Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEKUATAN TARIK DAN POROSITAS HANDLE REM HASIL PROSES PENGECORAN ULANG MATERIAL DAUR ULANG PISTON DENGAN VARIASI TEMPERATUR PREHEATING CETAKAN Putu Hadi Setyarini; Wahyono Suprapto; Dyan Kusuma RP
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 10 2019
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.553 KB)

Abstract

Aluminium merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam komponen komponen otomotif, salah satunya adalah piston. Piston biasanya terbuat dari paduan AlSi. Salah satu cara untuk mendaur ulang aluminium bekas adalah dengan proses pengecoran, dimana untuk memperbaiki sifatnya dipadukan unsur lainnya yaitu magnesium. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari temperatur cetakan terhadap karakteristik kekuatan tarik dan porositas pada produk handle rem. Temperatur cetakan yang digunakan adalah 150oC, 200oC, 250oC, 300oC, dan 350oC. Diharapkan dengan adanya variasi temperatur dapat mengurangi kelarutan gas hidrogen sehingga mempengaruhi nilai porositas. Piston bekas dan magnesium dileburkan pada temperatur 750oC. Cetakan yang digunakan adalah cetakan permanen yang menggunakan alas baja yang difungsikan untuk menyerap panas. Hasil dari penelitian menunjukan adanya pengaruh temperatur cetakan terhadap karakteristik kekuatan tarik dan porositas. Pengambilan data porositas menggunakan uji piknometri pada spesimen tiap variasi temperatur. Hasil dari pengujian piknometri didapatkan bahwa semakin tinggi temperatur cetakan menyebabkan semakin rendahnya nilai porositas. Nilai porositas tertinggi didapatkan pada temperatur cetakan 150oC sebesar 6.638% pada handle kiri dan 3.533% pada handle kanan,nilai porositas terendah didapatkan pada temperatur cetakan 350oC sebesar 3.012% pada handle kiri dan 1.519% pada handle kanan.  Pengujian kekuatan tarik menggunakan standar ASTM ASTM B 557 – 02. Dalam pengujian kekuatan tarik didapatkan bahwa semakin tinggi temperatur cetakan menyebabkan semakin rendahnya nilai kekuatan tarik. Kekuatan tarik tertinggi didapatkan pada temperatur cetakan 150oC sebesar 279.393 MPa  dan nilai kekuatan tarik terendah didapatkan pada temperatur cetakan 350oC sebesar 114.121 MPa. Kata kunci:porositas, kekuatan tarik, pengecoran ulang, tempeartur preheating cetakan 
PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN TERHADAP KEKUATAN KEJUT DAN MIKROSTRUKTUR HANDLE REM MATERIAL DAUR ULANG PISTON DENGAN PENAMBAHAN MAGNESIUM Wahyono Suprapto; Putu Hadi Setyarini; Rona ‘Ariq Putra
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 10 2019
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477 KB)

Abstract

Daur ulang aluminium dapat dilakukan dengan melebur kembali aluminium yang tak terpakai maupun yang berasal dari limbah pabrik dengan menambah unsur lain. Handel rem dibuat dengan menggunakan material paduan aluminium hasil daur ulang piston dengan menambahkan unsur magnesium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari suhu cetakan terhadap kekuatan kejut dan struktur mikro pada handle rem berbahan paduan aluminium. Aluminium daur ulang dengan penambahan magnesium dituang pada suhu 7000C pada cetakan permanen. Cetakan dipreheating pada suhu 1500C, 2000C, 2500C, 3000C dan 3500C. Penuangan logam cair dilakukan pada suhu 7500C. Pengujian yang dilakukan pada spesimen hasil coran adalah kekuatan kejut dengan menggunakan GT-7045-MD dan pengujian mikrostruktur dengan menggunakan mikroskop logam perbesaran 100X. Semakin tinggi suhu preheating cetakan akan meningkatkan kekuatan kejut. Hal ini terbukti bahwa kekuatan kejut pada temperatur preheating 1500C, didapatkan kekuatan kejut 1,483 Joule, sedangkan kekuatan kejut pada temperatur preheating 3500C, didapatkan kekuatan kejut 2,686 Joule. Selain itu, semakin meningkatnya temperatur preheating cetakan maka akan meningkatkan besar butiran pada spesimen, sehingga sifat spesimen juga semakin ulet, hal ini dapat dilihat dari foto makro patahan yang terjadi pada variasi suhu preheating paling rendah yaitu 1500C memiliki bentuk patahan getas sedangkan untuk variasi tertinggi yaitu 3500C memiliki bentuk patahan ulet.Kata kunci: temperatur cetakan, kekuatan kejut, mikrostruktur, penambahan magnesium
HIDROPONIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN URBAN FARMING PADA SISWA SISWI SEKOLAH DASAR DAN SEKOLAH MENENGAH DI KOTA MALANG Putu Hadi Setyarini; Sisca Fajriani; Mochammad Roviq; Dwi Hadi Sulistyarini; Diana Aisyah
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The aim of the activity is to teach teachers and students at SDI and SMPIT As Salam about urban farming using the hydroponic technology with vegetable plants. The activity was carried out as a support for P5 subjects in SDI and SBDP at SMPIT As Salam with a total of 75 students, 20 school teachers, 5 lecturers, and 3 university students. Lectures, demonstrations, and individual practice are all part of the activity implementation. The first part of courses and discussions on hydroponic cultivation introduces different types of hydroponics, types of tools and materials used, procurement and preparation of tools and materials, creation of seedbeds using rockwool media, varieties of vegetables that can be grown hydroponically, creation and management of nutrient solutions, maintenance and plant maintenance, harvesting hydroponic vegetables, and handling of hydroponic vegetables after harvest. Demonstrations begin with the preparation of planting media for seedlings, followed by the preparation of nutrient solutions, the transition of planting to hydroponic installations, plant care and maintenance, and the procedures of harvesting and post-harvesting. Individual practice by using growth medium to hydroponically cultivate veggies Pakchoy and pagoda mustard greens are two of the veggies cultivated. The outcomes of the program demonstrate that students can undertake urban farming activities at school and improve the aesthetics of the schoolyard by engaging in hydroponic vegetable cultivation activities. Abstrak Tujuan kegiatan yaitu memberikan pengetahuan tentang urban farming dengan metode hidroponik menggunakan tanaman sayuran bagi guru dan siswa-siswi SDI dan SMPIT As Salam. Kegiatan dilaksanakan sebagai penunjang mata pelajaran P5 di SDI dan SBDP di SMPIT As Salam dengan jumlah peserta sebanyak 75 siswa, 20 guru sekolah, 5 dosen pengabdi dan 3 mahasiswa. Pelaksanaan kegiatan meliputi ceramah, demonstrasi, dan praktek individu. Ceramah dan diskusi budidaya secara hidroponik mulai dari pengenalan berbagai jenis hidroponik, jenis bahan dan alat yang digunakan, pengadaan dan penyiapan alat dan bahan, persiapan persemaian bibit menggunakan media rockwool, jenis sayuran yang dapat ditanam secara hidroponik, penyiapan dan pengelolaan larutan nutrisi, perawatan dan pemeliharaan tanaman hingga pemanenan sayuran hidroponik dan penanganan pasca panen sayuran hidroponik. Demonstrasi mulai dari cara persiapan media tanam semai bibit, pembuatan pembuatan larutan nutrisi, pindah tanam ke instalasi hidroponik, perawatan dan pemeliharaan tanaman hingga proses panen dan pasca panen. Praktek individu dengan menanam sayuran secara hidroponik di media tanam. Jenis sayur yang ditanam adalah pakchoy dan sawi pagoda. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa melalui kegiatan budidaya sayuran secara hidroponik siswa dapat menerapkan kegiatan urban farming di sekolah sekaligus menata keindahan halaman sekolah.