Kiyatno Kiyatno
Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami No. 36A Surakarta

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Jenis Minuman Rehidrasi Ditinjau dari Status Gizi terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Atlet Sepak Bola Astuti, Rini Wuri; Kiyatno, Kiyatno; Hanim, Diffah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Ketersediaan glukosa darah dan glikogen selama latihan atau pertandingan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap performa endurance. Status gizi atlet berpengaruh terhadap komposisi tubuh yang memungkinkan penyimpanan glikogen yang berbeda. Pemberian minuman rehidrasi yang tepat selama latihan atau pertandingan dapat membantu meningkatkan performa atlet dengan mempertahankan kadar glukosa darah dan menunda kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian jenis minuman rehidrasi ditinjau dari status gizi terhadap penurunan kadar gula darah atlet sepak bola.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment pre and post test design menggunakan rancangan penelitian factorial design. Subjek penelitian adalah atlet sepak bola usia 16-19 tahun yang terdaftar di KBIO SMA Negeri Satu Sewon, Kabupaten Bantul, Propinsi Yogyakarta, sebanyak 32 subjek penelitian dipilih menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara langsung, pengukuran antropometri, serta pemeriksaan kadar gula darah sebelum dan setelah 45 menit latihan fisik endurance dengan pemberian minuman perlakuan. Data dianalisis dengan uji Anava 2x2 faktorial, nilai signifikansi p<0,05 dan dilanjutkan dengan uji Newman-Keuls.Hasil : Tidak ada perbedaan pengaruh pemberian jenis minuman rehidrasi selama latihan fisik terhadap penurunan kadar gula darah atlet sepak bola (F0 =2,664 < Ft =4,46). Ada perbedaan hasil penurunan kadar gula darah atlet sepak bola berstatus gizi baik dan overweight (F0 =5,277 > Ft =4,46). Selisih rentang dinyatakan signifikan, bahwa penurunan kadar gula darah lebih besar pada atlet berstatus gizi overweight, dibandingkan dengan atlet berstatus gizi baik. Tidak ada interaksi antara pemberian jenis minuman rehidrasi dengan status gizi terhadap penurunan kadar gula darah atlet sepak bola (F0 =0,526 < Ft =4,46).Simpulan : Tidak ada perbedaan pengaruh pemberian minuman berkarbohidrat dan sport drink terhadap penurunan kadar gula darah atlet sepak bola usia 16-19 tahun. Atlet sepak bola usia 16-19 tahun yang berstatus gizi overweight lebih besar penurunan kadar gula darahnya selama latihan fisik endurance dan berbeda bermakna dibandingkan dengan atlet berstatus gizi baik. Tidak ada interaksi antara pemberian jenis minuman rehidrasi dengan status gizi terhadap penurunan kadar gula darah atlet sepak bola usia 16-19 tahun.Kata Kunci : Minuman Rehidrasi, Status Gizi, Penurunan Kadar Gula Darah.
Analisis Faktor Psikomotor Dominan Penentu Kemampuan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan Pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan FKIP UNS Putra, Roy Try; Kiyatno, Kiyatno; Siswandari, Siswandari
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 6, No 2 (2016): December 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v6i2.8740

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui faktor psikomotor yang menentukan kemampuan groundstroke forehand tenis lapangan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan rancangananalisis faktor konfirmatori. Data yang telah dikumpulkan akan diolah dan dianalisa menggunakan Program Statistik Komputerisasi dengan sistem SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Versi 23 dan menggunakan uji Kaiser-Meyer-Olkin and Bartlett’s Test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pembinaan prestasi tenis lapangan FKIP UNS Surakarta yang berjumlah 40 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Teknik pengumpulan data dengan tes dan pengukuran. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: faktor psikomotor yang menentukan kemampuan groundstroke forehand tenis lapangan atau yang memiliki nilai komponen faktor ≥ │0,5│adalah: kecepatan dengan nilai komponen faktor sebesar (0,91), daya tahan kardiovaskular dengan nilai komponen faktor sebesar (0,79), kordinasi mata tangan dengan nilai komponen faktor sebesar (0,50), kelincahan dengan nilai komponen faktor sebesar (0,79), Faktor biomotor dan psikomotor yang kurang dominan penentu kemampuan groundstroke forehand tenis lapangan adalah keseimbangan (0,37). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: faktor psikomotor yang menentukan kemampuan groundstroke forehand yang paling dominan psikomotor adalah kecepatan dengan nilai (0,91).The purpose of this study is: To find out the factors of psychomotor determining tennis groundstroke forehand ability. This research method is using a quantitative approach and confirmatory factor analysis design. The data collected will be processed and analyzed using Statistical Program Computerized system with SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Version 23 and try-out Kaiser-Meyer-Olkin and Bartlett’s Test. The population in this study was 40 students of coaching achievement tennis FKIP UNS Surakarta. The sampling technique used was purposive sampling. Data collection techniques were used test and measurement. The results of this study were as follows: biomotor and psychomotor factors which determines the tennis ability of forehand groundstrokes that have components value factor ≥ │0,5│ is: speed with the factors  component value of (0.91), cardiovascular endurance the factors  component value of (0.79),  hand-eye coordination with the factors  component value of (0.50), agility with the factors  component value of  (0.79). The conclusions of this study were as follows: psychomotor was the most dominant factors determining the ability of the forehand groundstrokes. psychomotorfactor wass the speed with the value (0.91).
Pengaruh Metode Latihan Berbeban Squats terhadap Prestasi Lompat Jangkit Ditinjau dari Rasio Panjang Telapak Kaki dan Tinggi Badan Daryanto, Daryanto; Kiyatno, Kiyatno; Purnama, Sapta Kunta
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 6, No 2 (2016): December 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v6i2.8742

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Pengaruh latihan berbeban Squats terhadap  prestasi lompat jangkit. (2) Perbedaan   prestasi lompat jangkit antara mahasiswa yang memiliki rasio panjang telapak kaki dan tinggi badan, besar, sedang dan kecil. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan factorial 1 X 3. Sempel penelitian adalah mahasiswa putra Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kepelatihan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta sebanyak 15 mahasiswa. Variabel penelitian ini terdiri dari 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Variable bebas dalam peneltian ini adalah : (1) metode latihan sebagai variable manipulatif, yaitu latihan  berbeban latihan berbebansquats (2) rasio panjang telapak kaki dan tinggi badan besar, sedang, dan kecil. Variable terikat dalam peneltian ini adalah prestasi lompat jangkit. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Variansi dua jalur dan uji lanjut menggunakan uji-t metode LSD (Least Significant Difference), pada taraf signifikansi 5% (α=0,05). Komputasi pada Analisis Varians menggunakan bantuan program statistik SPSS 20.Hasil penelitian adalah :(1) Ada pengaruh metode latihan berbeban terhadap prestasi lompat jangkit. Metode latihan berbeban Squat memberikan pengaruh peningkatan sebesar 3%terhadap prestasi lompat jangkit. (2) Tidak ada perbedaan prestasi lompat jangkit antara mahasiswa yang memiliki rasio panjang telapak kaki dan tinggi badan kategori besar, sedang, dan kecil. 0,083> 0.05.Kelompok mahasiswayang memiliki rasio panjang telapak kaki dan tinggi badan kategori kecil dengan perlakuan metode latihan berbeban squat memiliki prestasi lompat jangkit paling baik di antara delapan kelompok lainnya, dengan rata-rata prestasi sebesar 1100 cm.The main objective of this study is to determine: (1) Effect of exercise load Squats against the triple jump achievement. (2) The difference in triple jump achievement between students who have a foot length ratio and height, large, medium and small. The method used is an experimental method with factorial design 1 X 3. The sample of the study are male students Department of Physical Education and Coaching the Faculty of Education University of March Surakarta as many as 15 students. The variables of this study consisted of two independent variables and one dependent variable. Free variable in this research are: (1) a method of exercise as a manipulative variable, namely the training burden laden exercise squats (2) the ratio of length and height foot large, medium, and small. Dependent variable in this research is the triple jump achievement. Data analysis technique used is Variance Analysis of two lanes and a further test using t-test method of LSD (Least Significant Difference), at a significance level of 5% (α = 0.05). Computing the Analysis of Variance using the help of statistical program SPSS 20. The results are: (1) There is an effect of exercise methods to achievement loaded triple jump. The method of training load Squat effect an increase of 3% on the performance of triple jump. (2) There is no difference between student achievement triple jump where the ratio of length of the foot and height categories of large, medium, and small. 0.083> 0.05. The student group that has a long ratio foot height and a small category with the treatment method loaded squat exercise has triple jump accomplishment of any of the eight other groups, with an average achievement of 1100 cm.
Evaluasi Pembinaan Prestasi Olahraga Bola Basket di Kabupaten Magetan Wibowo, Kristianto; Hidayatullah, M. Furqon; Kiyatno, Kiyatno
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 7, No 1 (2017): July 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v7i1.9520

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh bagaimana pentingnya pembinaan prestasi olahraga bagi perkembangan prestasi di suatu daerah. Selain itu pembinaan prestasi juga dapat untuk mengembangkan minat, bakat dan juga potensi-pontensi masyarakat di suatu daerah. Fokus dari penelitian ini adalah pada bagaimana pelaksanaan pembinaan prestasi olahraga bola basket di kabupaten Magetan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analsisis data dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah Pemerintah, Organisasi, Atlet, Pelatih, Ekstrakurikuler, serta sarana dan prasarana bola basket di kabupaten Magetan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan mengenai pembinaan prestasi olahraga bola basket di kabupaten Magetan termasuk dalam kategori kurang baik. Hal itu karena belum berjalan dengan baik faktor-faktor yang membantu mencapai prestasi olahraga yang tinggi yaitu faktor pemassalan, faktor pembibitan serta faktor pencapaian prestasi sehingga prestasi bola basket di kabupaten Magetan tidak kunjung membaik. 1) Dari segi pembinaan prestasi, kabupaten Magetan dalam kategori kurang baik karena belum adanya pembinaan usia dini serta tidak adanya klub-klub bola basket yang ikut membantu pembinaan prestasi di kabupaten Magetan. 2) Dari segi pemerintah, peran pemerintah diharapkan tidak hanya sekedar menyalurkan dana tetapi juga lebih memperhatikan atletnya. 3) Dari segi organisasi, PERBASI kabupaten Magetan diharapkan lebih fokus dalam hal-hal yang mengakibatkan pembinaan prestasi kabupaten Magetan tidak kunjung membaik. 4) Dari segi pelatih, mayoritas pelatih bola basket di kabupaten Magetan belum mempunyai lisensi pelatih dan belum menerapkan program latihan. 5) Dari segi atlet, atlet bola basket di kabupaten Magetan rata-rata baru mengenal dan latihan saat mereka di SMA, serta belum mempunyai rasa disiplin yang tinggi dalam mengikuti latihan. 6) Dari segi ekstrakurikuler, sekolah-sekolah di kabupaten Magetan belum secara penuh mendukung siswanya dalam ekstrakurikuler bola basket. 7) Dari segi sarana dan prasarana bola basket kabupaten Magetan termasuk dalam kondisi cukup baik karena hampir semua sekolah di kabupaten Magetan mempunyai sarana dan prasarana untuk menunjang untuk latihan bola basket. 8) Hambatan yang mempengaruhi pembinaan prestasi olahraga bola basket adalah tidak adanya pembinaan usia dini atlet bola basket di kabupaten Magetan.The background of this research was how important the coaching of sports achievement for the development of achievement in an area. In addition, performance coaching can also develop interests, talents and also the potentials of society in an area. The focus of this research was on how the implementation of basketball sport achievement coaching in Magetan. This research used qualitative descriptive research method. Data collection techniques used are observation techniques, interviews and documentation. Analysis of data by means of data reduction, data presentation and conclusion. The subjects of this study were Government, Organization, Athlete, Coach, Extracurricular, as well as basketball facilities and infrastructure in Magetan. Based on the results of the research, it can be concluded that the development of basketball sport achievements in Magetan was included in the category of less good. That was because the factors that help achieve high sports achievement had not run well which is the bulking, seeding and achievement factors so that the achievement of basketball in Magetan was not getting better. 1) In terms of performance coaching, Magetan in the category of poor because of the lack of early age coaching and the absence of basketball clubs that helped to improve the achievement in Magetan. 2) In terms of government, the expected role of the government was not only to give funds but also pay more attention to the athletes. 3) From the organizational perspective, PERBASI Magetan was expected to put more focus on things that making the achievement of Magetan Regency achievement did not improve. 4) In terms of coaches, the majority of basketball coaches in Magetan did not have a coach license and had not implemented an exercise program yet. 5) In terms of athletes, basketball athletes in Magetan are newly acquainted and exercised when they are in high school, and did not yet have a high sense of discipline in training. 6) In terms of extracurricular, schools in Magetan had not fully supported their students in basketball extracurricular. 7) In terms of facilities and basketball infrastructure Magetan is in good condition because almost all schools in Magetan have the infrastructure to support for the practice of basketball. 8) The obstacles that affect the development of basketball sport achievement is the absence of early age coaching for basketball’s athletes in Magetan. .
Hubungan Motivasi, Tinggi Badan dan Power Otot Tungkai terhadap Keterampilan Bolabasket Kusuma, Hangga; Kristiyanto, Agus; Kiyatno, Kiyatno
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 6, No 2 (2016): December 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v6i2.8744

Abstract

Bolabasket merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat kompleks dalam permainannya. Terdapat berbagai macam faktor yang dapat berhubungan dan mempengarui dalam penguasaan keterampilan bolabasket.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan serta kontribusi antara motivasi, tinggi badan dan power otot tungkai terhadap keterampilan bolabasket.Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Subyek penelitian: peserta ekstrakurikuler bolabasket SMA 2 Bae Kudus putra, jumlah 50 orang. Dilakukan penilaian motivasi terhadap subyek dengan angket,  pengukuran tinggi badan dan power otot tungkai serta keterampilan bolabasket. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi, tinggi badan dan power otot tungkai terhadap keterampilan bolabasket dengan kontribusi sebesar 67%.Basketball is a sport that is very complex in his game. There are several factors that can relate to and influence the acquisition of skills in basketball. The purpose of this study was to determine the relationship between motivation and contribution, height and leg muscle power the basketball skills. The method used is the correlation method. The subject of the research: high school basketball extracurricular 2 Bae Kudus son, total 50 people. Assessment of motivation on the subject of the inquiry, the measurement of height and leg muscle power as well as basketball skills. From the results of this study concluded that there is a positive and significant relationship between motivation, height and leg muscle power on basketball skills with a contribution of 67%.
Partisipasi Masyarakat dan Tingkat Kebugaran Jasmani Bagian dari Pembangunan Olahraga Kabupaten Wonogiri Natalia, Desi; Sugiyanto, Sugiyanto; Kiyatno, Kiyatno
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 6, No 2 (2016): December 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v6i2.8746

Abstract

Pembangunan merupakan suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kondisi yang lebih baik. Dalam bidang keolahragaan, pembangunan tidak hanya berdasarkan perolehan medali di pertandingan multievent, melainkan kontribusi masyarakat dalam berolahraga dan juga tingkat kebugaran jasmani yang merupakan bagian dari Sport Development Index (SDI). Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat partisipasi dan kebugaran jasmani masyarakat Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini adalah studi evalusi tentang pembangunan olahraga dengan menggunakan metode campuran antara kuantitatif dan kualitatif dalam konteks evaluasi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, Multistage Fitness Test (MFT), dan dokumen. Subyek penelitian terdiri dari usia anak – anak (7-12 tahun) 30 orang, usia remaja (13-17 tahun) 30 orang dan usia dewasa (18-40 tahun) 30 orang yang masing – masing kelompok usia terdiri dari 15 orang laki – laki dan 15 orang perempuan. Subyek mengisi kuesioner partisipasi masyarakat terhadap olahraga sebelum melakukan Multistage Fitness Test (MFT) untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani. Hasil penelitian menunjukkan indeks partisipasi masyarakat sebesar 0, 237 dan indeks kebugaran jasmani sebesar 0,315. Jika ditinjau dari norma Sport Development Index (SDI) berada pada rentang 0,000 – 0,499 yang berarti partisipasi masyarakat dan tingkat kebugaran jasmani masyarakat Kabupaten Wonogiri berada pada kategori rendah. Development is an effort purposed at achieving better conditions. In the sector of sports, development not only based on the medals procuration in the competition multievent, but public paticipation in exercise and also the level of physical fitness is part of the Sport Development Index (SDI). The purpose of this study to determine the level of public participation and the level of physical fitness society of Wonogiri. This study is evaluation sport development by using a mixture of quantitative and qualitative evaluation context. Data collection technique used observation, questionnaires, Multistage Fitness Test (MFT), and documents. The subject of this study are consisted of the child (7-12 years) 30 people, adolescence (13-17 years) 30 people and adults (18-40 years) 30 people. each age group consisted of 15 men and 15 women. The subjects filled out questionnaires public participation in the sport before Multistage Fitness Test (MFT) to measure the level of physical fitness. Based on the result of study, it can be concluded that the public participation index of 0, 237 and physical fitness index of 0.315. If the terms of the norm Sport Development Index (SDI) is in the range from 0.000 to 0.499, which means public participation and level of physical fitness society of Wonogiri Regency that are in the low category.
Pengaruh Jenis Permainan Kecil dan Permainan Tradisional Terhadap Penguasaan Ketrampilan Gerak Menurut Jenis Kelamin (Studi pada Anak kelas 4 dan 5 SDN Babadan, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun) Kurniawati, Anita; Kiyatno, Kiyatno; Hanim, Diffah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : penurunan keterampilan gerak pada anak SD kelas 4 dan 5 yang diakibatkan perubahan permainan kearah gaya hidup sedentary, yaitu permainan dengan komputer dan tablet yang banyak duduk tapi kurang gerak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jenis permainan kecil dan permainan tradisional terhadap keterampilan gerak berdasarkan jenis kelamin.Metode:  eksperimental dengan rancangan faktorial 2 x 2. Populasi adalah siswa SD Babadan kelas 4 dan 5 sebanyak 72 siswa. Sampel sebanyak 40 siswa yang diambil dengan teknik Purposive Rondom Sampling. Variabel bebas  adalah jenis permainan kecil dan permainan tradisionaal, Variabel artributif yaitu jenis kelamin, dan Variabel terikat (dependen) yaitu keterampilan gerak.Teknik pengumpulan data dengan melakukan permainan kecil dan permainan tradisional serta tes ketrampilan gerak yaitu  menggunaka Basic Motor Ability Test (BMAT). Perlakuan  selama 16 kali pertemuan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Varians (ANAVA).Hasil : siswa yang mendapatkan jenis permainan kecil mempunyai peningkatan keterampilan gerak yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan jenis permainan tradisional. Siswa laki-laki memiliki peningkatan keterampilan gerak yang lebih baik dari dari pada siswa perempuan. Ada interaksi antara jenis kelamin dan keterampilan gerak.Kesimpulan : ada pengaruh antara jenis permainan kecil dan permainan tradisional terhadap peningkatan  keterampilan gerak (p = 0,000). Ada perbedaan pengaruh antara siswa laki-laki dan siswa perempuan terhadap peningkatan keterampilan gerak (p = 0,03). Ada interaksi antara jenis kelamin terhadap keterampilan gerak, siswa laki-laki lebih baik menggunakan permainan kecil dan siswa perempuan menggunakan permainan tradisional. Kata Kunci: Permainan Kecil, Permainan Tradisional, Ketrampilan Gerak
The Influence of Learning Approach and Eye-Hand Coordination Against The Results of A Free Throw in Basketball Games Wardana, Pramoda; Hidayatullah, M.Furqon; Kiyatno, Kiyatno
ACTIVE: Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation Vol 6 No 2 (2017): June 2017
Publisher : Department of Physical Education, Sport, Health and Recreation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.249 KB) | DOI: 10.15294/active.v6i2.14088

Abstract

The purposes of this recearch were to examine the influence of direct and indirect learning approaches on free throw result in basketball, the difference of free throw result played by students with good and poor hand-eye coordinations, and the interaction influence of learning approach and hand-eye coordination on the result. This research applied experimental method with 2x2 factorial design. The population within this study was male students in 5th semester of the major program. Purposive Random Sampling was used as the sampling technique. 40 students were taken as the samples, in which students with good and poor hand-eye coordinations were equal. The analytical technique of this study belonged to ANOVA to use SPSS 22 and 5% significancy. Study result showed the difference of significant influence between direct and indirect learning approaches on free throw result, for p-value = 0,045, smaller than 0,05; the difference of increase in the result from students with good and poor hand-eye coordinations, for p-value = 0,035, smaller than 0,05; and the interaction of learning approach and hand-eye coordination on the result, for p-value = 0, 012, smaller than 0,05.It is concluded that there were differences of the significant influence between the learning approaches on free throw result, the free throw result from students with good and poor hand-eye coordinations, and there was an interaction influence of learning approaches and hand-eye coordination on the free throw result.