Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja, S.E., .
Unknown Affiliation

Published : 55 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PENGELOLAAN DANA RUKUN KEMATIAN SEBAGAI BENTUK ASURANSI PADA ORGANISASI NIRLABA (Studi Pada Masjid Al-Hijriyah di Desa Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung) Wahyu Dwi Prasojo .; Made Arie Wahyuni, S.E., M.Si. .; Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja, S.E., .
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v8i2.12162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, 1) Besar kontribusi (premi), mekanisme pembayaran serta penghitungan besaran kontribusi (premi) iuran yang harus dibayarkan anggota. 2) Proses mengajukan dan merealisasikan klaim premi serta waktu pengajuan klaim. 3) Hal-hal yang dicover dalam rukun kematian jika terjadi klaim 4) Transparansi pengelolaan dana rukun kematian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di Masjid Al-Hijriyah, Desa Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Informan yang dipilih, yaitu Ketua Yayasan, Bendahara, dan Ketua Rukun Kifayah Kerobokan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, antara lain: 1) Reduksi Data, 2) Penyajian Data dan 3) Keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Kontribusi (Premi), Mekanisme Pembayaran, dan Penghitungan Besaran Kontribusi (Premi) Iuran Anggota dilakukan dengan membayar iuran tahunan Rp. 100.000/KK/Tahun kepada Ketua RKK atau koordinator banjar, penetapan besaran kontribusi iuran berdasarkan musyawarah. 2) Proses Pengajuan Realisasi Klaim Premi, dan Waktu Pengajuan Klaim dapat dilakukan dengan menghubungi Ketua RKK, lalu ketua RKK berkoordinasi dengan Koordinator Bidang Kemasjidan dan Ketua Yayasan, lalu Ketua RKK menghubungi anggota RKK untuk membantu mengurus jenazah dan waktu pengajuan klaim dilakukan saat itu juga. 3) Hal-hal yang dicover dalam rukun kematian jika terjadi klaim yaitu mendapat bantuan penyelesaian proses fardhu Kifayah antara lain, memandikan, mengkafani dan mensholatkan 4) Transparansi pengelolaan dana rukun kematian yaitu, laporan pertanggungjawaban dibuat pengurus RKK setiap tiga bulan dan disampaikan kepada Koordinator Bidang KemasjidanKata Kunci : Pengelolaan Dana, Rukun Kematian, Transparansi, Asuransi This study aims to determine, 1) of the contribution (premium), payment mechanisms and accounting of the contribution (premium) contributions to be paid member. 2) The process of filing and realizing premium claims and claim filing time. 3) Things covered in the death pillar in the event of a claim 4) Transparency in the management of deaths. This research uses qualitative method. The research location was conducted at Masjid Al-Hijriyah, Kerobokan Village, North Kuta District, Badung Regency. The data needed in this research is primary data and secondary data. Informants were selected, namely the Chairman of the Foundation, Treasurer and Chairman of the Rukun Kifayah Kerobokan. Data collection techniques use in-depth interview techniques, observation and documentation studies. Data analysis is done through three stages, among others: 1) Data Reduction, 2) Data Presentation and 3) Validity of data. The results showed that, 1) Contributions (premiums) Payment Mechanism and Calculation Amount of Contributions (premiums) Member Dues done by paying an annual fee of Rp. 100,000/household/year to the Chairman of the RKK or coordinator banjo, fixing the amount of contributions to defined contribution based on consensus. 2) The Process of Claiming the Realization of Premium Claims, and Claiming Time can be made by contacting the RKK Chairman, then the RKK chairman coordinates with the Field Coordinator and Chairman of the Foundation, then the RKK Chair contacts the RKK members to assist in taking care of the corpse and the time of claim submission done on the spot. 3) Things covered in the pillars of death if there is a claim that is getting help completion process fardhu Kifayah, among others, bathing, memorize, and prayed for. 4) Transparency of the management of death funds, namely, accountability report made by RKK board every three months and submitted to the Field Coordinator, Chairman of the Foundation and posted on the bulletin board. keyword : Fund Management, Pillars of Death, Transparency, Insurance
ANALISIS SISTEM PENYALURAN KREDIT PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) MUNCUL SARI AJI DESA SUDAJI, KECAMATAN SAWAN, KABUPATEN BULELENG I Made Tistiawan Dwihana Putra .; Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja, S.E., .; Nyoman Trisna Herawati, S.E.Ak., M.Pd. .
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v8i2.12164

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian untuk mengetahui (1) Bagaimana sistem penyaluran kredit pada BUMDes Muncul Sari Aji, (2) Apa faktor-faktor penyebab kredit macet pada BUMDes Muncul Sari Aji, (3) Bagaimana cara mengatasi kredit macet pada BUMDes Muncul Sari Aji. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif, dimana peneliti akan melakukan observasi langsung ke lapangan dan mengumpulkan data-data yang akan dianalisis berdasarkan pengamatan dan pengetahuan peneliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan (1) Sistem penyaluran kredit pada BUMDes Muncul Sari Aji menggunakan pengendalian kredit dengan menerapkan analisis 5C (character, capacity, capital, condition, dan collateral) namun pelaksanaanya belum maksimal, sanksi yang diberikan kepada nasabah yang menunggak tidak dilakukan dengan maksimal (2) Faktor-faktor yang menyebabkan kredit bermasalah/macet pada BUMDes Muncul Sari Aji terdapat dari dua sisi, yaitu : Dari sisi BUMDes, Kelemahan analisis oleh pejabat kredit sejak awal proses pemberian kredit, Kelemahan dalam pembinaan dan monitoring kredit, Dari sisi nasabah, dimana terdapat karakter yang buruk dan persepsi nasabah yang beranggapan bahwa pinjaman yang diberikan dari BUMDes adalah bantuan, selain itu nasabah yang menunggak membayar dikarenakan pengaruh nasabah lainnya, Kondisi ekonomi nasabah yang memang berasal dari latar belakangkeluarga kurang miskin. (3) Upaya BUMDes Mucul Sari Aji dalam penanganan kredit bermasalah/macet menggunakan pendekatan persuasif. upaya yang dilakukan BUMDes Muncul Sari Aji belum maksimal dimana, kredit macet dengan total Rp 357.911.000 perbedaannya sangat jauh dengan kredit yang lancar hanya sebesar Rp 891.000 berimbuh dengan kredit dalam keadaan perhatian khusus sebesar Rp 5.310.000, Kurang lancar sebesar Rp 23.954.000, dan kredit yang kriteria diragukan sebesar Rp 493.000. Dari tabel tunggakan nasabah tahun 2013-2016 masih banyak terdapat kredit bermasalah dan berfluktuasi jadi pendekatan secara persuasif belum terlalu efektif. Kata Kunci : Kata kunci: Sistem, Kredit, BUMDes Muncul Sari Aji Abstract The purpose of this research was to find out (1) how the credit distribution system in BUMDes Muncul Sari Aji was, (2) What were the causes of non-performing loan in BUMDes Muncul Sari Aji, (3) How to solve non-performing loan in BUMDes Muncul Sari Aji. This research used qualitative method, in which the researcher did direct observation in the field and collected the data analyzed based on observation and knowledge of the researcher. The data used in this study were collected by in-depth interview and documentation study. Data analysis techniques used were data reduction, data presentation, and conclusion. The result of this research showed (1) The credit distribution system in BUMDes Muncul Sari Aji used credit control by applying 5C analysis (character, capacity, capital, condition, and collateral) but the implementation was not maximal yet, the sanction given to the delinquent customers was not maximally done (2) the factors that caused non-performing loan in BUMDes Muncul Sari Aji were from two sides, namely: from the side of BUMDes, the weakness analysis by credit officers since the beginning of the crediting process and the weakness in coaching and monitoring credit, from the side of the customer there were bad character and perception of customers who assumed that loans provided from BUMDes were aids, in addition to the customers who were delinquent in paying due to the influence of other customers, the economic condition of customers who were from poor background. (3) the efforts of BUMDes Mucul Sari Aji in handling non-performing loans used a persuasive approach. The efforts made BUMDes Muncul Sari Aji have not been maximal , in which non-performing loan with a total of Rp 357,911,000 the difference is very far with a smooth loan only Rp 891.000 and loan in a special attention condition of Rp 5.310.000, Less smooth of Rp 23.954.000 , And loan with doubtful criteria of Rp 493,000. From the delinquent table of customers in 2013-2016 there were still many problem loans and fluctuated so the persuasive approach has not been too effective. keyword : Keywords: System, Loan, BUMDes Muncul Sari Aji
ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA TRIDATU PASUPATI PADA KAORI GROUP DI KECAMATAN UBUD, KABUPATEN GIANYAR I Wayan Sukresna .; Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja, S.E., .; Nyoman Trisna Herawati, S.E.Ak., M.Pd. .
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v8i2.12260

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui : (1) penentuan harga pokok produksi produk dua tridatu pasupati pada Kaori Group dan (2) pengaruh harga pokok produksi dalam menetapkan harga jual produk dupa tridatu pasupati pada Kaori Group. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dimana peneliti akan melakukan observasi langsung ke lapangan dan mengumpulkan data-data yang akan dianalisis berdasarkan pengamatan dan pengetahuan peneliti. Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini ada 2 yaitu metode wawancara dan metode observasi. Pada penelitian ini juga menggunakan teknik analisis data seperti reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kaori Group dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan menggunakan menggunakan metode yang hampir mirip dengan metode full costing yaitu dengan membebankan semua biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk diantaranya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, biaya penolong, biaya pasupati, dan biaya kemasan. Setelah harga pokok produksi dihasilkan maka perusahaan Kaori Group akan menentukan harga jual yang pantas untuk dupa tridatu pasupati. Dalam penentuan harga jual selain mempertimbangkan harga pokok produksi, margin laba yang diinginkan, PPN 10% dan rijek 2% Kaori Group juga mempertimbangkan factor-faktor lain seperti kompetitor , trend pasar, dan yang terakhir adalah tipe karakter konsumen dimana ada konsumen grosir, retail, dan use. Kata Kunci : Harga Pokok Produksi, Pasupati, Harga Jual. The purpose of this research in to know : (1) determining main price of product production of tridatu pasupati incense of Kaori Group and (2) the influence of the main price production in determining sell price of tridatu pasupati incense product of Kaori Group. This research used qualitative approachment method, where the researcher will do direct observation to the field and collect the data that will be analysed based on the observation and the researcher knowledge. The data collection method that is used in this research, there are two methods that is that is interview and observation method. This research also used data analysis technique such as : data reduction, data display, and verifikasi. Based on the result of this research which is done in Kaori Group, in determining the main price of business production using the method that is almost same with full costing method that is by burden all the production cost which is turned out for producing product among the basic cost material, amployee cost, overhead factory cost, helper cost, pasupati cost, and sachet cost. After the main price production is resulted, so Kaori Group business will determine sell price that suitable for tridatu pasupati incense. In determining sell price besides determine the main price production, profit margin that wanted, 10% PPN and 2% reject Kaori Group also determine the other factors like competitor, market trend, and the last is the character tipe of consumer where there are grosir, retail, and use consumers.keyword : Main price production, Pasupati, Sell price.
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA RS KERTHA USADA (BULELENG) Ni Ketut Aci Ega Astari .; Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja, S.E., .; Nyoman Trisna Herawati, S.E.Ak., M.Pd. .
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v8i2.12262

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan akuntansi sumber daya manusia pada RS Kertha Usada (Buleleng). Penerapan akuntansi sumber daya manusia dapat kita lihat dengan pencatatan yang dilakukan oleh RS Kertha Usada terkait dengan biaya-biaya yang dikeluarkan baik untuk memperoleh SDM maupun untuk pengembangan SDM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang dititikberatkan pada deskripsi serta interprestasu prilaku manusia. metode pengumpulan dataa pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data ini selanjutnya diolah melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan menarik suatu kesimpulan berdasarkan teori yang telah digunakan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa seluruh kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak RS Kertha Usada terkait dengan pengelolaan sumber daya manusia berpedoman pada sistem informasi karyawan dan pencatatan akuntansi perusahaan. Seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan terkait pengelolaan SDM baik dalam proses perekrutan, pelatihan dan pembangunan SDM memenuhi syarat untuk diakui sebagai aktiva, karena besar kemungkinan biaya tersebut dapat untuk diukur secara andal. Namun dalam laporan keuangan perusahaan, biaya tersebut masih dicatat hanya sebagai beban (expanse) dan belum mencatat biaya tersebut sebagai investasi SDM. Tidak dicatatnya pengeluaran untuk pengelolaan SDM sebagai investasu pada aktiva juga dikarenakan tidak adanya aturan yang mengharuskan untuk mencatat laporan tersebut sebagai aktiva. Kata Kunci : SDM, Akuntansi Sumber Daya Manusia, Akuntansi Manajemen. This study aimed to analyze the application of human resource accounting in Kertha Usada Hospital (Buleleng). The application of human resource accounting could be seen by the recordings conducted by Kertha Usada Hospital related to the cost spent both for obtaining human resources and developing human resources. The method used in this study was a qualitative method focused on the description and interpretation of human behavior. The data collection methods in this study were interview, observation, and study documentation techniques. Then, this data was processed through the stages as: data reduction, data presentation, and conclusion based on the theory used. The results of this study indicated that all policies issued by Kertha Usada Hospital related to human resource management were guided by the employee information system and accounting record of the company. All costs spent by the company related to human resource management in the recruitment, training, and development are eligible to be recognized as assets, as it is probable that the costs could be reliably measured. However, in the company's financial statement, the costs were still recorded only as an expense and not recorded as an investment of human resources. The non-noted expenditures for human resource management as an investment in assets were also due to the absence of rules requiring the recording of the report as assets. keyword : Human Resource, Accounting Human Resorce, Management Accounting.
OPTIMALISASI PARTISIPASI MASYARAKAT DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENYUSUNAN APBDES (STUDI PADA DESA PITRA, KECAMATAN PENEBEL, KABUPATEN TABANAN) Kadek Veby Priandani .; Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja, S.E., .; Ni Luh Gede Erni Sulindawati, SE. Ak,M.P .
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v8i2.12380

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1) Bagaimana Proses Penyusunan APBdes di Desa Pitra, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan; dan (2) upaya dalam mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan BPD dalam penyusunan APBdes di Desa Pitra, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Metode yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen yang selanjutnya dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, analisis data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Prosedur perencanaan yang terdapat dalam Pemendagri No. 113 tahun 2014 sudah di terapkan di dalam perencanaan desa pitra; (2) Perencanaan pembangunan di desa pitra masih belum maksimal dikarenakan partisipasi masyarakat yang masih rendah; (3) Faktor penyebab rendahnya partisipasi masyarakat yakni pekerjaan masyarakat yang berdampak pada tingkat kehadiran masyarakat pada saat dilangsungkannya musyawarah awal rendah, kurangnya keaktifan masyarakat dalam memberikan sumbangan pemikiran atau ide-ide dalam bentuk masukan dan saran, serta kurangnya kemampuan masyarakat dalam mengenali dan memecahkan segala permasalahan yang ada didalam wilayah desa; (4) Rendahnya partisipasi masyarakat ini berdampak pada perubahan RAB Pembangunan desa yang sebelumnya sudah disusun berdasarkan APBDes; dan (5) Untuk mencapai perencanaan yang terorganisir diperlukan upaya optimalisasiyaitu memberikan alokasi dana agar BPD dapat melakukan musyawarah dengan lebih intens untuk menyerap aspirasi masyarakat, melaksanakan sosialisasi langsung kemasyarakat mengenai perubahan paradigma yang terjadi,mengajak masyarakat terjun langsung kelapangan untuk melakukan perencanaan lebih mendetail mengenai pembangunan yang akan dilaksanakan. Kata Kunci : Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), optimalisasi, partisipasi masyarakat This research was conducted to know (1) How the process of preparation of APBdes Village in Penebel Subdistrict, Pitra, Tabanan Regency; and (2) efforts in optimizing community participation and BPD in the preparation of APBdes Village in Penebel Subdistrict, Pitra, Tabanan Regency. The methods used in the writing of this research is qualitative, descriptive methods. Types of data used in this research is the primary data and secondary data. The data obtained through in-depth interviews, observation and study of documents which further analyzed with the reduction of data, data presentation, data analysis and withdrawal of the conclusion. The research results showed that (1) the planning Procedures contained in Pemendagri No. 113 2014 already applied in the planning of the village of pitra; (2) development planning in the village of pitra still not optimally because public participation which is still low; (3) Factors causes low level of community participation i.e. presence of society at the time of their initial deliberations, the lack of liveliness in the community contributed a thought or ideas in the form of feedback and suggestions, as well as a lack of capability in identifying community and solve all the existing problems in the area of the village; (4) the low level of participation of these communities have an impact on the change of the previous Village Development WED already arranged by APBDes; (5) to achieve an organized planning efforts necessary optimalisasiyaitu give the allocation so that BPD can conduct deliberations with more intense to absorb the aspirations of the public, implement the socialization of society directly on changes paradigms happened, urge people work directly contributes to conduct more detailed planning on the development to be implemented. keyword : community participation, Income and Budget Shopping Village (APBDes), optimization
PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SEKOLAH DASAR (STUDI KASUS PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 2 BENGKALA YANG MENERAPKAN SISTEM PENDIDIKAN INKLUSI) Ida Bagus Made Sutra Isvara Permas .; Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja, S.E., .; Made Aristia Prayudi, S.A., M.Sc., Ak. .
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v8i2.13138

Abstract

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan salah satu bentuk pendanaan pendidikan dasar yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sehingga membutuhkan pengelolaan yang transparan dan akuntabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimana pengelolaan dana BOS di SD Negeri 2 Bengkala yang menerapkan sistem pendidikan inklusi; 2) Apa saja faktor orang tua tidak dilibatkan dalam pengelolaan dana BOS di SD Negeri 2 Bengkala; 3) Saran tindak apa yang diberikan agar tata kelola dana BOS di SD Negeri 2 Bengkala tidak menyalahi peraturan perundang-undangan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder. Data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengelolaan data yang terkumpul melalui tiga tahap yaitu tahap reduksi data, tahap penyajian data, dan tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) pengelolaan dana BOS di SD Negeri 2 Bengkala kurang berjalan secara optimal karena tidak adanya partisipasi orang tua dalam proses pengelolaan dana BOS. Selain itu, transparansi juga tidak berjalan secara optimal karena laporan pertanggungjawaban dana BOS hanya disampaikan melalui papan pengumuman; 2) Tidak diikutsertakannya orang tua dalam pengelolaan dana BOS lebih kepada faktor kurangnya kesadaran dari orang tua siswa dan keterbatasan waktu yang dimilki orang tua siswa; 3) Dengan adanya kekurangan dalam pengelolaan yang dilakukan oleh pihak sekolah, maka pihak sekolah harus membuat rapat khusus terkait dengan dana BOS sehingga fungsi orang tua sebagai pengawas didalam pengelolaan dana BOS dapat dikembalikan dan sesuai dengan Permendikbud No. 8 Tahun 2017.Kata Kunci : Akuntabilitas dan Transparansi, Pengelolaan Keuangan, Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). The Fund of School Operational Assistance (BOS) is one of the funding forms of elemntary education which sourced from the State Budget (APBN) so it required transparent and accountable management. This study aimed at determining: 1) How the management of BOS funds in SDN 2 Bengkala implemented inclusive education system; 2) What factors make parents not involved in managing BOS funds in SDN 2 Bengkala; 3) What action suggestions were given so that the management of BOS fund in SDN 2 Bengkala did not violate the law and regulation. This research was conducted by qualitative method with primary and secondary data source. Data were obtained from observation, interview and documentation. Data analysis were collected through three stages: data reduction, data presentation, and conclusion or verification. The results of this study indicated that, 1) the management of BOS fund in SDN 2 Bengkala was less optimal due to the absence of parent participation in the process of managing BOS fund. In addition, transparency was also not running optimally because the accountability report of BOS fund was only delivered through announcement board; 2) the absence of parent in the management of BOS fund was more to the factor of lack of awareness of student parent and the time constraint owned by student parent; 3) With the lack of management done by the school, then the school must make a special meeting related to BOS fund so that the parent function as supervisor in the management of BOS fund could be returned and in accordance with Educational Regulation (Permendikbud.) No. 8 Year 2017.keyword : Accountability and Transparency, Financial Management, Fund of School Operational Assistance (BOS).
PEMANFAATAN AWIG-AWIG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DALAM UPAYA MENEKAN TINGKAT KREDIT MACET PADA LPD DESA ADAT PANJI Kadek Utari Kirana Sari .; Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja, S.E., .; I Putu Julianto, SE., M.Si., Ak. .
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v8i2.13139

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1) alasan yang melatarbelakangi Desa Adat Panji memanfaatkan awig-awig untuk meningkatkan kualitas sistem pengendalian internal pada LPD Desa Adat Panji; (2) prosedur pengajuan kredit yang diterapkan pada LPD Desa Adat Panji sesuai dengan awig-awig Desa Adat Panji; (3) latar belakang dapat berkurangnya tingkat kredit macet pada LPD Desa adat Panji setelah penerapan awig-awig sebagai penguat sistem pengendalian internalnya. Metode yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen yang selanjutnya dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, analisis data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa permasalahan kredit macet pada LPD Desa Adat Panji mengalami penurunan setelah diterapkannya awig-awig sebagai penguat kualitas sistem pengendalian internal LPD Desa Adat Panji, selain itu menurunya tingkat kredit macet pada LPD Desa Adat Panji juga didukung oleh sanksi yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat di Desa Adat Panji serta modal sosial yang berkembang di dalamnya.Kata Kunci : Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Kredit Macet, Awig-Awig This research was conducted to find out (1) the reason causing Panji Customary Village used awig-awig to improve the quality of internal control system on LPD of Panji Customary Village; (2) the procedure of credit proposal applied on LPD in Panji Customary Village in accordance with Awig-Awig of Panji Customary Village; (3) the background may decrease the level of bad credit on LPD of Panji Customary Village after the application of awig-awig as an reinforcement of its internal control system. The method used in this research was descriptive qualitative method. Data type used in this research was primary data and secondary data. Data were obtained through in-depth interview, observation, and document study and then they were analyzed by data reduction, data presentation, data analysis and conclusion. The results showed that the problem of bad credit on LPD in Panji Customary Village decreased after the application of awig-awig as a reinforcement of internal control system on LPD of Panji Customary Village. In addition, the decreasing of bad credit on LPD of Panji Customary Village was also supported by sanctions prevailing in the community of Panji Customary Village and the social capital that developed in it.keyword : Village Finance Institution (LPD), Bad Credit, Awig-Awig
ANALISIS PELAKSANAAN PEDOMAN PERKREDITAN DALAM PROSES PEMBERIAN DAN PENAGIHAN KREDIT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KREDIT PADA LPD DESA PAKRAMAN BONTIHING I Made Juli Arta Yasa .; Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja, S.E., .; Made Arie Wahyuni, S.E., M.Si. .
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v8i2.13140

Abstract

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan salah satu bentuk lembaga ekonomi milik Desa Pekraman yang menjalankan fungsinya dalam bentuk usaha-usaha kearah peningkatan taraf hidup masyarakat desa. Keberadaan LPD dapat memberikan dampak sosial ekonomi yang besar bagi masyarakat/krama di pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pelaksanaan pedoman perkreditan dalam proses pemberian dan penagihan kredit pada LPD Desa Pakraman Bontihing, (2) upaya atau saran tindak untuk meningkatkan kualitas kredit pada LPD Desa Pakraman Bontihing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan pedoman perkreditan di LPD Desa Pakraman Bontihing belum maksimal, banyak hal di dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan pedoman yang ada mengakibatkan kualitas kredit yang rendah, hal tersebut dipengaruhi oleh modal sosial, pengawasan kurang efektif, kurangnya kesadaran krama desa, dan pembiaran pembayaran kredit (2) saran tindak atau upaya yang dilakukan yaitu pelaksanaan pedoman perkreditan lebih maksimal, perekrutan ketua pecalang, pengawasan lebih optimal, dan penyitaan jaminan. Kata Kunci : pedoman, pemberian kredit, penagihan kredit, kualitas kredit Lembaga Perkreditan Desa (Village Credit Insitution) is a customary village-owned economic institution which runs its businesses to improve the quality of life of the villagers. The existance of this village credit institution is able to give substantial social economic effects for the villagers. This study aimed at finding out (1) the implementation of credit guidelines in the process of credit application and collection at the village credit institution of the customary village of Bontihing, (2) the efforts or advice of actions to improve the credit quality of the village credit institution of the customary village of Bontihing. This study applied qualitative approach with primary and secondary data sources. The techniques of data collection applied were observation, interview, and documentation. The results of the analysis showed that (1) the implementation of credit guidelines at the village credit institution of the customary village of Bontihing was not maximum yet. There were many things in the implementation that are not in accordance with the guidelines. As a result, the quality of the credit was low. This was effected by the social capital, ineffective supervision, lack of awareness of the villagers and no penalty was given to non-performing loan, (2) the efforts or advice of actions done were maximizing the implementation of credit guidelines, rectruiting head of pecalang (traditional security guard), optimizing supervision, and executing foreclosure warranties. keyword : guidelines, credit application, credit collection, credit quality
Analisis Modal Sosial Dalam Berdirinya Kembali Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Ni Wayan Wahyuni .; Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja, S.E., .; Putu Sukma Kurniawan, S.T., M.A. .
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v8i2.13148

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui bagaimana motivasi krama desa dalam membentuk kembali LPD Desa Pakraman Tusan. (2) mengetahui bagaimana proses pembentukan kembali LPD Desa Pakraman Tusan. (3) mengetahui bagaimana modal sosial membuat LPD Desa Pakraman Tusan lebih maju dan disiplin. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen yang selanjutnya dilakukan analisis data dengan model analisis interaktif melalui tiga tahapan yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Didirikannya kembali LPD Desa Pakraman Tusan pada Tahun 2016 oleh krama desa yaitu karena adanya motivasi internal yaitu krama desa merasakan kehilangan LPD dan dengan melihat Desa Pakraman yang lain memiliki LPD (2) Terbentuknya kembali LPD merupakan kesepakatan seluruh krama desa dalam sangkep, dan dalam pemilihan pengurus LPD seluruh krama desa memiiki hak suara (3) Adanya modal sosial berupa kepercayaan, jaringan sosial dan norma dalam berdirinya kembali LPD sehingga membuat LPD lebih maju dan disiplin dalam pengelolaan keuangannya. Kata Kunci : Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Desa Pakraman, Modal Sosial This study aimed at: (1) finding out how the motivation of krama desa ‘village people’ in re-forming LPD of Tusan pakraman village was. (2) knowing how the re-establishment process of LPD of Tusan pakraman village was. (3) knowing how the social capital made LPD of Tusan pakraman village became more developed and disciplined. This research was conducted through a qualitative method. The data were collected through in-depth interview, observation, and document study which were then analyzed through interactive analysis model that consist of three stages: (1) data reduction, (2) data presentation, (3) conclusion drawing. The results of the research showed that (1) the re-establishment of LPD of Tusan pakraman village in year 2016 by krama desa ‘village people’ was because of the internal motivation that village krama ‘people’ felt the loss of LPD and by seeing other pakraman village that had LPD (2) The re-establishment of LPD was an agreement of all village krama ‘people’ in a village meeting, and in the election of LPD officials every village krama ‘people’ had a voice (3) The existence of social capital in the form of trust, social network, and norm in the re-establishment of LPD, thus made the LPD more developed and disciplined in the management of its finance. keyword : Village Credit Institution (LPD), Desa Pakraman, Social Capital
PENGELOLAAN DAN PELAPORAN AKTIVA BIOLOGIS DENGAN SISTEM NGADAS (Studi Kasus Pada BUM Desa "Banwa Bahru" Desa Bebetin) Ida Bagus Putu Purwita .; Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja, S.E., .; Putu Sukma Kurniawan, S.T., M.A. .
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v8i2.13150

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui alasan pemilih sistem ngadas untuk pengelolaan unit penggemukan ternak sapi, pelaporan arus asset biologis dan dampak sistem ngadas pada perkembangan usaha BUM Desa dan perkembangan kesejahteraan masyarakat petani ternak Desa Bebetin. Penelitian ini menggunakan motode penelitin kualitatif. Lokasi penelitian di BUM Desa “Banwa Bahru” Desa Bebetin, kecamatan sawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pemilihan sistem ngadas karena adanya saling menguntungkan antara pemilik ternak sapi dengan Penggaduh (pengadas). (2) Pelaporan arus aset biologis dengan sistem ngadas (penggaduhan), dapat dilihat dari prosesnya penyerahkan ternak sapi senilai harga belinya. Nilai sapi sebagai aset biologis dilaporkan oleh pengelola penggemukan ternak sapi senilai biaya pembelian. Pada saat penjualan dilakukan nilai sapi ditentukan dengan nilai wajar. (3) Dampak penggunaan sistem ngadas bagi BUMDes “Banwa Bahru” yaitu dapat pengembangan usaha penggemukan ternak sapi lebih besar, Bagi para penggaduh memiliki kegiatan usaha untuk menambah penghasilan sebagai kegiatan usaha sambilan.Kata Kunci : aktiva biologis, sistem ngadas This study was conducted to find out the reasons of choice ngadas system for cattle fattening unit management, biological asset flow reporting and impact of ngadas system on BUM Desa business development and welfare development of livestock farmer community of Bebetin Village. This research uses qualitative research method. Research location at BUM Desa "Banwa Bahru" Bebetin Village, sub district sawan. The results showed that: (1) selection of ngadas system because of mutual benefit between cattle owners and Penggaduh (pengadas). (2) Reporting the flow of biological assets with ngadas system (penggaduhan), can be seen from the process of handover of cattle worth the purchase price. The value of a cow as a biological asset is reported by cattle fattening management at the cost of purchasing. At the time of sale, the cattle value is determined at fair value. (3) The impact of the use of system ngadas for BUMDes "Banwa Bahru" that can be the development of cattle fattening business is greater, For the penggaduh have business activities to increase income as a sideline business.keyword : biological asset, ngadas system
Co-Authors Dewi, Putu Eka Dianita Marvilianti Gede Adi Yuniarta, S.E.Ak, M.Si. . GEDE GIRI KUSUMA . Gede Pandu Satria Perdana . Gusti Ayu Putu Candra Mahasari . I Dewa Gede Anom Jambe Adnyana . I Gusti Ayu Komang Laksmi Dewi . I Kadek Eta Gasendi . I Kadek Kusuma Wardana . I Komang Edi Purnawan . I Made Juli Arta Yasa . I Made Tistiawan Dwihana Putra . I Nyoman Adi Gunawan . I Nyoman Putra Yasa I Nyoman Widyantara . I Putu Julianto I Wayan Sukresna . Ida Ayu Alit Oktaviani . Ida Ayu Made Adi Sundari . IDA BAGUS ADITIYA . Ida Bagus Made Sutra Isvara Permas . Ida Bagus Putu Purwita . Indana Fajrinshanty . Kadek Asmita Rani . Kadek Dwi Purnama Devi . Kadek Endy Suwastawan . Kadek Reni Mariani . Kadek Risma Jayanti . Kadek Utari Kirana Sari . Kadek Veby Priandani . Kadek Widiyarta . Komang Ayu Meitriani . Luh Lita Darmayani . Made Arie Wahyuni Made Aristia Prayudi Made Ayu Ruscita Dewi . MADE RIO MAHENDRA . Mukhamad Najib Ni Kadek Sukradi . Ni Ketut Aci Ega Astari . Ni Ketut Juli Artini . Ni Ketut Onik Kartika Dewi . NI KOMANG ISMA DEWI . Ni Komang Maheni . Ni Luh Gede Erni Sulindawati Ni Luh Yeni Wulantari . Ni Luh Yuni Andriani . Ni Made Dwi Pranita Dewi . Ni Made Dwi Rasmayanti . Ni Made Linda Krisnawati . Ni Putu Yeny . Ni Putu Yulianti Astuti . NI WAYAN ENI PRAMITA . Ni Wayan Krisna Darma Yanti . NI WAYAN MONLI ASIH . Ni Wayan Wahyuni . Nyoman Trisna Herawati Putu Sukma Kurniawan, S.T., M.A. . PUTU YUNITA SARI . Septian Dimas Kristanto . Vina Marantika . Wahyu Dwi Prasojo .