Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Kawasan Konservasi Kramat, Bedil, dan Temudong melalui Pengembangan Ekowisata Bahari dan Budi Daya Rumput Laut Dedi Syafikri; Siti Nurwahidah; Neri Kautsari
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2019): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.5.1.1-10

Abstract

Kramat, Bedil, and Temudong (KBT) islands are watershed conservation areas located in Sumbawa Regency precisely in Labuhan Bajo Village. The main problem is the prohibition of fishing in some conservation zones, thereby reducing the area of fishing. Reduced of catchment area directly affects the decrease in catches and community income. Therefore, as an effort to overcome these problems, it is necessary to optimize the utilization of other zones in the conservation area. Sustainable fisheries zones and tourism zones are zones that have not been optimally utilized. This zones has the potential for ecotourism and seaweed cultivation, but most people do not have the knowledge and skills in the development of ecotourism and seaweed cultivation. The program aims to train and assist the community in integrating ecotourism with seaweed cultivation in sustainable fisheries zones, so that it can be an alternative livelihood for the local community. the program has outcomes that consist of: the availability of alternative livelihoods for people in conservation areas based on the integration of ecotourism and seaweed cultivation, increasing community income, and building positive community perceptions for conservation activities. The method used is counseling, training and mentoring on the development of marine ecotourism and Eucheuma cottonii seaweed cultivation in the sustainable fishing zone. The results of this activity are the development of marine ecotourism in the KBT MPA as evidenced by an increase in the number of visitors (tourists) three times more than before, the availability of alternative livelihoods of the community through boat rentals and increased knowledge and skills of the community in seaweed cultivation.
Strategi Pengembangan Komoditas Lokal untuk Penerapan One Village One Product (OVOP) di Kabupaten Sumbawa Ieke Wulan Ayu; Siti Nurwahidah; Yadi Hartono
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.02.03

Abstract

Pengembangan wilayah dengan pendekatan OVOP dapat memotivasi pembangunan pedesaan melalui gerakan masyarakat, dengan memanfaatkan potensi keunggulan lokal sebagai penggerak utama, dalam pengembangan ekonomi lokal dengan tujuan mengurangi tingkat kemiskinan. Tujuan penelitian adalah untuk mendiskripsikan performa desa yang diusulkan sebagai penerapan OVOP di Kabupaten Sumbawa. Penelitian dilaksanakan di Desa Labangka, Desa Batu Dulang, Desa Pelat, Desa Jotang, Desa Labuhan Jambu, Desa Luar, Desa Juru Mapin, Desa Moyo dengan pendekatan deskriptif kualitatif melalui observasi (field Obsevation), survei (Field Survey), wawancara (Interview Method), dan kuisioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis SWOT. Hasil penelitian desa yang layak sebagai target untuk penerapan OVOP di Kabupaten Sumbawa adalah  Serading (Padi), Labangka (Jagung), Kukin (Sapi), Labuhan Sengoro (Rumput laut), Tepal (Kopi). Strategi pengembangan yaitu meningkatkan kualitas produk, mengembangkan daya saing produk hasil seleksi menggunakan kearifan lokal dan keterampilan secara terarah dan terintegrasi untuk pasar domestik dan global dengan promosi, adanya komitmen pemerintah lokal untuk pembinaan, dan penguatan kelembagaan.
Pengembangan Ekowisata Bahari Dan Budidaya Rumput Laut Di Kawasan Konservasi Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat Dedi Syafikri; Siti Nurwahidah; Neri Kautsari
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1220.03 KB)

Abstract

Permasalahan utama yang terjadi di Desa Labuhan Bajo yang wilayah perairannya masuk ke dalam kawasan konservasi perairan (KKP) gugusan Pulau Kramat, Bedil dan Temudong ialah tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap kegiatan penangkapan ikan. Pelarangan penangkapan ikan di sebagian zona konservasi menyebabkan berkurangnya luasan daerah tangkapan sehingga berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat. Keadaan tersebut menyebabkan sebagian masyarakat memiliki persepsi yang kurang baik terhadap kegiatan konservasi perairan. Salah satu potensi perairan yang berada di dalam kawasan konservasi dan belum termanfaatkan yaitu potensi zona perikanan berkelanjutan. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melatih dan mendampingi masyarakat dalam mengintegrasikan usaha budidaya rumput laut dengan ekowisata bahari di zona perikanan berkelanjutan sehingga dapat menjadi mata pencaharian alternatif bagi masyarakat sekitar. Target yang ingin dicapai dalam kegiatan ini ialah : tersedianya mata pencaharian alternatif bagi masyarakat di kawasan konservasi berbasis integrasi budidaya rumput laut dan ekowisata bahari; peningkatan pendapatan masyarakat dan terbangunnya persepsi yang baik terhadap kegiatan konservasi. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini ialah penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. tentang pengembangan ekowisata bahari dan budidaya rumput laut di zona perikanan berlanjutan. Hasil dari kegiatan ini adalah berkembangnya ekowisata bahari di kawasan konservasi perairan Kramat, Bedil dan Temudong yang dibuktikan dengan peningkatan jumlah pengunjung (wisatawan), tersedianya mata pencaharian alternatif masyarakat melalui penyewaan perahu dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam budidaya dan pengolahan rumput laut.
Analisis Pengembangan Budidaya Porang di Desa Batu Rotok Kecamatan Batulanteh Kabupaten Sumbawa Siti Nurwahidah; Nila Wijayanti; Desi Rahmayanti
AGRIFITIA : Journal of Agribusiness Plantation Vol. 2 No. 2 (2022): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis INSTIPER Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55180/aft.v2i2.275

Abstract

Porang plant is a non-wood forest products (NTFPs) in the form of tuber producing starch that has many uses. In Batu Lanteh District, Sumbawa Besar NTB porang plant  grow at privately owned forests and state forest , but so far has not been well developed. Therefore, this study was done in order to get information about internal and external factors that affecting porang plant development and to get development strategy of porang plant.This study was conducted in the village of Batu Rotok, Batu Lanteh District, Sumbawa Besar NTB. This location was chosen because of some factors such as many porang farmers, appropriate land for planting porang, and many farmers who cultivate porang. This study aims to identify the internal and external factors in cultivating porang plant as an effort to improve the income of the society in Bato Rotok Village. The sample is taken through Purposive sampling.  Purposive sampling is the character of the sample members taken from a deep consideration which is considered or believed by the researcher to represent the character of the population. The sample of this study is 19 samples namely  13 farmers, 2 porang sellers , 1 sample from KPH Batu Lanteh, 3 samples from government related agency. Analisis SWOT is used to analyze the data in this study. There are some internal and external strategies to develop porang cultivation as a way to increase income of the society in Batu Rotok village, Batu Lanteh district  namely: 1.  Internal factors; Strengths: Porang can grow under the shade, it has suitable natural condition, it is easy to cultivate, it doesn’t need intensive maintenance, it is planted once, it contains nutrience especially carbohydrate. Weaknesses: Porang’ initial growth need time, it is not widely known and used by the society, Public knowledge of porang is still limited, and Porang plants cannot be directly consumed. 2. External Factors; Opportunities: porang has high selling value, Export needs of porang are still high, the society has wide land to plant porang, and policy support from the government. Threats: The number of entrepreneurs is still limited, the prices are unstable, Lack of socialization of counseling and assistance, Market information is still difficult (tends to be closed). According to the SWOT matrix, it can be concluded that  developing of Porang plants in the village of Batu Rotok, Batu Lanteh District has the best alternative strategies through the strategy of SO, this strategy uses the strengths to utilize the opportunities. so that, porang farmers can develop porang plant in Batu Rotok village therefore they can get an optimal income.  With alternative strategies as follows: 1). Utilizing suitable natural conditions and easy cultivation process in order to meet export needs which are still high. 2). many benefits and nutritional content of porang plants, if it is followed by the right processing process, it will increase the selling value of porang and it can be used as an alternative food. Key words: Identification, Factor, External, Internal, Porang 
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DESA ROPANG MELALUI USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI Yadi Hartono; Alia Wartiningsih; Wening Kusumawardani; Siti Nurwahidah; M Aries Z Angkasa
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/jpml.v4i2.461

Abstract

Tujuan pemberdayaan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok masyarakat Kecamatan Ropang penggemukan Sapi Bali. Lokasi pendampingan masyarakat terletak di Desa Ropang, Kecamatan Ropang, Kabupaten Sumbawa. Tahapan pelaksanaan program adalah sebagai berikut: 1). Penyiapan kelompok usaha; 2). Pelatihan; 3). Pembuatan kandang dan pengadaaan bibit ternak;dan 4). Pendampingan dalam pemeliharaan ternak Pemberdayaan Masyarakat melalui usaha penggemukan sapi ini terbilang dapat memberikan dampak kepada masyarakat, terlihat dari peningkatan pengetahuan kelompok dalam inovasi desain kandang yang baik dan tehnik pemberian pakan yang baik, yang diharapkan dapat direplikasi oleh kelompok lain yang juga menjalankan usaha yang sama. Selain itu, dampak program juga mampu mendiversifikasi mata pencaharian kelompok untuk. peningkatan pendapatan kelompok.
Analisis Saluran, Margin dan Efisiensi Pemasaran Komoditi Jagung di Kabupaten Sumbawa Siti Nurwahidah
Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/jrktl.v1i1.40

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi pemasaran komoditas jagung di Kabupaten Sumbawa. Penelitian dilaksanakan di Lahan kering kecamatan Labangka dan lahan sawah Kecamatan Utan yang merupakan sentra produksi jagung di Kabupaten Sumbawa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Random Sampling. Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis efisiensi pemasaran diuji dengan melihat saluran pemasaran dan analisis marjin pemasaran. Hasil penelitian terdapat dua saluran utama pemasaran jagung di Kabupaten Sumbawa, yaitu saluran I: petani – pedagang pengumpul desa/kecamatan – pedagang pengumpul antar kabupaten/kota – konsumen (pabrik pakan ternak), dan saluran pemasaran yang ke II: petani – pedagang pengumpul desa – pedagang pengumpul kecamatan – pedagang pengumpul antar kabupaten/kota –konsumen (pabrik pakan ternak). Pemasaran komoditas jagung di Kabupaten Sumbawa sudah berjalan efisien. Hal ini dilihat dari saluran pemasaran, margin dan fasilitas fisik pemasaran menunjukkan bahwa pemasaran jagung di Kabupaten Sumbawa dapat dikatakan cukup efisien.
PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) BERBASIS ASET LOKAL POTENSIAL DI DESA SABEDO KABUPATEN SUMBAWA Siti Nurwahidah; Yadi Hartono; Alia Wartiningsih
Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/jrktl.v5i1.1355

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menggali peran kelembagan sosial ekonomi desadalam hal ini BUMDes dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis aset desadengan menggunakan pendekatan sustainable livelihood (PSL) di Desa SabedoKecamatan Utan Kabupaten Sumbawa. Aset desa yang dikelola seharusnyasebesar-besar dapat bermanfaat bagi masyarakat desa. Manfaat yang diperoleh ituberupa penghidupan yang berlangsung terus menerus, tidak terhenti karenaperubahan iklim, terhenti karena kehabisan bahan baku dan seterusnya. Itulahyang disebut sebagai strategi penghidupan berkelanjutan (sustainabe livelihood).Penelitian dilakukan di Desa Sabedo Kecamatan Utan pada Bulan Nopember2018, mengunakan model pendekatan sustainable livelihood (PSL) yangmerupakan model pendekatan pembangunan yang dipraktikkan di negara-negaramaju dan berkembang sebelum era 1990-an, identik dengan eksploitasi terhadapmanusia, alam dan relasi diantara keduanya, sebagai metode untuk mengalisumber aset suatu daerah yang bersifat sustainable livelihood (SL) dengan inputdata sumber aset desa atau peta pentagon aset di Desa Sabedo. Ada tiga potensiatau aset Desa Sabedo yang bisa dikembangkan oleh desa melalui BUMDesyang bersifat sustainable livelihood (SL) yaitu aset pertanian, sumber mata airdesa WISLIK dan peternakan madu trigona.