Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KUALITAS DAN PERFORMA TELUR IKAN LELE (Clarias gariepinus ) YANG DIHASILKAN OLEH INDUK DENGAN SUPLEMENTASI KURKUMIN DAN HORMON TIROKSIN (Quality and Performance of Egg from African catfish (clarias gariepinus) Broodstock Supplemented with Curcumin) Livana Dethris Rawung; Damiana Rita Ekastuti; Ade Sunarma; Muhammad Zairin Junior; Min Rahminiwati; Wasmen Manalu
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 16, No 4 (2020): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.16.4.243-249

Abstract

Permasalahan utama dalam kegiatan usaha budidaya perikanan antara lain adalah ketersediaan benih ikan yang tepat waktu, tepat jumlah dan berkualitas. Ketersediaan benih ikan sangat tergantung pada jumlah telur yang dapat dibuahi dan ditetaskan. Semakin tinggi presentase pembuahan dan penetasan maka akan semakin tinggi pula jumlah larva yang dapat dihasilkan. Penelitian ini menggunakan ikan lele sebagai hewan coba dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi kurkumin dan tiroksin pada induk ikan lele terhadap kualitas dan performa telur yang dihasilkan. Suplematasi kurkumin dan hormon tiroksin melalui pakan selama 12 minggu pemeliharaan. Parameter yang dianalisis berupa konsentrasi vitelogenin telur, diameter telur, koefisien keragaman diameter telur, konsentrasi lipid dalam telur (triglserida, kolesterol dan HDL), derajat pembuahan dan derajat penetasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok perlakuan yang diberikan kombinasi penambahan kurkumin dan hormon tiroksin memiliki nilai konsentrasi vitelogenin (8.17+2.74 µg/mL) (p<0,05), diameter telur (1.43+0.00 mm) (p<0,05), dan konsentrasi trigliserida (4.89+0.53 mg/g) (p<0,05) tertinggi diantara semua perlakuan, sementara itu kelompok perlakuan yang baik hanya diberikan penambahan kurkumin, maupun kombinasi penambahan kurkumin dan tiroksin cenderung memiliki nilai derajat pembuahan dan penetasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok perlakuan yang tidak diberikan penambahan kurkumin.  The main problem in aquaculture is the availability of fish seedlings on time, in the right quantity and quality. The availability of fish seeds is determined by the number of eggs that can be fertilized and hatched. The higher the percentage of fertilization and hatching, the higher the number of larvae that can be produced. This study uses catfish as experimental animals because catfish are one of the most consumed cultivation commodities. The aim of this study is to determine the effect of curcumin and thyroxine supplementation on catfish brooders on the quality and performance of eggs produced. Catfish used in this experiment were given the addition of curcumin and thyroxine hormone through the feed for 12 weeks of rearing. Parameters analyzed were egg vitellogenin concentration, egg diameter, coefficient of diversity in egg diameter, lipid concentration in eggs (triglycerides, cholesterol, and HDL), degree of fertilization and degree of hatching. The results showed that the group given the combination of the supplementation curcumin and the thyroxine hormone had the values of vitellogenin concentration (8.17+2.74 µg/mL) (p <0.05), egg diameter (1.43+0.00 mm) (p <0.05), and triglyceride concentration (4.89+0.53 mg/g) (p <0.05) the highest among all treatments, meanwhile the group is only given the addition of curcumin, and the combination of supplementation of curcumin and thyroxine tends to have higher values of fertilization and hatching compared to the group which is not given the addition of curcumin.
Peranan Dimetil Sulfoksida sebagai Krioprotektan dalam Mempertahankan Kualitas Spermatozoa Ikan Gurami, Osphronemus goramy Lacepede, 1801, Dua Puluh Empat Jam Pascakriopreservasi Abinawanto Abinawanto; Mariana D. Bayu; Retno Lestari; Ade Sunarma
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 16, No 1 (2011): February 2011
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v16i1.54

Abstract

Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh berbegai konsentrasi DMSO (0%, 5%, 7%, 10%, 13%, 15%, dan 17%) sebagai krioprotektan terhadap kualitas spermatozoa ikan gurami, Osphronemus goramy Lacepede, 1801, dua puluh empat jam pascakriopreservasi. Penelitian dilakukan di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT), Sukabumi. Semen dikoleksi dengan cara pengurutan (stripping) dan dievaluasi secara makroskopis (warna, pH, dan volume) dan mikroskopis (persentase motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan konsentrasi spermatozoa) baik sebelum maupun sesudah kriopreservasi. Semen diencerkan dengan pengencer yang mengandung ekstender 189M dan krioprotektan DMSO (0%, 5%, 7%, 10%, 13%, 15%, dan 17%), disimpan pada cryotube 2 ml dan dikriopreservasi selama 24 jam. Peningkatan konsentrasi DMSO memengaruhi kualitas spermatozoa ikan gurami pascakriopresevasi. Konsentrasi DMSO yang terbaik berdasarkan hasil pengamatan adalah DMSO konsentrasi 13% (P > 0,05) dengan persentase motilitas sebesar 68,58%; abnormalitas sebesar 29%; dan viabilitas sebesar 63,5%.