Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KESANTUNAN RANAH KELUARGA PERKAWINAN ANTAR BANGSA JEPANG DAN BALI Anak Agung Ayu Dian Andriyani; Ladycia Sundayra; Ni Wayan Meidariani; I Dewa Ayu Devi Maharani Santika
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 13 No. 2 (2022): April
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v13i2.2583

Abstract

Kesantunan dalam ranah keluarga perkawinan antar bangsa sangat penting untuk dikaji agar terjalin komunikasi harmonis tanpa terjadi kesalahpahaman. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kesantunan yang digunakan ranah keluarga perkawinan antar bangsa Jepang dengan Bali. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode observasi dengan teknik pengumpulan data menyimak, mencatat, merekam dan mewawancarai keluarga perkawinan campur secara natural. Untuk meningkatkan validitas data, maka teknik triangulasi data yang sesuai dengan pola pikir secara fenomenologi yang bersifat multiperspektif digunakan Analisis data induktif kualitatif menggunakan analisis domain untuk membedakan jenis data sebenarnya dilanjutkan dengan analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema budaya. Teknik penyajian hasil analisis data menggunakan teknik analisis secara informal menggunakan kata-kata biasa. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada kesantunan yang digunakan pada ranah keluarga perkawinan campur Jepang dan Bali. Meskipun memiliki budaya yang berbeda, namun Ibu Jepang mengimplementasikan pola kesantunan ala masyarakat Bali. Strategi kesantunan yang digunakan adalah strategi kesantunan negatif ditandai dengan pilihan ragam hormat, kalimat interogatif sedangkan wujud dari strategi kesantunan positif ditunjukkan dengan perhatian, rasa simpati dan strategi tutura secara tidak langsung untuk menghindari kesalahpahaman. POLITENESS IN THE REALM OF JAPANESE AND BALINESE INTERMARRIAGE FAMILYPoliteness in the realm of family intermarriage is very important to be studied in order to create harmonious communication without having misunderstandings. This study aims to find out the politeness used in the realm of the marriage family between the Japanese and Balinese. This qualitative research uses the observation method with data collection techniques: listening, recording, recording, and interviewing mixed marriage families naturally. To increase the validity of the data, data triangulation techniques that are in accordance with the phenomenological mindset that is multi-perspective are used. Qualitative inductive data analysis uses domain analysis to distinguish the actual data types, followed by taxonomic analysis, componential analysis, and cultural theme analysis. The technique of presenting the results of data analysis is using analysis techniques informally with ordinary words. The results of the analysis show that politeness is implied in the Japanese and Balinese mixed marriage families. Although they have different cultures, Japanese mothers implement the Balinese style of politeness patterns. The politeness strategy used is a negative politeness strategy characterized by the choice of a variety of respect, interrogative sentences, while the form of a positive politeness strategy is indicated by attention, sympathy, and indirect speech strategies to avoid misunderstandings.
Analisis Makna Adverbia Tama Ni dan Metta Ni dalam Kalimat Bahasa Jepang Ladycia Sundayra; Anak Agung Ayu Dian Andriyani
Janaru Saja: Jurnal Program Studi Sastra Jepang (Edisi Elektronik) Vol 10 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/js.v10i2.4737

Abstract

AbstractThis research aims to analyze the meaning of tama ni and metta ni. These two words are Japanese adverbs having the similar lexical meaning ‘rarely / seldom’, but contextually the meaning are different. The method used in this research is the descriptive qualitative method. The data were collected from sentences that posted on asahi.com and jakartashinbun.com by observation method and note-taking techniques. They were analyzed using distributional method with substitution technique. The meanings of these two adverbs were analyzed using contextual meaning theory. The results show that tama ni and metta ni have the similar meaning that is ‘something that rarely do or happen’. The difference is on specific context. The adverb tama ni is more likely to have a positive connotation with more time frequency than metta ni. Metta ni has the meaning of ‘rarely’ with a less time frequency than tama ni. However, if tama ni is accompanied by the particle ‘shika’ which means ‘only’ the meaning will be ‘only accasionally’ which can be matched with ‘rarely’.Keywords: Adverbs, contextual meaning, Japanese language AbstrakPenelitian ini menganalisis makna adverbia tama ni dan metta ni. Kedua kata tersebut merupakan adverbia bahasa Jepang yang secara leksikal menyatakan ‘jarang’, tetapi secara kontekstual dapat memiliki makna yang berbeda. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data berupa kalimat diperoleh dari laman online asahi.com dan jakartashinbun.com menggunakan metode simak dan teknik catat. Data dianalisis menggunakan metode agih, yaitu alat penentunya ada di dalam dan merupakan bagian dari bahasa yang diteliti dan disertai dengan teknik perluas, yaitu memperluas satuan lingual menggunakan unsur tertentu. Teori yang digunakan adalah teori makna kontekstual. Hasil analisis menunjukkan tama ni dan metta ni sama-sama memiliki makna “sesuatu yang jarang dilakukan atau jarang terjadi”. Perbedaan kedua adverbia tersebut terdapat pada konteks tertentu. Adverbia tama ni lebih cenderung memiliki konotasi positif dengan frekuensi waktu lebih dibandingkan metta ni, sementara metta ni secara utuh memiliki makna ‘jarang’ dengan frekuensi waktu lebih sedikit dibandingkan dengan tama ni. Namun, jika adverbia tama ni dibarengi dengan partikel shika yang berarti ‘hanya’ maknanya akan menjadi ‘hanya sesekali’ yang mana mendekati makna ‘jarang’.Kata Kunci: Adverbia, bahasa Jepang, makna kontekstual
PROSES AKUISISI BAHASA PADA ANAK: KAJIAN TEORETIS MUTAKHIR Ladycia Sundayra
Kibas Cenderawasih : Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol. 14 No. 2 (2017)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.779 KB) | DOI: 10.26499/.v14i2.3

Abstract

AbstractThis study concerns with children’s language acquisition. Language acquisition is a process which can take place at any period of one’s life. The purpose of this research is to describe the development of children’s language acquisition focused on early acquisition (children's language production in the first years of life) well. The data sources obtained from books collected by reading intensively. The type of this research is qualitative descriptive, because this research is about the description of the children language acquirement stages and also the process. The result showed that process of language acquisition in children could be achieved through several phases depending on the level of maturity. The development phase could be observed from the lingual and motoric process appeared in certain ages.   AbstrakKajian ini mengangkat masalah pemerolehan bahasa pada anak. Pemerolehan bahasa merupakan sebuah proses yang dapat  terjadi pada periode apapun dalam hidup seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dengan baik perkembangan pemerolehan bahasa pada anak khususnya pada awal akuisisi (yaitu, produksi bahasa anak dalam tahun-tahun pertama kehidupan). Data-data diperoleh dari buku-buku yang dibaca secara intensif. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif sehingga penelitian ini menjelaskan tentang tahapan-tahapan dan proses pemerolehan bahasa pada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemerolehan bahasa pada anak dapat diperoleh melalui beberapa fase bergantung pada tingkat kematangannya. Fase perkembangan dapat diamati melalui proses lingual dan motorik yang muncul pada usia tertentu.   
BAHASA ASING YANG MEMPENGARUHI GAIRAIGO PADA WEBSITE THE MULIA Ni Kadek Nennytha Armayanthi; Ni Wayan Meidariani; Ladycia Sundayra
Omiyage : Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa Jepang Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/omg.v6i1.515

Abstract

Gairaigo is a type of Japanese vocabulary that generally comes from European countries. Gairaigo is used in the tourism sector because in Japanese there is no appropriate equivalent to describe terms in the world of tourism and hospitality that can explain precisely and facilitate the delivery of information. The data source used is The Mulia website. This study aims to describe the origin of the language of gairaigo used in The Mulia website. The data collection technique used in this research is the listen and note method. Data analysis methods and techniques used in this study were qualitative with descriptive methods, with informal data presentation. The results of this study indicate that 256 data were found gairaigo data, with 245 data from English, 7 data from French, 1 data from Dutch, 1 data from German, 1 data from Spanish, and origin of the Finnish language as much as 1 data. The data used in this study are 11 data with language origins from France, the Netherlands, Germany, Spain, and Finland.
ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF TOKOH JIRO HORIKOSHI DALAM FILM KAZE TACHINU Gede Eka Dana Artama; Ladycia Sundayra
Jurnal Daruma : Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang Vol. 4 No. 01 (2024): Jurnal Daruma: Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang
Publisher : Program Studi Sastra Jepang Fakultas Bahasa Asing Unmas Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to investigate the meaning of directive speech acts uttered by the character Jiro Horikoshi and describe the responses of interlocutors to the utterances made by the character Jiro Horikoshi in the film "Kaze Tachinu" ("The Wind Rises"). This research falls under qualitative descriptive research, and the source of data used consists of dialogues spoken by the characters in the film "Kaze Tachinu." The method employed in this research is observation and note-taking. The data collected is then analyzed using the theory of directive speech acts by Namatame and the theory of responses by Harvey and Smith. The results of this research include 37 instances of directive utterances, with details as follows: 15 instances of command (meirei), 12 instances of request (irai), 6 instances of prohibition (kinshi), 1 instance of permission (kyoka), and 3 instances of advice (teian). The responses from interlocutors vary between positive and negative responses.
Analisis Pembentukan dan Makna Kanji 海(umi)、活(katsu)、波(nami)、潮(shio)、港(minato) yang Mengandung Bushu Sanzui Kadek Ivandika Aditya Dharma; Ladycia Sundayra
Jurnal Daruma : Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang Vol. 4 No. 01 (2024): Jurnal Daruma: Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang
Publisher : Program Studi Sastra Jepang Fakultas Bahasa Asing Unmas Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to examine the formation and meaning of kanji which have the sanzui element bushu sanzui on Japanese online news sites. The data source used is primary data in the form of kanji letters on the site https://www3.nhk.or.jp/news/special/saigai/natural- disaster/natural-disaster_23.html. The method used is the library method. The data obtained was then analyzed using theory of Rikusho and theory of semantic. The results of this research obtained 18 data, but 5 data will be studied thaat is kanji 海(umi)、活(katsu)、波(nami)、潮 (shio)、港(minato). With detailed data, namely kai moji 3 data, keisei moji 2 data and all the data that has been researched contains lexical meaning. The kanji that have been researched have real meanings according to their formation.Keywords: formation, meaning, kanji, sanzui
Mitos Tanda Kasih Sayang dalam Anime Usagi Drop ( Tinjauan Semiotik Roland Barthes) Puspitadewi, Ni Nyoman Nila; Sundayra, Ladycia
Jurnal Bahasa Jepang Taiyou Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Taiyou
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengadopsi teori semiotika Roland Barthes untuk menganalisis anime "Usagi Drop" dengan fokus pada mitos kasih sayang. Anime ini mengisahkan Daikichi Kawachi, seorang pria lajang yang mengambil tanggung jawab untuk merawat Rin Kaga, anak dari kakeknya, setelah ibunya meninggal. Dalam konteks teori semiotika, tindakan-tindakan dan dialog-dialog dalam anime tersebut mengungkapkan makna-makna mendalam tentang kasih sayang, tanggung jawab, dan pembentukan keluarga yang di luar norma. Melalui pendekatan semiotika, penelitian ini mengungkap kompleksitas pesan-pesan budaya dalam anime, serta memperkuat pemahaman tentang nilai-nilai keluarga dan kasih sayang yang universal. Dengan menganalisis mitos yang terdapat dalam anime ini, penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami bagaimana pesan-pesan budaya tercermin dalam karya sastra modern, dan relevansi teori semiotika dalam mengurai pesan-pesan budaya yang tersembunyi.
Kepribadian Tokoh Ishida Shouya dalam Film Animasi "Koe No Katachi” Berdasarkan Fungsi Jiwa Ichi Rosalia Artha; Meidariani, Ni Wayan; Sundayra, Ladycia
Japanology: The Journal of Japanese Studies Vol. 9 No. 1 (2022): Psychology in Japanese Culture
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jjs.v9i1.51545

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui tipe kepribadian tokoh utama yang bernama Ishida Shouya dalam film anime Koe No Katachi karya sutradara Naoko Yamada. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dialog yang terdapat dalam film anime Koe No Katachi. Teori yang digunakan ialah teori psikologi analitik dalam komponen sistem fungsi jiwa milik Carl Gustav Jung. Penelitian ini menggunakan metode simak, dengan teknik lanjutan catat sebagai metode dan teknik pengumpulan data. Hasil penelitian ini adalah kepribadian tokoh Ishida Shouya berdasarkan fungsi jiwa terdapat keempat fungsi yakni, fungsi pemikir, fungsi perasa, fungsi pengindraan, fungsi intuisi. Kemudian yang menjadi fungsi superior dalam tokoh adalah fungsi perasa yakni emosi, rasa bersalah, tidak mudah putus asa, dan berharap. Sehingga tipe kepribadian Ishida Shouya merupakan tipe perasa.   Kata kunci: fungsi jiwa, kepribadian, Koe No Katachi
ANALISIS TOKOH KAGURA SEIICHIRO NOVEL REAL FACE KARYA CHINEN MIKOTO Muliani Moeliono; Wayan Nurita; Ladycia Sundayra
Jurnal Daruma : Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Daruma: Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang
Publisher : Program Studi Sastra Jepang Fakultas Bahasa Asing Unmas Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.838 KB)

Abstract

This study aims to determine the personality of Hiiragi Takayuki using Sigmund Freud's Psychoanalytic theory in the novel Real Face. This study used descriptive qualitative method. The primary data source of this research is the novel Real Face. The data obtained were analyzed using psychoanalytic theory, namely id, ego, super ego. The method used in this study uses the listen and note method. For the presentation of the data, an informal method was used, namely data in the form of dialogues and Japanese narration which were translated into Indonesian. The results show that the personality theory experienced by the character Kagura Seiichiro is, the id is shown through Kagura's desire to achieve her wish, the ego is shown to arise when Kagura's conscience wants to refuse, the super ego arises when Kagura Seiichiro thinks that the proposal offered by Hiiragi is unreasonable.
STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA KANEKI KEN DALAM ANIME TOKYO GHOUL KARYA SUI ISHIDA I Putu Adi Surya Dharma; Wayan Nurita; Ladycia Sundayra
Jurnal Daruma : Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Daruma: Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang
Publisher : Program Studi Sastra Jepang Fakultas Bahasa Asing Unmas Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.542 KB)

Abstract

This thesis discusses the personality and inner conflict of the main character in the Tokyo Ghoul anime by Sui Ishida. The theory used is Sigumnd Freud's psychoanalytic personality theory and Kurt Lewin's psychoanalysis. Data collection methods and techniques used in this study are the listening method and the note-taking technique. Methods and techniques of data analysis using descriptive qualitative method. Meanwhile, the methods and techniques for presenting the results of data analysis using informal methods. The results of the analysis in this thesis, it was found that the dominant personality possessed by Kaneki's character is the aspect of the superego. Able to make Kaneki able to judge which things are good and which are bad in the midst of temptation from id. The ego has tried several times to realize the wishes of the id but the superego can always mediate between the id and the ego but over time and the many conflicts experienced by Kaneki make his personality begin to change into a cold person.