Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS KARAKTERISTIK BRIKET ARANG DENGAN VARIASI TEKANAN KEMPA PEMBRIKETAN Rany Puspita Dewi; Trisma Jaya Saputra; Sigit Joko Purnomo
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 23, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v23i1.15913

Abstract

Biomass is often considered as a material that is lacking or even uneconomical. Biomass that is abundantly available in Indonesia is sawdust and coconut shell waste. This number has not been used maximally, this is because both wastes tend to be disposed of directly into the environment and can cause environmental pollution. Briquetting technology is one of method which can be implemented to increase the added value by producing briquettes. Many factors affect the quality of briquettes, one of which is the pressure of the briquette press. The pressure of the briquette press affects the durability and cohesiveness of briquettes. The aim of this research was to specify the effect of compression pressure on calorific value, ash content, and water content of briquettes. The research was conducted by varying the briquetting compression pressure, namely 1500 psi, 2000 psi, and 3000 psi. It has been done by several main stages, namely the carbonization process, the manufacture of charcoal briquettes, and test analysis. Charcoal briquettes have an average heating value of 6386.377 cal/g, 1.136% moisture content, and 6.659% ash content at a compression pressure of 1500 psi. At a compression pressure of 2000 psi, charcoal briquettes have an average heating value of 6672.601 cal/g, 1.110% moisture content, and 5.419% ash content. Meanwhile, at the compression pressure of 3000 psi charcoal briquettes have an average heating value of 6685.144 cal/g, 1.288% water content, and 6.627% ash content. Charcoal briquettes produced by varying the pressure of the briquetting press have met the quality standard of SNI 01-6235-2000 briquettes. The most optimum compression pressure for charcoal briquetting obtained in this study was 2000 psi.
Penerapan Oven Roti Berbahan Bakar Gas Dengan Pipa Pemanas di UKM Roti Desa Candiretno Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang Trisma Jaya Saputra; Rany Puspita Dewi; Wandi Arnandi
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 5 NOMOR 1 MARET 2021 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.32 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v5i1.8756

Abstract

Kegiatan ini dilaksanakan karena dilatarbelakangi untuk membantu meningkatkan produktivitas ukm roti di Desa Candiretno, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini yaitu penerapan teknologi tepat guna, meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengoperasikan alat serta meningkatkan kemampuan wirausaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah difusi ipteks. Program ini dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, praktik langsung, serta observasi. Metode ceramah digunakan dalam proses penyampaian materi pelatihan. Metode diskusi digunakan sebagai media komunikasi saat pelatihan berlangsung. Metode praktik langsung digunakan pada saat proses memberikan contoh pengoperasian alat. Metode observasi dilakukan untuk mengamati kemampuan para wirausaha baik selama proses pelatihan maupun sesudah pelatihan.  Hasil luaran utama yang dicapai dalam program ini adalah oven kue. Waktu proses pemanggangan dapat dipersingkat dari 30 menit menjadi 20 menit setiap proses. Kapasitas produksi juga dapat ditingkatkan dari 16 kg/hari menjadi 32 kg/hari. Hasil lain dari program ini adalah peningkatan produktifitas usaha UKM roti.
Pelatihan Pengelasan Karang Taruna Desa Balesari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang Trisma Jaya Saputra
Civitas Ministerium Vol 1, No 1 (2017): Civitas Ministerium
Publisher : Civitas Ministerium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknolgi pengelasan merupakan teknologi terapan, yang mana teknologi ini dapat diterapkan dan diaplikasikan dalam produk, baik produk dalam skala besar maupun skala kecil. Penerapan teknologi pengelasan dapat dilakukan didunia pendidikan maupun dimasyarakat, didunia pendidikan dapat dilakukan dengan pendidikan formal sedangkan dimasyarakat dapat dilakukan dengan pelatihan. Pelatihan pengelasan dimasyarakat kami lakukan dengan program pengabdian yaitu pengabdian pelatihan pengelasan di Desa Bale Sari, pelatihan ini penerapkan teknologi pengelasan hingga menghasilkan produk. Pelatihan dimulai dari pengenalan, teknik pengelasan hinnga aplikasi pengelasan untuk membuat produk, produk yang dihasilkan berupa pagar yang digunakan untuk kantor Desa Balesari. Pelatihan ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, yang mana sebelumnya masyarakat belum  begitu dapat memahami teknologi pengelasan, pelatihan ini bisa dijadikan modal untuk mengembangkan wirausaha. Kata kunci: pengelasan, masyarakat, produk
APLIKASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA PADA MITRA USAHA BAKPIA DESA BALESARI Nani Mulyaningsih; Trisma Jaya Saputra; Xander Salahudin; Ranny Puspita Dewi
Civitas Ministerium Vol 2, No 01 (2018): Civitas Ministerium
Publisher : Civitas Ministerium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hingga saat ini proses pelunakan kacang hijau sebagai isian bakpia di UKM Bakpia Balesari masih dilakukan secara manual dengan peralatan sederhana. Hal ini menyebabkan kelelahan, waktu kurang efektif dan kacang hijau yang dihasilkan keras / kurang empuk. Dalam rangka meningkatkan produktivitas produk bakpia, perlu adanya sinergi antara Perguruan Tinggi dan Mitra dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang merupakan hasil pengembangan iptek. Metode program ini adalah dengan mendesain, menyediakan bahan, membuat alat, mendemonstrasikan alat dan memberi alat oleh tim. Keluaran dari pengabdian masyarakat ini adalah menyediakan teknologi tepat guna berupa mesin penggilingan kacang hijau sehingga dapat menambah nilai produksi dari segi waktu dan kecepatan produksi massal. Dengan teknologi ini dapat meningkatkan kuantitas produk. Selain itu, permintaan produk juga mengalami peningkatan dari 5-6 kg per hari menjadi 20 kg menjadi 30 kg per hari. Mesin penggilingan kacang hijau untuk produk bakpia ini terbukti dapat membantu mengatasi permasalahan pada mitra kerja.
PEMASANGAN LAMPU PENERANGAN JALAN BERBASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS DI DUSUN GENTAN DESA PURWOSARI KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG Bagus Fatkhurrozi; Ibrahim Nawawi; Trisma Jaya Saputra
Civitas Ministerium Vol 3, No 01 (2019): Civitas Ministerium
Publisher : Civitas Ministerium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian Unggulan Universitas (PUU) ini bertujuan untuk menerapkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Dusun Gentan. Kegiatan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) meliputi pemesangan panel surya, rangkaian kendali sel surya, baterai kering sebagai penyimpan energi listrik, inverter sebagai pengubah daya dari DC 12V menjadi AC 220 Volt, rangkaian panel monitor yang terdiri dari pengukur tegangan dan arus. PLTS akan disambungkan ke lampu penerangan jalan. Panel surya yang sudah terpasang sebesar 100 Wp, dengan aki sebagai media penyimpan mempunyai kapasitas 80Ah. Sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dapat bekerja dengan baik dengan tegangan yang ditunjukkan sebesar 14,4 V. Lampu penerang jalan yang dipasang sebanyak 3 titik masing-masing memiliki daya sebesar 10W.
STUDI POTENSI LIMBAH KULIT KOPI SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN DI WILAYAH JAWA TENGAH Rany Puspita Dewi; Trisma Jaya Saputra; Sri Widodo
Journal of Mechanical Engineering Vol 5, No 1 (2021): Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jom.v5i1.3946

Abstract

ABSTRAKBiomassa menjadi salah satu sumber energi yang menjanjikan untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap energi fosil. Salah satu sumber biomassa yang masih belum dimanfaatkan secara optimal dari hasil perkebunan yaitu berasal dari tanaman kopi. Kulit kopi sebagai by product dari proses pengolahan kopi masih dibuang begitu saja dan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Tahun 2020, Provinsi Jawa Tengah memproduksi kopi sebesar 24,90 ton. Jumlah ini dapat menghasilkan limbah kulit kopi sekitar 8,71 ton. Limbah kulit kopi dapat dimanfaatkan menjadi briket melalui teknologi pembriketan. Hasil perhitungan analisis ekonomi menunjukkan bahwa harga jual briket kulit kopi per kg adalah Rp. 3.900,-. Laba bersih yang diperoleh selama 1 tahun dalam pembuatan briket kulit kopi adalah Rp. 14.085.000,-. Dibandingkan dengan bahan bakar lain (minyak tanah dan LPG), briket kulit kopi memiliki nilai kalor tidak jauh berbeda dengan harga yang lebih murah.  Dari segi biaya, dibandingkan dengan bahan bakar minyak tanah, briket kulit kopi membutuhkan biaya yang jauh lebih rendah sekitar 54%.Kata kunci: biomassa, kulit kopi, briket, ekonomi ABSTRACTBiomass is a promising energy source to reduce our dependence on fossil energy. One source of biomass that is not optimally used is from plantation products, one comes from the coffee plant. Coffee skin as a by-product from the coffee processing process is still thrown away and can cause environmental pollution. In 2020, Central Java Province produced 24.90 tonnes of coffee. The amount can produce around 8.71 tonnes of coffee husk waste. Coffee skin waste can be used to become briquettes through briquette technology. The results of the economic analysis showed that the selling price of coffee skin briquettes per kg is Rp. 3,900. The net profit for 1 year in making coffee skin briquettes is Rp. 14,085,000. Compared to other fuels (kerosene and LPG), coffee skin briquettes have a calorific value not much different with a cheaper price. In terms of cost, compared to kerosene, coffee skin briquettes require a much lower cost of around 54%. Keyword: biomassa, coffee husks, briquettes, economy
PENGAMATAN VARIASI CELAH KATUP MASUK TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN TROUBLESHOOTING PADA RANCANG BANGUN STAND MESIN ISUZU PANTHER Nurhadi Nurhadi; Trisma Jaya Saputra; Wegig Pranata Jaya; Herru Santosa Budiono
Journal of Mechanical Engineering Vol 4, No 1 (2020): Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jom.v4i1.3405

Abstract

Pengamatan variasi celah katup masuk ini bertujuan untuk mengetahui perbedaaan jumlah konsumsi bahan bakar tiap detiknya, jika celah katup di setel lebih rapat dan renggang dengan variasi setelan yaitu: 0.20, 0.30, 0.40, 0.50, 0.60 (mm) menggunakan bahan bakar 10 ml. Bahan yang digunakan yaitu: stand mesin diesel isuzu panther, alat yang digunakan yaitu: obeng (+) dan (-), kunci shock, tang kombinasi, kunci T 8, 10, 12, 14 (mm), kunci ring, palu karet dan besi, jangka sorong, feeler gauge, tachometer digital, stopwatch, dan gelas ukur. Proses pengamatan yang dilakukan yaitu dengan cara menyetel celah katup masuk menggunakan celah katup 0.20, 0.30, 0.40, 0.50, 0.60 (mm), kemudian setel putaran mesin dan menghitung berapa detik waktu yang dibutuhkan mesin untuk menghabiskan bahan bakar sebanyak 10 ml menggunakan stopwatch. (catatan: putaran mesin di setel pada celah katup 0.40 mm pada 1600 Rpm, setelan Rpm tidak dirubah pada pengamatan selanjutnya). Hasil pengamatan menunjukkan adanya perubahan konsumsi bahan bakar seiring dengan variasi penyetelan celah katup masuk, lihat Tabel 4.2. Konsumsi bahan bakar teritnggi dihasilkan pada celah katup 0.20 mm yaitu 0.334 ml, sedangkan konsumsi bahan bakar terendah dihasilkan pada celah katup 0.60 mm yaitu 0.232 ml. Penyetelan celah katup masuk yang lebih rapat mengakibatkan konsumsi bahan bakar dan putaran mesin meningkat, sedangkan celah katup yang disetel lebih renggang mengakibatkan konsumsi bahan bakar dan putaran mesin menurun. Sebaiknya, penyetelan celah katup harus sesuai dengan spesifikasinya agar kemampuan mesin tetap terjaga. Kesimpulan pada pengamatan ini yaitu: perubahan penyetelan celah katup masuk mempengaruhi konsumsi bahan bakar dan putaran mesin. Pada celah katup masuk yang disetel lebih rapat, konsumsi bahan bakar lebih banyak dan putaran mesin meningkat, pada celah katup yang disetel lebih renggang, putaran mesin menurun dan konsumsi bahan bakar lebih sedikit. Celah katup terbaik adalah 0.40 mm sesuai dengan spesifikasinya.
Analisis karakteristik briket arang serbuk gergaji dan tempurung kelapa Rany Puspita Dewi; Trisma Jaya Saputra; Sigit Joko Purnomo
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol. 17 No. 1 (2022): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v17i1.272

Abstract

Pemanfaatan biomassa untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dapat dilakukan melalui teknologi pembriketan. Kualitas briket dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah ukuran partikel serbuk arang. Serbuk gergaji dan limbah tempurung kelapa merupakan sumber biomassa yang menjanjikan. Kajian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi ukuran partikel serbuk arang terhadap karakteristik briket yang meliputi kadar air dan kadar abu. Kajian menggunakan ukuran partikel serbuk arang 10 mesh, 20 mesh, dan 40 mesh. Hasil pengujian menunjukkan bahwa briket arang yang dihasilkan memiliki rata-rata kadar air 5,571% dan rata-rata kadar abu 1,994% pada ukuran partikel 10 mesh. Pada ukuran partikel 20 mesh menghasilkan briket dengan rata-rata kadar air 5,598% dan rata-rata kadar abu 2,573%. Sedangkan pada ukuran partikel 40 mesh menghasilkan briket dengan rata-rata kadar air 5,461% dan rata-rata kadar abu 4,762%. Ukuran partikel serbuk arang tidak berpengaruh terlalu signifikan terhadap kadar air, tetapi memiliki pengaruh signifikan terhadap kadar abu. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan kadar abu hingga mencapai 0,5-2% untuk masing-masing variasi ukuran partikel serbuk arang.
Peningkatan Kualitas Produk Makanan pada UKM di Kota Magelang Rany Puspita Dewi; Trisma Jaya Saputra; Herru Santosa Budiono
Warta LPM WARTA LPM, Vol. 26, No. 2, April 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.383 KB) | DOI: 10.23917/warta.v26i2.1043

Abstract

Small Medium Enterprise (SME) Keripik Talas “Sumber Rejeki” is placed approximately 3.6 km from Magelang and produces taro chips. It has been started production in 2010. One of the production processes that is still done traditionally, is oil draining, so the taro chips produced still have high oil content. The purpose of the activity is to escalate the productivity of SME "Jaya Makmur". The activity was done in two phases in Cacaban, Magelang. The first activity began by collecting documentation data and discussion with partner, Mrs. Tuminem. The second acitivity was continued by developing the completion process, application of spinner machine. Measurement the enhancement in productivity is done by measuring the capacity and quality of the chips produced and measurement the enhancement in income is done by calculating the profit before and after the application of the spinner machine. The activity produced the main output, the appropriate technology, that is the spinner machine which capacity of 12 liters and a power of 60 watts and also is equipped with a speed controller and timer. The use of the spinner able to escalate the output capacity which at first 20 kg/day became 40 kg/day with lower oil content. Besides that, it is also able to increase the profits up to 5 times the profits obtained previously.
Pengujian Performa Motor 4 Langkah yang Menggunakan Komponen Pengapian Standar dan Menggunakan Komponen Pengapian Racing Bahan Bakar RON 98 Rizky Dedy Suharto; Trisma Jaya Saputra; Catur Wibowo; Agus Sudrajat; Moh Yusron Fillah
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 8 No 3 (2023): Volume 8 Nomor 3, Agustus 2023
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/briliant.v8i3.1386

Abstract

Motor merupakan salah satu kebutuhan sekunder masyarakat, oleh karena itu performa mesin juga harus diperhatikan, terlebih jika sedang memilih salah satu komponen dari mesin untuk dilakukan perbaikan atau penggantian komponen. Untuk mendapatkan peforma motor yang baik maka harus diimbangi dengan sistem pengapian yang baik juga, agar suplai listriknya cukup untuk melakukan kerja yang maksimal pada mesin. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi performa mesin melalui perbandingan system pengapian yang ada pada koil standar serta busi racing yang memanfaatkan bahan bakar pertamax 98. Metode eksperimen atau pengujian dengan bantuan alat dyno diterapkan dalam penelitian ini. Hasil uji perbandingan pengapian standar bawaan pabrikan dan produk racing after market pada motor Kawasaki Dtracker bore up 175cc, dengan mengganti busi dan koil yang telah dilakukan mendapatkan hasil angka bahwa grafik daya dan torsi tertinggi didapat dengan mengganti koil dan busi produk racing  after market. Grafik daya dan torsi menjadi lebih tinggi dikarenakan pembakaran pada ruang silinder saat koil mengalirkan aliran listrik dan busi memercikan bunga api menjadi lebih baik karena bunga api yang di hasilkan lebih besar daripada menggunakan koil dan busi standar bawaan pabrikan.