Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KESESUAIAN ANTARA A.S.P.E.N MALNUTRITION GUIDELINE (A.S.P.E.N MG) DENGAN SUBJECTIVE GLOBAL ASSESSMENT (SGA) PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KRONIK NYHA 3-4 Adinda Maharani; Siti Fatimah Muis; Yushila Meyrina; Etisa Adi Murbawani; Enny Probosari
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 2 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.721 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.2.2020.86-99

Abstract

Latar Belakang : Pasien gagal jantung adalah kelompok yang sangat rentan terhadap malnutrisi karena dipengaruhi banyak faktor, seperti anoreksia, inflamasi dan cachexia jantung, karena itu dibutuhkan asesmen gizi untuk dapat mendiagnosis malnutrisi pada pasien-pasien jantung. Asesmen gizi adalah pendekatan komprehensif untuk mendiagnosa masalah nutrisi, mencegah berlanjut terjadinya cachexia penyakit jantung kronis dengan menggunakan kombinasi beberapa aspek seperti aspek medis, gizi, riwayat pengobatan, pemeriksaan fisik, pengukuran antropometri dan data laboratorium. Banyak cara asesmen gizi yang dipakai, antara lain adalah SGA dan ASPEN MG. Tujuan : Menilai kesesuaian asesmen gizi antara A.S.P.E.N MG terhadap SGA pada pasien gagal jantung kronik (GJK) NYHA 3-4 dan menganalisis sensitifitas dan spesifisitas ASPEN MG dan SGA dalam menentukan derajat malnutrisi pada pasien GJK NYHA 3-4. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Desain Uji Diagnostik dengan quota sampling untuk metode pengambilan sampling. Rancang bangun penelitian ini dengan tabel 2x2, dengan SGA sebagai referensi dan ASPEN MG sebagai alat asesmen yang di tes. Untuk uji kesesuaian menggunakan Chi Square. Subyek penelitian semua pasien dengan GJK NYHA 3-4 yang dirawat di Unit Perawatan Jantung dan bangsal Rajawali di RSUP Dr Kariadi Semarang pada bulan Juli - Agustus tahun 2019 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian : Uji kesesuaian dengan menggunakan Chi-Square dengan hasil 0.620 artinya tidak ada kesesuaian antara ASPEN dan SGA untuk kategori severe malnutrition dan non severe. Berdasarkan hasil dari tabel uji diagnostik, diketahui bahwa pasien dengan ASPEN MG severe malnutrition dan SGA C sebanyak 7% (positif benar), sedangkan ASPEN MG severe malnutrition dan SGA Non C sebanyak 56% (positif semu). Pasien dengan ASPEN MG non severe malnutrition dengan SGA C sebanyak 4% (negatif semu) sedangkan ASPEN MG non severe malnutrition dan SGA Non C sebanyak 33% (negatif benar). Nilai sensitivitas ASPEN MG adalah 63.6% dan spesifisitas nya sebesar 37.0%. Simpulan : Terdapat ketidak sesuaian antara alat asesmen ASPEN MG dan SGA. Hasil dari uji sensitivitas dan spesifisitas ASPEN MG lebih rendah dari SGA sebagai semi standar emas. Kata kunci : Kesesuaian, SGA, ASPEN MG, alat asesmen gizi, nilai sensitifitas, nilai spesifisitas, gagal jantung kronik NYHA 3-4
Sosialisasi Nilai Tambah dari Bahan Eco – Enzyme dan Manfaat Menjaga Lingkungan Hijau Berkelanjutan Melalui Hibrid Eksperimental pada Siswa SMP Stela Matutina, Kota Salatiga Adinda Maharani; Bima Setya; Vinsent Brilian Adiguna; Krist Krist; Maradona Asri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Waradin Vol. 4 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Waradin
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/wrd.v4i3.395

Abstract

Making eco-enzymes is a method of processing organic waste without residue or a zero waste approach. Currently, socialization or education regarding waste processing using the eco-enzyme method in schools, especially at the city/district level, is still very limited, as a result there is still minimal understanding of what organic waste processing can be done, and it is generally only known as making compost. This service involves university teams, school teachers and junior high school students. The aim of this service is to teach Stella Matutina Junior High School students in Salatiga City about how to convert organic waste into high-value eco-enzyme products. The choice of making liquid soap was because the materials used were environmentally friendly and the process tended to be easy, making it suitable for junior high school students. The method used is implementing experimental hybrid learning, starting from socialization, mentoring, to sustainability of this program. The result of this service is that students' knowledge of environmental programs increases and students are actively involved in achieving environmental KPI.
Pengaruh Brand Ambassador, Brand Image Dan Brand Trust Terhadap Keputusan Pembelian Pengguna Produk Lip Tint Barenbliss Di Kota Semarang Adinda Maharani; Alimuddin Rizal
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 6 No. 2 (2025): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v6i2.8582

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh brand ambassador, brand image dan brand trust terhadap keputusan pembelian pengguna produk lip tint barenbliss Di kota semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna produk Lip Tint Barenbliss di Kota Semarang, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden pengguna produk Lip Tint Barenbliss di kota Semarang. Alat analisis yang digunakan adalah Smart PLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Brand ambasador terbukti berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, Brand image terbukti berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Brand trust menjadi variabel selanjutnya yang terbukti berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Ramuan Ekor Naga vs. Obat Sintetis : Studi Kontemporer tentang Potensi Analgesik pada Hewan Mencit Haryanto Haryanto; Alya Nurul Pertiwi; Ummu Aidah; Andi Alisa Alsa; Adinda Maharani; Sumiati Sumiati; Ratri Pramudita; Resti Resti
OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol. 3 No. 5 (2025): September : OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/obat.v3i5.1649

Abstract

Pain is an unpleasant sensation that can interfere with an individual's quality of life and requires effective management. Synthetic analgesics such as ketorolac, codeine, etoricoxib, and celecoxib are commonly used to relieve pain, but long-term use can cause adverse side effects, including gastrointestinal disturbances, dependence, and cardiovascular risks. Therefore, it is important to find safer, natural alternatives. One promising alternative is the extract of the dragon’s tail leaf (Rhaphidophora pinnata), a plant traditionally used in Indonesian medicine as a pain reliever. This study aims to evaluate and compare the analgesic effects of Rhaphidophora pinnata leaf extract with several synthetic drugs using the writhing test on male mice (Mus musculus). The mice were induced with pain by injecting a 0.5% acetic acid solution. The treatments included ketorolac, codeine, etoricoxib, celecoxib, and Rhaphidophora pinnata leaf extract. The results showed that all treatments, including both synthetic drugs and Rhaphidophora pinnata leaf extract, produced significant analgesic effects compared to the negative control (Na CMC 0.5%). Ketorolac showed the highest effectiveness, followed by codeine, etoricoxib, and celecoxib. Although the Rhaphidophora pinnata leaf extract showed potential as a natural analgesic, its effectiveness varied among individual test animals. Some mice showed a better response to the leaf extract, but overall, the analgesic effect was still lower than that of synthetic drugs. These findings support the use of medicinal plants as a safer alternative to synthetic analgesic drugs. Moreover, this study provides a foundation for further research aimed at isolating active compounds from Rhaphidophora pinnata leaf extract to develop more effective and safer pain-relieving medications.