Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Evaluation of Scar18 Marker Linked to B-Carotene for Early Screening of Mango (Mangifera indica L.) Progenies Wardiyati, Tatik; Arumingtyas, Estri Laras; Roviq, Mochammad
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 32, No 3 (2010)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya and Indonesian Agronomic Assossiation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A breeding program of Mango (Mangifera indica) was organized by a team of Brawijaya University since 2006 by cross pollination between Arumanis 143 (green skin) with yellow skin cvs. of Carabao, Haden, Podang and Swarnarika in vice versa. As early identification a molecular evaluation was conducted.  Measurement were on carotene content, DNA analysis using PCR and sequencing. The result showed that mango cultivars having orange or yellowish skin contain ? carotene higher than those mango cultivar having green skin. SCAR18 marker as a sign on the presence of beta (B) locus in tomato was not related with the differences of beta carotene accumulation in those manggo cultivars. SCAR18 marker that was amplified in mango produced specific amplimer of 320 bp in length. The similarity of SCAR18320 sequence obtaining by sequences alignment among five parental cultivars and 12 hybrids was up to 100%.  SCAR18320 sequences that were generated by SCAR18 markers as predicted beta (B) loci had no significant similarity with  sequences database relating to beta (B) gene in NCBI. SCAR18320 match to 19 Ty3-gypsy retrotransposons and others sequences related transcriptional regulator in more dissimilar  sequences (discontiguous megablast) category.Keywords: SCAR18, ? carotene, skin color, Mangifera indica
KERAGAAN BEBERAPA AKSESI TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus annus L.) PADA CEKAMAN KEKERINGAN Noer Rahmi Ardiarini; Mochammad Roviq; Aniek Herwati
Zuriat Vol 23, No 1 (2012)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v23i1.6867

Abstract

Tanaman bunga matahari (Helianthus annuus) adalah tanaman yang mempunyai potensi besar dikembangkan di Indonesia khususnya di lahan kering. Lahan kering mempunyai faktor pembatas berupa kurangnya air pada wilayah tersebut. Oleh karena itu sangat diperlukan informasi tentang tanaman bunga matahari yang toleran terhadap kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan sifat-sifat anatomi, morfologi, dan agronomi 10 aksesi bunga matahari untuk digunakan sebagai penanda toleransi pada cekaman kekeringan. Aksesi bunga matahari yang digunakan adalah koleksi Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (Balittas) yang terdiri dari aksesi HA01, HA12, HA21, HA22, HA25, HA26, HA28, HA44, HA45 dan HA50. Penelitian dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Jatikerto Universitas Brawijaya Malang. Kebun ini berada pada ketinggian sekitar 300 m dari permukaan laut. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama: 100% Kapasitas Lapang (KL) dan Faktor kedua 40% Kapasitas Lapang (KL). Hasil penelitian menunjukkan  bahwa kondisi cekaman kekeringan mengakibatkan peningkatan kerapatan bulu daun, kerapatan stomata daun. Penurunan terjadi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun dan produksi biji. Aksesi yang memiliki tingkat toleransi tertinggi yaitu aksesi HA45. Aksesi ini ialah aksesi yang toleran terhadap cekaman kekeringan karena didukung oleh karakter penciri hasil yang toleran yaitu kerapatan bulu yang tinggi , diameter batang yang besar dan luas daun yang sempit serta mempunyai hasil biji bernas yang lebih tinggi dibandingkan aksesi yang lainnya.
PENGENALAN DAN PEMBELAJARAN URBAN FARMING MELALUI BUDIDAYA SISTEM HIDROPONIK DEEP FLOW TECHNIQUE (DFT) PADA SISWA SISWI SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH DI KOTA MALANG Putu Hadi Setyarini; Sisca Fajriani; Mochammad Roviq; Dwi Hadi Sulistyarini; Diana Aisyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Polmanbabel Vol. 3 No. 02 (2023): DULANG : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33504/dulang.v3i02.303

Abstract

A challenge in implementing green school initiatives is the lack of hydroponic cultivation learning facilities in the educational setting and the lack of space for planting productive plants in the environment of SDI As Salam and SMPIT As Salam as partners for community service activities. Teachers and students with little experience in hydroponic plant production techniques on small plots of land present another challenge for partners. All school constituents, namely teachers and students, are involved in hydroponic plant growth activities as part of the participatory rural appraisal (PRA) approach to activity implementation. Project for Strengthening Pancasila Student Profiles (P5) activities offer support through workshops for instructors and hydroponic farming techniques for teachers and students. The aims of mentoring are to: (1) teach fundamental information about hydroponic plant cultivation methods; (2) Integrate hydroponic culture learning facilities into the educational setting. The ability of students and teachers to carry out hydroponic activities, from planting seeds, caring for plants, and harvesting vegetable plants using the hydroponic method, is one indicator of the activity's success. Another is the presence of a hydroponic module in the partner environment that is used as a teaching tool for hydroponic cultivation in the school environment.
HIDROPONIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN URBAN FARMING PADA SISWA SISWI SEKOLAH DASAR DAN SEKOLAH MENENGAH DI KOTA MALANG Putu Hadi Setyarini; Sisca Fajriani; Mochammad Roviq; Dwi Hadi Sulistyarini; Diana Aisyah
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The aim of the activity is to teach teachers and students at SDI and SMPIT As Salam about urban farming using the hydroponic technology with vegetable plants. The activity was carried out as a support for P5 subjects in SDI and SBDP at SMPIT As Salam with a total of 75 students, 20 school teachers, 5 lecturers, and 3 university students. Lectures, demonstrations, and individual practice are all part of the activity implementation. The first part of courses and discussions on hydroponic cultivation introduces different types of hydroponics, types of tools and materials used, procurement and preparation of tools and materials, creation of seedbeds using rockwool media, varieties of vegetables that can be grown hydroponically, creation and management of nutrient solutions, maintenance and plant maintenance, harvesting hydroponic vegetables, and handling of hydroponic vegetables after harvest. Demonstrations begin with the preparation of planting media for seedlings, followed by the preparation of nutrient solutions, the transition of planting to hydroponic installations, plant care and maintenance, and the procedures of harvesting and post-harvesting. Individual practice by using growth medium to hydroponically cultivate veggies Pakchoy and pagoda mustard greens are two of the veggies cultivated. The outcomes of the program demonstrate that students can undertake urban farming activities at school and improve the aesthetics of the schoolyard by engaging in hydroponic vegetable cultivation activities. Abstrak Tujuan kegiatan yaitu memberikan pengetahuan tentang urban farming dengan metode hidroponik menggunakan tanaman sayuran bagi guru dan siswa-siswi SDI dan SMPIT As Salam. Kegiatan dilaksanakan sebagai penunjang mata pelajaran P5 di SDI dan SBDP di SMPIT As Salam dengan jumlah peserta sebanyak 75 siswa, 20 guru sekolah, 5 dosen pengabdi dan 3 mahasiswa. Pelaksanaan kegiatan meliputi ceramah, demonstrasi, dan praktek individu. Ceramah dan diskusi budidaya secara hidroponik mulai dari pengenalan berbagai jenis hidroponik, jenis bahan dan alat yang digunakan, pengadaan dan penyiapan alat dan bahan, persiapan persemaian bibit menggunakan media rockwool, jenis sayuran yang dapat ditanam secara hidroponik, penyiapan dan pengelolaan larutan nutrisi, perawatan dan pemeliharaan tanaman hingga pemanenan sayuran hidroponik dan penanganan pasca panen sayuran hidroponik. Demonstrasi mulai dari cara persiapan media tanam semai bibit, pembuatan pembuatan larutan nutrisi, pindah tanam ke instalasi hidroponik, perawatan dan pemeliharaan tanaman hingga proses panen dan pasca panen. Praktek individu dengan menanam sayuran secara hidroponik di media tanam. Jenis sayur yang ditanam adalah pakchoy dan sawi pagoda. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa melalui kegiatan budidaya sayuran secara hidroponik siswa dapat menerapkan kegiatan urban farming di sekolah sekaligus menata keindahan halaman sekolah.
Pengaruh Dosis Pupuk N dan K Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kemangi (Ocimum sanctum L.) Qolbi Akbar Samudra; Mochammad Roviq
Produksi Tanaman Vol. 12 No. 05 (2024): Mei
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2024.012.05.07

Abstract

Salah satu faktor penting dalam budidaya kemangi yaitu pemupukan. Pemupukan nitrogen dan kalium merupakan cara yang banyak digunakan dalam meningkatkan hasil tanaman kemangi terutama pada bagian daunya. Namun, banyak petani belum memahami dengan baik dosis yang tepat untuk digunakan pada tanaman kemangi. penelitian ini bertujuan untuk mempelajari mengenai dosis pupuk nitrogen dan kalium yang tepat untuk digunakan pada tanaman kemangi, serta dampaknya terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman kemangi. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2023, berlokasi di Desa Randegansari, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Penelitian merupakan percobaan faktorial dengan rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan yang diberikan adalah pemberian pupuk nitrogen dan kalium dengan dosis pupuk nitrogen (50 kg/ha, 100 kg/ha dan 150 kg/ha) dan dosis pupuk kalium (20 kg/ha, 50 kg/ha dan 80 kg/ha). Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah cabang primer, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, dan bobot total segar konsumsi per tanaman. Data hasil pengamatan akan dianalisis menggunakan uji ANOVA pada taraf 5%. Apabila terdapat pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan taraf 5%. Dari hasil penelitian tidak terjadi interaksi antara perlakuan pemberian pupuk nitrogen dan pupuk kalium terhadap semua variabel pengamatan. Hasil nyata terlihat pada pemberian dosis pada masing-masing pupuk. Pemberian pupuk nitrogen dengan dosis 150 kg/ha memberikan hasil yang terbaik pada semua parameter pengamatan. Sedangkan dosis pupuk kalium 50 kg/ha memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan hasil panen.
Respons Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. saccharata Sturt.) Pada Berbagai Sumber N Weda Saraswati, Desak Made Yamuna; Moch Dawam Maghfoer; Mochammad Roviq
Produksi Tanaman Vol. 12 No. 10 (2024): Oktober
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Jagung manis (Zea mays L. saccharata Sturt.) adalah komoditas hortikultura yang memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi seperti serat, kalori, vitamin, mineral. Rerata produksi jagung manis di Jawa Timur tahun 2017 yaitu 5,04 ton/ha sedangkan potensi hasil jagung manis dapat mencapai 25 ton/ha BPS (2018). Maka perlu dilakukan upaya dalam peningkatan produksi jagung manis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk N anorganik dan kombinasi dosis N organik yang optimum pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays L. saccharata Sturt.). Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri atas faktor 2 faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk N anorganik terdiri dari 3 taraf: F1 = 100 % Pupuk N anorganik; F2 = 75 % Pupuk N anorganik; F3 = 50 % Pupuk N anorganik. Faktor kedua adalah sumber N anorganik terdiri dari 4 taraf: P1 = Pupuk kandang 10 t ha-1; P2 = Pupuk kandang 20 t ha-1; P3 = Pupuk kandang 10 t ha-1 + PGPR P4 = Pupuk kandang 20 t ha-1 + PGPR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara dosis pupuk N anorganik dan kombinasi dosis N organik. Secara terpisah, dosis pupuk N anorganik memberikan pengaruh yang nyata pada variabel tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, kadar klorofil, bobot tongkol, dan kadar kemanisan. Aplikasi pupuk N anorganik sebesar 75% menghasilkan bobot tongkol jagung manis per hektar sebesar 17,52 ton ha-1. Kombinasi dosis N organik memberikan pengaruh yang nyata pada variabel tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, kadar klorofil, bobot tongkol, dan kadar kemanisan. Aplikasi 10 ton ha-1 pupuk kandang + 10 ml l-1 PGPR menghasilkan bobot tongkol jagung manis per hektar lebih tinggi sebesar 17,16 ton ha-1.
Edukasi Perawatan Anjing dan Pencegahan Zoonosis di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) UB Forest : Dog Care Education and Zoonosis Prevention in the Special Purpose Forest Area (KHDTK) of UB Forest Dahliatul Qosimah; Mochammad Roviq; Siti Azizah; Ahmad Reiki Darmawan; Gresia Ivena; Khairunnisa Syadza Wally; Salsabila Dzakiyar Rusda; Ardian Febriansyah; Nelly Nur Agustina; Salsabila Putri Rahmadhanti; Aisya Luna Weningati; Aurevia Putri Ardi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 9: September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i9.8371

Abstract

Kawasan Hutan dengan Tujuan (KHDTK) UB Forest di Dusun Sumberwangi, Karangploso, dihuni komunitas petani yang memelihara anjing semi?liar sebagai penjaga rumah dan ladang. Literasi perawatan anjing dan pencegahan penyakit zoonosis yang rendah meningkatkan risiko penularan penyakit. Program pengabdian (Maret–Agustus 2025) oleh tim dosen–mahasiswa FKH UB bekerja sama dengan UPT KHDTK UB Forest bertujuan meningkatkan pengetahuan dan praktik warga melalui pendekatan kontekstual?partisipatif berbasis One Health dan nilai agama. Kegiatan mencakup penyuluhan interaktif; pelatihan mengenali karakter/bahasa tubuh anjing; perawatan dasar dan grooming; edukasi vaksinasi; simulasi penyucian najis; distribusi vitamin hewan serta serta pelatihan pembuatan gel antiseptik berbasis sereh–pinus. Sasaran utama adalah kelompok ibu?ibu, pemilik maupun non?pemilik anjing. Evaluasi melalui pre–post test, observasi, wawancara, dan Indeks Kepuasan Masyarakat menunjukkan peningkatan skor pengetahuan, sikap lebih positif terhadap anjing, serta adopsi praktik perawatan. Hambatan utama ialah keterbatasan akses layanan veteriner. Kesimpulannya, model edukasi komunitas ini layak, dapat diterima; berkontribusi pada SDGs 3 dan 15 serta memperkuat peran perguruan tinggi dalam kesehatan masyarakat pedesaan.
INTEGRASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN EDUKASI LINGKUNGAN MELALUI SISTEM FILTER AIR DI SMPIT AS SALAM MALANG Putu Hadi Setyarini; Sisca Fajriani; Evi Nur Cahya; Mochammad Roviq; Nuretha Hevy Purwaningtyas
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan air bersih di sekolah penting untuk mendukung kesehatan dan kegiatan belajar. SMPIT As-Salam Kota Malang menghadapi masalah kualitas air sumur yang keruh, berbau, serta mengandung logam berat dan bakteri patogen. Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan menerapkan filter air buatan berlapis sebagai solusi teknis sekaligus media edukasi lingkungan. Metode yang digunakan bersifat partisipatif  melalui lima tahapan: observasi dan uji kualitas air, perancangan filter, pelatihan operasional, implementasi, serta monitoring. Filter air berlapis disusun dari zeolit, pasir silika, karbon aktif dan manganese greensand. Hasil laboratorium menunjukkan penurunan signifikan pada kekeruhan, bau, kandungan Fe dan Mn, serta bakteri Escherichia coli dan Total Coliform, sehingga air memenuhi standar Permenkes No. 2 Tahun 2023. Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh Tim Doktor Mengadi Universitas Brawijaya juga melakukan peningkatan pemahaman guru dan karyawan terkait sanitasi dan keberlanjutan lingkungan. Simpulan menyatakan bahwa filterisasi air berlapis, jika disertai pelatihan dan pendampingan, efektif menyediakan air bersih serta berfungsi sebagai instrumen edukasi berkelanjutan di sekolah.   Abstract Clean water availability in schools is crucial to support health and learning activities. SMPIT As-Salam Malang faces problems with well water quality that is cloudy, odorous, and contaminated with heavy metals and pathogenic bacteria. This community service aimed to implement a layered artificial water filter as both a technical solution and an educational tool. A participatory method was applied through five stages: observation and water testing, filter design, operational training, implementation, and monitoring. The filter was composed of fiber, gravel, sand, zeolite, and activated carbon. Laboratory tests showed significant reductions in turbidity, odor, Fe, Mn, and bacterial contamination (Escherichia coli and Total Coliform), ensuring compliance with Ministry of Health Regulation No. 2 of 2023. The program also improved teachers’, staff’s, and students’ awareness of sanitation and environmental sustainability. The study concludes that layered filter technology, combined with training and mentoring, is effective in providing clean water while serving as a sustainable educational instrument in schools.