Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Hubungan SPL dan Salinitas Terhadap Hasil Tangkapan Cakalang pada KM. Samudra Jaya di Laut Maluku Priyo Adi Pamungkas; Afriana Kusdinar; Sugianto Halim
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v14i1.199

Abstract

Upaya memprediksi daerah penangkapan ikan  cakalang dilakukan melalui pendekatan fisik parameter oseanografi. Penelitian bertujuan menentukan hubungan suhu permukaan laut (SPL) dan salinitas terhadap jumlah dan ukuran panjang, menganalisa komposisi jumlah dan ukuran layak tangkap dan tidak layak tangkap ikan cakalang, mengetahui sebaran suhu permukaan laut dan salinitas di Laut Maluku. Penelitian ini dilakukan dengan metode experimental fishing melalui pengambilan data secara in-situ, dan analisa data citra satelit Suhu Permukaan Laut (SPL) dan Salinitas yang diperoleh dengan mendownload dari laman http://oceancolor.gsfc.nasa.gov dan http://peta.maritim.BMKG.id/statistic. SPL di Laut Maluku pada bulan Desember 2018 berkisar 29-30°C dengan suhu dominan 30°C, kisaran SPL Januari 2019 28-30°C dengan suhu dominan 29°C, bulan Februari 2019 berkisar 29-30°C dengan suhu dominan 29°C dan untuk bulan Maret berkisar 28-31°C dengan suhu dominan 28°C. Kemudian, salinitas bulan Desember 2018-Januari 2019 berkisar 33,5-34°/∞, bulan Februari-Maret berkisar 33,5-35°/∞.Ikan  cakalang sering tertangkap pada kisaran suhu 28-30°C dan salinitas 30-33°/∞. Ikan  cakalang berukuran besar lebih lebih dominan tertangkap pada suhu 28-28,9°C memiliki ukuran 36,4 cm dan salinitas 32 dengan ukuran 37,6 cm. Suhu dan salinitas tidak berpengaruh terhadap jumlah dan ukuran panjang ikan cakalang dari hasil tangkapan di Laut Maluku. Dengan masing-masing memiliki nilai r=0,024, r=0,030 untuk suhu terhadap jumlah dan ukuran panjang ikan dan untuk nilai r= 0,030, r= 0,028 untuk salinitas terhadap jumlah dan ukuran panjang ikan.
BIOLOGI REPRODUKSI MADIDIHANG (Thunnus albacares Bonnaterre, 1788) DI SAMUDRA HINDIA BAGIAN TIMUR Gussasta Levi Arnenda; Irwan Jatmiko; Afriana Kusdinar
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 1, No 2 (2018): JKPT Desember 2018
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.235 KB) | DOI: 10.15578/jkpt.v1i2.7261

Abstract

Madidihang (Thunnus albacares)adalah salah satu hasil tangkapan penting bagi nelayan di Samudra Hindia.Penelitian inibertujuan untuk mengetahui aspek biologi reproduksi madidihang yaitu: tingkat kematangan gonad, dugaan musim pemijahan dan panjang pertama kali matang gonad (Lm).Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari hingga November 2016 dengan dengan mengambil sampel gonad di beberapa tempat pendaratan ikan yaitu: Padang, Palabuhanratu, Cilacap, Kedonganan, Benoa, Tanjung Luar dan Kupang. Sebanyak191 ekor madidihang dikumpulkan dengan sebaran panjang cagak 54-162 cm dan rata-rata panjang cagak 131 cm.Tingkat kematangan gonad (TKG) madidihang yang tertangkap didominasi oleh TKG IV sebesar 50%, diikuti oleh TKG I (31%), TKG III (9%), TKG II (7%) dan TKG V (3%). Rata-rata Gonadosomatic index (GSI) madidihang adalah 1,03 (0,11-7,81). Sebaran GSI tiap bulan menunjukkan bahwa GSI tertinggi terjadi pada bulan November sebesar 1,32 sedangkan terendah terjadi pada bulan Juni sebesar 0,74.Panjang pertama kali matang gonad terjadi pada ukuran 94,6 cm (82,7-108,2). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi basis data untuk mendukung pengelolaan perikanan madidihang secara lestari.
FAKTOR OPERASIONAL YANG BERPENGARUH TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis ) DAN MADIDIHANG (Thunnus Albacares) DI PERAIRAN BITUNG, SULAWESI UTARA Gussasta Levi Arnenda; Dahrul Akhbar; Afriana Kusdinar
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 4, No 2 (2020): JFMR VOL 4. NO.2
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2020.004.02.3

Abstract

Sumber daya ikan yang berada di perairan Bitung, Sulawesi Utara sangat tinggi baik dari segi jumlah maupun potensi pemanfaatan. Salah satu komoditas unggulan adalah Cakalang dan Tuna yang di tangkap menggunakan pole and line (huhate). Hasil tangkapan spesies ini adalah yang paling dominan dari spesies tuna lainnya. Pemahaman yang baik tentang faktor operasional sangat berguna untuk menentukan strategi penangkapannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi penangkapan ikan cakalang (katsuwonus pelamis )dan madidihang (thunnus albacares) dalam upaya penangkapan  yang efektif dan efisien. penelitian dilakukan sepanjang bulan desember 2017 hingga bulan maret 2018 melalui pengambilan data dilakukan dengan mengikuti operasi penangkapan secara langsung dengan menggunakan kapal pole and line zyang berbasis di Bitung, Sulawesi Utara. Data tersebut meliputi data hasil tangkapan dan suhu permukaan laut (SPL) yang diukur secara langsung (in situ). Hasil penelitian diperoleh factor pengoperasian sangat berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan madidihang, dan tidak memiliki pengaruh terhadap ikan cakalang.
PENGELOLAAN LOBSTER (Panulirus spp) NELAYAN SKALA KECIL DI PANGANDARAN JAWA BARAT Sakti Pandapotan Nababan; Maman Hermawan; Hery Choerudin; Eli Nurlaela; Afriana Kusdinar
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v4i1.11299

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan lobster (Panulirus spp) nelayan skala kecil di Kabupaten Pangandaran. Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Cikidang, Pantai Madasari, Desa Ciparanti dan Pantai Legok Jawa Kec. Cimerak Kabupaten Pangandaran pada tanggal 4 Januari 2021 – 4 Februari 2021. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang bersifat survei. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa alat penangkap ikan yang digunakan untuk menangkap lobster adalah gillnet dasar atau nelayan setempat menyebutnya dengan jaring lobster. Lobster yang tertangkap di perairan pangandaran dan diperjualbelikan di Pelelangan ikan terdiri dari beberapa jenis, yaitu lobster mutiara (Panulirus ornatus), lobster pasir (Panulirus homarus), lobster batik (Panulirus cygnus), lobster bambu (Panulirus versicolor) dan lobster batu (Panulirus penicillatus). Kegiatan pelelangan ikan di Pangandaran pada umumnya dilaksanakan setiap hari kecuali hari Jum’at. Musim puncak penangkapan lobster terjadi pada awal bulan September hingga akhir Desember. Musim paceklik diawali dari mulai akhir bulan januari hingga awal Agustus. Permasalahan yang umum terjadi pada nelayan skala kecil di pangandaran adalah minimnya modal usaha, membuat nelayan bergantung kepada bakul untuk memperoleh modal untuk operasi penangkapan ikan.
PENGARUH WAKTU OPERASI TERHADAP KOMPOSISI HASIL PENANGKAPAN IKAN PUKAT CINCIN DI PERAIRAN SABANG, ACEH Hery Choerudin; Eddy Sugriwa Husein; Muhammad Muhammad; Eli Nurlaela; Muhammad Yusuf Annur; Afriana Kusdinar; Robet Perangin-angin; Rahmat Mualim; Talim Sumarno; Goenaryo Goenaryo; Aman Saputra
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 5, No 1 (2022): JKPT Juni 2022
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v5i1.11022

Abstract

Pukat cincin adalah alat tangkap ikan pelagis yang produktif dan banyak digunakan oleh nelayan Desa Pasiran Kabupaten Sabang, Aceh. Operasi penangkapan ikan dengan pukat cincin dilakukan pada periode siang dan malam hari. Perbedaan waktu operasi penangkapan ikan ini perlu dianalisis lebih lanjut untuk meningkatkan produktivitas penangkapan ikan agar keuntungan optimal dan berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan berbasis non eksperimental dengan pendekatan penelitian kasus terhadap unit penangkapan pukat cincin harian yang berbasis di PPI Pasiran. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk menentukan volume dan komposisi setiap jenis hasil tangkapan pukat cincin berdasarkan waktu pengoperasian siang dan malam hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah ikan hasil tangkapan dan produktivitas penangkapan ikan lebih tinggi pada malam hari yang memperoleh hasil penangkapan ikan 23.189 kg dengan produktivitas penangkapan ikan sebesar 748 kg/haul, sedangkan pada siang hari jumlah ikan hasil tangkap 16.742 kg dengan produktivitas penangkapan ikan sebesar 197 kg/haul. Komposisi hasil penangkapan ikan terdiri dari Madidihang pada malam hari 15,31% dan pada siang hari tidak tertangkap, Cakalang siang hari 21 % malam hari 23,28 %, Layang siang hari 11,23 % malam hari 11,15%, Tongkol siang hari 38,50 % malam hari 41,72%, Cumi-cumi pada malam hari 1,86% dan pada siang hari tidak tertangkap, Kembung siang hari 21,71 % malam hari 6,68 %, Tenggiri siang hari 7,56 % dan pada malam hari tidak tertangkap.
DESAIN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE CARLSON SURGE DEVICE (CSD) UNTUK BUDIDAYA KARANG HIAS Hakim, Muhammad Romdonul; Kusdinar, Afriana; Ahmadi, Haidar Atsil Meyshaffa; Firdaus, Anas Noor
Chanos Chanos Vol 22, No 1 (2024): CHANOS CHANOS
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/chanos.v22i1.14240

Abstract

As the interest in marine aquariums increases, so does the demand for ornamental corals. One of the parameters needed for coral growth is water flow. The Carlson Surge Device (CSD) is a tool that can generate water currents similar to natural sea currents found in coral reefs. This research aims to create a CSD that is easy and inexpensive to produce, so it can be widely applied in ornamental coral cultivation tanks by the community. By optimizing the cultivation of ornamental corals, it is hoped that the damage to coral reef ecosystems caused by illegal coral harvesting in nature can be minimized. This research uses an experimental method by testing PVC pipe diameters of 1 inch, 1.5 inches, 2 inches, and 2.5 inches. The CSD design created has reservoir dimensions with a diameter of 36 cm and a height of 35 cm, and uses PVC pipes with an inner pipe length of 20 cm and an outer pipe length of 44 cm. The results of this study show that the use of 2.5-inch diameter PVC pipes can produce a water flow rate of 0.28 m/s, which is suitable for coral growth, while the water flow produced by other pipe diameters is still too strong. These results indicate that the CSD prototype that has been made is suitable for application in ornamental coral cultivation tanks.
Rancang Bangun Generator Turbin Angin Axial Flux Permanent Magnet (AFPM) Neodymium dengan Stator berbahan Fiberglass Anas Noor Firdaus; Kusdinar, Afriana; Fauzhan, Alif Paraj; Wibowo, Yuni Ari
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/insologi.v3i6.4777

Abstract

Alternative energy are need for the energy crisis that has occurred recently, one of the efforts to create alternative energy is by using wind, the energy obtained from the wind is converted into a generator. In general, generators produce voltage at quite high rpm, and also require exciter current for the trigger current to produce voltage. The aim of this research is to design a generator to obtain a constant voltage with low rotation, so a low speed generator is needed, namely the Axial Flux Permanent Magnet (AFPM) Generator. Methods and design results. The generator is made in the form of a single stator, single rotor. The generator stator is designed using fiberglass as a holder for 9 coils, while the rotor is designed in a disk shape using iron as a holder for the Neodymium N52 iron boron permanent magnet, totaling 9 slots and 12 poles, each slot consisting of 125 coils with a diameter of 0.6 mm, can work at revolutions per minute above 300, the faster the better and a maximum of 1200 rpm, the generator frame is also made using a main motor housing. Based on the objectives, methods and design results, the generator created can produce a voltage of 6 volts at a maximum rotation of 1500 rpm when tested in a low speed wind column of less than 14 m/s
Prototipe Stasiun Pengukur Kecepatan Dan Arah Angin Berbasis Long Range (LoRa) Agam, Doni Gustami; Hakim, Muhammad Romdonul; Kusdinar, Afriana; Salim, Ipko
JURNAL MEGAPTERA Vol 3, No 1 (2024): Jurnal Megaptera (JMTR)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jmtr.v2i2.14312

Abstract

Angin memiliki pengaruh yang besar bagi aktivitas manusia. Selain itu, angin dapat menjadi sumber energi alternatif. Tujuan penelitian ini adalah membuat prototipe stasiun pengukur kecepatan dan arah angin real-time berbasiskan Long Range (LoRa). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dalam mengumpulkan data dengan mengukur kecepatan dan arah angin serta mengukur jarak radius terjauh transmisi sinyal. Analisis data untuk kecepatan angin didapatkan dengan membandingkan antara prototipe dan anemometer referensi dan untuk arah angin dilihat menggunakan wind rose. Sementara itu, jarak radius transmisi sinyal dapat dilihat dari kestabilan sinyal. Hasil penelitian ini menunjukkan, prototipe memiliki tingkat akurasi rata-rata hingga 87,03% dengan kecepatan angin rata-rata sebesar 1,15 m/s (angin lemah). Sedangkan, wind rose menunjukkan arah angin dominan berhembus dari arah tenggara. Adapun, untuk jarak radius transmisi sinyal terjauh yang masih terpantau stabil adalah hingga sekitar 3 km. Hal ini menunjukkan stasiun pengukur kecepatan dan arah angin berbasiskan LoRa telah mampu stabil dalam mengirimkan data tanpa perlu koneksi internet. Dengan demikian, sistem transmisi ini efektif dan efisien dari segi biaya dibandingkan dengan sistem Internet of Things (IoT).Wind significantly impacts human activities and can be an alternative energy source. This research aims to create a realtime wind speed and direction measurement prototype using Long Range (LoRa) technology. Quantitative methods were used to measure wind speed and direction and to determine the maximum transmission radius. Wind speed data was compared between the prototype and a reference anemometer, while wind direction was analyzed using a wind rose. The prototype achieved an average accuracy of 87.03% with a mean wind speed of 1.15 m/s (light breeze). The wind rose indicated a predominant southeast wind direction. The maximum stable transmission radius was around 3 km, demonstrating that the LoRa-based station can transmit data reliably without an internet connection. This system is costeffective and efficient compared to traditional IoT systems.
Rancang Bangun Wahana Unmanned Surface Vehicle (USV) Berbahan Fiberglass Dengan Pengendali Wireless Remote Control Baswantara, Arif; Kusdinar, Afriana; Wahyudi, Andri; ., Suhernalis; Firdaus, Anas Noor; Ramdani, Fuzi
JURNAL MEGAPTERA Vol 3, No 1 (2024): Jurnal Megaptera (JMTR)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jmtr.v2i2.14453

Abstract

Teknologi Unmanned Surface Vehicle (USV) sesungguhnya telah berkembang, akan tetapi mendesain dan membuat suatu USV yang mudah untuk diikuti menjadi penting. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan menghasilkan rancang bangun wahana USV dengan tipe katamaran dan berbahan dasar fiberglass yang ringan. Sistem kendali wahana USV menggunakan wireless remote control 2,4 Ghz. Wahana USV yang telah berhasil didesain dan dibangun, selanjutnya dilakukan pengujian untuk melihat kemampuan kecepatan dan manuvernya. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, diperoleh wahana USV mampu bergerak lurus dengan kecepatan rata-rata 1,3 m/s, dan berputar 360° dengan kecepatan rata-rata 1,03 m/s dan 1,07 m/s. Wahana USV yang dihasilkan masih memerlukan beberapa perbaikan pada pengatur kecepatan, sehingga di masa yang akan datang dapat digunakan dalam aktivitas survei baik itu di danau atau di perairan pesisir.Unmanned Surface Vehicle (USV) technology has actually developed, but designing and making a USV that is easy to be followed is important. Based on this case, this research aims to design a USV with a catamaran type and made from lightweight fiberglass. The USV control system uses a 2.4 Ghz wireless remote control. USV vehicles that have been successfully designed and built are then tested to see their speed and maneuverability. Based on the test results, the USV vehicle was able to move straight with an average speed of 1.3 m/s, and rotate 360° with an average speed of 1.03 m.s and 1.07 m/s. The result of the USV vehicle still needs some improvements to the speed regulator, so that in the future it can be used in survey activities either in lakes or in coastal waters.
FAKTOR OPERASIONAL YANG BERPENGARUH TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis ) DAN MADIDIHANG (Thunnus Albacares) DI PERAIRAN BITUNG, SULAWESI UTARA Arnenda, Gussasta Levi; Akhbar, Dahrul; Kusdinar, Afriana
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 4 No. 2 (2020): JFMR
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2020.004.02.3

Abstract

Sumber daya ikan yang berada di perairan Bitung, Sulawesi Utara sangat tinggi baik dari segi jumlah maupun potensi pemanfaatan. Salah satu komoditas unggulan adalah Cakalang dan Tuna yang di tangkap menggunakan pole and line (huhate). Hasil tangkapan spesies ini adalah yang paling dominan dari spesies tuna lainnya. Pemahaman yang baik tentang faktor operasional sangat berguna untuk menentukan strategi penangkapannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi penangkapan ikan cakalang (katsuwonus pelamis )dan madidihang (thunnus albacares) dalam upaya penangkapan  yang efektif dan efisien. penelitian dilakukan sepanjang bulan desember 2017 hingga bulan maret 2018 melalui pengambilan data dilakukan dengan mengikuti operasi penangkapan secara langsung dengan menggunakan kapal pole and line zyang berbasis di Bitung, Sulawesi Utara. Data tersebut meliputi data hasil tangkapan dan suhu permukaan laut (SPL) yang diukur secara langsung (in situ). Hasil penelitian diperoleh factor pengoperasian sangat berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan madidihang, dan tidak memiliki pengaruh terhadap ikan cakalang.