yang menggunakan mahasiswa kedokteran Universitas Udayana semester I, III, dan V tahun 2017 sebagai sampel. Sampel dikumpulkan dengan metode kluster non-random. Data dikumpulkan dengan wawancara berdasarkan kuesioner yang mengumpulkan data tentang semester, kelas, jenis kelamin, tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku merokok serta konsumsi alkohol. Data dianalisa secara deskriptif menggunakan Microsoft Excel. Responden meliputi 94 sarjana kedokteran. Dari 94 responden, 57% adalah laki-laki dan 43% adalah perempuan, didistribusikan secara merata antara semester pertama, ketiga dan kelima. Tingkat pengetahuan terhadap merokok relatif tinggi dengan skor rerata 85,46, sedangkan pengetahuan alkohol adalah sedang dengan skor rerata 63,85. Sikap terhadap merokok dan mengkonsumsi alkohol didominasi oleh sikap negatif, masing-masing 82% dan 67% di mana mereka sebagian besar setuju bahwa para profesional kesehatan tidak boleh merokok atau mengkonsumsi alkohol. Perilaku merokok hanya 11% sedangkan perilaku mengonsumsi alkohol lebih tinggi yaitu 34%. Laki-laki mendominasi perilaku merokok dan mengonsumsi alkohol. Perilaku merokok rendah, sementara perilaku mengonsumsi alkohol sedikit lebih tinggi; namun masih dikategorikan rendah. Kata kunci: merokok, mengonsumsi alkohol, mahasiswa, pengetahuan, sikap, perilaku