Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Antara Plak Gigi Dengan Tingkat Keparahan Karies Gigi Anak Usia Prasekolah Sri Utami
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.v2i2.571

Abstract

Latar Belakang: Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang utama di seluruh dunia, prevalensi dan morbiditasnya sangat tinggi. Karies gigi pada anak-anak usia prasekolah merupakan penyakit karies gigi yang sangat destruktif, sehingga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan gigi-gigi permanennya. Prevalensi karies pada anak-anak usia 2-4 tahun di negara-negara yang sedang berkembang mencapai 18 % , sedangkan pada anak-anak usia 3-6 tahun di Kota Yogyakarta mencapai 84,1 %. Faktor kebersihan mulut sepertiadanya akumulasi plak merupakan faktor risiko terjadinya karies gigi pada anak-anak dan terdapat hubungan antara karies gigi anak dan indeks plak. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara plak gigi dengan tingkat keparahan karies anak usia prasekolah. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah 583 anak-anak usia 4-6 tahun yang bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK) di Kabupaten Sleman. Teknik sampling yang digunakan adalah simplerandom sampling, dengan pengambilan subyek penelitian secara acak proporsional. Tingkat keparahan karies diukur dengan menggunakan indeks dmf-s dan plak gigi diukur dengan menggunakan indeks plak O’Leary. Analisis data menggunakan uji logistic regression. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan bahwa usia 5 tahun merupakan usia anak yang paling banyak menderita karies gigi kategori parah (52,3%) dan pada anak laki-laki (50,8%). Nilai OR adalah 3,3 (p=0,000, 95% CI=2,134-4,824). Kesimpulan: Plak gigi merupakan faktor risiko terhadap tingkat keparahan karies gigi pada anak usia prasekolah. Anak-anak dengan indeks plak gigi yang tinggi mempunyai risiko 3,3 kali lebih besar untuk menderita karies gigi yang parah bila dibandingkan dengan karies gigianak-anak yang indeks plak nya rendah.
Hubungan Status Karies Gigi dengan Oral Health Related Quality Of Life pada Mahasiswa Sri Utami; Dayu Irma Prasepti
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 8, No 2 (2019): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.8207

Abstract

Berdasarkan data WHO 2012, di seluruh dunia 60-90% anak-anak sekolah dan 96% orang dewasa memiliki karies gigi yang sering menimbulkan rasa sakit serta dapat mempengaruhi kualitas hidup, dengan prevalensi dan keparahannya yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status karies gigi dengan kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan mulut (Oral Health Related Quality of Life) pada mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah observational analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 110 responden yang diambil menggunakan teknik multistage random sampling. Subjek penelitian merupakan mahasiswa Prodi Ilmu Ekonomi Univesitas Muhammadiyah Yogyakarta berusia 20-21 tahun. Status karies gigi diukur menggunakan indeks DMF-T (WHO) sedangkan dampak kualitas hidup diukur menggunakan OHIP-14 (WHO). Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman’s. Hasil uji Spearman’s menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status karies gigi dengan Quality of Life (r=0,2, p=0,04). Mean DMF-T 5,5 (tinggi) dan status OHIP-14 sebesar  59 % (buruk). Hal tersebut menunjukkan bahwa status karies gigi mahasiswa adalah tinggi dan kualitas hidup terkait status karies tersebut adalah buruk. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status karies gigi dengan kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan mulut pada mahasiswa, semakin tinggi karies gigi maka akan semakin buruk kualitas hidupnya. 
Hubungan Antara Nilai Progress Test Dengan Nilai Indeks Prestasi Kumulatif Lulusan Dokter Gigi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Sri Utami; Indri Kurniasih; Arina Ismah Afiati
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.6286

Abstract

Latar Belakang: Standar kompetensi merupakan suatu acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran padapendidikan dokter gigi, salah satu standar kompetensi yaitu pengetahuan yang didalamnya berisi tentang metodepembelajaran. Metode pembelajaran bertujuan untuk mengasah kemampuan clinical reasoning yang diukurmenggunakan progress test. Hasil nilai progress test memiliki hubungan dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)dan nilai Objective Structured Clinical Examination (OSCE).Tujuan Penelitian: tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara nilai progress test pendidikanprofesi dengan nilai IPK lulusan dokter gigi PSPDG UMY.Metode Penelitian: jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan design cross sectional.Sampel penelitian adalah data sekunder dari 112 mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Gigi UMYyang terdiri dari 3 angkatan yaitu dari angkatan 2006, 2007 dan 2008 serta dipilih menggunakan teknik total sampling.Data yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai progress test dan nilai IPK lulusan. Analisa data yang digunakanadalah uji korelasi Pearson.Hasil: terdapat hubungan yang sedang antara nilai progress test dengan nilai IPK lulusan dokter gigi ProgramPendidikan Profesi Dokter Gigi UMY. Rata-rata nilai progress test yaitu 45.42 dan rata-rata nilai IPK yaitu 3.40.Kesimpulan: terdapat hubungan antara nilai progress test dengan nilai IPK lulusan dokter gigi Program PendidikanProfesi Dokter Gigi UMY, semakin besar nilai progress test, maka semakin besar pula nilai IPK lulusan dokter gigiUMY.
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT DALAM PROGRAM “SIKAP” DI DUSUN PENDUL Afina Hasnasari Heningtyas; Sri Utami; Novitasari Ratna Astuti
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 9. Manajemen Rumah Sakit Era Pandemi Covid-19
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.642 KB) | DOI: 10.18196/ppm.39.101

Abstract

Indeks karies DMF-T Provinsi DIY tahun 2013 sebesar 5,9 (kategori tinggi) dengan effective medical demand sebesar 10,3%. Dengan adanya keterbatasan tenaga medis dan fasilitas kesehatan, upaya promotif dan preventif dapat dilakukan dengan cara pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan kader kesehatan. Pemberdayaan masyarakat ini memiliki tujuan pemberdayaan dan penerapan pelatihan indeks DMF-T bagi para kader kesehatan gigi dan mulut Dusun Pendul. Metode yang dilakukan adalah metode experiential learning dengan jenis program logic model yang menjelaskan tahapan dalam mengimplementasikan sebuah program, mulai dari input, output, outcomes, dan goal dari program yang akan dicapai. Para kader yang sudah dilatih sebelumnya melakukan pemeriksaan karies gigi di komunitas, yaitu pada semua anggota keluarga masing-masing kader dengan menggunakan indeks DMF-T. Hasil pengukuran indeks karies DMF-T yang dilakukan oleh para kader di Dusun Pendul diperoleh data bahwa mean DMF-T pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada wanita, mean DMF-T tertinggi pada umur 41-50 tahun, dan mean DMF-T terendah pada umur 21-30 tahun. Data tersebut menunjukkan bahwa ada faktor risiko tertentu yang menyebabkan tingginya angka indeks DMF-T berdasarkan jenis kelamin dan umur. Kesimpulan dari pemberdayaan ini adalah data hasil pemeriksaan oleh kader kesehatan Dusun Pendul merupakan data yang terukur dan valid. Pelatihan yang diberikan sebelumnya memberikan hasil yang maksimal.
Pelatihan Penyuluhan Dan Pengukuran Indeks Karies Gigi Kepada Kader Kesehatan Dusun Pendul Novitasari Ratna Astuti; Sri Utami; Afina Hasnasari Heningtyas
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 2. Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.697 KB) | DOI: 10.18196/ppm.22.505

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi ke-4 dengan jumlah penderita penyakit gigidan mulut tertinggi. Masyarakat Dusun Pendul di Bantul memiliki penyakit karies sangat tinggi,dengan rata-rata DMF-T sebesar 11.34 dan tingkat pengetahuan yang sedang sehingga perluupaya pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kegiatan promotif dan preventif, yaitupelatihan kader berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta pengukuran indeks karies.Pelatihan dilaksanakan dengan pre dan posttest design dengan metode Participatory Learning Action(PLA). Jumlah kader kesehatan gigi mulut yang dilatih sebanyak 20 orang. Kegiatan pelatihanberupa penyampaian materi pengetahuan kesehatan gigi mulut, materi ketrampilan melakukanpenyuluhan yang benar, serta materi pengukuran indeks DMF-T. Evaluasi pelatihan dilakukandengan pretest dan postest, checklist ketrampilan menyuluh dan mengukur indeks karies gigiDMF-T. Hasil menunjukkan terdapat peningkatan nilai rata-rata antara pretest (50,0) dan posttest (80,0) serta nilai rata-rata checklist yang cukup tinggi (75,0). Data tersebut menunjukkanpelatihan yang diberikan bisa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalammenyuluh dan memeriksa indeks karies gigi. Pelatihan terkait penyuluhan dan pengukuranindeks karies gigi kader kesehatan gigi mulut Dusun Pendul memberikan dampak positif, yaitumeningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam melakukan penyuluhan danpengukuran indeks karies gigi DMF-T.
“PERPUSTAKAAN DENTAL KADER DUSUN PENDUL” GERAKAN GEMAR MEMBACA DARI KITA UNTUK SEMUA Afina Hasnasari Heningtyas; Novitasari Ratna Astuti; Sri Utami
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.323 KB) | DOI: 10.18196/ppm.43.700

Abstract

Kader kesehatan Dusun Pendul, sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dengan tingkat pendidikan SLTA. Tingkat pengetahuan serta konsep dasar kesehatan gigi dan mulut masih rendah. Pemberdayaan kader dari aspek kognitif berupa paparan terhadap konsep dasar promotif dan preventif kesehatan gigi mulut sangat diperlukan sehingga mampu menjadi kader kesehatan yang mampu mengajak masyarakat berperilaku sehat. Pemberdayaan masyarakat ini memiliki tujuan berupa penguatan aspek kognitif dan pengayaan ilmu pengetahuan kesehatan gigi dan mulut kader kesehatan Dusun Pendul. Metode yang dilakukan yaitu melalui pembentukan perpustakan untuk para kader dan masyarakat serta pemberian media promotif dan preventif kesehatan gigi dan mulut. Pemberdayaan masyarakat ini diukur melalui data kunjungan kader dan masyarakat terhadap Perpustakaan Dental serta penyebaran informasi kesehatan gigi dan mulut oleh kader berdasarkan pada pengetahuan yang mereka dapatkan melalui media promotif preventif. Hasil pemberdayaan ini berupa rata-rata kunjungan perpustakaan oleh kader dan masyarakat adalah sebesar 27 orang, rata-rata skor tingkat pengetahuan kader adalah 90, serta penyebaran informasi kesehatan gigi mulut oleh kader berjalan dengan baik. Kesimpulan pemberdayaan ini adalah antusiasme kunjungan kader dan masyarakat terhadap Perpustakaan Dental cukup tinggi sehingga rata-rata skor pengetahuan kesehatan gigi mulut kader juga baik. Pelaksanaan penyebaran informasi kesehatan gigi mulut secara mandiri oleh kader juga berjalan dengan baik.
PELATIHAN KADER KESEHATAN DUSUN PENDUL MELALUI GERAKAN “SI CANTIK” (SIMPLE CARE TREATMENT KADER) DENGAN TELEDENTISTRY Afina Hasnasari Heningtyas; Novitasari Ratna Astuti; Sri Utami
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dukungan sosial anak-anak terbesar adalah berasal dari keluarga. Pola asuh merupakan salah satu penyebab tidak langsung dari status gizi pada status kesehatan gigi anak usia sekolah. Penyampaian edukasi dan motivasi oleh kader yang telah mendapatkan pelatihan dari tenaga kesehatan merupakan salah satu bentuk dukungan sosial kepada masyarakat terutama keluarga. Tujuan program ini adalah pemberdayaan kader kesehatan pada aspek kognitif dan psikomotor, yang berkaitan dengan peran ibu sebagai role model dalam keluarga agar dapat memberikan intake makanan (nutrisi) yang sehat serta noncariogenic. serta perawatan sederhana dan kegawatdaruratan gigi dan mulut sehari-hari. Pelatihan ini dilakukan dengan cara diskusi aktif partisipatif dengan metode teledentistry, dengan evaluasi berupa membandingkan nilai pre dan posttest sebelum dan sesudah pelatihan. Rata-rata skor pengetahuan kader sebelum pelatihan adalah 180 dan sesudah pelatihan adalah 200. Pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut Dusun Pendul yang berkaitan dengan peran ibu sebagai role model dalam keluarga mampu meningkatkan pengetahuan intake makanan (nutrisi) yang sehat serta perawatan sederhana dan kegawatdaruratan gigi dan mulut sehari-hari pada anak dan keluarga agar anak mempunyai kualitas hidup yang semakin baik