Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Taksiran Perbedaan Resiko Pada Studi Beberapa Rumah Sakit Di Bawah Heterogenitas Baseline Resiko Aceng Komarudin Mutaqin; Riki Kurniawan
STATISTIKA: Forum Teori dan Aplikasi Statistika Vol 3, No 2 (2003)
Publisher : Program Studi Statistika Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jstat.v3i2.579

Abstract

Dalam bidang kesehatan muncul suatu permasalahan untuk menaksir parameter perbedaanresiko dari dua kelompok pasien pada beberapa Rumah Sakit (t) jika terdapat heterogenitasperbedaan resiko sepanjang rumah sakit (heterogenitas baseline resiko). Lipsitz et al. mengusulkansuatu penaksir untuk parameter t jika terdapat heterogenitas baseline resiko berdasarkan rata-ratadiboboti dari penaksir perbedaan resiko dua kelompok pasien di setiap rumah sakit. Ada kesulitanteknis dalam menggunakan penaksir ini, yaitu bobot yang digunakan tidak terdefinisi untuk kasuskasustertentu sehingga penaksir ini bias. Skripsi ini membahas metode penaksir parameter tdengan menggunakan penaksir jenis Mantel-Haenszel. Penaksir ini tidak bias dan memiliki variansyang kecil untuk ukuran sampel (banyaknya pasien) yang kecil dalam rumah sakit. Metode iniditerapkan untuk data medical record (rekam medis) dari Rumah Bersalin (RB) Al–Islam dan RBPuskesmas Padasuka yang ada di Kota Bandung pada bulan Januari sampai Desember 2003.Kondisi dari kedua RB tersebut berbeda, khususnya dalam tingkat pelayanan, alat medis yangdigunakan, dokter, perawat, dan sosial ekonomi pasien, jadi dapat dikatakan terdapat heterogenitasbaseline resiko untuk kedua RB tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa ada perbedaan antarakelompok ibu-ibu yang mengkonsumsi vitamin dari RB dan tidak mengkonsumsi vitamin dari RBselama masa kehamilan terhadap kenormalan berat badan bayi waktu lahir di kedua RB tersebut.Kata Kunci: perbedaan resiko, heterogenitas baseline resiko, taksiran jenis Mantel-Haenzel
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Corporate Social Responsibility Terhadap Reputasi Perusahaan (Studi Pada UMKM Rumah Bumn Pengguna BRI di Kota Semarang) Kurniawan, Riki; Prihatini, Apriatni Endang; Wijayanto, Andi
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Vol 13, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jiab.2024.44416

Abstract

Abstract: Rumah BUMN, managed by BRI as part of its CSR initiatives, aims to empower SMEs while requiring its members to use BRI's products and services. Of the 7,746 registered SMEs, only 300 (4%) actively participate. According to the Banks' Policy Assessment 2022, BRI ranks sixth out of 11 banking institutions, indicating a less than optimal reputation. This explanatory research employs probability sampling with a simple random sampling approach to investigate the impact of service quality and CSR on reputation. Data were collected via questionnaires from 172 Rumah BUMN members and analyzed using regression analysis. The findings demonstrate that optimal service quality and empowering CSR have a positive and significant impact on long-term service usage and membership, leading to enhanced corporate reputation. Service quality (X1) and CSR (X2) collectively exhibit a strong relationship, contributing positively and significantly, accounting for 54.2% of the company's reputation (Y). Partially, service quality contributes 47.0% and CSR 25.5% to the corporate reputation. Non-transparent communication and inadequate service provision lead to unmet expectations among BRI members and customers. A monitoring system is needed to track member activities and ensure fair and equitable programs. BRI must innovate in service provision to meet SME needs.Keywords: Corporate Reputation; Corporate Social Responsibility; Service Quality.Abstraksi: Rumah BUMN adalah program CSR kelolaan BRI dengan tujuan memberdayakan UMKM yang mewajibkan anggotanya menggunakan produk layanan BRI. Dari 7.746 pelaku UMKM yang terdaftar, hanya 300 (4%) yang aktif terlibat. Menurut Banks' Policy Assessment 2022, BRI menempati peringkat keenam dari 11 lembaga perbankan, menunjukkan reputasi yang belum optimal. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dan menggunakan teknik probability sampling dengan pendekatan  simple random sampling, serta bertujuan untuk menyelidiki pengaruh kualitas layanan dan CSR terhadap reputasi. Data dikumpulkan melalui kuesioner dari 172 anggota Rumah BUMN dan dianalisis menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian membuktikan kualitas layanan yang optimal dan CSR yang memberdayakan berdampak positif dan signifikan pada penggunaan layanan jangka panjang dan keanggotaan, berimplikasi pada peningkatan reputasi perusahaan. Kualitas pelayanan (X1) dan CSR (X2) secara simultan memiliki hubungan kuat, memberikan pengaruh secara positif dan signifikan, serta menyumbang 54,2% bagi terciptanya reputasi perusahaan (Y). Secara parsial, kualitas pelayanan mampu menyumbang sebesar 47,0% dan CSR menyumbang sebesar 25,5% terhadap reputasi perusahaan. Komunikasi yang tidak transparan dan penyediaan layanan yang tidak memadai menyebabkan harapan anggota dan pelanggan BRI tidak terpenuhi. Diperlukan sistem pemantauan untuk melacak aktivitas anggota dalam menciptakan program yang adil dan merata. BRI harus berinovasi dalam penyediaan layanan untuk memenuhi kebutuhan pelaku UMKM.Kata kunci: Corporate Social Responsibility; Kualitas Pelayanan; Reputasi Perusahaan.
Uang Dan Lembaga Keuangan Dhaisya Dea Maretha; Refi Yoanda Rahmatul Aulia; Riki Kurniawan
Pajak dan Manajemen Keuangan Vol. 1 No. 3 (2024): Juni : Pajak dan Manajemen Keuangan
Publisher : Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/pajamkeu.v1i3.170

Abstract

This research discusses the dynamics of money as a medium of exchange, store of value, and unit of account, as well as how the evolution of money has an impact on economic growth and global transactions. In addition, this paper investigates the challenges and risks facing financial institutions, such as market volatility, systemic risk, regulatory changes, and the impact of technological innovation. In this context, research using literature methods also examines the importance of financial stability and public trust in financial institutions, as well as strategies for maintaining the integrity of the financial system. Analyzing trends and changes occurring in the world of finance will provide readers with comprehensive insight into the latest developments in the financial sector, the important role of money in the economy, and how financial institutions can adapt to changes in the business and regulatory environment.
ANALISIS POTENSI BAHAYA DAN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS DAN HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT PADA PT XYZ Riki Kurniawan; Eka Apsari, Ayudyah
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, Elektro dan Komputer Vol. 3 No. 2 (2023): Juli: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, Elektro dan Komputer
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/juritek.v3i2.1866

Abstract

PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa, PT XYZ memiliki tiga cabang yaitu cabang kemasan, logam, dan bengkel. Masalah yang ada pada PT XYZ pada proses produksinya masih menggunakan tenaga manusia yang dimana hal tersebut memungkinkan untuk terjadinya potensi bahaya kecelakaan kerja pada saat prose produksi. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui potensi bahaya yang ada pada PT XYZ, mengetahui upaya pengendalian risiko kecelakaan kerja yang ada pada perusahaan, dan mengetahui penilaian risiko kecelakaan kerja yang ada pada perusahaan. Metode Hazard Identification and Risk Assesment merupakan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kecelakaan kerja dengan menilai tingkat risiko yang ada dan memberikan tindakan penanganan sesuai dengan kebutuhuan prioritas risiko disetiap bahaya. Sedangkan Job Safety Analysis merupakan metode yang bertujuan untuk melakukan analisis terhadap potensi bahaya yang ada dan untuk melakukan langkah pencegahan terhadap risiko kecelakaan yang ada. Setelah dilakukan perhitungan mengenai risiko kecelakaan kerja dengan metode hazard identification and risk assesment didapatkan nilai dari risiko kecelakaan kerja dengan kategori high risk sebesar 17,14%, moderate risk sebesar 51,43%, dan low risk sebesar 31,43%. Untuk metode job safety analysis perhitungan nilai risiko kecelakaan kerja dilakukan dengan mengguakan key performance indeks dan didapatkan nilai dari risiko kecelekaan dengan kategori low risk berada direntang 0 sampai 2,33, moderate risk direntang 2,33 sampai 4,66, dan high risk berada diatas 4,66.
Penerapan Terapi Bekam Pada Pasien Asam Urat Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Novalia Efrianty; Sari, Putri Mayang; Kurniawan, Riki
Lentera Perawat Vol. 2 No. 2 (2021): Lentera Perawat
Publisher : STIKes Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v2i2.169

Abstract

Gout merupakan suatu hasil sisa metabolisme tubuh disebut sebagai zat purin, yang berasal dari tubuh yang dikonsumsi manusia secara berlebihan.Terapi Bekam merupakan sebuah metode dengan mengeluarkan darah hasil metabolisme  atau  darah  yang terkontaminasi  racun  dan  oksidan  dari tubuh lewat permukaan tubuh. Tujuan: menerapkan terapi bekam pada pasien asam urat untuk menurunkan kadar asam urat. Metode : Penulis menggunakan metode deskripsi, dengan pendekatan Studi Kasus penelitian, studi kasus ini dilakasanakan pada 2 Pasien Asam urat. Data ini diperoleh dengan cara yaitu : wawancara, pemeriksaan, observasi aktivitas, memperoleh catatan dan laporan diagnostik. Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari diagnosa: Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis. Dalam implementasi sebagian besar telah sesuai dengan rencana tindakan yang telah diterapkan. Kesimpulan: Penerapan terapi bekam pada kedua pasien hipertensi dapat menurunkan kadar purin di dalam darah. Saran : Dalam penelitian ini adalah lebih mempromosikan tentang terapi bekam sebagai terapi komplementer bagi penderita asam urat, karena salah satu manfaat terapi bekam adalah menurunkan kadar purin didalam darah.
Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Sinergi Gula Nusantara (Pabrik Gula Tjoekir) Riki Kurniawan; Anah, Lik
BIMA : Journal of Business and Innovation Management Vol. 7 No. 1 (2024): Oktober
Publisher : Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/bima.v7i1.7440

Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Sinergi Gula Nusantara (Pabrik Gula Tjoekir). Penelitian menggunakan metode Kuantitatif. Populasi yang diambil ialah karyawan PT. Sinergi Gula Nusantara (Pabrik Gula Tjoekir) dengan sebanyak 107 orang karyawan dijadikan sampel penelitian. Pengumpulan data menggunakan angket. Hasil penelitian menyatakan bahwa : (1) Lingkungan Kerja Fisik berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja karyawan PT. Sinergi Gula Nusantara (Pabrik gula Tjoekir), (2) Lingkungan Kerja Non Fisik berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja karyawan PT. Sinergi Gula Nusantara (Pabrik gula Tjoekir), (3) Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja Non Fisik berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja karyawan PT. Sinergi Gula Nusantara (Pabrik gula Tjoekir).
Analysis of the Influence of Discipline, Competence, and Work Motivation on the Performance of Police Personnel Hakim, Lukmanul; Riki Kurniawan; Ma'ruf, M. Hasan Ma'ruf
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol. 9 No. 4 (2025): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v9i4.18072

Abstract

This study aims to analyze the influence of work discipline, work competence, and work motivation on the performance of Pringsewu Police personnel. Police performance is an important aspect in realizing professional, modern, and reliable public services. However, empirical data shows that the performance of the Pringsewu Police during the 2021-2024 period has fluctuated with a downward trend, accompanied by an increase in disciplinary violations. This study uses a quantitative approach with a survey method. The research population is all members of the Pringsewu Police totaling 410 personnel, with a sample of 201 respondents determined through proportional random sampling. Data collection was carried out by Likert scale questionnaire, while data analysis used multiple linear regression with tests of validity, reliability, and classical assumptions. The results of the study show that work discipline has a significant effect on personnel performance. Work competence makes a positive contribution to the effectiveness of task implementation, while work motivation has a significant effect on increasing personnel dedication and responsibility. Simultaneously, the three variables have a significant effect on the performance of the Pringsewu Police. These findings confirm that human resource management based on discipline, competence, and motivation is an important determinant in improving police performance. Keywords: Work discipline; Competence; Motivation; Performance; Police
CHARACTERISTICS OF TRYPSIN ISOLATED FROM THE INTERNAL ORGANS OF YELLOWFIN TUNA AND STABILITY IN NaCl: KARAKTERISTIK TRIPSIN YANG DIISOLASI DARI ORGAN DALAM IKAN TUNA SIRIP KUNING DAN STABILITASNYA DALAM NaCl Nurhayati, Tati; Abdullah, Asadatun; Auliya, Fakhrina; Wirayudha, Raden Hilman; Kurniawan, Riki
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 16 No 4 (2025): NOVEMBER 2025
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.16.337-350

Abstract

The demand for enzymes in Indonesia is extremely high, and they are still imported from other countries. Commercial trypsin is usually extracted from the pancreas of pigs and cattle, so other alternative sources are needed from fish, namely the intestines, liver, and spleen of tuna. The intestine, liver, and spleen are internal fish organs that contain trypsin with different characteristics. This study aims to determine the characteristics of trypsin in the internal organs of yellowfin tuna and its stability in NaCl. The method used was a Completely Randomized Design with the treatment of different types of intestines, liver, and spleen of tuna. Optimum trypsin activity was at 60°C and pH 8, with a specific activity value in the intestine of 0.948±0.114 U/mg, liver of 0.610±0.029 U/mg, and spleen of 0.605±0.159 U/mg. The maximum reaction speeds (Vmax) showed the largest value for the intestine, liver, and spleen were 0.248 mmol/s, 0.138 mmol/s, and 0.096 mmol/s, respectively. The constant values (Km) obtained for the intestine, liver, and spleen were 2.342, 2.268, and 1.276 mM, respectively. Trypsin has a molecular weight range of 20–30 of approximately 28 kDa. The trypsins extracted from the intestine and liver were relatively stable in up to 30% NaCl with a minimum relative activity of 60%, whereas the trypsin extracted from the spleen was relatively stable up to 20% NaCl with 54% relative activity. Based on their activity and characteristics, the internal organs of tuna, especially the intestines and liver, have the potential to be sources of trypsin.
Aplikasi Enzim Pepsin Lambung Tuna terhadap Karakteristik Protein Daging Sapi Nurhayati, Tati; Nugraha, Roni; Kurniawan, Riki
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 19, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Politeknik - Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v19i1.981

Abstract

Pepsin dari lambung ikan tuna merupakan salah satu bentuk pemanfaatan hasil samping berupa enzim proteolitik yang dapat digunakan dalam bidang pangan. Enzim pepsin dapat diaplikasikan pada daging. Daging sapi merupakan salah satu bahan pangan dengan kandungan protein yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh penambahan enzim pepsin dari lambung ikan tuna sirip kuning dan perlakuan tusukan terhadap protein daging sapi. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap faktorial (RALF) dengan dua faktor yaitu konsentrasi enzim (0, 14.000, dan 28.000 U/mg) dan faktor tusukan (dengan tusukan dan tanpa tusukan). Kombinasi penambahan enzim dan perlakuan tusukan memengaruhi proporsi protein daging. Penambahan pepsin dengan aktivitas 14.000 U/mg dengan tusukan menghasilkan total protein daging terlarut sebesar 19,03 ± 0,64 mg/g, kandungan protein sarkoplasma daging terlarut 15,16 mg/g, protein sarkoplasma 9,09 mg/g dan protein myofibril sebesar 23,51 mg/g. Penambahan enzim pepsin dan perlakuan tusukan memengaruhi kadar sarkoplasma dan profil protein. Enzim pepsin dan tusukan pada daging memengaruhi kelarutan protein miofibril, tetapi tidak mengurangi kadar protein miofibril. AbstractTuna gastric pepsin is a fishery by-product waste in the form of proteolytic enzymes that can be used in the food segment. The pepsin enzyme can be applied to meat. Beef is a food source of high protein. This study aimed to determine the effect of adding the pepsin enzyme from yellowfin tuna stomach and stabbing treatment to beef protein. This study used a completely randomized factorial design with two factors, namely enzyme concentration (0, 14.000, and 28.000 U/mg) and stabbing factor (with and without stabbing). The combination of enzyme addition and stabbing treatment affects the protein proportion of the meat. The addition of pepsin 14.000 U/mg with stabbing showed results with a total protein solubility value of meat was 19,32 mg/g, sarcoplasmic protein solubility of meat was 15,16 mg/g, sarcoplasmic protein content was 9,09 mg/g, and myofibril protein content was 23,51 mg/g. The treatment with the addition of pepsin enzyme and stabbing affected the sarcoplasmic levels and protein profile. Enzyme treatment and stabbing affected myofibril protein solubility, but did not reduce myofibril protein levels.
Characteristics of Trypsin Isolated From Intestines Different of Fish and Correlation Toward Trypsin Activity Nurhayati, Tati; Abdullah, Asadatun; Rahmawati, Septiya; Kurniawan, Riki
Squalen, Buletin Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 19, No 2 (2024): August 2024
Publisher : :Agency for Marine and Fisheries Research and Human Resources, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/squalen.904

Abstract

Trypsin is a protease that breaks protein peptide bonds. Fish intestines canbe used as an alternative raw material for trypsin. Trypsin enzymes from theintestines of different fish species have different characteristics. This studyaimed to determine the characteristics and stability of trypsin enzyme inNaCl extracted from fish intestines based on differences in fish species. Trypsinactivity was optimal at 50 °C and pH 8, with specific activity values of 0.5993U/mg in rabbitfish, 0.3880 U/mg in sharks, and 0.6964 U/mg in flatfish. Themaximum reaction speed (Vmax) was the highest for trypsin from the intestineof rabbitfish (0.2585 mmol/s), followed by flatfish (0.1042 mmol/s), andshark (0.0599 mmol/s). The lowest Km value was obtained for trypsin fromsharks (0.4084 mM), followed by flatfish (1.0253 mM), and rabbitfish (4.5952mM). Trypsin from the intestines of rabbitfish and flatfish was stable in NaClsolution (concentration 5-30%), as it can maintain a relative activity of morethan 50%. In contrast, trypsin extracted from the intestines of milk fish hada relative activity below 21%. The average molecular weights of the threetrypsin enzymes were 26.8, 27.2; and 21.9 kDa, respectively. Differences inthe type of fish affected trypsin enzyme activity. Flatfish are omnivorous,and rabbitfish, as herbivores, have better enzyme activity values than sharks,as carnivores.