Sri Wahyuni
Fakultas Keperawatan Universitas Riau

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

EFEKTIVITAS MUSIK LULLABY TERHADAP DURASI TIDUR SIANG ANAK USIA TODDLER Bima Doni Pranata; Riri Novayelinda; Sri Wahyuni
Jurnal Ners Indonesia Vol 11, No 1 (2020): SEPTEMBER 2020
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jni.11.1.87-97

Abstract

Musik lullaby merupakan salah satu musik yang memiliki karakteristik melodi yang sederhana, pola irama yang berulang yang disukai oleh anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas musik lullaby terhadap durasi tidur siang anak usia toddler. Desain penelitian adalah quasy experiment dengan rancangan penelitian pretest-posttest design with control group. Sampel penelitian adalah 34 responden yang dibagi menjadi 17 responden kelompok eksperimen dan 17 responden kelompok kontrol yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dengan menggunakan teknik nonprobability sampling  dengan jenis purposive sampling. Pada kelompok eksperimen dilakukan pemutaran musik lullaby selama 30 menit sebelum tidur siang dalam waktu 3 hari. Alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi untuk mengukur durasi tidur responden. Analisa data yang digunakan adalah uji dependent t test dan independent t test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata durasi tidur setelah diberikan musik lullaby pada kelompok eksperimen adalah 89,41 menit dan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan musik lullaby adalah 67,06 menit. Hasil statistik diperoleh p value (0,000) < α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa musik lullaby efektif terhadap peningkatan jumlah durasi tidur anak usia toddler. Penelitian ini merekomendasikan agar musik lullaby dapat digunakan sebagai pengantar tidur bagi anak di masyarakat atau diruang perawatan anak
EFEKTIFITAS TERAPI MUROTTAL AL-QUR’AN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA SEBELUM UJIAN SKILL LABORATORY Efriza Resti Rusdi; Yesi Hasneli; Sri Wahyuni
Jurnal Ners Indonesia Vol 11, No 1 (2020): SEPTEMBER 2020
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jni.11.1.108-118

Abstract

Ujian skill laboratory merupakan evaluasi terhadap kemampuan yang dicapai mahasiswa dalam bidang keterampilan keperawatan yang bertujuan menunjang kompetensi klinik. Evaluasi ini dapat menimbulkan kecemasan, sehingga berdampak terhadap hasil akhir evaluasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas terapi murottal Al-Qur’an terhadap tingkat kecemasan mahasiswa sebelum ujian skill laboratory di Fakultas Keperawatan Universitas Riau. Desain penelitian ini adalah quasy eksperiment dan rancangan penelitian pretest-postest design with control group. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 68 orang responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner S-AI (State Anxiety Inventori) from Y-1. Analisa statistik menggunakan uji dependent t-test dan independent t-test. Hasil analisa univariat diperoleh mayoritas umur responden 18 tahun sebanyak 37 orang (54,4%) dan tingkat kecemasan berat tertinggi pada umur 18 tahun, mayoritas jenis kelamin perempuan sebanyak  66 orang (97,1%) dan tingkat kecemasan berat tertinggi pada jenis kelamin perempuan. Rata-rata tingkat kecemasan kelompok eksperimen pre test adalah 60,35 dan post test adalah 36,41, sedangkan kelompok kontrol pre test adalah 54,06 dan post test adalah 54,56. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa p value = 0,000 < α (0,05),  yang artinya terapi murottal Al-Qur’an efektif menurunkan tingkat kecemasan mahasiswa sebelum ujian skill laboratory. Terapi murottal Al-Qur’an dapat direkomendasikan sebagai terapi alternatif bagi mahasiswa dalam mengatasi kecemasan menghadapi ujian skill laboratory.
Gambaran Stres Pengasuhan Pada Orangtua Dengan Anak Usia Sekolah di Masa Pandemi Covid-19 Muhamad Yunus; Sri Wahyuni; Oswati Hasanah
Ners Jurnal Keperawatan Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/njk.18.1.46-57.2022

Abstract

The Covid-19 pandemic changed parenting situations such as accompanying children in the study at home, overseeing the children to avoid spreading the disease, etc. This study aims to identify the description of parenting stress on parents with school-age children during the Covid-19 pandemic. This quantitative research uses a simple descriptive approach. 98 respondents were selected using the cluster sampling technique. Parenting Stress Index Short Form is used as a research measuring tool. The results showed that all parents experienced parenting stress during the Covid-19 pandemic, but mainly at a low level, 63 people (64.3%). Parenting stress at a moderate level was experienced by 34 people (34.7%), and a high level of parenting stress was shared by one person (1.0%). The majority of parenting stress levels are low. Parenting stress, based on the domain, mainly occurs in the parental environment. Parents lack knowledge and experience assisting school-age children to learn from home during the Covid-19 pandemic. It is hoped that parents can and can adapt to system changes that occur during the pandemic to reduce the intensity of parenting stress.
Mekanisme Koping Mahasiswa Keperawatan Dalam Menyelesaikan Tugas Akhir Pada Masa Pandemi Covid-19 Atika Putri Tamiya; Sri Wahyuni; Yesi Hasneli
Jurnal Keperawatan Vol 7 No 1 (2022): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jkep.v7i1.725

Abstract

Tugas akhir yang dikerjakan oleh mahasiswa tingkat akhir pada masa pandemi covid-19 menjadi sumber stres tersendiri bagi mahasiswa yang mengerjakannya. Mekanisme koping adalah suatu cara untuk mengatasi stres yang sedang dihadapi. Mekanisme koping terbagi atas adaptif dan maladaptif serta memiliki dua strategi yaitu problem focused dan emotion focused. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui mekanisme koping mahasiswa keperawatan dalam proses menyelesaikan tugas akhir pada masa pandemi covid-19. Penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan di Fakultas Keperawatan Universitas Riau dengan jumlah sampel 169 responden menggunakan teknik total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Brieft Cope dengan analisa data yang digunakan adalah uji univariat. Hasil penelitian diperoleh 99,4% responden menggunakan mekanisme koping adaptif dengan strategi problem focused coping dominan adalah active coping (6,76) dan strategi emotion focused coping dominan adalah religion (7,51). Peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa menggunakan mekanisme koping adaptif dengan strategi dominan yaitu active coping dan religion. Gambaran mekanisme koping pada mahasiswa penting untuk diketahui sebagai pengetahuan dan menjadi masukan bagi peneliti berikutnya untuk menciptakan intervensi guna mempertahankan atau meningkatkan mekanisme koping mahasiswa.
Hubungan Tingkat Spiritual dengan Kejadian Quarter Life Crisis pada Mahasiswa Tingkat Akhir Naimi Syifa Urrahma; Sri Wahyuni; Wasisto Utomo
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 8 No 3 (2022): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : LPPM Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol8.Iss3.1289

Abstract

Introduction: Quarter-life crisis is a phenomenon that occurs in their 20s. Spirituality is referred to as one of the factors associated with the quarter-life crisis. The purpose of the study was to determine the relationship between individual spiritual levels and the incidence of quarter-life crises in final-year students. Methods: The research design used was a descriptive correlation with a cross-sectional. This research was conducted at a university in Riau on 224 final-year students from ten faculties using a proportional random sampling technique. The measuring instrument used is the Spiritual Well-Being Questionnaire (SWBQ) and Quarter life crisis with validity values ​​(of 0.466-0.757) and (0.496-0.858). Simple descriptive tests and chi-square were used in data analysis. Research Results: The spiritual level of students is at a low level of 31 students (13.8%), a medium level of 148 students (66.1%), and a high level of 45 students (20.1%). The spiritual dimension of the personal part is the lowest part among other dimensions students 86.2 %). Statistical test results obtained a p-value (0.000) < (0.05), which means that there is a significant relationship between spiritual level and the incidence of quarter-life crisis in final-year students. Conclusion: Spirituality is important for students in an effort to prevent a quarter-life crisis. An effort is needed to improve the spirituality of final-year students, especially on the personal side to prevent the occurrence of a quarter-life crisis.
Pemberian Asuhan Keperawatan pada Masa Pandemi Covid-19 di Ruang Rawat Inap Megawati Kristina Parapat; Wan Nishfa Dewi; Sri Wahyuni
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 17, No 2 (2022): October
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30643/jiksht.v17i2.192

Abstract

The spread of the coronavirus and the increasing number of Covid cases with various symptoms shown by Covid-19 sufferers are a challenge for nurses in providing nursing services. This study aimed to determine the provision of nursing care delivery during the Covid-19 pandemic. This study employed a descriptive study design. The sample involved was 80 respondents selected using a simple random technique. The nursing care process was collected using a questionnaire that tested its validity and reliability. Data were analyzed using univariate analysis, describing respondents' characteristics and components of nursing care. The results of this study found that the majority of respondents were aged 30 – 45 years (76.2%), female (90%), had a Diploma in nursing education (48.8%) and had working experience of 6-12 years (48.8%). Results of the nursing care have a suitable category consisting of assessment (53,8%), diagnosis (55%), intervention (55%), implementation (58.8%), and evaluation (58.8%). The provision of nursing care during Covid-19 has been carried out satisfactorily. However, this implementation has not reached the Indonesian Ministry of Health standards in providing nursing care.
Efektivitas Terapi Akupresur Terhadap Nyeri (Dismenore) Pada Remaja Martina Danta Sastriani; Oswati Hasanah; Sri Wahyuni
HEALTH CARE: JURNAL KESEHATAN Vol 11 No 2 (2022): Health Care : Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Payung Negeri Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36763/healthcare.v11i2.202

Abstract

Aim: This study was conducted to determine the effectiveness of acupressure therapy on dysmenorrhea pain in adolescents Method: This study used a quasy experimental design with pre-test and post-test forms. The location of this research was conducted on students in a faculty in a university in Pekanbaru with a total sample size of 32 respondents who were selected based on the inclusion and exclusion criteria set by the researcher, while the inclusion criteria in this study were respondents aged 18-22 years. , pain felt on the first day with a pain intensity of 4-9 (NRS scale), and did not use analgesic drugs while the exclusion criteria in this study were pain intensity 10 (based on NRS) Conclusion: Acupressure therapy is very effective in reducing dysmenorrhea pain and can be used as a non-pharmacological alternative treatment to treat dysmenorrhea.
HUBUNGAN STRES AKADEMIS DAN NON AKADEMIS TERHADAP PERILAKU SELF-HARM PADA MAHASISWA UNIVERSITAS RIAU Amelia Azzahra; Sri Wahyuni; Arneliwati Arneliwati
Jurnal Nurse Vol. 6 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Nurse
Publisher : STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/nurse.v6i1.134

Abstract

Stres yang dialami mahasiswa baik dalam bidang akademis maupun non akademis semakin banyak terjadi. Reaksi stres mahasiswa cenderung beragam, salah satu kemungkinan yang mungkin terjadi pada mahasiswa akibat stres yang dialami adalah melakukan self-harm (melukai diri sendiri). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres akademis dan non akademis terhadap perilaku self-harm pada mahasiswa Universitas Riau. Metode: desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa aktif UNRI sebanyak 222 sampel yang diambil dengan teknik total random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Hasil: sebanyak 222 mahasiswa menjadi sampel dalam penelitian ini. Semua responden berada pada rentang usia 17-25 tahun yaitu dewasa awal, mayoritas tingkat stres akademik yang dialami yaitu tinggi sebanyak 120 responden (54,1%), selain itu didapatkan mayoritas responden dengan tingkat stres non akademik tinggi yaitu berjumlah 116 responden (52,3%), dan perilaku self-harm didapatkan sebagian mahasiswa pernah melakukan self-harm sebanyak 118 responden (53,2%), dan hasil uji statistik chi-square didapatkan nilai p-value 0,015. Kesimpulan: dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara stres akademis dan stres non akademis dengan perilaku self-harm, sehingga diperlukan adanya cara untuk mengendalikan stres yang dialami serta pemberian dukungan kesehatan mental terhadap seseorang agar perilaku self-harm dapat dicegah.
Stigma Masyarakat terhadap Pasien Positif COVID-19 Tri Nofriawan; Sri Wahyuni; Ganis Indrianti
Jurnal Kesehatan Holistic Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Holistic Volume 6/ Nomor 2/ Juli 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.047 KB) | DOI: 10.33377/jkh.v6i2.128

Abstract

Introduction: Covid-19 is an infectious disease that can spread quickly, this can cause social stigma in the community regarding Covid-19 and can make things worse because individuals have excessive fear and worry about Covid-19.. Objective: This study aims to look at the stigma of society towards positive Covid-19 patients. Methods: This study uses a descriptive design with a cross sectional form. The number of samples in this study was 140 respondents with simple random sampling technique. Result: The results of this study were as many as 52.1% of the people in the West Sidomulyo Village gave a stigma to positive Covid-19 patients. and not worrying about Covid-19 so that health care can still be carried out. Conclusion: It can be said that there are still many people who have stigma against Covid-19 patients, this is a challenge for health workers to make people feel safe and not worry about Covid-19 so that health care can still be carried out.
GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN DERAJAT KEPARAHAN OSTEOARTHRITIS PADA WANITA HURIYAH ISTY; ARNELIWATI ARNELIWATI; SRI WAHYUNI
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.12320

Abstract

Wanita lebih banyak menderita OA daripada pria dikarenakan berbagai faktor hormonal. Derajat keparahan OA pada wanita disebabkan berbagai faktor seperti usia, menopause, pekerjaan, indeks massa tubuh (IMT), gaya hidup, dan penyakit penyerta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik dan derajat keparahan osteoarthritis pada wanita. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan desain deskriptif. Populasi penelitian ini adalah wanita yang didiagnosis OA di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari, Kota Pekanbaru dengan jumlah 102 orang yang seluruhnya dijadikan sampel dengan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebar langsung. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa mayoritas wanita berada pada kelompok usia 41-59 tahun (dewasa madya) (77,5%), belum menopause (55,9%), dan masih mampu bekerja (65,7%). Sebagian besar wanita memiliki indeks masa tubuh yang normal (49,0%), dari gambaran gaya hidup, memiliki aktivitas fisik yang aktif (57,8%), pola makan yang baik (54,9%), serta bukan seorang perokok (83,3%) dan tidak memiliki penyakit penyerta (63,7%). Derajat keparahan OA pada wanita dapat disimpulkan bahwa mayoritas wanita memiliki derajat keparahan OA pada kriteria sedang (46,1%), kemudian diikuti dengan derajat ringan (36,2%). Disarankan kepada wanita penderita OA agar lebih memperhatikan gaya hidup serta olahraga dengan baik agar dapat mencegah maupun mengurangi dampak atas OA yang diderita.