Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN PENDUDUK BERDASARKAN DATA MATRIKS ASAL TUJUAN KOTA MANADO Kumaat, Meike
TEKNO Vol 11, No 58 (2013): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan kota dan pertumbuhan penduduk memberikan dampak positif bagi peningkatan kegiatan sosial ekonomi masyarakat perkotaan, namun juga mendatangkan dampak negatif bagi pemanfaatan ruang perkotaan. Pergerakan orang dengan tujuan bekerja, sekolah, belanja, sosial, rekreasi dan ibadah berimplikasi pada besarnya arus kendaraan di ruas jalan.Kemacetan yang terjadi di kota merupakan cerminan dari tingginya pergerakan sosial yang dilakukan masyarakat serta keterkaitan dengan terkonsentrasinya kegiatan di zona tertentu. Pergerakan penduduk kearah pusat aktifitas akan membawa implikasi terhadap sistem transportasi, dimana pemusatan aktivitas menyebabkan penduduk membutuhkan sarana dan prasarana transportasi dalam melakukan pergerakan .Berdasarkan hasil analisis pola pergerakan dan mobilitas penduduk di kota Manado menunjukan bahwa bangkitan pergerakan terbesar terjadi dari kecamatan Tuminting sebesar 15.1% sedangkan tarikan pergerakan terbesar menuju ke kecamatan Wenang sebesar 17.5% . Dimana kecamatan Wenang adalah merupakan pusat perdagangan dan pendidikan. Alasan terbanyak dalam melakukan pergerakan adalah dengan tujuan bekerja dan sekolah.Kata kunci : pergerakan, bangkitan , tarikan.
ANALISA TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI JALAN RAYA DITINJAU DARI TINGKAT BAKU MUTU KEBISINGAN YANG DIIZINKAN Balirante, Meylinda; Lefrandt, Lucia I. R.; Kumaat, Meike
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 2 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang ditimbulkan pada bidang transportasi bukan hanya masalah kemacetan tetapi juga masalah lingkungan seperti polusi suara atau kebisingan. Kebisingan dari jalan raya berasal dari kendaraan berat (HV), kendaraan ringan (LV) dan sepeda motor (MC).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan yang terjadi pada ruas Jalan Sam Ratulangi 6 dimana diruas jalan tersebut terdapat Sekolah Menengah Atas Rex Mundi, dengan pengambilan data langsung di lapangan berupa data kebisingan serta beberapa variabel lalu lintas lainnya seperti volume dan kecepatan kendaraan.Dalam penelitian ini data di analisis dengan menggunakan rumus hitung leq serta dengan perhitungan menggunakan metode CoRTN (Calculation of Road Traffic Noise). Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan selama 9 jam dari pukul 06.00 WITA sampai dengan pukul 15.00 WITA. Hasil tingkat kebisingan yang diperoleh dengan menggunakan alat Sound Level Meter nilai leq yang diperoleh paling tinggi sebesar 81.89 dB(A) pada hari Rabu 11 September 2019 pukul 13.00-14.00 WITA. Tingkat kebisingan dengan Metode CoRTN yang paling tinggi sebesar 66.39 dB(A) pada hari Selasa 10 September 2019 pukul 14.00-15.00 WITA. Dengan nilai kebisingan tersebut hasil penelitian menunjukkan bahwa ruas Jalan Sam Ratulangi 6 telah melebihi batas standar kebisingan yang diizinkan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.48 tahun 1996 tentang baku mutu kebisingan yaitu hanya 55 dB(A) untuk kawasan persekolahan. Dari hasil penelitian ini perlu diadakan upaya pengendalian tingkat kebisingan dengan melakukan penanaman tanaman-tanaman kecil diantara pohon-pohon besar di pinggir jalan. Kata Kunci: Kebisingan, Lalu lintas, Jalan Raya, CoRTN, SLM.
PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA POGOGUL KABUPATEN BUOL Kanoli, Harto Akbar R.; Rumayar, Audie L. E.; Kumaat, Meike
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 2 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Buol merupakan kabupaten yang sedang dalam proses pembenahan dalam hal ini peningkatan infrastruktur menjadi hal utama dalam pembangunan kabupaten  Buol itu sendiri. Kabupaten Buol juga memiliki begitu banyak kekayaan alam dan pusat pariwisata yang dapat memajukan perekonomian dan dapat membantu pembangunan dalam segala sektor di daerah tersebut. Bandar Udara Pogogul terletak di Kecamatan Momunu dan saat ini tergolong sebagai bandara kelas III dengan jenis pesawat yang beroperasi ATR 72-500/600 dengan kapasitas 72 seat beberapa tahun yang akan datang, dengan jumlah penumpang yang terus menigkat    sehingga dianggap perlu untuk ditingkatkan kemampuan pelayanannya dalam hal ini daya tamping pesawat yang lebih besar dan fasilitas bandar udara lainnya agar dapat memenuhi permintaan masyarakat serta dapat ikut menunjang perkembangan di daerah Kabupaten Buol.Pengembangan suatu lapangan terbang harus memperkirakan arus lalu lintas dimasa yang akan datang. Untuk itu penelitian dilakukan dengan pengambilan data-data di pihak terkait. Analisa data lima tahun jumlah penumpang, pesawat dan bagasi menggunakan analisa regresi dapat diramalkan arus lalu lintas dimasa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara dianggap perlu dilakukan atau tidak. Berdasarkan data-data yang diperoleh dari bandara seperti data klimatologi, data karakteristik pesawat, data tanah, keadaan topografi dan data eksisting bandara digunakan sebagai acuan untuk merencanakan pengembangan bandar udara. Untuk pengembangan bandar udara Pogogul, yang akan direncanakan adalah runway, taxiway, apron, terminal penumpang, gudang dan area parkir kendaraan.  Hasil analisa peramalan dari data lima tahun pesawat, penumpang dan bagasi dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan sehingga perlu dilakukan perencanaan pengembangan untuk Bandar Udara Pogogul. Dan berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada standar Internasional Civil Aviation organization (ICAO) dengan pesawat rencana BOEING 737-800 NG maka dibutuhkan panjang landasan 2.918 meter, lebar total landasan 45 meter dan jarak antara sumbu landasan pacu dan sumbu landasan hubung adalah 175 meter, lebar total taxiway 30 meter dengan tebal perkerasan lentur 80 Cm, luas apron 95 × 93 m = 8.853 m2, tebal perkerasan rigid pada apron metode Federal Aviation Administration (FAA) = 34 Cm sedangkan dengan metode Portland Cemen Asosiation (PCA) = 31 Cm, luas terminal penumpang 42.500 m2, luas gudang 48 m2 dan luas pelataran parkir 22.800 m2.  Kata Kunci: Kabupaten Buol, Bandar Udara Pogogul, Runway, Taxiway, Apron, Terminal Penumpang
PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT PERAHU TAKSI DAN KAPAL FERRI (Studi Kasus : BITUNG-LEMBEH) Ticoalu, Angelica Adriana; Lefrandt, Lucia I. R.; Kumaat, Meike
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 4 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi laut memiliki peran yang sangat penting bagi negara kepulauan untuk menghubungkan satu daerah ke daerah lainnya, Kota Bitung adalah salah satu kota yang mempunyai transportasi laut yaitu kapal ferri dan perahu taksi untuk menghubungkan Kota Bitung dan Pulau Lembeh. Transportasi yang efektif, aman dan nyaman merupakan alasan responden untuk memilih moda transportasi yang akan digunakan dalam mencapai tempat tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan karakteristik penumpang menggunakan kapal ferri dan perahu taksi, variabel apa saja yang dapat mempengaruhi pemilihan moda antara kapal ferri dan perahu taksi dan probabilitas terpilihnya kapal ferri dan perahu taksi, sehingga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penyedia jasa dan pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk menangani permasalahan transportasi laut.Pemilihan moda merupakan model penting didalam perencanaan transportasi laut angkutan umum. Hal ini dikarenakan kunci dari angkutan umum dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas system pergerakan dalam suatu system transportasi laut. Faktor-faktor yang mempengaruhi seorang dalam memilih suatu moda transportasi yaitu karakteristik pelaku perjalanan, karakteristik perjalanan, dan karakteristik system transportasi.Survei dilakukan terhadap 300 responden dengan memberikan kuesioner yang berisi karakteristik perjalanan dengan menggunakan metode stated preference sebagai metode pendekatan untuk mensurvei suatu preferensi, lalu diolah dengan analisa regresi berganda untuk mendapatkan hubungan kuantitatif antara sekumpulan atribut dan responden hingga mendapatkan utilitas dan probabilitas dengan melakukan permodelan logit binomial.Hasil penelitian yang didapat yaitu karakteristik berdasarkan tujuan melakukan perjalanan adalah 58% untuk pariwisata dan 17% untuk dinas, untuk pendidikan responden didominasi oleh tamatan SMA sebesar 44% dan S1 26%, didapat juga karakteristik berdasarkan pendapatan yang belum berpenghasilan adalah sebesar 42%. Sehingga didapat faktor perbandingan melalui karakteristik adalah banyak yang memilih kapal ferri sebagai moda transportasi paling aman nyaman dan efektif, sebesar 80% tetapi moda yang paling sering digunakan adalah perahu taksi sebesar 66%. Yang berpengaruh besar dalam pemilihan moda adalah waktu tunggu sehingga banyak responden menggunakan perahu taksi dari pada kapal ferri yang waktu tunggunya cenderung lama. melalui model analisa regresi linier R2 yang didapatkan adalah 0,69520684. Kata Kunci:Pemilihan Moda, kapal ferri, perahu taksi, logit binomial.
TRANSPORTASI DAN POLUSI PADA KAWASAN PENDIDIKAN Kumaat, Meike
TEKNO Vol 10, No 57 (2012): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan merupakan kontributor terbesar dari polusi udara yang dibuang ke udara bebas. Transportasi sebagai penyumbang terbesar polusi udara terjadi akibat penggunaan kendaraan bermotor yang makin meningkat setiap hari. Kemacetan di lingkungan sekolah yang terjadi pada pagi dan siang hari khususnya pada jam masuk dan pulang sekolah sangat berpengaruh bagi kesehatan anak sekolah pada umumnya.. Polusi akibat gas buang kendaraan bermotor saat terjadi kemacetan dapat menurunkan kapasitas darah untuk membawa oksigen ke otak sehingga melemahkan kemampuan berpikir , memperberat penyakit jantung dan pernapasan disertai sakit kepala (pusing). Dampakini dirasakan oleh orang dewasa maupun anak. Metodologi yang akan dipakai berupa studi literatur murni dengan mengangkat masalah gangguan kesehatan bagi anak sekolah akibat polusi udara di sekitar kawasan sekolah dan usulan penanganannya.Kata kunci : sistem transportasi, polusi, kawasan pendidikan
Analisa Hubungan Kinerja Simpang Bersinyal Dengan Konsumsi Bahan Bakar (Studi Kasus: Simpang Jl. A. A. Maramis – Jl. Ringroad II) Sinambela, Theodora Paulina; Kumaat, Meike; Pandey, Sisca V.
TEKNO Vol 19, No 78 (2021): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan Jalan A.A Maramis - Jalan Ringroad II yang berlokasi di wilayah kecamatan Mapanget kota Manado adalah persimpangan sebidang dengan 4 (empat) lengan/pendekat. Persimpangan ini dilengkapi dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) untuk meminimalisir terjadinya konflik lalu lintas serta optimalisasi kinerja persimpangan. Pembangunan wilayah permukiman penduduk (wilayah kecamatan Mapanget) yang sangat cepat serta posisi strategis wilayah sekitar persimpangan untuk menjadi area bisnis mengakibatkan pertumbuhan volume arus lalu lintas yang signifikan, sementara ukuran dan dimensi geometrik persimpangan tidak mengalami perubahan. Peningkatan volume arus lalu lintas pada persimpangan akan mengakibatkan tundaan yang semakin besar. Tundaan yang semakin besar mengindikasikan kinerja persimpangan semakin menurun. Penelitian dilakukan untuk menganalisa kinerja persimpangan bersinyal melalui parameter derajat kejenuhan dan tundaan serta hubungannya dengan konsumsi bahan bakar minyak. Derajat kejenuhan adalah merupakan rasio arus lalu lintas terhadap kapasitas dan tundaan adalah waktu tempuh tambahan yang diperlukan untuk melewati suatu persimpangan dibandingkan dengan tanpa persimpangan. Tambahan waktu tempuh kendaraan akibat tundaan akan membutuhkan tambahan bahan bakar minyak sebagai sumber energi.  Metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) digunakan untuk menentukan kinerja persimpangan melalui parameter derajat kejenuhan dan tundaan, serta penentuan konsumsi bahan bakar minyak dengan penekatan formula LAPI-ITB tahun 1996 yang telah dikonversi pada satuan mobil penumpang oleh Isnaeni 2003. Kinerja persimpangan Jalan A.A Maramis - Jalan Ringroad II hasil penelitian menunjukkan Derajat Kejenuhan 0.837 dan tundaan rata-rata persimpangan sebesar 29.345 det/smp, dengan kinerja persimpangan berada pada kategori D (kurang) serta tambahan konsumsi bahan bakar minyak rata-rata persimpangan sebesar 32.979 liter/persimpangan-jam.Kata kunci – bahan bakar minyak, persimpangan, tundaan
ANALISIS HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA JALAN PERKOTAAN ( STUDI KASUS: DEPAN BAHU MALL MANADO) Manongko, Jeremy; Lefrandt, Lucia I. R.; Kumaat, Meike
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 6 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado saat ini berkembang pesat, salah satunya dalam bidang perekonomian. Perkembangan ekonomi ini mengakibatkan tumbuhnya areal komersil seperti jasa, perdagangan dan perkantoran di beberapa bagian kota manado, antara lain di sepanjang jalan Wolter Monginsidi atau juga depan bahu mall. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya pertumbuhan arus lalu lintas sehingga menyebabkan kemacetan. Kemacetan ini juga disebabkan oleh keluar masuk kendaraan, pejalan kaki, juga pengendara yang berhenti sembarangan dan parkir sembarangan. Faktor-faktor ini merupakan klasifikasi dari nilai hambatan samping, dimana hal ini menjadi topik penelitian.Pengambilan data primer dilakukan secara langsung di lokasi penelitian yaitu, data geometrik, volume kendaraan, kecepatan kendaraan, hambatan samping. Data sekunder yang dibutuhkan, seperti; peta lokasi dan data jumlah penduduk, didapatkan dari instansi terkait. Analisis data menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997).Dari hasil analisis diperoleh; kapasitas sebesar 2349.9 smp/jam .Volume jam puncak berkisar 1753.2 smp/jam hingga 2285.1 smp/jam, kecepatan kendaraan terendah berkisar dari 4,978 km/jam hingga 8,133 km/jam. Pada penelitian ini juga diperoleh kecepatan arus bebas sebesar 40,78 km/jam. Tundaan terjadi selama 31,78 detik dengan jarak tinjauan sepanjang 50 meter. Tundaan yang terjadi dengan nilai V/C ratio dikategorikan dalam tingkat pelayanan E dengan nilai rasio sebesar 0,90 < 0,99 < 1 yang artinya arus tidak stabil, kecepatan rendah dan berbeda-beda, dan volume mendekati kapasitas.. 3. Dari hasil Analisa hambatan samping nilai frekuensi berbobot selama 4 hari berada di angka terendah yaitu 536/jam di hari minggu sampai angka yang tertinggi yaitu 747.1/jam di hari sabtu dan bisa ditentukan kelas hambatan sampingnya yaitu tinggi.. Dari hasil analisa regresi hambatan samping terhadap kecepatan kendaraan diperoleh persamaan dengan nilai R2 maksimum pada hari Minggu, 9 Februari 2020 yaitu R2 = 0, 728. Dengan nilai signifikansi F 0,000 < 0,05, dapat disimpulkan bahwa salah satu penyebab kemacetan dan penurunan kinerja jalan Wolter Monginsidi di akibatkan oleh pengaruh hambatan samping. Kata Kunci: Hambatan Samping, Kapasitas Jalan, Kecepatan Kendaraan, Tundaan
Peningkatan Kapasitas Simpang Sebidang Satu Arah dengan Simulasi Lalu Lintas Zero Point Rompis, Semuel Y. R.; Kumaat, Meike
Jurnal Teknik Vol 22 No 1 (2024): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37031/jt.v22i1.428

Abstract

The Zero Point intersection is the zero point of Manado City which is also the transfer point for public transportation passengers. The land use around this location is offices, pharmacies, shops, places of worship, hotels and there are also street vendors. This research is to analyze the characteristics of Zero Point intersections using the 2014 Indonesian Road Capacity Calculation (PKJI) method and the PTV Vissim application simulation to obtain alternative solutions.The results of the analysis are that the highest traffic volume (Q) occurred on Monday at 6493.4 cur/hour, vehicle capacity (C) was 2900 cur/hour, the degree of saturation (DJ) was 1,329, the intersection delay value (T) was 376,6 seconds/currency and the Level of Service (LOS) of the unsignaled intersection is at level D which indicates poor intersection performance.The results of this analysis then looked for alternative solutions by trial and error and the chosen alternative was to improve the performance of unsignalized intersections, namely the first was to change the vehicle's turning direction from the direction of Jl. Sudirman (next to Bank Sulut) which will turn towards Jl. Sam Ratulangi has to go around the Zero Point roundabout and the second alternative is to make changes, namely making a median or road divider on the Jl. Sudirman (next to Bank Sulut).
Optimalisasi Kecepatan Kendaraan Angkutan Sampah di Kota Manado Kumaat, Meike; Lefrandt, Lucia
Jurnal Teknik Vol 23 No 1 (2025): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37031/jt.v23i1.625

Abstract

Waste management is a problem in all regions in Indonesia, including the city of Manado. Delays in waste transportation can cause odor problems and accumulation of waste that will disturb the surrounding environment. A good waste transportation system is needed, especially for the city of Manado, which is effective and efficient. The efficiency reviewed is in terms of Vehicle Operating Costs (BOK), so that it can be known exactly the BOK per kilometer of the garbage truck for each route reviewed.The BOK analysis uses PCI analysis to calculate the BOK per kilometer for dumptruck vehicles. The route taken by the garbage trucks operating in Malalayang Sub-district has 2 villages, namely Malalayang 1 West Village and Malalayang 1 Village. The first ritation of the truck goes to Wolter Monginsidi Street, transports garbage along the protocol road and returns to Sumompo Landfill. The second ritation of garbage trucks will go to the Intermediate Transfer Station (SPA) in Malalayang 1 Barat and Malalayang 1 villages to wait for garbage carts that transport door to door and then return to the Sumompo landfill. The results of the BOK research for trucks operating in Malalayang 1 West Village amounted to Rp. 292,463 for one day of operation. While the BOK for garbage trucks operating in Malalayang 1 Village is Rp. 283,526 for one day of operation