Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : JAMBURA Journal of Architecture

KONSEP EKOWISATA PADA DESAIN KAWASAN PANTAI MINANGA Niniek Pratiwi; Herwin Herwin
JAMBURA Journal of Architecture Vol 4, No 1 (2022): JJoa : Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v4i1.13270

Abstract

Pantai Minanga memiliki keindahan hamparan pasir putih sepanjang kurang lebih 3.000 meter dengan sumber daya alam berupa keanekaragaman hayati, danau, hutan tropis dan hutan mangrove. Pantai Minanga kerap dijadikan tempat untuk menyelenggarakan karapan sapi, mandi safar dan kegiatan lainnya yang menambah daya tarik pantai ini. Kawasan hutan mangrove di Provinsi Gorontalo terdapat di Pantai Utara dan Pantai Selatan yang tersebar di beberapa desa pesisir. Hutan mangrove di Pantai Minanga terbengkalai, belum memiliki pusat studi, dan belum dilestarikan dengan baik oleh masyarakat setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat menghasilkan penelitian dalam bentuk konsep ekowisata  pada  desain kawasan pantai Minanga. Penelitian ini merupakan Penelitian  Kualitatif. Penelitian ini menggabungkan metode analisis SWOT dengan analisis AHP. Pengembangan ekowisata pantai Minanga dianalisis dengan metode SWOT meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Hasil analisis AHP akan menentukan bobot,sedangkan rating didasarkan pada tingkat pengaruh dari masing-masing faktor terhadap pengembangan ekowisata pantai Minanga.
PENERAPAN HEALING ENVIRONMENT PADA RANCANGAN RUMAH SAKIT OTAK DI PROVINSI GORONTALO Veya Iswara Golonggomo; Abdi Gunawan Djafar; Niniek Pratiwi
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 1 (2023): JJoA : Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i1.18162

Abstract

Rumah Sakit Khusus Otak adalah rumah sakit khusus yang menangani gangguan kesehatan pada otak dan saraf. Di saat padatnya aktivitas dan kurangnya menjaga pola makan, masyarakat di kota-kota besar seringkali rentan terhadap berbagai penyakit yang berkaitan dengan masalah otak dan saraf, salah satunya adalah stroke. Permasalahan terkait kesehatan otak dan saraf di Indonesia makin kompleks karena makin meningkatnya jumlah kasus.Di Indonesia khususnya di Provinsi Gorontalo prevelensi stroke mengalami peningkatan. Berdasarkan Riskesdas Tahun 2018, prevalensi penyakit stroke di Gorontalo mengalami kenaikan dengan persentasi 10,9% dibanding tahun 2013. Selain stroke, penyakit lainnya yang berkaitan dengan permasalahan kesehatan otak dan saraf yang makin bertambah dari tahun ketahun, diantaranya adalah: Radang Otak, Meningitis, Tumor Otak, Epilepsi, Hidrosefalus, dan gangguan lain pada kesehatan otak dan saraf.Maka dari itu, rancangan rumah sakit otak ini bertujuan untuk mewujudkan rancangan fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Provinsi Gorontalo khususnya dalam menangani masalah yang berkaitan dengan otak dan saraf. Perancangan ini menggunakan metode analisis deskriptif yang diuraikan dan dianalisis dalam bentuk penjabaran kata, tabel, gambar maupun skema sehingga mudah dipahami.Lokasi perancangan rumah sakit ini berada di Provinsi Gorontalo tepatnya di Jalan KH. Adam Zakaria dan Jalan Taman Ria, Kelurahan Wongkaditi, Kota Gorontalo. Rumah sakit ini merupakan jenis bangunan tunggal dengan jumlah 6 lantai yang berorientasi ke arah barat daya dengan konsep pola pembangunan rumah sakit baik secara vertikal maupun horisontal, menyesuaikan ketersediaan lahan dan besaran ruang serta memperhatikan peruntukan zonasi terhadap ruangan-ruangan di rumah sakit. Pola tata massa bangunan rumah sakit ini menggunakan pola terpusat dan dirancang dengan tema pendekatan Healing Environment. Pendekatan ini menitikberatkan pada pelayanan pasien dengan menerapkan lingkungan penyembuhan yang maksimal berupa Healing Garden yang diharapkan dapat membantu proses penyembuhan pasien baik secara fisik maupun psikis.
PENERAPAN ARSITEKTUR SIMBOLIS DALAM PERANCANGAN RUMAH SAKIT BEDAH PLASTIK DAN ESTETIKA DI KOTA GORONTALO Zhafirah Aimee Fitrimadhania Husain; Niniek Pratiwi; Nurnaningsih Nico Abdul
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 1 (2023): JJoA : Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i1.17994

Abstract

Di Kota Gorontalo saat ini, jumlah kasus pasien bedah plastik yang dirujuk ke luar daerah dengan angka rata-rata pertahun yaitu sebanyak 4.728 kasus. Sedangkan peminat perawatan estetika/kecantikan yang didata pada beberapa klinik kecantikan mencapai lebih dari 12.000 kunjungan per tahun. Adanya tren peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap prosedur bedah plastik dan estetika berdampak pada maraknya praktek bedah plastik ilegal yang dilakukan oleh oknum yang tidak berkompeten, serta beredarnya beragam produk perawatan kulit maupun kosmetik yang ilegal. Kota Gorontalo sebagai ibu kota provinsi, hingga saat ini belum memiliki fasilitas pelayanan yang terpadu berupa rumah sakit bedah plastik dan estetika yang dapat melayani keseluruhan proses penanganan untuk pasien bedah plastik dan perawatan estetika/kecantikan baik berupa prosedur medis maupun non medis.Rancangan rumah sakit khusus ini menggunakan pendekatan arsitektur simbolis yang diterapkan pada desain bangunan. Dalam hal ini simbolis mengartikan lambang. Pada perancangan simbol/lambang yang digunakan pada bangunan berupa bentuk transformasi bunga Teratai yang berarti keindahan, sesuai untuk rumah sakit bedah plastik dan estetika. 
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR MODERN PADA PERANCANGAN ULANG TERMINAL ISIMU TIPE A DI PROVINSI GORONTALO M. Adnan Munawir Hiola; Muh. Rizal Mahanggi; Niniek Pratiwi
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.21644

Abstract

Based on Law Number 22 of 2009 concerning Road Traffic and Transportation Article 1 number 13, a Terminal is "Public motorized vehicle base used to regulate arrivals and departures, raise and lower people and/or goods, and change modes of transportation". The existence of the terminal is one of the main infrastructure in public transport services and plays a very important role in determining the level of performance of public transport services in an area. Like the development of cities / regencies in general, Gorontalo is currently in a stage of high urbanization growth as a result of the rapid rate of population and economic growth so that the need for residents to travel or move will also increase, where this requires the provision of facilities and infrastructure. adequate transportation. With this facility, it is hoped that it can help and make it easier for people in Gorontalo and its surroundings when they want to travel outside the city/region. The Isimu Type A bus terminal is the main terminal in Gorontalo Regency, which is a type A terminal that has been operating for a long time. Currently, the existing facilities at the Isimu Terminal still do not meet the standard type A bus terminal set by the Ministry of Transportation. With the application of modern architectural concepts through data collection from literature studies and direct surveys related to objects, it is expected to be able to create comfort and simplify and support all user activities in it.Keywords: Your Content Terminal, Passengers, Modern ArchitectureBerdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 1 nomor 13, Terminal adalah “Pangkalan kendaraan bermotor umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan”. Keberadaan terminal merupakan salah satu prasarana utama dalam pelayanan angkutan umum dan sangat berperan dalam menentukan tingkat kinerja dari pelayanan angkutan umum dalam suatu wilayah. Seperti perkembangan kota / kabupaten pada umumnya di Gorontalo pada saat ini berada dalam tahap pertumbuhan urbanisasi yang tinggi sebagai akibat adanya laju pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang pesat sehingga kebutuhan penduduk untuk melakukan perjalanan ataupun pergerakan akan meningkat pula, dimana hal ini menuntut adanya penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai. Dengan sarana ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah masyarakat yang ada di Gorontalo dan sekitarnya apabila ingin melakukan perjalanan keluar kota/daerah. Terminal bus Isimu Tipe A merupakan terminal utama yang berada di Kabupaten Gorontalo yang merupakan terminal tipe A yang sudah lama beroperasi. Saat ini fasilitas yang ada di Terminal Isimu masih belum memenuhi standar terminal bus tipe A yang sudah diatur oleh Kementerian Perhubungan. Dengan penerapan konsep arsitektur modern melalui pengumpulan data dari studi literatur dan survey langsung yang berkaitan dengan objek, Diharapkan bisa menciptakan kenyamanan dan mempermudah serta menunjang segala aktivitas pengguna yang ada didalamnya. Kata Kunci: Terminal Isimu, Penumpang, Arsitektur Modern 
PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA RANCANGAN PUSAT KEGIATAN BERMAIN ANAK-ANAK DENGAN METODE EDUKASI PROFESI DI PROVINSI GORONTALO Sofina Mooduto; Niniek Pratiwi; Ernawati Ernawati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.21531

Abstract

 ABSTRACT. Playing is an activity in childhood that reflects a child’s growth and provides a unique enjoyment when the child plays. Education is an important asset for a child’s future, and many parents prepare their children’s education even from a very young age. In Gorontalo Province there are several early childhood education service with children’s play facilities, but the available professional education play facilities are still fairly modest. So that it requires a center or container that accommodates all professional educational play activities for children. This educational play facility aims to provide children’s play needs while learning in a fun way. Additionally, it is expected that this facility can also assist parents is monitoring the talents and interests of their children so that it can be easier to guide them toward their desired profession. The children’s play different prefessions, not only for learning and familiarization but also for simulating the actual experience of the profession. In this design, the method employs a concept review that results in site analysis, space program analysis, and then obtaining zoning on the design site. The concept and theme applied was Behavioral Architecture, which aimed to create a space  that could accommodate children’s activities by understanding the true behavior of children. The result of this design is the design of the children’s play center with a professional education method, including the concepts of zoning arrangement, vehicle and pedestrian circulation, the building shape, and the implementation of behavioral architecture in the building design, which facilitates the children’s play activity with a professional education method. Keywords: Children, Play, Professional Education, Behavioral Architecture ABSTRAK. Bermain adalah suatu kegiatan pada masa kanak-kanak yang merupakan cermin pertumbuhan anak serta memberikan kesenangan tersendiri ketika anak melakukan kegiatan bermain. Pendidikan adalah bekal yang penting untuk masa depan anak. Banyak orang tua yang menyiapkan pendidikan anak-anak mereka bahkan dari usia yang masih sangat dini. Di Provinsi Gorontalo terdapat beberapa pelayanan Pendidikan anak usia dini dengan fasilitas bermain anak-anak, namun fasilitas bermain edukasi profesi yang tersedia masih terbilang seadanya, sehingga membutuhkan sebuah pusat atau wadah yang dapat menampung segala aktivitas bermain edukasi profesi anak. Fasilitas bermain edukatif ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan bermain anak sambil belajar dengan cara yang menyenangkan. Selain itu, fasilitas ini juga diharapkan dapat membantu orang tua dalam memantau bakat dan minat anak sehingga dapat lebih mudah untuk mengarahkan mereka pada profesi yang diinginkan. Pusat kegiatan bermain anak-anak dengan metode edukasi profesi merupakan tempat anak-anak bermain peran dengan memeragakan profesi, tidak hanya untuk pengenalan tetapi juga untuk bermain seperti profesi yang sebenarnya. Dalam perancangan ini, metode yang digunakan adalah telaah konsep yang menghasilkan analisa site, analisa program ruang kemudian akan mendapatkan zonifikasi yang ada pada site rancangan. Konsep dan tema yang akan diterapkan yaitu Arsitektur Perilaku yang bertujuan untuk menciptakan ruang yang dapat mewadahi aktivitas anak-anak dengan memahami perilaku yang sesungguhnya dari anak. Hasil dari perancangan ini adalah desain rancangan pusat kegiatan bermain anak-anak dengan metode edukasi profesi seperti konsep penataan zoning, konsep sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, konsep bentuk bangunan serta konsep penarapan arsitektur perilaku pada rancangan bangunan yang memfasilitasi kegiatan bermain anak-anak dengan metode edukasi profesi. Kata kunci: Anak-anak, Bermain, Edukasi Profesi, Arsitektur Perilaku
PENERAPAN HEALING ENVIRONMENT PADA RUMAH SAKIT KHUSUS PARU-PARU DI PROVINSI GORONTALO Dandi Dandi; Niniek Pratiwi; Kalih Trumansyahjaya
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.21530

Abstract

 ABSTRACT. Diseases related to lung organs are among the diseases that cause the most deaths in Indonesia. The lungs are vital organs of human breathing that are very important and vulnerable to diseases such as tuberculosis, ARI, bronchitis, asthma, even cancer and tumors. In addition, the lungs are also prone to complications of the disease, because the lungs function as a place for oxygen processing. At the end of 2019, a new disease emerged, namely Covid 19, which included diseases that attack the respiratory system which is now spreading in Indonesia and the world which has an impact on the development of health crises. One of the diseases related to the lungs in Gorontalo Province is TB / TB and Covid-19. In Gorontalo Province itself there is no special hospital that handles lung-related diseases, so it is necessary to design a special lung hospital in Gorontalo Province as a place for treatment, treatment, and recovery of patient health. The concept used in this design is using the concept of Healing Environment. The application of the concept of Healing Environment is based on three approaches, namely nature, senses and psychological. Some of the design elements used are nature, lighting, air, color, life energizing surrounding, aroma, and Healing Garden. The Healing Environment approach aims to make the environment green and also adjust the patient's psychology so as to speed up the recovery process. The results of this design are in the form of site processing concepts, spatial zoning concepts and circulation concepts, as well as producing design drawings of lung special hospitals in Gorontalo Province. Keywords: Concept, Healing Environment, Hospital, Lung ABSTRAK. Penyakit yang berhubungan dengan organ paru-paru termasuk penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia. Paru-paru merupakan organ vital pernapasan manusia yang sangat penting dan rentan terhadap serangan penyakit seperti TBC, ISPA, bronkitis, asma, bahkan kanker dan tumor. Selain itu paru-paru juga rawan terhadap komplikasi penyakit, karena paru-paru berfungsi sebagai tempat proses oksigen. Pada akhir tahun 2019 muncul penyakit baru yaitu Covid 19 yang termasuk penyakit yang menyerang sistem pernapasan yang sekarang menyebar di indonesia maupun dunia yang berdampak pada perkembangan krisis kesehatan. Salah satu penyakit yang berhubungan dengan paru-paru di Provinsi Gorontalo yaitu penyakit TB/TBC dan Covid-19. Di Provinsi Gorontalo sendiri belum tersedia rumah sakit khusus yang menangani penyakit yang berhubungan dengan paru-paru, sehingga perlu adanya perancangan rumah sakit khusus paru-paru di Provinsi Gorontalo sebagai tempat pengobatan, perawatan, dan pemulihan kesehatan pasien. Konsep yang digunakan dalam perancangan ini yaitu menggunakan konsep Healing Environment. Penerapan konsep Healing Environment didasarkan pada tiga pendekatan yaitu alam, indra dan psikologis. Beberapa elemen desain yang digunakan adalah alam (nature), pencahayaan, penghawaan, warna, life energizing surrounding, aroma, dan Healing Garden. Pendekatan Healing Environment bertujuan untuk membuat lingkungan menjadi hijau dan juga menyesuaikan psikologis pasien sehingga mempercepat proses pemulihan. Hasil dari perancangan ini berupa konsep pengolahan tapak, konsep zonasi ruang dan konsep sirkulasi, serta menghasilkan gambar-gambar desain rumah sakit khusus paru-paru di Provinsi Gorontalo. Kata kunci: Konsep, Healing Environment, Rumah Sakit, Paru-paru,