Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Job Satisfaction and Narimo Ing Pandum Attitudes: A Mixed Method Study in Indonesia Tri Murwaningsih; Nur Rahmi Akbarini; Muna Fauziah
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 54 No 3 (2021): October
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.764 KB) | DOI: 10.23887/jpp.v54i3.38117

Abstract

Institutions can use customer satisfaction to build loyalty and success in terms of how the agency operates. This study aims to examine the effect of job satisfaction on teacher attitudes and analyze the factors of teacher job satisfaction and the philosophy of Narimo ing Pandum. This research uses a mixed research method. One hundred teachers followed this study. The data were collected by using interview and questionnaire techniques. Data analysis was carried out using simple linear regression analysis and interactive analysis (data reduction, data presentation, and levers/conclusions). The findings of this study reveal a significant effect of job satisfaction on the attitudes of teachers of SMK Narimo ing Pandum. The highest factor of teacher job satisfaction is the support of colleagues (20.27%) and the lowest factor is the work itself (13.77%). Meanwhile, the highest proportion of Narimo ing Pandum attitude is honest and sincere (22.28%) and the lowest percentage is gratitude (13.17%). This finding contributes that school principals need to give serious attention to job satisfaction and attitudes towards Narimo ing Pandum by optimizing what teachers need in teaching. It is hoped that teachers can apply the principles of Narimo ing Pandum.
ANALISIS MARKETING MIX 7P UNTUK PENCIPTAAN NILAI USAHA BIDANG JASA PADA PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA Ratna Devi Sakuntalawati; Susantiningrum Susantiningrum; Nur Rahmi Akbarini; Dyah Yuni Kurniawati; Bara Yudhistira
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial Vol 16 No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Economic Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpe.v16i1.30395

Abstract

Sampai saat ini tingkat keberhasilan wirausaha mahasiswa di perguruan tinggi berkisar pada 10%-35%. Hal ini memberi makna, bahwa program belum berhasil, akan tetapi tetap ada mahasiswa yang berhasil mengembangkan wirausahanya. Pengembangannya menggunakan strategi bisnis, yaitu marketing mix 7P. Akan tetapi tidak semua indikator dalam setiap komponen marketing mix 7P digunakan sebagai alat mengoptimalkan pengembangan usaha, khususnya jasa. Hal ini dikarenakan mereka belum memperhitungkan penciptaan nilai dan pengestimasian keuntungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan penciptaan nilai dan pengestimasian keuntungan pada setiap komponen marketing mix 7P. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh menggambarkan bahwa penciptaan nilai agar lebih banyak konsumen menggunakan jasa, pada setiap komponen, berbeda-beda fokusnya. Demikian juga dengan pengestimasian keuntungan, fokus keuntungan yang berkaitan keuntungan jangka pendek maupun jangka panjang juga berbeda-beda. Akan tetapi semua tetap berfokus pada hubungannya dengan konsumen baik itu yang komunikatif maupun yang efektif di pasar sasaran. Hasil penelitian ini telah sesuai dengan pernyataan Jelasi bahwa penciptaan nilai penting bagi pelaku usaha memperoleh laba. Ketika nilai sudah diciptakan maka akan terbentuk manfaat konsumen. Kesimpulan dari penelitian ini, penciptaan nilai dibuat untuk menjangkau sekaligus mempertahankan pelanggan, panduan melaksanakan usaha, untuk menawarkan usaha dan panduan manfaatkan sumberdaya fisik maupun manusia. Pengestimasian keuntungan berguna untuk memprediksi fokus keuntungan yang ingin dicapai, jangka pendek maupun jangka panjang.
Ecopreneurship: Tantangan Usaha Pemanfaatan Ulang Sampah Plastik Rumah Tangga untuk Produk Fashion L.V. Ratna Devi Sakuntalawati; Irsyadul Ibad; Nur Rahmi Akbarini
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 27, No 1 (2022): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkb.v27i1.56183

Abstract

Bank sampah memiliki tugas melakukan pengurangan sampah. Sampah terbanyak yang dihasilkan adalah sampah plastik. Jumlah sampah plastik yang tercatat sebanyak 13,39% dari 38,05% sampah anorganik. Salah satu penghasil sampah plastik adalah rumah tangga yang berupa plastik kemasan tidak laku jual. Salah satu upaya pengurangan plastik kemasan ini dengan memanfaatkan kembali menjadi produk bahan untuk membuat produk kreatif. Bahan selebar 100 x 75 cm, membutuhkan 1500gram sampah. Bahan ini digunakan untuk membuat produk kreatif fashion (tas) sebagai usaha yang berbasis lingkungan termasuk sampah. Usaha ini adalah ecopreneurship yang dikembangkan Bank Sampah Sejahtera, Kelurahan Joyotakan, Surakarta. Tujuan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) adalah pengembangan ecopreneurship, dengan pemanfaatan ulang sampah plastik rumah tangga khususnya plastik kemasan. Solusi yang ditawarkan untuk mencapai tujuan adalah dengan memberi pelatihan dan pendampingan. Metode yang digunakan untuk menjawab solusi adalah metode observasi, metode wawancara, metode tes dan metode pendampingan. Hal-hal yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan adalah observasi, untuk mendapatkan situasi dan kondisi, wawancara kepada tokoh kunci, untuk mendapatkan informasi dan kesepakatan solusi untuk mewujudkan tujuan. Posttest-pretest dilakukan pada setiap pelatihan serta melakukan pendampingan untuk mewujudkan dan mengembangkan ecopreneurship. Hasil PKM berupa pemberian pelatihan, memberi pengaruh peningkatan pengetahuan pada peserta. Pemberian pendampingan memberi keyakinan kepada Bank Sampah Sejahtera untuk melakukan usaha. Usaha ini berkaitan dengan penggunaan kembali sampah plastik rumah tangga sebagai bahan dasar produk kreatif fashion.Kata kunci: bank sampah; ecopreneurship; pelatihan; pendampingan; sampah plastik kemasan
Strategi Pengembangan BUMDes Pilang Berdikari dalam rangka Menuju Usaha Desa Wisata Edukasi Berbasis Business Model Canvas Ratna Devi Sakuntalawati; Susantiningrum Susantiningrum; Nur Rahmi Akbarini; Bara Yudhistira
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 27, No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkb.v27i2.56029

Abstract

Menurut Peraturan Desa Pilang No 1 Tahun 2017, Pasal 20, ayat (3), poin a,  BUMDes Pilang Berdikari dapat menjalankan kegiatan usaha “Desa Wisata”. Adapun pemerintah desa memprioritaskan pengelolaan sumber daya alam dan sumberdaya manusia di desa oleh BUMDes dengan cara mengelola sendiri usahanya untuk kesejahteraan masyarakat desa. Akan tetapi BUMDes yang baru berdiri tahun 2018, baru memiliki satu unit usaha. Mengacu pada Peraturan dan mengingat Desa Pilang sebagai produsen batik, maka BUMDes merancang usaha desa wisata batik. Oleh karena terdapat rumah produksi yang menjadi rujukan belajar batik, maka dipilih wisata edukasi. Untuk menjalankan usaha dibutuhkan strategi. Berkaitan dengan strategi, strategi pengembangan usaha seperti apa yang sebaiknya dilakukan BUMDes dalam rangka menuju desa wisata edukasi, sehingga tujuan pengabdian adalah merancang strategi pengembangan usaha desa wisata edukasi Batik Pilang. Dalam merancang strategi tersebut, BUMDes membutuhkan mitra untuk menyelesaikan masalah. Mitra dalam hal ini adalah pengabdi dari Pusat Pengembangan Kewirausahaan Universitas Sebelas Maret (PPKwu UNS) yang akan melakukan pendampingan. Metode yang digunakan adalah melakukan pendampingan kepada BUMDes, yang diawali dengan pendekatan kepada agent of change dengan cara wawancara. Hasil wawancara adalah informasi situasi dan kondisi BUMDes serta kesepakatan untuk dilakukan pendampingan. Pendamping menawarkan alat untuk membantu merancang strategi yang disebut Business Model Canvas (BMC). Hasil yang didapat adalah disepakatinya komponen bisnis terkait dengan rancangan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam usaha tersebut. Dari hasil ini, disimpulkan bahwa rancangan BMC tersebut merupakan strategi pengembangan usaha desa wisata edukasi Batik Pilang sekaligus dapat digunakan oleh BUMDes untuk menyusun Rancangan Program Jangka Panjang dan Rancangan Program Jangka Pendek.Kata kunci: BMC; edukasi; pendampingan; strategi; usaha; wisata
Peningkatan Manajemen LPKK Puteri Mandiri melalui Implementasi Manajemen Keuangan Susantiningrum Susantiningrum; Irsyadul Ibad; Nur Rahmi Akbarini; Dyah Yuni Kurniawati
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.21 KB) | DOI: 10.31949/jb.v4i1.4361

Abstract

Lembaga Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Puteri Mandiri telah berdiri pada tahun 2011 di Desa Jendi Kecamtan Selogiri Kabupaten Wonogiri. Usaha yang dijalankan yaitu pembuatan getuk goreng, jamu-jamuan, jamur krispi, tempe kripik, dan lain-lain. Selama Sembilan tahun berdiri, administrasi yang dilakukan di LPKK Puteri Mandiri masih mengandalkan pencatatan keuangan secara manual. Hal tersebut mengakibatkan sering terjadi ketidaksesuaian antara pencatatan dengan kondisi riil keuangan yang dikarenakan salah dalam menghitung secara manual. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan manajemen khususnya keuangan dengan menggunakan aplikasi keuangan sederhana. Implementasi aplikasi keuangan tersebut diharapkan mampu (1) Meningkatkan kemampuan pengurus dalam menggunakan aplikasi keuangan sederhana, (2) Meningkatkan kerapian dan ketertiban administrasi keuangan, (3) Menyusun laporan keuangan mengacu pada ketentuan dasar-dasar ilmu akuntansi. Metode pelaksanaan yaitu in-class dengan konsep pemberdayaan masyarakat. Adapun kegiatan pemberdayaan yang diberikan yaitu pelatihan manajemen keuangan secara manual dan aplikasi, pemberian buku administrasi keuangan (manual), serta pendampingan manajemen keuangan. Hasil yang diperoleh yaitu terjadinya peningkatan kemampuan pengurus dan anggota dalam menggunakan pencatatan keuangan sederhana, peningkatan kerapian dan ketertiban administrasi keuangan hingga tersusunnya laporan keuangan yang mengacu pada ketentuan dasar-dasar ilmu akuntansi. tersedianya dokumen keuangan fisik berupa dokumen nota penjualan. Sehingga dapat disimpulkan bawha kegiatan yang diberikan sangat bermanfaat bagi LPKK Putri Mandiri.
Teacher’s Need in the Continuing Professional Development Program for Teachers of Vocational High School throughout Surakarta Residency Tri Murwaningsih; Hery Sawiji; Wiedy Murtini; Nur Rahmi Akbarini
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education) Vol 6, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Department of Electronic and Informatic Engineering Education, Faculty of Engineering, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.318 KB) | DOI: 10.21831/elinvo.v6i1.39800

Abstract

This research aimed to identify the activities needed by teachers in holding the Continuing Professional Development Program. This research employed survey type of non-experimental quantitative research method. This type of research was used when the author wants to find out the population’s opinion by conducting a study on the sample of population. The population of research consisted of all teachers of Vocational High School in Business and Management field in Surakarta City Residency. The sampling technique used was purposive sampling. Techniques of collecting data were observation, interview, documentation, and questionnaire. Quantitative data obtained was the one processed using Microsoft Excel with the scale specified by the author, while qualitative data was analyzed using triangulation technique. The result of research showed that Program Continuing Professional Development had been conducted despite different proportion for self-development, scientific publication, and innovative work. Thus, the appropriate strategy was required to solve some problems encountered by teachers
KEWIRAUSAHAAN BERBASIS KOMUNITAS PADA DESA WISATA EDUKASI BATIK PILANG, DESA PILANG KABUPATEN SRAGEN Ratna Devi Sakuntalawati; Susantiningrum Susantiningrum; Nur Rahmi Akbarini; Dyah Yuni Kurniawati
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial Vol 17 No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Economic Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpe.v17i1.34852

Abstract

Peraturan Desa Pilang No. 1 Tahun 2017 terdapat tujuan BUMDes yang memiliki kesamaan sebagai unsur pembentuk kewirausahaan berbasis komunitas. Sejak berdirinya pada tahun 2018, telah memiliki unit usaha yaitu usaha air bersih dan jaringan wifi. Usaha ini dapat memenuhi kebutuhan komunitas. Akan tetapi dalam pengelolaannya masih dilakukan oleh lembaga. Komunitas belum ikut berpartisipasi dalam kegiatan kewirausahaan. Keberhasilan unit usaha tersebut, mendorong perintisan unit usaha yang lain, yaitu usaha wisata edukasi batik Pilang. Pada masa perintisan ini juga belum nampak keterlibatan komunitas. Tata kelola yang dilakukan BUMDes seharusnya kewirausahaan berbasis komunitas, jika ditinjau dari tujuan yang telah dicanangkan. Akan tetapi sampai saat ini tata kelola yang dilakukan masih mengikuti model kewirausahaan berbasis individu yaitu Lembaga BUMDes. Oleh sebab itu perlu diteliti, bagaimana keberjalanan kewirausahaan berbasis komunitas di BUMDes desa Pilang. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi keberjalanan kewirausahaan berbasis kekomunitasan. Untuk mencapai tujuan penelitian, digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan rancangan penelitian kualitatif. Sampel diambil dari sebagian pemangku kepentingan BUMDes. Teknik pengambilan sampel secara purposive, data dikumpulkan menggunakan interview guide dalam sebuah FGD. Lokasi penelitian di desa Pilang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan usaha oleh BUMDes belum menggunakan kewirausahaan berbasis komunitas. Kajian dengan theory of community base entrepreneurship dan teori embeddedness pada hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan usaha belum ditandai dengan ketergantungan pada partisipasi komunitas. Tindakan ekonomi belum terbentuk dari kekuatan-kekuatan sosial secara maksimal. Simpulan dari penelitian, bahwa keberjalanan kewirausahaan berbasis komunitasbelum dilakukan dalam tata kelola usaha BUMDes.
Penguatan Kelembagaan Unit Usaha Taman Wijaya Pojok Hery Sawiji; Subroto Rapih; Wiedy Murtini; Nur Rahmi Akbarini; Tutik Susilowati
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.7237

Abstract

BUMDes aims to improve the village economy and increase the income of the village community through the management of natural resources, social potential, and economic potential owned by the village. Village independence can be measured by its ability to finance village government activities both in terms of government, development and society. Pojok Village is one of the villages in Mojogedang Sub-district, Karanganyar Regency, which has a BUMDes and one of its businesses is Taman Wijaya Pojok. In the process of running the business, there are several problems including institutional issues, business ideas and opportunities, and financial management issues. These problems are urgent to solve so that the service team seeks to provide training which is carried out in several stages. The aim of this activity is to provide training on institutional strengthening at Taman Wijaya Pojok. The participants in this training were 30 people including the village government, the staff of Taman Wijaya, and community members who sell in Wijaya Park. Pre tests and Post tests were conducted to determine how far the training participants understood the material to be targeted. The final results of the training showed that there was a change in participants' understanding marked by an increase in the average score obtained.
Exploratory factor analysis-instrument for self-assessment of computation thinking skills and collaboration skills Hery Sawiji; Wiedy Murtini; Nur Rahmi Akbarini; Sigit Permansah; Dede Rusmana
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 13, No 2: April 2024
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v13i2.25734

Abstract

This study focuses on developing and validating instruments to assess the computational thinking skills (CTS) and collaboration skills (CS) of undergraduate students in Indonesia. Employing a quantitative research approach with the exploratory factor analysis (EFA) technique, the research process unfolded in three validation steps. First, face validity was established through expert judgment. Second, discriminant validity was examined using product-moment correlations and Cronbach’s alpha. Finally, EFA were employed to assess the factorial structure. The instrument development process followed five phases: drafting the instrument, face validity assessment by experts, data collection involving 242 undergraduate students as samples, discriminant validity analysis (product moment and Cronbach’s alpha), and EFA analysis to group items and construct dimensions. This study identified six dimensions for CTS (algorithmic thinking, cooperative thinking, problem reformulation, creativity, critical thinking, and systematic testing) and three dimensions for CS (knowledge sharing, planning, and responsibility). These findings support validating the CTS and CS self-assessment scale, making it a valuable tool for evaluating undergraduate student learning and researching computational thinking and CS in Indonesia. Researchers and educators are encouraged to utilize the CTS and CS instrument for self-assessment purposes and further exploration of these competencies among undergraduate students.
Peningkatan Manajemen LPKK Puteri Mandiri melalui Implementasi Manajemen Keuangan Susantiningrum Susantiningrum; Irsyadul Ibad; Nur Rahmi Akbarini; Dyah Yuni Kurniawati
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i1.4361

Abstract

Lembaga Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Puteri Mandiri telah berdiri pada tahun 2011 di Desa Jendi Kecamtan Selogiri Kabupaten Wonogiri. Usaha yang dijalankan yaitu pembuatan getuk goreng, jamu-jamuan, jamur krispi, tempe kripik, dan lain-lain. Selama Sembilan tahun berdiri, administrasi yang dilakukan di LPKK Puteri Mandiri masih mengandalkan pencatatan keuangan secara manual. Hal tersebut mengakibatkan sering terjadi ketidaksesuaian antara pencatatan dengan kondisi riil keuangan yang dikarenakan salah dalam menghitung secara manual. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan manajemen khususnya keuangan dengan menggunakan aplikasi keuangan sederhana. Implementasi aplikasi keuangan tersebut diharapkan mampu (1) Meningkatkan kemampuan pengurus dalam menggunakan aplikasi keuangan sederhana, (2) Meningkatkan kerapian dan ketertiban administrasi keuangan, (3) Menyusun laporan keuangan mengacu pada ketentuan dasar-dasar ilmu akuntansi. Metode pelaksanaan yaitu in-class dengan konsep pemberdayaan masyarakat. Adapun kegiatan pemberdayaan yang diberikan yaitu pelatihan manajemen keuangan secara manual dan aplikasi, pemberian buku administrasi keuangan (manual), serta pendampingan manajemen keuangan. Hasil yang diperoleh yaitu terjadinya peningkatan kemampuan pengurus dan anggota dalam menggunakan pencatatan keuangan sederhana, peningkatan kerapian dan ketertiban administrasi keuangan hingga tersusunnya laporan keuangan yang mengacu pada ketentuan dasar-dasar ilmu akuntansi. tersedianya dokumen keuangan fisik berupa dokumen nota penjualan. Sehingga dapat disimpulkan bawha kegiatan yang diberikan sangat bermanfaat bagi LPKK Putri Mandiri.