Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : BERKALA SAINSTEK

Synthesis and Characterization of Bacterial Cellulose-Polyaniline Composite with Variation of Dopant Concentration Ummami, Riza; Busroni, Busroni; Piluharto, Bambang
BERKALA SAINSTEK Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bst.v9i2.18120

Abstract

Polyaniline is a type of conductive polymer. Bacterial cellulose has high mechanical properties, so it can be made into polyaniline base composite materials. A stable form of polyaniline oxidation at room temperature is emeraldine base. The emeraldine base has a conductivity value of 10-6 S/cm. Dopants can change the shape of emeraldine base to emeraldine salt by protonation process. Emeraldine salt is a conductive form of polyaniline. The conductivity value of emeraldine salt is 0,03-0,07 S/cm. The addition of dopan in synthesis of polymer was carried out to determine its effect on the conductivity value. The disadvantage of polyaniline is that its mechanical properties are weak and easily brittle. Modifications are needed to improve the mechanical properties of polyaniline, one of which is the manufacture of composite. Bacterial celluloce has high mechanical properties so it can be made into polyaniline base composite materials. Synthesis of bacterial cellulose-polyaniline composites by in situ chemical polymerization methods. Syntehsis is started with BC membrane was dipped into aniline solution for about 2h with stirring at room temperature. The BC was immersed into ammonium peroxydisulfate solution for about 30m with stirring. The bacterial cellulose-polyaniline compositions obtained are black color which is characteristic of the emeraldine salt. The highest conductivity value of composite was obtained from the addition of 3,5M HCl dopant which was 4,70x10-4 S/cm. FTIR analysis of composite obtained peak of the characteristic polyanilin was conductive at 1565,92 cm-1 as C=C quinoid ring and 1442,95 cm-1 as C=C benzoid ring.
Modifikasi Kitin Hasil Isolasi Autolisis Dari Limbah Udang Putih (Litopenaeus vannamei) Dengan Anhidrida Maleat Pratiwi, Chanifah Dwi Happy; Busroni, Busroni; Sjaifullah, Achmad
BERKALA SAINSTEK Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bst.v8i2.14223

Abstract

Limbah udang banyak mengandung protein, mineral dan kitin sehingga dapat dijadikan sebagai sumber kitin. Kitin pada limbah udang dapat diisolasi secara kimiawi dan enzimatis. Isolasi secara kimiawi memberikan dampak yang kurang baik terhadap lingkungan karena penggunaan bahan-bahan kimia untuk mengisolasi kitin tersebut akan menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan. Oleh karena itu isolasi kitin dilakukan secara enzimatis autolisis untuk mengurangi penggunaan bahan kimia dengan menggunakan enzim protease yang terdapat dalam limbah udang itu sendiri dengan cara di-blender dan diinkubasi selama 10 hari pada pH 2 menggunakan asam fosfat. Kitin hasil isolasi mengandung kadar N 6,6 % pada hari terakhir inkubasi. Kitin yang diperoleh diturunkan menjadi kitin maleat dengan memanaskan kitin dan anhidrida maleat pada fase padat pada suhu 120o C dalam waktu 3,5 jam. Modifikasi kitin menjadi kitin maleat digunakan untuk meningkatkan sifat hidrofilistas kitin. Karakterisasi FTIR dari kitin yang dimodifikasi dengan anhidrida maleat menunjukkan terbentuknya gugus fungsi baru yaitu ikatan ester yang ditunjukkan oleh vibrasi dari –C=O ester pada bilangan gelombang 1712 cm-1. Uji peningkatan hidrofilisitas dilakukan melaui uji daya serap air untuk mengetahui kemampuan kitin maleat dalam menyerap air. Kitin mempunyai daya serap air 0,97g/g sedangkan kitin maleat yaitu 2,78g/g. Gugus karboksilat (-COOH) yang terikat pada kitin maleat yang menyebabkan meningkatnya kemampuan daya serap air kitin maleat karena adanya gugus karboksilat (-COOH) yang bersifat hidrofilik.