Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Kerentanan Pantai Pulau Rupat Provinsi Riau Berdasarkan Metode Indeks Kerentanan Pantai Rizki Ramadhan Husaini; Novreta Ersyi Darfia
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 8, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi yang memiliki garis pantai. Pulau Rupat merupakan bagian dari Provinsi Riau yang letaknya berbatasan langsung dengan Selat Melaka. Potensi Pulau Rupat sebagai wilayah pesisir banyak dimanfaatkan sebagai objek pariwisata, pemukiman dan industri. Sebagai pulau terluar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka perlu identifikasi dan pemetaan tingkat kerentanan pantai di Pulau Rupat sehingga dapat memberikan rekomendasi wilayah mana di Pulau Rupat yang harus diselamatkan dari kerusakan pantai. Metode penelitian yang digunakan yaitu berdasarkan pendekatan Indeks Kerentanan Pantai (IKP) dan Geographical Information System (GIS) untuk menentukan parameter perubahan garis pantai. Sedangkan data penelitan bersumber dari hasil survey lapangan kerusakan pantai di wilayah penelitian serta data citra satelit selama 20 tahun terakhir (2000-2020) untuk melihat besarnya perubahan garis pantai. Berdasarkan hasil analisis, tingkat kerentanan pantai di Pulau Rupat berada dalam kategori rendah hingga sangat tinggi dengan kondisi teknis mengalami abrasi maupun akresi. Penelitian ini juga memberikan hasil bahwa Desa Tanjung Jaya, Tanjung Punak, Teluk Lapin, Kedur, Makeruh, Pergam, Batu Panjang, Tanjung Kapal terjadi pengurangan garis pantai di mana Desa Pergam memiliki pengurangan garis pantai tertinggi yaitu sebesar 3,557 m/tahun.Kata kunci: pantai, kerentanan, kerusakan, rupat, IKP, GIS
REHABILITASI KOLAM MILIK MASYARAKAT UNTUK BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN INFRASTRUKTUR PENUNJANG DI RW 02 KELURAHAN MUARA FAJAR BARAT Rizki Ramadhan Husaini; Fitra Ramdhani; Sukri Sukri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 3 No 3 (2020): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.998 KB) | DOI: 10.36341/jpm.v3i3.989

Abstract

Pembangunan infrastruktur penunjang merupakan hal yang penting bagi pengembangan suatu wilayah pedesaan. Infrastuktur penunjang tersebut bisa seperti taman, kolam maupun bangunan yang diperuntukkan untuk umum. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Universitas Abdurrab bertujuan untuk mengidentifikasi masalah, mengalanisis masalah dan memberikan solusi terhadap masalah di wilayah kerja. Permasalahan yang ada RW 02 Kelurahan Muara Fajar Barat Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru yaitu memiliki kolam milik masyarakat yang tidak terawat. Hal tersebut sangat disayangkan karena kolam tersebut merupakan infrastruktur penunjang perumahan yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan bagi masyarakat sekitar. Melalui program kerja Kelompok 15 Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Universitas Abdurrab Tahun 2019 melakukan program rehabilitasi kolam milik masyarakat sebagai upaya peningkatan infrastruktur penunjang. Metode pelaksanaan kegiatan rehabilitasi kolam milik masyarakat ini adalah dengan melakukan penyuluhan terhadap warga bahwa pentingnya infrastruktur penunjang dan mengajak warga untuk melakukan rehabilitasi kolam bersama. Hasil yang dicapai dari program ini adalah kolam milik masyarakat yang awalnya ditumbuhi semak belukar sekarang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sehingga dapat digunakan untuk peternakan ikan air tawar dan diharapkan masyarakat dapat mengambil hasil panen ikan tersebut.
Analisis Kerentanan Pantai Pulau Rupat Provinsi Riau Berdasarkan Metode Indeks Kerentanan Pantai Rizki Ramadhan Husaini; Novreta Ersyi Darfia
Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.791 KB) | DOI: 10.21063/jts.2021.V801.06

Abstract

Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi yang memiliki garis pantai. Pulau Rupat merupakan bagian dari Provinsi Riau yang letaknya berbatasan langsung dengan Selat Melaka. Potensi Pulau Rupat sebagai wilayah pesisir banyak dimanfaatkan sebagai objek pariwisata, pemukiman dan industri. Sebagai pulau terluar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka perlu identifikasi dan pemetaan tingkat kerentanan pantai di Pulau Rupat sehingga dapat memberikan rekomendasi wilayah mana di Pulau Rupat yang harus diselamatkan dari kerusakan pantai. Metode penelitian yang digunakan yaitu berdasarkan pendekatan Indeks Kerentanan Pantai (IKP) dan Geographical Information System (GIS) untuk menentukan parameter perubahan garis pantai. Sedangkan data penelitan bersumber dari hasil survey lapangan kerusakan pantai di wilayah penelitian serta data citra satelit selama 20 tahun terakhir (2000-2020) untuk melihat besarnya perubahan garis pantai. Berdasarkan hasil analisis, tingkat kerentanan pantai di Pulau Rupat berada dalam kategori rendah hingga sangat tinggi dengan kondisi teknis mengalami abrasi maupun akresi. Penelitian ini juga memberikan hasil bahwa Desa Tanjung Jaya, Tanjung Punak, Teluk Lapin, Kedur, Makeruh, Pergam, Batu Panjang, Tanjung Kapal terjadi pengurangan garis pantai di mana Desa Pergam memiliki pengurangan garis pantai tertinggi yaitu sebesar 3,557 m/tahun.
Pengaruh Penambahan Masterglenium ACE 8595 Terhadap Kuat Tekan Beton Muhammad Yazid; Rizki Ramadhan Husaini; Fitra Ramdhani; Husnah Husnah; Siti Fini Annisa
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v2i2.22

Abstract

Beton bermutu tinggi umumnya memiliki nilai FAS yang relatif keci. Namun hal tersebut dapat menyebabkan rendahnya workability beton yang akan mempengaruhi kuat tekan beton. Penambahan bahan tambah terutama superplaticizer dapat digunakan untuk mengatasi masalah workability tersebut. Salah satu contoh bahan tambah yang digunakan adalah MasterGlenium ACE 8595. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan MasterGlenium ACE 8595 pada kuat tekan beton dan mengetahui persentase MasterGlenium ACE 8595 dalam campuran beton yang menghasilkan kekuatan beton optimum. Persentase penggunaan MasterGlenium ACE 8595 yaitu 0%; 0,3 %; 0,6 %; 0,9 %; 1,2 %; 1,5 %; 1,8 % dan 2,1% dari berat semen dengan slump flow Self Compacted Concrete (SCC) rencana 60 cm – 75 cm. Adapun benda uji yang digunakan adalah silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm serta berjumlah tiga sampel pada setiap variasinya yang diuji pada umur beton 28 hari. Hasil dari penelitian ini adalah setiap penambahan dosis akan meningkatkan workability beton dan perlu dilakukan pengurangan air untuk mencegah terjadinya segregasi pada beton SCC tersebut. Kuat tekan beton optimum yang dihasilkan adalah sebesar 52,81 MPa pada variasi MasterGlenium ACE 8695 0,6% dengan pengurangan air sebesar 27,12%. Sedangkan variasi MasterGlenium ACE 8595 2,1% menghasilkan kuat tekan terendah sebesar 40,56 MPa dengan pengurangan air sebanyak 33,89%.
Analisis Tinggi Muka Air Banjir Sebagai Upaya Penyelamatan Tebing Sungai Batang Gansal di Desa Seberida-Indragiri Hulu Rizki Ramadhan Husaini; Jusatria Jusatria
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v2i3.30

Abstract

Floods are generally caused by a discharge of water flowing in a river that exceeds the cross-sectional capacity of the river. In addition, the topography of a land also affects the flood water level. Seberida Village is one of the villages located on the banks of the Indragiri river which is prone to flooding. The research aims to analyze the amount of flood discharge using rainfall data with a vulnerability of 2004-2020. Rainfall data was obtained from collecting 2 rain stations, namely PCH Keritang and PCH Usul. The flood level elevation was analyzed using modeling from the HecRas software and bathymetric measurement data in the field. Based on the results of the flood discharge analysis using the Nakayasu method, a flood discharge with a return period of 2 years is 286,485 m3/second; 5 year return period of 448,902 m3/second; 10 year return period of 555.564 m3/second, 20 year return period of 611.31950 m3/second and 50 year return period of 670.774 m3/second. As for the flood water level in the Seberida river, it is at an elevation of 35.51m with an inundation area of ??4.9 Ha. From the results of this study, it is necessary to make safeguards for the Batang Gansal river bank to anticipate cliff collapse due to high flood fronts that may occur.