Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PENGARUH MANAJEMEN PENGENDALIAN MATERIAL DALAM MENCEGAH DAN MENGATASI KETERLAMBATAN PROYEK BANGUNAN DI MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (MAK) ROKAN HULU husain, Husnah; basri, doni rinaldi
RACIC: Jurnal Teknik Sipil Universitas Abdurrab Vol 2 No 02 (2017): Terbitan Keempat Bulan Desember 2017
Publisher : Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.716 KB)

Abstract

Material requirements planning requires information that can support the project activities so that the linkage of supply and use of materials to a work can proceed smoothly and delayed ordering schedule which may cause increased costs to the project as much as may not occur. Given the magnitude of losses caused by material delays, and with the discovery of material factors as one of the factors causing delays in building projects that are quite dominant, it is necessary to attempt to prevent delay factors due to the material. The purpose of this research is to know the ranking (ranking) item of material control program in preventing and overcoming the delay. In this study using a survey with a questionnaire tool which is the main thing for data collection. The results of questionnaires are incarnate in numbers, tables, descriptions and conclusions. By asking written questions about the material control program of building construction projects to the respondents. Prior to filling out the questionnaire, the purpose and objectives of the study were first explained to the respondents. The result of this research is obtained by material control program to prevent delay which is Control Schedule plan of material use for each work item and how to overcome the delay in the way when the delay occurs because Supplier experience something, then use Supplier backup.    
ANALISA PERENCANAAN BETON MUTU TINGGI (HIGH STRENGTH CONCRETE) DENGAN SEMEN HOLCIM Husnah, Husnah
RACIC: Jurnal Teknik Sipil Universitas Abdurrab Vol 1 No 02 (2016): Terbitan Kedua Desember 2016
Publisher : Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.65 KB)

Abstract

Berbagai penelitian telah dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan kekuatan beton. Berbagai teknologi bahan maupun teknik pelaksanaan yang diperoleh dari hasil penelitian dimaksudkan untuk menjawab tuntutan yang semakin tinggi terhadap penggunaan beton dan untuk mengatasi kendala-kendala yang sering terjadi pada pelaksanaan pekerjaan lapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas dan kuat tekan beton yang menggunakan semen Holcim PCC tipe II pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari. Benda uji beton yang gunakan adalah spesimen beton berbentuk kubus dengan dimensi 15 x 15 x 15 cm3. Dari penelitian ini, kuat tekan beton yang menggunakan semen Holcim PCC tipe II holcim adalah 53.3 Mpa, 53.4 Mpa, 53.6 dan 54 Mpa, pada umur beton 7, 14, 21, dan 28 hari secara berurutan. Kuat tekan beton pada umur beton 28 hari tidak mencapai kuat tekan rencana 80 Mpa.
ANALISA PERENCANAAN BETON MUTU TINGGI (HIGH STRENGTH CONCRETE) DENGAN SEMEN HOLCIM Husnah Husnah
Racic : Rab Construction Research Vol 1 No 02 (2016): Terbitan Kedua Desember 2016
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.65 KB)

Abstract

Berbagai penelitian telah dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan kekuatan beton. Berbagai teknologi bahan maupun teknik pelaksanaan yang diperoleh dari hasil penelitian dimaksudkan untuk menjawab tuntutan yang semakin tinggi terhadap penggunaan beton dan untuk mengatasi kendala-kendala yang sering terjadi pada pelaksanaan pekerjaan lapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas dan kuat tekan beton yang menggunakan semen Holcim PCC tipe II pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari. Benda uji beton yang gunakan adalah spesimen beton berbentuk kubus dengan dimensi 15 x 15 x 15 cm3. Dari penelitian ini, kuat tekan beton yang menggunakan semen Holcim PCC tipe II holcim adalah 53.3 Mpa, 53.4 Mpa, 53.6 dan 54 Mpa, pada umur beton 7, 14, 21, dan 28 hari secara berurutan. Kuat tekan beton pada umur beton 28 hari tidak mencapai kuat tekan rencana 80 Mpa.
PENGARUH MANAJEMEN PENGENDALIAN MATERIAL DALAM MENCEGAH DAN MENGATASI KETERLAMBATAN PROYEK BANGUNAN DI MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (MAK) ROKAN HULU Husnah Husnah; doni rinaldi basri
Racic : Rab Construction Research Vol 2 No 02 (2017): Terbitan Keempat Bulan Desember 2017
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.716 KB)

Abstract

Material requirements planning requires information that can support the project activities so that the linkage of supply and use of materials to a work can proceed smoothly and delayed ordering schedule which may cause increased costs to the project as much as may not occur. Given the magnitude of losses caused by material delays, and with the discovery of material factors as one of the factors causing delays in building projects that are quite dominant, it is necessary to attempt to prevent delay factors due to the material. The purpose of this research is to know the ranking (ranking) item of material control program in preventing and overcoming the delay. In this study using a survey with a questionnaire tool which is the main thing for data collection. The results of questionnaires are incarnate in numbers, tables, descriptions and conclusions. By asking written questions about the material control program of building construction projects to the respondents. Prior to filling out the questionnaire, the purpose and objectives of the study were first explained to the respondents. The result of this research is obtained by material control program to prevent delay which is Control Schedule plan of material use for each work item and how to overcome the delay in the way when the delay occurs because Supplier experience something, then use Supplier backup.
STUDI EKSPERIMENTAL CAMPURAN BETON UNTUK MENINGKATKAN MUTU BETON DENGAN BAHAN TAMBAH LIMBAH AMP DAN VARIASI AGREGAT DARI RIAU Husnah Husnah
Racic : Rab Construction Research Vol 3 No 02 (2018): Terbitan Keenam Bulan Desember 2018
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan ini, sehingga limbah tidak lagi menimbulkan masalah lingkungan sosial masyarakat namun bisa digunakan menjadi hal yang berguna. Di bidang teknik sipil telah banyak limbah dijadikan sebagai bahan tambah campuran beton, misalnya penelitian yang telah dilakukan oleh (Munir, 2008) tentang Pemanfaatan abu batu bara (fly ash) untuk hollow block yang bermutu dan aman bagi lingkungan. Di Kabupaten Kampar terdapat beberapa perusahan-perusahan yang memproduksi AMP (Asphal Mixing Plant) atau unit produksi campuran beraspal, misalnya PT. Vira Jaya yang menghasilkan jumlah abu terbang (fly ash) atau limbah amp yang cukup besar, dimana hasil limbah tersebut tergantung jumlah produksi amp, makin besar produksi amp maka semakin besar pula limbah yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini apakah fly ash hasil limbah produksi AMP dapat mempengaruhi kuat lentur beton bahan dengan Bahan tambah fly ash (limbah amp) sebagai Bahan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement). Dan Untuk mengetahui komposisi campuran beton dengan dengan fly ash limbah amp yang tepat untuk mendapatkan kekuatan (kuat lentur) beton optimum pada perkerasan kaku (rigid pavement). Dalam penelitian ini digunakan salah satu bahan mineral tambahan pozzolan berupa fly ash hasil limbah produksi AMP. Dengan penggunaan fly ash hasil limbah amp di teliti sebagai bahan pengganti semen pada campuran beton yang diaplikasikan pada perkerasan kaku (Rigid Pavement). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 24 buah. untuk benda uji kuat lentur berbentuk balok dengan ukuran 60x15x15 cm dan berbentuk silinder 15 x 30cm dengan variasi kadar fly ash 0%, 5%, 10%,15% yang di uji pada umur 7 dan 28 hari dengan fas sebesar 0.38. Masing-masing variasi berjumlah 3 benda uji. Penggunaan Pasir Urug dan fly ash hasil pembakaran AMP memenuhi syarat untuk campuran beton Fs 45. Hasil optimum didapat pada penambahan 5% dengan nilai kuat lentur 70.07 % pada umur 7 hari dan sebesar 103.45 % pada Umur Beton 28 Hari. Sedangkan nilai kuat tekan 363,62 kg/cm2 pada umur 7 hari dan 460,09 kg/cm2 pada umur 28 hari. Jika di analisis pada pengganti semen 5 % adalah titik optimum untuk penambahan fly ash. Penggunaan fly ash dengan variasi diatas 5% pada campuran tersebut tidak lagi sebagai pozzolan yang dapat membentuk senyawa yang bersifat mengikat akan tetapi fungsinya menjadi agregat halus dalam campuran beton, akibat pemakaian fly ash yang berlebihan menyebabkan limbah fly ash tidak habis bereaksi dengan air dalam campuran beton.
STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN SEMEN DAN FLY ASH Husnah Husnah
Racic : Rab Construction Research Vol 4 No 1 (2019): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.188 KB)

Abstract

Soil improvement is common in construction work with the aim of increasing the carrying capacity of the soil so that it can withstand the burden of construction on it. In this study, researchers will use cement and fly ash as added ingredients for clay soil stabilization. The purpose of this study was to determine the characteristics and physical properties of clay in Tenayan Raya, Pekanbaru and determine the effect of the addition of cement and fly ash to clay. The research material used was disturbed sample, which is a mixture of clay soil with cement and fly ash with the percentage of each mixture. Specimens that have been according to plan and are divided into several variations of the mixture, then made compaction using a proctor test equipment and then tested with CBR test equipment. The results of the study show that the clay soil of Tenayan Raya has a high plasticity with a liquid limit of 51.80%, a plastic limit of 20.88%, and a plasticity index of 30.93%. The addition of cement and fly ash can reduce the liquid limit value and the plasticity index as well as increase the plastic limit value and the highest percentage of CBR value occurs in Clay 65% ​​+ Cement 20%, Fly Ash 15%, with a CBR value of 52.32%. So as to increase the bonding capacity between the granules, and the ability to interlock between granules is high.
ANALISIS TEBAL RIGID PAVEMENT DENGAN METODE BINA MARGA PD T-14-2013 (STUDI KASUS : SP. AIR HITAM – SP. GEMAR MENABUNG KOTA PEKANBARU) Husni Mubarak; husnah husnah; Hasan Hasan
Racic : Rab Construction Research Vol 4 No 1 (2019): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.508 KB)

Abstract

The intersection of Sudirman - the Soekarno Pekanbaru intersection road is a provincial road where the project work has been completed. The road is a place for passing passenger cars, light vehicles and heavy vehicles with varied vehicle axes. This research will discuss the rigid pavement design that has been issued by the Directorate General of Highways, namely Pd T-14-2003. The purpose of this study was to recalculate the thickness of the pavement using the Bina Marga Pd T-14-2003 method. Specifically conducted a comparative analysis of rigid pavement thickness using the Bina Marga Pd T-14-2003 method with existing conditions in the field. The calculation method for rigid pavement carried out is the HVAG (Heavy Vehicle Axle Group) method on the cement concrete pavement planning guide. After comparison analysis was obtained, the concrete cement pavement thickness in the field was 45 cm with 30 cm concrete plate thickness and 15 cm thinner concrete (Lc) while the theoretically calculated concrete cement cement pavement thickness was 33 cm with a thick concrete plate 18 cm which is the most economical plate thickness and thin concrete (Lc) is 15 cm.
ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN PONDASI TISSUE BLOCK 5 & 6 Husnah Husnah
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v1i1.125

Abstract

Pondasi tiang atau disebut juga pondasi dalam dipergunakan untuk konstruksi beban berat (high rise building). Sebelum melaksanakan suatu pembangunan konstruksi yang pertama-tama dilaksanakan dan dikerjakan dilapangan adalah pekerjaan pondasi (struktur bawah). Pondasi merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dalam suatu pekeerjaan teknik sipil, karena pondasi inilah yang memikul dan menahan suatu beban yang bekerja diatasnya yaitu beban konstruksi atas. Tujuan dari Penelitian ini untuk menghitung daya dukung tiang pancang dan bored pile dari hasil sondir dan Standar Penetrasi Test (SPT), membandingkan hasil daya dukung tiang pancang dan penurunan yang terjadi hanya pada tiang pancang. Metodologi pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi, pengambilan data dari pihak proyek serta melakukan Penelitian keperpustakaan. Pada perhitungan daya dukung tiang pancang dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, untuk data sondir dengan metode Aoki De Alencar dan metode langsung, dan untuk data SPT dengan metode Mayerhof. Berdasarkan data sondir dan SPT yang diperoleh dan dihitung dengan beberapa metode diperoleh hasil perhitungan untuk tiang pancang, yaitu data sondir dengan menggunakan metode Aoki De Alencar titik-1 Qult = 396,81 ton dan titik-2 Qult = 428,22 ton, dengan metode langsung titik-1 Qult = 366,595 ton dan titik-2 Qult = 401,842 ton. Untuk data SPT menggunakan metode Mayerhof diperoleh titik-1 Qult = 577,237 ton dan titik-2 Qult = 543,743 ton. Untuk penurunan tiang tunggal dihitung menggunakan metode Poulus dan Davis sebesar 8,15 mm. Hasil perhitungan daya dukung pondasi terdapat perbedaan nilai, baik dilihat dari penggunaan metode perhitungan maupun lokasi titik yang ditinjau. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan daya dukung pondasi yang paling baik digunakan adalah daya dukung tiang pancang dari data sondir.
ANALISA DAERAH LINGKUNGAN KERJA (DLKr) DAN DAERAH LINGKUNGAN KEPENTINGAN PELABUHAN (DLKp) TERMINAL KHUSUS PT. RAPP DI DESA PENYENGAT KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU Husnah Husnah
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v1i2.172

Abstract

Terminal khusus adalah terminal untuk menunjang kegiatan tertentu diluar daerah lingkungan kerja (DLKr) dan daerah kepentingan pelabuhan (DLKp) pelabuhan laut serta pelabuhan sungai dan danau dapat dibangun terminal khusus untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan usaha pokoknya.PT. RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper) adalah perusahaan kertas (pulp and paper) yang memulai kegiatan produksinya ditahun 1995 di Provinsi Riau, tepatnya di plant yang terletak di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.Kapasitas hariannya adalah 5000 ton pulp dan 1000 ton kertas. Untuk mengimpor sejumlah bahan baku produksi dan terutama untuk ekspor hasil produksi, perusahaan membangun dan mengoperasikan terminal yang merupakan terminal khusus PT.RAPP. Hasil penelitian ini berdasarkan data-data sekunder yang diperoleh bahwa kapal yang berkunjung di terminal khusus PT. RAPP berdasarkan kapal yang terbesar berlabuh adalah OOCL Innovation panjang 289,52 m, lebar 32,31m, berat 58.943 ton. Kedalaman Alur pelayaran adalah 21,43m (LWS). Kebutuhan ruang untuk pendaratan barang maka kolam pendaratan adalah 1,6 ha. Kolam putar yang dibutuhkan adalah 9,5 ha. Luas kolam pelabuhan adalah luas kolam pendaratan ditambah luas kolam putar yaitu 11,1ha. Setelah mendapat perhitungan dari area labuh dengan mengambil panjang kapal 289,52 maka panjang area labuh atau tempat labuh memiliki panjang 344 m dan luas area adalah 37 ha. Areal labuh atau tempat labuh memiliki panjang 344 m dan luas area adalah 37 ha. Luas area tempat sandar kapal adalah1 ha. Berdasarkan perhitungan kapal terpanjang 289,52m dan berat kapasitas kapal 58,943 ton, maka panjang dermaga yaitu 339,52 m. Kebutuhan luas gudang adalah 4,09 ha dan luas penumpukan barang adalah 6,81 ha. Untuk tahun 2019 luas terminal peti kemas yang dibutuhkan adalah 9 ha. Alur pelayaran DLKp adalah 2,1 ha. Untuk kegiatan pindah labuh dibutuhkan luas 2,1 ha, sedangkan untuk kebutuhan keadaan darurat 50% dari luas kegiatan pindah labuh yaitu 1,05 ha.
ANALISIS STRUKTUR RANGKA BAJA RINGAN DAN BAJA BERAT DENGAN APLIKASI BRICSCAD Husnah Husnah; Novreta Ersy Darfia; Fauzul Hidayat
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v5i2.3232

Abstract

Seiring melonjaknya harga bahan besi dikarenakan melemahnya nilai tukar rupiah akhir-akhir ini terhadap dollar, maka peran material pengganti untuk besi Baja WF yang biasa dipakai untuk bentang diatas 15 meter perlu dilakukan. Salah satunya adalah jenis material baja ringan/truss Membandingkan struktur kedua bahan ini, maka diperlukan analisis struktur atap rangka baja berat dengan konstruksi atap rangka baja ringan/truss. Struktur baja ringan untuk bangunan atap telah banyak digunakan pada masa sekarang ini. Selain karena kemudahan, faktor kecepatan pemasangan juga menjadi pertimbangan dalam memilih struktur rangka atap baja ringan ini, oleh sebab itu baja ringan adalah alternatif untuk pengganti baja WF yang tidak ekonomis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kekuatan struktur dengan software bawaan baja ringan yaitu dengan bricscad. Adapun hasil penelitian ini passed 65% dari maksimal 80% yaitu dengan modulus elastisitas maksimal dari struktur sebesar 162.500 MPa (aman) < 200.000 MPa, Gaya Tarik Maksimal 406,25 MPa (aman) < 406,25 MPa, dan analisis truktur baja WF dapat dilihat dari hasil analisis tegangan maksimum sebesar 511,73 Kg/cm2 < σ ijin = 1.600 kg/cm2 . sehingga dapat disimpulkan pada bentang 16 meter tanpa tumpuan tengah baja ringan masih tergolong aman dan tergolong efektif dan efisien