Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DI DAS ROKAN PROVINSI RIAU MENGGUNAKAN DATA CFSR Harfia, Novreta Ersyi; Kusuma, M. Syahril Badri; Kuntoro, Arno Adi
RACIC: Jurnal Teknik Sipil Universitas Abdurrab Vol 1 No 02 (2016): Terbitan Kedua Desember 2016
Publisher : Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6911.457 KB)

Abstract

Salah satu komponen penting dari strategi kekeringan nasional adalah sistem pemantauan kekeringan secara komprehensif yang dapat memberi peringatan pada awal dan berakhirnya kekeringan, menentukan tingkat keparahan, dan menyebarluaskan informasi pada berbagai sektor. Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, maka pada penelitian ini dilakukan analisis indeks kekeringan pada DAS Rokan Provinsi Riau. Indeks kekeringan dianalisis dengan menggunakan dua metode yaitu KBDI (Keetch-Byram Drought Index) dan SPI (Standardized Precipitation Index). Karena keterbatasan data dari stasiun observasi yang ada pada DAS Rokan, maka pada penelitian ini digunakan data dari Climate Forecast System Reanalysis (CFSR) dari The National Centers for Environmental Prediction (NCEP). Data hujan CFSR tersebut dikoreksi terlebih dahulu sebelum digunakan. Metode KBDI dan SPI dapat digunakan untuk menganalisis secara spasial dan temporal kekeringan yang terjadi pada DAS Rokan. Hubungan antara sebaran kekeringan dan sebaran hotspot diperlihatkan dengan lebih baik melalui metode KBDI dibandingkan dengan metode SPI.
ANALISA KELAYAKAN PADA INVESTASI HOTEL NOVOTEL DI KOTA PEKANBARU Ramdhani, Fitra; Irwandi, Dodi; Harfia, Novreta Ersyi; Basri, Doni Rinaldi
RACIC: Jurnal Teknik Sipil Universitas Abdurrab Vol 1 No 02 (2016): Terbitan Kedua Desember 2016
Publisher : Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.959 KB)

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kelayakan investasi pembangunan Hotel Novotel Pekanbaru dengan cara mengevaluasi dana yang masuk, menghitung masa pengembalian dana serta menghitung masa penerimaan keuntungan. Metode yang digunakan yaitu metode Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PBP).. Hasil Utama dari penelitian ini adalah Nilai Net Present Value dengan discount rate 15,01% adalah sebesar Rp 21.372.648.415 > 0, nilai Benefit Cost Ratio adalah 1,05455 > 1, dan nilai Internal Rate of Return sebesar 16,61% > 15,01%, serta Payback Period adalah 8 tahun 7 bulan. Dari semua metode tersebut menunjukan bahwa investasi pembangunan Hotel Novotel Pekanbaru layak untuk dilaksanakan dan akan mendatangkan keuntungan finansial bagi investor atau perseroan.
Pemijahan Buatan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus) pada Unit Pembenihan Alaskobar Farm Nur Asiah; Netti Aryani; Hamdan Alawi; Indra Suharman; Yudho Harjoyudanto; Novreta Ersyi Darfia
ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020): ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Al-Matani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/arsy.v1i1.41

Abstract

Desa Pandau Jaya telah memiliki unit Pembenihan Ikan Alaskobar Farm yang bergerak di bidang pembenihan ikan lele. Unit pembenihan ikan Alaskobar menerapkan pemijahan alami ikan lele sangkuriang untuk memperoleh benih. Persoalan yang dihadapi oleh unit usaha Alaskobar Farm ini adalah kurangnya jumlah produksi benih yang dhasilkan, sehingga pendapatan dari hasil usaha budidaya masih minim. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah 1) Memberikan ilmu dan teknologi tentang pemijahan semi buatan dan pemijahan buatan pada unit pembenihan ikan Alaskobar Farm Desa Pandau Jaya untuk meningkatkan benih ikan lele yang dihasilkan. 2) Meningkatkan penghasilan anggota unit pembenihan ikan Alaskobar Farm dan membuka lapangan kerja 3) Terciptanya agen informasi dan keterampilan tentang pembenihan ikan lele dengan teknik pemijahan semi buatan dan pemijahan buatan di Desa Pandau Jaya sehingga dapat menyebarluaskan kepada masyarakat lain. Anggota Unit Pembenihan Ikan Alaskobar Farm memiliki antusias yang tinggi terhadap teknologi pembenihan secara buatan yang diberikan. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi perubahan pengetahuan dimana rata-rata peserta dapat meyerap materi yang diberikan dengan predikat terbanyak sangat baik (nilai A). Hasil evaluasi keterampilan yang dilakukan terhadap Unit Pembenihan Ikan Alaskobar Farm tentang teknologi pembenihan ikan lele melalui pemijahan buatan menunjukkan bahwa peserta kegiatan telah dapat mempraktekkan langsung. Kata Kunci : Lele Sangkuriang, Pemijahan Buatan, Alaskobar Farm
ANALISA KELAYAKAN PADA INVESTASI HOTEL NOVOTEL DI KOTA PEKANBARU Fitra Ramdhani; Dodi Irwandi; Novreta Ersyi Harfia; Doni Rinaldi Basri
Racic : Rab Construction Research Vol 1 No 02 (2016): Terbitan Kedua Desember 2016
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.959 KB)

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kelayakan investasi pembangunan Hotel Novotel Pekanbaru dengan cara mengevaluasi dana yang masuk, menghitung masa pengembalian dana serta menghitung masa penerimaan keuntungan. Metode yang digunakan yaitu metode Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PBP).. Hasil Utama dari penelitian ini adalah Nilai Net Present Value dengan discount rate 15,01% adalah sebesar Rp 21.372.648.415 > 0, nilai Benefit Cost Ratio adalah 1,05455 > 1, dan nilai Internal Rate of Return sebesar 16,61% > 15,01%, serta Payback Period adalah 8 tahun 7 bulan. Dari semua metode tersebut menunjukan bahwa investasi pembangunan Hotel Novotel Pekanbaru layak untuk dilaksanakan dan akan mendatangkan keuntungan finansial bagi investor atau perseroan.
ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DI DAS ROKAN PROVINSI RIAU MENGGUNAKAN DATA CFSR Novreta Ersyi Harfia; M. Syahril Badri Kusuma; Arno Adi Kuntoro
Racic : Rab Construction Research Vol 1 No 02 (2016): Terbitan Kedua Desember 2016
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6911.457 KB)

Abstract

Salah satu komponen penting dari strategi kekeringan nasional adalah sistem pemantauan kekeringan secara komprehensif yang dapat memberi peringatan pada awal dan berakhirnya kekeringan, menentukan tingkat keparahan, dan menyebarluaskan informasi pada berbagai sektor. Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, maka pada penelitian ini dilakukan analisis indeks kekeringan pada DAS Rokan Provinsi Riau. Indeks kekeringan dianalisis dengan menggunakan dua metode yaitu KBDI (Keetch-Byram Drought Index) dan SPI (Standardized Precipitation Index). Karena keterbatasan data dari stasiun observasi yang ada pada DAS Rokan, maka pada penelitian ini digunakan data dari Climate Forecast System Reanalysis (CFSR) dari The National Centers for Environmental Prediction (NCEP). Data hujan CFSR tersebut dikoreksi terlebih dahulu sebelum digunakan. Metode KBDI dan SPI dapat digunakan untuk menganalisis secara spasial dan temporal kekeringan yang terjadi pada DAS Rokan. Hubungan antara sebaran kekeringan dan sebaran hotspot diperlihatkan dengan lebih baik melalui metode KBDI dibandingkan dengan metode SPI.
ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DI DAERAH IRIGASI KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU Novreta Ersyi Darfia; Widdya Rahmalina
Jurnal Infrastruktur Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v5i1.662

Abstract

Fenomena alam kekeringan merupakan kejadian unik yang biasa dan menggambarkan iklim yang senantiasa berulang di dalam suatu wilayah. Kekeringan berpengaruh terhadap ketersediaan air baik di permukaan maupun di bawah tanah yang apabila berskala besar, fenomena ini bisa berubah menjadi bencana. Mengingat besarnya kerugian yang bisa diakibatkan oleh kekeringan khususnya di daerah pertanian, maka diperlukan upaya untuk memantau fenomena ini. Penelitian ini melakukan analisis indeks kekeringan di Daerah Irigasi (DI) Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau. Diharapkan dari penelitian ini dapat tersedia informasi kekeringan agar dapat menjadi masukan bagi pengambilan kebijakan dalam upaya menyusun rencana agar dapat melakukan penanggulangan dan pengurangan dampak kekeringan. Terdapat tiga analisis utama yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu analisis indeks kekeringan menggunakan metode Keetch Byram Drought Index (KBDI), analisis indeks kekeringan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI), dan analisis indeks kekeringan menggunakan metode Teori Run. Indeks kekeringan Metode KBDI menunjukkan hasil bahwa sifat kekeringan di lokasi penelitian didominasi oleh sifat “Sedang”. Analisis dengan Metode SPI menunjukkan hasil bahwa sifat kekeringan di D.I Kelayang adalah “Normal”. Teori Run dengan kala ulang 5 tahun memberikan hasil durasi kekeringan di D.I Kelayang selama 3,5 bulan dan jumlah kekeringan adalah 249,305 mm. Waktu-waktu yang harus mendapat perhatian lebih adalah bulan Juni hingga September karena pada bulan-bulan ini kekeringan menunjukkan sifat yang lebih kering dibandingkan bulan-bulan lainnya.
ANALISIS SPASIAL INDEKS KEKERINGAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KAMPAR PROVINSI RIAU Novreta Ersyi Darfia; Widdya Rahmalina2
Jurnal Infrastruktur Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v5i2.1010

Abstract

Global warming has increased the frequency and intensity of extreme climate events such as drought. Mitigation to reduce the impact caused by drought needs to be done. However, information about land drought is still lacking at this time. Information about surface conditions is needed both in the form of numerical data and spatial data. Along with technological advances, a spatial information area can be done easily. Geographical information systems have a very good ability to visualize spatial data and its attributes. This study aims to map the distribution of drought indices in the Kampar River Basin (DAS) of Riau Province. It is hoped that this research can provide spatial information on the spread of drought indexes so that action can be taken to avoid or reduce the impact of such drought. There are two main analyzes conducted in this study, namely the analysis of the drought index using the KBDI method and the spatial analysis of the drought index of the KBDI method. Spatial analysis shows the results that the nature of drought at the study site is dominated by the nature of "Medium". The "High" drought began in June and ended in September with the largest "High" drought occurring in July and August. In the Kampar watershed there is no "Extreme" drought. Drought in the category of "Low" occurred in November and December.
Analisis Kerentanan Pantai Pulau Rupat Provinsi Riau Berdasarkan Metode Indeks Kerentanan Pantai Rizki Ramadhan Husaini; Novreta Ersyi Darfia
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 8, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi yang memiliki garis pantai. Pulau Rupat merupakan bagian dari Provinsi Riau yang letaknya berbatasan langsung dengan Selat Melaka. Potensi Pulau Rupat sebagai wilayah pesisir banyak dimanfaatkan sebagai objek pariwisata, pemukiman dan industri. Sebagai pulau terluar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka perlu identifikasi dan pemetaan tingkat kerentanan pantai di Pulau Rupat sehingga dapat memberikan rekomendasi wilayah mana di Pulau Rupat yang harus diselamatkan dari kerusakan pantai. Metode penelitian yang digunakan yaitu berdasarkan pendekatan Indeks Kerentanan Pantai (IKP) dan Geographical Information System (GIS) untuk menentukan parameter perubahan garis pantai. Sedangkan data penelitan bersumber dari hasil survey lapangan kerusakan pantai di wilayah penelitian serta data citra satelit selama 20 tahun terakhir (2000-2020) untuk melihat besarnya perubahan garis pantai. Berdasarkan hasil analisis, tingkat kerentanan pantai di Pulau Rupat berada dalam kategori rendah hingga sangat tinggi dengan kondisi teknis mengalami abrasi maupun akresi. Penelitian ini juga memberikan hasil bahwa Desa Tanjung Jaya, Tanjung Punak, Teluk Lapin, Kedur, Makeruh, Pergam, Batu Panjang, Tanjung Kapal terjadi pengurangan garis pantai di mana Desa Pergam memiliki pengurangan garis pantai tertinggi yaitu sebesar 3,557 m/tahun.Kata kunci: pantai, kerentanan, kerusakan, rupat, IKP, GIS
ANALISIS STRUKTUR RANGKA BAJA RINGAN DAN BAJA BERAT DENGAN APLIKASI BRICSCAD Husnah Husnah; Novreta Ersy Darfia; Fauzul Hidayat
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v5i2.3232

Abstract

Seiring melonjaknya harga bahan besi dikarenakan melemahnya nilai tukar rupiah akhir-akhir ini terhadap dollar, maka peran material pengganti untuk besi Baja WF yang biasa dipakai untuk bentang diatas 15 meter perlu dilakukan. Salah satunya adalah jenis material baja ringan/truss Membandingkan struktur kedua bahan ini, maka diperlukan analisis struktur atap rangka baja berat dengan konstruksi atap rangka baja ringan/truss. Struktur baja ringan untuk bangunan atap telah banyak digunakan pada masa sekarang ini. Selain karena kemudahan, faktor kecepatan pemasangan juga menjadi pertimbangan dalam memilih struktur rangka atap baja ringan ini, oleh sebab itu baja ringan adalah alternatif untuk pengganti baja WF yang tidak ekonomis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kekuatan struktur dengan software bawaan baja ringan yaitu dengan bricscad. Adapun hasil penelitian ini passed 65% dari maksimal 80% yaitu dengan modulus elastisitas maksimal dari struktur sebesar 162.500 MPa (aman) < 200.000 MPa, Gaya Tarik Maksimal 406,25 MPa (aman) < 406,25 MPa, dan analisis truktur baja WF dapat dilihat dari hasil analisis tegangan maksimum sebesar 511,73 Kg/cm2 < σ ijin = 1.600 kg/cm2 . sehingga dapat disimpulkan pada bentang 16 meter tanpa tumpuan tengah baja ringan masih tergolong aman dan tergolong efektif dan efisien
PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN NILA MERAH, Oreochromis niloticus PADA SISTEM BIOFLOK DENGAN FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA Iskandar Putra; Rusliadi Rusliadi; Niken Ayu Pamukas; Indra Suharman; Heri Masjudi; Novreta Ersyi Darfia
Jurnal Riset Akuakultur Vol 17, No 1 (2022): (Maret, 2022)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.392 KB) | DOI: 10.15578/jra.17.1.2022.15-21

Abstract

Ikan nila merupakan ikan budidaya yang disukai oleh masyarakat karena dagingnya yang gurih dan lezat. Untuk peningkatkan produksi ikan nila diperlukan pakan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya. Pakan merupakan komponen biaya operasional utama pada budidaya ikan nila yang diperkirakan mencapai 40%-60%. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan teknologi yang dapat menekan biaya operasional dalam sistem budidaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi frekuensi pemberian pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan sintasan ikan nila merah (Oreochromis niloticus) yang dipelihara dengan sistem bioflok. Metode yang diterapkan adalah eksperimen dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuannya adalah frekuensi pemberian pakan pelet yaitu (A) 1 kali/hari, (B) 2 kali/hari, 3 kali/hari, dan 4 kali/hari. Ikan nila ukuran 3,71 ± 0,11 cm dan bobot 4,49 ± 0,021 g dipelihara selama 56 hari dalam bak 100 L dengan padat tebar 16 ekor/bak. Ikan dipelihara dengan teknologi bioflok dan diberikan pakan setiap harinya sebanyak 5%/berat biomasa/hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan ikan nila merah pada sistem bioflok dengan frekuensi pemberian pakan yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap performa pertumbuhan, sintasan, dan efisensi pakan. Perlakuan frekuensi pemberiaan pakan 2 kali/hari merupakan perlakuan terbaik menghasilkan pertumbuhan bobot mutlak 23,07 ± 0,89 g; laju pertumbuhan harian 3,23 ± 0,05%; sintasan 91,66 ± 3,60%; dan efisensi pakan 96,73 ± 6,70%.Tilapia (Oreochromis niloticus) is a cultured fish that is favored by the public, because of its delicious meat and high protein content. To increase production, quality, and quantity of feed is needed, feed is the main component in the cultivation system and it is estimated that 40%-60% of the costs incurred in maintaining tilapia are needed. To overcome this, technology is needed that can reduce operational costs in fish culture. The purpose of this study was to evaluate the growth and survival of red tilapia with different feeding frequencies reared with a biofloc system. The research method applied was experimental with four treatments and three replications. The treatment was the frequency of feeding, namely (A) 1 time/day, (B) 2 times/day, 3 times/day, and 4 times/day. Tilapia were reared for 56 days in a 100 L tank with a stocking density of 16 fish/tank. Initial size 3.71 ± 0.11 cm and weight 4.49 ± 0.021. Tilapia are reared with biofloc technology and given daily feed of 5%/weight of biomass/day. The results showed that rearing red tilapia with different feeding frequencies in the biofloc system had a significant effect (P<0.05) on growth performance, survival, and feed efficiency. Treatment B with a frequency of feeding 2 times/day was the best, with absolute growthof 23.07 ± 0.89 g, daily growth rate of 3.23 ± 0.05%, survival rate 91.66 ± 3.60%, and feed efficiency 96.73 ± 6.70%.