Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

The Relationship Between Knowledge of COVID-19 with Compliance in Implementing Health Protocols in Students at SD Negeri Karangpakis 02 Ning Iswati; Amelia Muji Listanti; N Nurlaila
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Patuh dalam menerapkan protokol kesehatan merupakan cara agar mencegah dan memutus rantai penularan COVID-19 terutama di dunia pendidikan yang rawan terhadap penularan COVID-19. Banyak faktor yang mempengaruhi kepatuhan dalam menjalankan protokol protokol kesehatan, salah satunya adalah pengetahuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang covid-19 dengan kepatuhan menerapkan protokol kesehatan pada siswa di SD Negeri Karangpakis 02. Penelitian ini merupakanpenelitian kuantitatif, desain korelasional, pendekatan Cross-Sectional. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas 4, 5, 6 SD Negeri Karangpakis 02 sebanyak 45 yang diambil secara total sampling. Variabel pengetahuan & kepatuhan diukur menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji statistic dengan Spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata berumur 11 tahun yang sebagian besar perempuan (53,3%), tingkat pengetahuan COVID-19 dengan kategori baik (66,7%), kepatuhan menerapkan protokol kesehatan dengan kategori cukup patuh (46,7%) dan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang COVID-19 dengan kepatuhan menerapkan protokol kesehatan(pv = 0,033 < 0,05).
Benefits of Empathy in Islamic Religious Patient Care: Integration of theory Muhammad Basirun; Sarjono Suwarti; Umi aminatul; Ike Mardiati; Dadi Santoso; Ela Nurlaila
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Empati adalah melihat, memahami, dan berbagi sudut pandang orang lain tanpamenghakimi. Makalah ini melihat manfaat empati pada pasien dari sudut pandang teori (1) The social baseline theory (SBT) dan religious Islam. Mengidentifikasi manfaat empati dalam asuhan pasien berbasis religious Islam.Systematic literature search, Basis data berikut: Google search, SagePub,NCBI, researchgate, PubMed, Elsevier, Embase, ProQuest, antara tahun 2010- 2022. Qualitative assessment was applied using Giacomini and Cook?s criteria. Proses systematic review yang ketat menghasilkan bahwa empati dalam asuhan pasien religious Islam bermanfaat dalam penyembuhan sebanyak 14 artikel, memberikan motivasi hidup, memberikan kesejahteraan batin, memudahkan komunikasi, membarikan kepuasan sebanyak 5 artikel, menyenangkan, memudahkan dalam tindakan, memudahkan kerjasama, memberikan kehangatan, meningkatkan perilaku membantu, menurunkan kecemasan sebanyak 8 artikel. Empati dalam asuhan pasien religious Islam bermanfaat dalam penyembuhan, memberikan motivasi hidup, memberikan kesejahteraan batin, memudahkan komunikasi, membarikan kepuasan, memudahkan dalam tindakan, memudahkan kerjasama, memberikan kehangatan, meningkatkan perilaku membantu.
The Application of Storytelling to Improve Children’s Knowledge and Skill About Tooth Brushing Astha Devyana; N Nurlaila
Urecol Journal. Part D: Applied Sciences Vol. 2 No. 1 (2022): January-June
Publisher : Konsorsium LPPM Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53017/ujas.162

Abstract

Brushing teeth is very influential in the process of child development. Dental health problems in children that arise are damage to primary teeth, dental caries in early childhood, deyaced teeth in children under 6 years of age. Tooth brushing education is important for early childhood as an effort to prevent dental health problems. Storytelling was chosen as an educational method because it is interesting and easily accepted by early childhood. To describe the application of storytelling to improve children’s knowledge and skill about tooth brushing. This study uses a descriptive method with a case study approach. The process of collecting data using interview and observation techniques. Respondents in this study consisted of 3 children aged between 4 – 5 years. The storytelling activity was carried out 2 times using illustrated fairy tale books. Children’s knowledge and skills were measures using observation sheets before and after brushing teeth storytelling. After the storytelling activity brushed teeth for 2 meetings, the results showed that the level of knowledge and skills of the respondents increased with an average value of 15.6. The application of storytelling brushing teeth has been successfully implemented and can increase the knowledge and skills of early childhood about brushing teeth.
The Readiness for Implementing a Baby-Friendly Hospital Initiative at PKU Muhammadiyah Gombong Hospital Nurlaila Nurlaila; Eka Riyanti; Alfina Suci Fitriyani; Khusnul Dwi Haryani
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 2: June 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.872 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8i2.898

Abstract

Breastfeeding practices for newborns require adequate support from the hospital, including its staff and policies. This concept can be implemented through a baby-friendly hospital initiative. This study aimed to identify the readiness for implementing a baby-friendly hospital initiative at PKU Muhammadiyah Gombong Hospital. A descriptive study was conducted among hospital staff in charge of newborn care as many as 85 people recruited using total sampling, and 101 postpartum mothers recruited using purposive sampling. The readiness for implementing a baby-friendly hospital initiative was examined through the knowledge and perceptions of the hospital staff and the practice of implementing the baby-friendly hospital, which were measured using questionnaires. Descriptive data analysis was carried out using STATA Version 16. The results showed that the majority of hospital staff had good knowledge and perceptions of the baby-friendly hospital initiative (97.65% and 74.12%, respectively). Seven of the 10 steps for successful breastfeeding had been implemented in the hospital, while the other three steps, i.e., skin-to-skin contact, immediate breastfeeding one hour after birth, and health workers’ recommendation of breastfeeding support to mothers, had not been carried out. It is concluded that PKU Muhammadiyah Gombong Hospital is ready to implement a baby-friendly hospital; however, training for hospital staff is still needed to prepare for its implementation. Abstrak: Praktik pemberian ASI pada bayi baru lahir memerlukan dukungan rumah sakit dan staffnya. Kebijakan rumah sakit juga harus mendukung praktik pemberian ASI. Konsep tersebut dituangkan dalam rumah sakit sayang bayi. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi kesiapan penerapan Rumah Sakit Sayang Bayi di RS PKU Muhammadiyah Gombong. Penelitian menggunakan metode deskriptif. Sampel penelitian adalah staff rumah sakit yang bertugas pada pelayanan bayi baru lahir sebanyak 85 orang diambil secara total sampling, serta ibu post partum sebanyak 101 orang yang diambil secara purposive sampling. Kesiapan penerapan rumah sakit sayang bayi dilihat melalui pengetahuan dan persepsi staff rumah sakit serta praktik penerapan rumah sakit sayang bayi yang diukur menggunakan kuesioner. Analisis data dekriptif menggunakan STATA Versi 16. Penelitian dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Gombong. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar staff rumah sakit memiliki pengetahuan dan persepsi yang baik (97,65 % dan 74,12%), 7 dari 10 langkah keberhasilan menyusui sebagian besar sudah dilakukan, terdapat 3 langkah yang dilaporkan belum dilakukan yaitu skin to skin kontak, menyusui segera 1 jam setelah lahir dan tenaga kesehatan merekomendasikan dukungan menyusui kepada ibu. Kesimpulan penelitian ini adalah RS PKU Muhammadiyah Gombong siap menerapkan rumah sakit sayang bayi. Pelatihan untuk staff rumah sakit diperlukan untuk menyiapkan pelayanan rumah sakit sayang bayi.