Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Analisis Input-Output Produksi Tebu di Provinsi Jawa Timur Duwi Yunitasari; Teguh Hadi Priyono
Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri Vol.13 No. 1 (2021) April 2021
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/btsm.v13n1.2021.36-47

Abstract

ABSTRAKTebu sebagai bahan baku industri gula merupakan salah satu komoditi perkebunan yang mempunyai peran strategis dalam perekonomian di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi keterkaitan ke depan dan ke belakang komoditas tebu terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, dan kontribusi dampak pengganda (multiplier effect) yang ditimbulkanya terhadap multiplier output dan pendapatan di Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah perhitungan Tabel Input-Output dari data Badan Statistik Nasional tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budi daya tebu sebagai input antara untuk industri gula yang bersifat hilir, keterkaitannya sangat tinggi. Keberadaan sektor tebu kurang kuat pengaruhnya dalam meningkatkan output pada sektor tebu dan sektor-sektor ekonomi secara keseluruhan.  Pengganda pendapatan usaha tani tebu adalah tipe I dan tipe II yang bermakna bahwa sektor tebu cukup besar dalam meningkatkan pendapatan dari usaha tani tebu dan sektor-sektor ekonomi secara keseluruhan.   ABSTRACTInput-Output Analysis of Sugarcane Production in East Java Sugar cane as a raw material for the sugar industry has a strategic role in the economy in Indonesia. This study aims to analyze the contribution of forward and backward linkages of sugarcane to economic growth in East Java, and the contribution of the multiplier effect on the multiplier output and income in East Java. The method used was the calculation of the Input-Output Table from the 2015 National Statistics Agency data. The results showed that sugarcane cultivation as an intermediate input for the downstream sugar industry, had a  very high relationship. The existence of the sugarcane sector was less powerful in increasing the output of the sugarcane sector and overall economic sectors. However, the income multipliers of sugarcane farming are type I and type II, which means that the sugarcane sector is quite large in increasing the income from sugarcane farming and the overall economic sectors.  
Pemodelan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Dengan Pendekatan Ekonometrika Panel Spasial Teguh Hadi Priyono; Moh. Zainul Alam; Siswoyo Hari Santoso
MediaTrend Vol 14, No 2 (2019): OKTOBER
Publisher : Trunojoyo University of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/mediatrend.v14i2.5192

Abstract

Adanya proses pembangunan di suatu wilayah menunjukkan bahwa wilayah tersebut berupaya untuk mencapai kesejahteraan masyarakatnya, indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan suatu wilayah dapat dilihat dari laju pertumbuhan ekonominya. Adanya keterkaitan (dependensi) spasial yang saling berkaitan dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi wilayah satu dengan wilayah disekitarnya, sehingga diperlukan pendekatan ekonometrika spasial yang dapat digunakan dalam analisis pemodelan pertumbuhan ekonomi antar wilayah yang berdekatan. Model spasial yang digunakan yaitu Langgrange Multiplier (LM) yang terdiri dari Spatial Autoregresive Model (SAR) dan Spatial Error Model (SEM) dengan menggunakan aplikasi Open Geoda. Pembobot spasial menggunakan Rook contiguity (persinggungan sisi). Hasil pengujian efek spasial menunjukkan model SAR yang digunakan dalam pemodelan pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Jawa Timur. Analisis dari uji model terbaik juga menunjukkan bahwa model SAR lebih baik dibandingkan dengan OLS. Kriteria pemilihan model terbaik berdasarkan hasil AIC terkecil 98,7394 dan R-Squared terbesar sejumlah 0,51%. Hasil interaksi spasial kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur cukup tinggi yaitu sebesar 0,6180 dari rentan nilai 0 sampai dengan 1. Dampak tersebut dilihat melalui nilai intercept model sebesar 14,9219, dimana hasilnya menunjukkan bahwa aspek spasial berpengaruh terhadap kenaikan pertumbuhan ekonomi di masing-masing kabupaten/kota di Jawa Timur. Dengan variabel signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi adalah pendapatan asli daerah dengan elastisitas sebesar 1,1701, belanja modal dengan elastisitas sebesar -2,7149, namun untuk variabel tenaga kerja tidak signifikan pengaruhnya terhadap laju pertumbuhan pada kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.
ANALISIS PDRB SEKTOR INDUSTRI DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPASIAL: STUDI KASUS INDONESIA 2011-2015 Defi Nofitasari; Teguh Hadi Priyono; Lilis Yuliati
MediaTrend Vol 13, No 1 (2018): Maret
Publisher : Trunojoyo University of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/mediatrend.v13i1.3591

Abstract

Spatial analysis of econometric GRDP of industrial sector is one of regional econometrics study in an effort to define economic phenomenon which many developed by economic theories into mathematical form. This study aims to determine whether there is spatial influence between provinces in Indonesia, and how the influence of labor and investment variables to GRDP of industry sector in Indonesia. This study uses panel data from 2011-2015 which averaged and then processed using Geoda software, and the selected model is Spatial Error Model (SEM). The result shows that there is spatial inter-provincial relation with negative direction, which means that if there is an increase of GRDP of industry in study area will decrease GRDP of industry in neighboring region. Labor variable has a significant positive effect on the GRDP of industry, which means that if there is an increase in manpower will increase the GRDP of industry. Investment variable has positive significant positive effect, which means that if there is an increase of investment it will increase the GRDP of industry. In brief, this research can help the government to establish policies on the industrial sector and other economic sectors by considering the spatial aspects.
ANALISIS RISK-TAKING BEHAVIOR SEKTOR PERBANKAN DALAM MERESPON BAURAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA Fadili Fadili; Zainuri Zainuri; Teguh Hadi Priyono
UNEJ e-Proceeding 2018: Prosiding Seminar Nasional Manajemen dan Bisnis III (SNMB3)
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakGlobal financial crisis (GFC) telah menyita banyak perhatian para ekonom global dan pemangkukebijakan moneter di seluruh dunia khususnya di negara berkembang. Tujuan penelitian iniadalah mengidentifikasi perilaku ambil risiko di bank konvensional dan bank syariah dalammerespon bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia berdasarkan prospect theory yangberlaku dalam industri perbankan. Implikasinya adalah menentukan kerangka baurankebijakan yang efisien agar tidak menimbulkan risiko yang berlebihan di bank konvensionaldan di bank syariah. Bauran kebijakan Bank Indonesia terdiri dari kebijakan moneter berupapenetapan suku bunga acuan dan kebijakan makroprudensial berupa penentuan LTV/FTV(loan to value/financing to value) dan risiko perbankan terdiri dari risiko kepailitan atau ZScores,risiko aset dan NPL/NPF (nonperforming loan/nonperforming financing). Penelitianberlangsung dalam periode 2003M1-2018M3 untuk bank konvensional dan dalam periode2014M6-2018M3 untuk bank syariah. Analisis dalam penelitian menggunakan model VectorError Correction Mode (VECM), dengan model pada bank konvensional adalah VECM (2) danpada bank syariah adalah VECM (4). Hasil permodelan VECM dikaitkan dengan impulseresponse function (IRF) dan forecast error variance decomposition (FEVD). Hasil analisis IRFmenunjukkan bahwa kebijakan makroprudensial dapat menekan risiko perbankan daripadakebijakan suku bunga untuk bank konvensional sedangkan untuk bank syariah baik kebijakanmakroprudensial dan kebijakan moneter dapat meningkatkan risiko kepailitan.Kata kunci: Global financial crisis, bank risk-taking behavior, bauran kebijakan BankIndonesia, Vector Error Correction Model (VECM).
Peranan Penggunaan Fiskal Desa terhadap Kemiskinan Pedesaan di Kabupaten Jombang Chyntia Ersa Varina; Teguh Hadi Priyono; Fajar Wahyu Prianto; Sunlip Wibisono
Jurnal Ekonomi Akuntansi dan Manajemen Vol 21 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeam.v21i1.29585

Abstract

Poverty is one of the main problems in both developed and developing countries. Various factors that can cause poverty include low investment levels, slow economic growth, uneven infrastructure development, ineffective government spending on poverty alleviation programs. The government has not been effective in allocating the APBN or APBD in the poverty program so that poverty still cannot be overcome. As we know that poverty is one of the conditions discussed by the community, one of which is in Jombang Regency. The purpose of this study was to determine the role of village fiscal on poverty that occurred in Jombang Regency. This type of research is explanatory research with secondary data type in the form of panel data consisting of time series data for 2010-2019 and cross-section data of 8 villages in Jombang Regency. Analysis of the data in this study using Multiple Regression. The test results of this study indicate that the APBDes Infrastructure budget has a negative and significant effect on poverty in Jombang Regency. Poverty subsidy APBDes has a negative and significant effect on poverty in Jombang Regency. While the BUMDES economic APBDes has a positive effect on poverty. The influence of the independent variable on the dependent variable has an effect of 99.99% as well as a measure of the success rate of regression in predicting the value of the independent variable on the dependent. Keywords: Poverty, APBDes, Panel Data Regression
Analisis Input-Output Produksi Tebu di Provinsi Jawa Timur Duwi Yunitasari; Teguh Hadi Priyono
Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri Vol.13 No. 1 (2021) April 2021
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/btsm.v13n1.2021.36-47

Abstract

ABSTRAKTebu sebagai bahan baku industri gula merupakan salah satu komoditi perkebunan yang mempunyai peran strategis dalam perekonomian di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi keterkaitan ke depan dan ke belakang komoditas tebu terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, dan kontribusi dampak pengganda (multiplier effect) yang ditimbulkanya terhadap multiplier output dan pendapatan di Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah perhitungan Tabel Input-Output dari data Badan Statistik Nasional tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budi daya tebu sebagai input antara untuk industri gula yang bersifat hilir, keterkaitannya sangat tinggi. Keberadaan sektor tebu kurang kuat pengaruhnya dalam meningkatkan output pada sektor tebu dan sektor-sektor ekonomi secara keseluruhan.  Pengganda pendapatan usaha tani tebu adalah tipe I dan tipe II yang bermakna bahwa sektor tebu cukup besar dalam meningkatkan pendapatan dari usaha tani tebu dan sektor-sektor ekonomi secara keseluruhan.   ABSTRACTInput-Output Analysis of Sugarcane Production in East Java Sugar cane as a raw material for the sugar industry has a strategic role in the economy in Indonesia. This study aims to analyze the contribution of forward and backward linkages of sugarcane to economic growth in East Java, and the contribution of the multiplier effect on the multiplier output and income in East Java. The method used was the calculation of the Input-Output Table from the 2015 National Statistics Agency data. The results showed that sugarcane cultivation as an intermediate input for the downstream sugar industry, had a  very high relationship. The existence of the sugarcane sector was less powerful in increasing the output of the sugarcane sector and overall economic sectors. However, the income multipliers of sugarcane farming are type I and type II, which means that the sugarcane sector is quite large in increasing the income from sugarcane farming and the overall economic sectors.  
The Convergence of Economic Growth between District/Cities in Papua Province Theresia Oktavia; Teguh Hadi Priyono; Duwi Yunitasari
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 3 (2021): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i3.2200

Abstract

Differences in economic growth, geographical conditions, and potential between regions cause development inequality. Therefore, there is a need for inter-regional convergence. The convergence will explain the equality of economic growth between regions. Papua Province has 29 regencies/cities with different economic characteristics and inequality. The purpose of this study was to determine the convergence in Papua Province based on the concept of convergent sigma and beta. This research was conducted using panel data regression analysis techniques. The research method used is sigma convergence, absolute beta convergence, and conditional beta convergence. The results of this study are the existence of sigma convergence, absolute beta convergence, and conditional beta convergence between districts/cities in Papua Province in 2010-2020. In addition, there is a positive and significant correlation between education, electricity, and economic growth, but there is no significant relationship between roads, vehicles, and economic growth.
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI, UPAH MINIMUM, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013-2019 Nia Mari'atus S; Teguh Hadi Priyono; Duwi Yunitasari
Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis Vol 27, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.882 KB) | DOI: 10.35760/eb.2022.v27i2.4149

Abstract

Salah satu indikator pengukuran keberhasilan suatu pembangunan ekonomi suatu negara adalah tingkat kemiskinan dimana apabila semakin rendah tingkat kemiskinannya maka tingkat kesejahteraan penduduknya juga akan meningkat. Namun pada kenyataannya, data tingkat kemiskinan menunjukkan bahwa Daerah Istimewa (DI)Yogyakarta masih menjadi peringkat pertama di pulau Jawa dari tahun 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi, upah minimum, dan pengeluaran pemerintah terhadap kemiskinan di provinsi DI Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data sekunder berupa data time series (deret waktu) dari tahun 2013 sampai tahun 2019 dan cross section (deret lintang) sebanyak 5 kabupaten/kota dengan analisis data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan, upah minimum berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, sedangkan pengeluaran pemerintah berpengaruh tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan DI. Yogyakarta.
Penanaman Modal dalam Negeri dan Financial Inclusion sebagai Determinan Dinamika PDRB Provinsi Jawa Timur Zainuri - Zainuri; Teguh Hadi Priyono; Anissa Sri Budiartini
Journal of Economics Development Issues Vol 5 No 1 (2022): Journal of Economics Development Issues
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.652 KB) | DOI: 10.33005/jedi.v5i1.114

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kausalitas dan pengaruh variabel infrastruktur transportasi, penanaman modal dalam negeri, financial inclusion terhadap pendapatan daerah regional bruto (PDRB) di Jawa Timur. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Penanaman Modal (BPM) di 7 kabupaten dan 4 kota Provinsi Jawa Timur dari tahun 2009 hingga 2019. Metode analisis yang digunakan adalah metode kausalitas granger dan dilengkapi dengan Panel VECM. Berdasarkan hasil uji kausalitas granger ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan antara infrastruktur transportasi dengan PDRB, disisi lain terdapat hubungan kausalitas dua arah antara PMDN dengan PDRB, sedangnkan inklusi keuangan memiliki hubungan kausalitas satu arah dengan PDRB di Jawa Timur. Hasil analisis menggunakan P-VECM menemukan bahwa dalam jangka pendek semua variabel independen tidak memiliki pengaruh terhadap PDRB di Jawa Timur, sedangkan dalam jangka panjang variabel PMDN dan inklusi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB Jawa Timur. Dari kedua alat analisis tersebut konsisten menjadikan variable PMDN dan inklusi keuangan berkaitan erat dengan dinamika PDRB Jawa Timur.
Analysis of Poverty Determination in Madura 2010 - 2019 Kamilah Kamilah; Teguh Hadi Priyono; Duwi Yunitasari; Sunlip Wibisono; Rafael Purtomo Somaji; Nanik Istiyani; Edy Santoso
MediaTrend Vol 17, No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Trunojoyo University of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/mediatrend.v17i2.15810

Abstract

One of the largest’s poverty percentage in East Java Province is on Madura insland.The average percentage of poverty in district on Madura Island is higher than thepercentage of poverty in East Java Province. Based on this, it is known that the poverty rate in Madura is above East Java Province, reaching more than 20 percent. 2022This study aims to determine the effect of the independent variables of economicgrowth, Unemployment Rate, Inequality of Income Distribution on Poverty Levelson Madura Island. In this case, the data used is panel data which is a combinationof the time series, namely 2010 – 2019 and the latitude series of 4 districts inMadura. The data analysis method used in this research is panel data regression.The results of this study are the variable economic growth (X1) has a negative andsignificant effect on poverty in Madura Island. The Variable Unemployment Rate(X2) has a positive and insignificant effect on poverty in Madura Island. Incomedistribution inequality variable (X3) has a negative and significant effect on povertyin Madura Island