Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

CIRI-CIRI BAHASA RUNNING TEXT PADA KABAR PAGI DI CHANNEL tvOne (THE LANGUAGE STYLE OF RUNNING TEXT IN KABAR PAGI ON tvOne CHANNEL) Eka Verawati; Bambang Wibisono; A. Erna Rochiyati S.
Publika Budaya Vol 2 No 3 (2014): Nopember
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Running text is a short news report running continuously underneath of television screen during a certain programme. The function of running text is to make the audience get easier understanding from the information of some events happened, without directly seeing from the news programme or the stage. The rersearch ontends to describe and explain the use of diction, sentence pattern, and productivity of the sentence pattern of running text in Kabar Pagi news on tvOne channel. The result shows that there are four kinds of disctions within running text, those are origin verb, derived verbs which are separated from prefiks, abbreviation, and acronym. There are five kinds of sentence pattern used within running text, those are simple sentence, complex sentence, direct speech, invitation sentence, and special short sentence for sports. According to amount of sentence can be concluded that the most productive sentence pattern is the simple sentence. Key words: diction, sentence pattern, productivity of sentence pattern. ABSTRAK Running text adalah berita singkat yang berjalan pada tampilan bawah layar televisi secara berulang- ulang dalam suatu acara tertentu. Running text berfungsi untuk memudahkan pemirsa televisi memahami informasi dari beberapa peristiwa yang terjadi, tanpa menyaksikan langsung dari tempat kejadian atau dari tayangan acara berita televisi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan penggunaan diksi, pola kalimat, dan keproduktivan pola kalimat running text pada acara Kabar Pagi di channel tvOne. Hasil penelitian menunjukkan dalam running text ada empat jenis diksi, yaitu verba asal, verba turunan yang mengalami pelepasan prefiks, singkatan, dan akronim. Pola kalimat yang digunakan dalam running text ada lima jenis, yaitu kalimat tunggal, kalimat majemuk, kalimat langsung, kalimat ajakan, dan kalimat singkat khusus bidang olahraga. Berdasarkan jumlah kalimat dapat disimpulkan pola kalimat yang paling produktif digunakan adalah kalimat tunggal. Kata kunci: diksi, pola kalimat, keproduktivan pola kalimat.
Vertical Communication dalam Gubahan Syair Arab Tokoh Nahdlatul Ulama sebagai Etika Kritik Pemimpin di Indonesia Adi Wijaya; Eka Verawati; Nafi’atu Rohmah; Muhamad Agus Mushodiq; Ikhwan Aziz Q
Al-Fathin: Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol 8 No 01 (2025): Al-Fathin: Jurnal Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/hch7kn15

Abstract

Fenomena cyberbullying terhadap pemimpin di Indonesia, sering terjadi dalam bentuk penyebaran meme, penggunaan diksi kasar, hingga serangan terhadap data pribadi oleh netizen. Dalam konteks Nahdlatul Ulama, kritik para ulama terhadap pemimpin disampaikan melalui komunikasi vertikal yang elegan melalui syair. Penelitian ini mengeksplorasi kritik K.H. Afifudin Muhajir dan K.H. Zulfa Mustofa terhadap para pemimpin Nahdlatul Ulama melalui syair yang digubah. Penelitian ini menggunakan pandangan dunia transformative dengan metode kualitatif. Rancangan penelitian yang digunakan adalah naratif-pustaka. Penjaringan data dilakukan dengan teknik simak catat. Adapun analisis data dilakukan dengan pendekatan deksriptif-interpretatif dengan teori Ilmu Arudh, Semiotika Roland Barthes, dan Etika Kritik dalam Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa syair KH. Afifudin Muhajir menggunakan Baḥr Kāmil. Pada aspek arūd, terdapat wazan sahih pada lima bait dan zihāf izmār pada lima bait.  Pada aspek darab, terdapat wazan sahih pada satu bait, zihāf izmār pada delapan bait, dan al-waqas pada satu bait. Adapun pada aspek hasywun, terdapat wazan sahih pada sembilan bait, zihaf mufrad izmar pada 10 bait dan waqas satu bait, serta zihaf murakkab berupa khazal pada dua bait. Adapun syair KH. Zulfa Mustofa menggunakan Baḥr Basīṭ. Pada aspek arud, terdapat wazan khabn/makhbun di seluruh bait. Pada aspek darab terdapat wazan sahih pada satu bait dan makhbun pada tiga bait. Adapun pada aspek hasywun, terdapat wazan tay dan tazyil masing-masing terdapat pada satu bait yang tidak lazim. Dalam dua syair yang digubah oleh dua tokoh tersebut, kritik untuk pemimpin disampaikan melalui doa yang estetis. Kedua syair merefleksikan peran Nahdlatul Ulama (NU) sebagai penjaga nilai moral bangsa dengan pendekatan harmonis antara agama dan negara, sekaligus memberikan teladan pendidikan etika Islami melalui perpaduan nilai nasiha dan amar ma’ruf nahi munkar. Ulama melalui syair ini menegaskan perannya sebagai penjaga tradisi Islam yang relevan dan adaptif, menginspirasi pemimpin untuk berintegritas, amanah, dan bertanggung jawab.