Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penerapan Mesin Pemarut Singkong untuk Meningkatkan Produktivitas Usaha Makanan Tradisional “Gebleg” di Kota Magelang Rany Puspita Dewi; Sri Hastuti; Herru Santosa Budiono
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 2, April 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v24i2.12617

Abstract

Kampung Meteseh Jayengan terletak di Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang, yang berlokasi sekitar 3,5 Km dari pusat kota Magelang. Sebagian besar warga masyarakat kampung Meteseh Jayengan, Kelurahan Magelang memiliki usaha produksi makanan tradisional. Sebagian besar proses produksi jajanan tradisional masih dilakukan tanpa mesin, sehingga tidak efektif secara waktu. Tujuan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yaitu untuk meningkatkan kapasitas produksi makanan tradisonal “gebleg”, salah satunya usaha milik Bu Murdinah. Kegiatan PKM di Meteseh Jayengan, Kelurahan Magelang dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap awal adalah observasi dengan melakukan survei lapangan untuk memperoleh data dokumentasi dan dilanjutkan diskusi dengan Bu Murdinah sebagai stakeholder. Tahap kedua adalah tahap pengembangan solusi melalui penerapan teknologi tepat guna yaitu mesin pemarut singkong. Hasil kegiatan PKM adalah berupa mesin pemarut singkong yang memiliki kapasitas 30 kg/hari dengan daya 20 watt. Melalui penerapan mesin pemarut singkong yang dibuat dapat meningkatkan kapasitas produksi yang semula hanya 15 kg/hari menjadi 30 kg/hari. Taraf hidup masyarakat Meteseh Jayengan, Kelurahan Magelang juga meningkat dengan meningkatnya pendapatan hingga 100%.
PENGARUH PRINTING SPEED TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN HASIL ADDITIVE MANUFACTURING DENGAN POLYLACTIC ACID FILAMENT Ikhwan Taufik; Herru Santosa Budiono; Herianto Herianto; Deni Andriyansyah
Journal of Mechanical Engineering Vol 4, No 2 (2020): Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jom.v4i2.3412

Abstract

Tingkat kekasaran permukaan (Surface Roughness) merupakan salah satu hal penting dalam menentukan kualitas sebuah objek dalam dunia manufaktur tidak terkecuali teknologi Additive Manufacturing. Teknologi yang sering juga disebut 3D Printing ini juga merupakan salah satu teknologi kunci di Era Revolusi Industri 4.0 yang sedang berlangsung saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Printing Speed terhadap Surface Roughness produk yang dibuat menggunakan teknologi 3D Printing. Printing Speed merupakan salah satu parameter yang dapat diatur dan ditetapkan sebelum proses slicing dilakukan. Dalam penelitian ini, Printing Speed ditentukan 60 mm/s saat proses slicing menggunakan aplikasi CURA. Namun, variasi Printing Speed ini diatur di mesin 3D Printing yaitu 50% (spesimen ke-1), 100% (spesimen ke-2), dan 150% (spesimen ke-3). Pengukuran Surface Roughness dilakukan menggunakan Profilometer produk dari Mitutoyo seri Surftest SJ-210. Dengan batasan-batasan parameter yang ada di dalam penelitian ini, bisa disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil pengukuran tingkat kekasaran permukaan atau surface roughness (Ra) cenderung meningkat (semakin kasar) jika printing speed semakin ditingkatkan.
ANALISIS PENGUJIAN POROSITAS TERHADAP HASIL POST CURING KOMPOSIT KAMPAS REM Herru Santosa Budiono; Eko Surojo; Nurul Muhayat; Ikhwan Taufik
Journal of Mechanical Engineering Vol 4, No 2 (2020): Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jom.v4i2.3414

Abstract

Bahan pembuatan kampas rem biasanya terbuat dari bahan asbestos, namun bahan tersebut memiliki banyak efek negatif terutama untuk kesehatan. Karena itu dikembangkan sebuah material yang ramah lingkungan dan juga memenuhi syarat untuk bahan kampas rem. Penggunaan material alam yaitu serat cantula yang dipadukan dengan phenolic resin dan juga bahan lainnya menghasilkan sebuah komposit kampas rem yang tidak kalah kuat dan juga ramah lingkungan. Bahan phenolic resin akan menghasilkan gas ammonia ketika bahan itu terkena panas. Gas ammonia yang terbentuk didalam material dapat mengakibatkan internal defect yang dapat menurunkan kekuatan material. Untuk itu dilakukan treatment tambahan untuk menghilangkan gas ammonia. Post curing adalah sebuah treatment yang berfungsi untuk meningkatkan kekuatan dari material, dan juga digunakan untuk membuang gas ammonia yang terbentuk. Spesimen uji dibuat dengan memvariasikan lama proses post curing. Pengujian bending, foto makro dan SEM sudah dilakukan pada pada penelitian sebelumnya untuk mengtahui efek dari post curing pada kekuatan material. Pengujian porositas dilakukan untuk menunjang kesimpulan dari penelitian sebelumnya. Hasilnya menunjukan bahwa post curing memberikan pengaruh pada pembentukan porositas didalam material komposit.
PENGAMATAN VARIASI CELAH KATUP MASUK TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN TROUBLESHOOTING PADA RANCANG BANGUN STAND MESIN ISUZU PANTHER Nurhadi Nurhadi; Trisma Jaya Saputra; Wegig Pranata Jaya; Herru Santosa Budiono
Journal of Mechanical Engineering Vol 4, No 1 (2020): Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jom.v4i1.3405

Abstract

Pengamatan variasi celah katup masuk ini bertujuan untuk mengetahui perbedaaan jumlah konsumsi bahan bakar tiap detiknya, jika celah katup di setel lebih rapat dan renggang dengan variasi setelan yaitu: 0.20, 0.30, 0.40, 0.50, 0.60 (mm) menggunakan bahan bakar 10 ml. Bahan yang digunakan yaitu: stand mesin diesel isuzu panther, alat yang digunakan yaitu: obeng (+) dan (-), kunci shock, tang kombinasi, kunci T 8, 10, 12, 14 (mm), kunci ring, palu karet dan besi, jangka sorong, feeler gauge, tachometer digital, stopwatch, dan gelas ukur. Proses pengamatan yang dilakukan yaitu dengan cara menyetel celah katup masuk menggunakan celah katup 0.20, 0.30, 0.40, 0.50, 0.60 (mm), kemudian setel putaran mesin dan menghitung berapa detik waktu yang dibutuhkan mesin untuk menghabiskan bahan bakar sebanyak 10 ml menggunakan stopwatch. (catatan: putaran mesin di setel pada celah katup 0.40 mm pada 1600 Rpm, setelan Rpm tidak dirubah pada pengamatan selanjutnya). Hasil pengamatan menunjukkan adanya perubahan konsumsi bahan bakar seiring dengan variasi penyetelan celah katup masuk, lihat Tabel 4.2. Konsumsi bahan bakar teritnggi dihasilkan pada celah katup 0.20 mm yaitu 0.334 ml, sedangkan konsumsi bahan bakar terendah dihasilkan pada celah katup 0.60 mm yaitu 0.232 ml. Penyetelan celah katup masuk yang lebih rapat mengakibatkan konsumsi bahan bakar dan putaran mesin meningkat, sedangkan celah katup yang disetel lebih renggang mengakibatkan konsumsi bahan bakar dan putaran mesin menurun. Sebaiknya, penyetelan celah katup harus sesuai dengan spesifikasinya agar kemampuan mesin tetap terjaga. Kesimpulan pada pengamatan ini yaitu: perubahan penyetelan celah katup masuk mempengaruhi konsumsi bahan bakar dan putaran mesin. Pada celah katup masuk yang disetel lebih rapat, konsumsi bahan bakar lebih banyak dan putaran mesin meningkat, pada celah katup yang disetel lebih renggang, putaran mesin menurun dan konsumsi bahan bakar lebih sedikit. Celah katup terbaik adalah 0.40 mm sesuai dengan spesifikasinya.
Aplikasi SCR sebagai Speed Variable Motor AC Mesin Peniris Gethuk Goreng pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Risky Via Yuliantari; Dwi Novianto; Herru Santosa Budiono
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 6 NOMOR 2 SEPTEMBER 2022 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.053 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v6i2.9143

Abstract

Magelang dikenal sebagai kota gethuk. Gethuk sendiri merupakan makanan ringan khas Magelang yang terbuat dari singkong atau ketela pohon. Oleh karena itu, banyak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang memproduksi gethuk. Salah satu UMKM yang memproduksi gethuk berlokasi di Kalikambang, Gelangan, Magelang. Gethuk yang diproduksi memiliki berbagai macam bentuk, salah satunya adalah gethuk goreng. Gethuk goreng merupakan ragam variasi dari gethuk yang diproduksi dengan cara digoreng. Proses produksi gethuk goreng masih menggunakan cara manual dengan menggoreng gethuk pada wajan dan setelah gethuk matang, gethuk ditiriskan diatas. Proses penirisan gethuk goreng secara manual atau tradisional tidak efektif dalam meniriskan minyak, karena setelah gethuk goreng dikemas ada minyak yang mengendap pada bungkus mika. Sehingga, menyebabkan gethuk goreng tidak tahan lama. Solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengaplikasikan scr sebagai variable speed motor ac pada mesin peniris minyak untuk mengatur kecepatan dalam proses penirisan minyak. Solusi ini menjadi cara yang efektif untuk mengurangi endapan minyak dalam kemasan, sehingga waktu konsumsi gethuk menjadi lebih lama.
Peningkatan Kualitas Produk Makanan pada UKM di Kota Magelang Rany Puspita Dewi; Trisma Jaya Saputra; Herru Santosa Budiono
Warta LPM WARTA LPM, Vol. 26, No. 2, April 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.383 KB) | DOI: 10.23917/warta.v26i2.1043

Abstract

Small Medium Enterprise (SME) Keripik Talas “Sumber Rejeki” is placed approximately 3.6 km from Magelang and produces taro chips. It has been started production in 2010. One of the production processes that is still done traditionally, is oil draining, so the taro chips produced still have high oil content. The purpose of the activity is to escalate the productivity of SME "Jaya Makmur". The activity was done in two phases in Cacaban, Magelang. The first activity began by collecting documentation data and discussion with partner, Mrs. Tuminem. The second acitivity was continued by developing the completion process, application of spinner machine. Measurement the enhancement in productivity is done by measuring the capacity and quality of the chips produced and measurement the enhancement in income is done by calculating the profit before and after the application of the spinner machine. The activity produced the main output, the appropriate technology, that is the spinner machine which capacity of 12 liters and a power of 60 watts and also is equipped with a speed controller and timer. The use of the spinner able to escalate the output capacity which at first 20 kg/day became 40 kg/day with lower oil content. Besides that, it is also able to increase the profits up to 5 times the profits obtained previously.
The Effect of Printing Speed Variations on Dimensional Stability of 3D Printing Results Made from Waste Bottle Filament Herru Santosa Budiono; Fuad Hilmy; Ikhwan Taufik
Jurnal E-Komtek Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/e-komtek.v7i1.1114

Abstract

Printer 3D adalah teknologi yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir karena kemampuannya untuk mencetak objek dengan cepat dan mudah. Material yang digunakan untuk mencetak objek pada printer 3d disebut dengan filamen. Penggunaan bahan daur ulang untuk memproduksi filamen printer 3D semakin popular dalam industri pencetakan 3D. Salah satu jenis bahan yang dapat didaur ulang untuk memproduksi filamen adalah botol bekas jenis Polyethylene Terephthalate (PET). Penelitian ini dilakukan untuk meliihat pengaruh kecepatan printing terhadap kestabilan dimensi objek. Pada penelitian ini digunakan metode eksperimental dengan mendesain variasi kecepatan printing pada printer 3D dan menggunakan filamen botol bekas sebagai bahan baku. Setiap variasi kecepatan printing diulang sebanyak lima kali dan diukur dimensinya menggunakan mikrometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan printing mempengaruhi kestabilan dimensi hasil 3D printing berbahan filamen botol bekas.