Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS ORNAMEN PADA SOLU BOLON DI MUSEUM HUTA BOLON SIMANINDO DITINJAU DARI SEGI FUNGSI, TEKNIK PENERAPAN DAN WARNA ORNAMEN Wansix Sidauruk; Sri Wiratma
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 1 (2016): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v5i1.4083

Abstract

Solu Bolon merupakan perahu besar di kawasan Museum Huta Bolon Simanindo.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi, teknik penerapan dan warna ornamen pada Solu Bolon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang terkumpul melalui survey, observasi, wawancara dan dokumentasi yang dideskripsikan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi ornamen Solu Bolon zaman sekarang hanya sebagai penghias saja sedangkan zaman dahulu berfungsi sebagai penangkal setan dan kegembiraan. Sedangkan teknik aplikasi ornamen adalah dengan cara dilukis (Dais) dan diukir (Uhir/Lontik). Selanjutnya mengenai warna yang diterapkan pada ornamen yakni putih, merah, dan hitam. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan nantinya mampu menjadi sumber informasi yang bermanfaat tentang sanggar lukis yang ada di Sumatera Utara khususnya daerah Tanjung Morawa. Kata Kunci : Ukir/lontik, Solu Bolon, gorga dais.
PENERAPAN IKON MEDAN SEBAGAI CINDRAMATA PADA BAJU KAOS DENGAN TEKNIK SABLON KUAS DITINJAU DARI PRINSIP-PRINSIP ESTETIKA Siti Rahmadani Siregar; Sri Wiratma
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 2 (2016): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v5i2.6170

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip-prinsip estetika yang paling menonjol dan yang kurang menonjol pada karya sablon baju kaos yang menampilkan Ikon Medan teknik kuas sebagai cindramata. Prinsip-prinsip estetika tersebut meliputi, kesederhanaan, keserasan, irama, kesatuan dan keseimbangan. Penelitian dilaksanakan dari Juni 2016 sampai Agustus 2016. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualiatatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data melalui proses reduksi data, penyajian data tentang prinsip estetika apa yang menojol dan yang kurang menonjol pada karya 30 sampel yang diteiliti. Bahwa, secara umum dapat di kategorikan baik dengan jumlah rata-rata (r) 80,87 (baik). Penilaian yang lebih tinggi terdapat pada unsur Keselarasan dengan nilai 82,66 kategori baik dengan skala 3 dan yang lebih rendah adalah unsur Keseimbangan dengan nilai 79,94 kategori cukup dengan skala 2. Sementara unsure yang lain seperti Kesatuan 81,42 kategori baik dengan skala 3, Irama dengan nilai 80,89 dan kesederhanaan dengan nilai 81,67 kategori baik dengan skala 3. Kata Kunci : Ikon Medan, Cindramata, Prinsip-Prinsip Estetika
Hand-drawn Batik Creation: Combining Batak Karo and Simalungun Ornament Wahyu Tri Atmojo; Misgiya Misgiya; Sri Wiratma
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.2817

Abstract

One of the seven ethnic groups in Northern Island of Sumatra is Batak Karo and Simalungun. They have unique and exquisite ornamental cultural resources. However, these ornaments have not been created in many hand-drawn batik. This study aims to create a hand-drawn batik art work with dabbing techniques using Remasol Batik dyes and dyeing cap techniques using napthol batik dyes. Picture on Batak Karo and Simalungun ornament artifacts were obtained from reference books and direct observation. The forms of Batak Karo and Simalungun ornaments are created through a special method with structured stages starting from design preparation, incubation, execution, confirmation and validation of works. The visual process of creating works of art has resulted in ten works of batik art. Four works in the form of non-functional hand-drawn batik art and six batik artworks that have practical functions. The ten works of batik art show the combination of Karo and Simalungun ornaments. However, not all batik art works are the result of a combination. However, there are written batik art works that only depict Batak Karo ornaments and there are also hand-drawn batik artworks that only depict Simalungun Batak ornaments. The result of the   hand-drawn batik creation enefits in developing student entrepreneurship and can add to the repertoire of batik in Indonesia.
Penciptaan Hiasan Dinding Motif Sekar Jagad Sumatera Utara Dengan Teknik Batik Tulis Mutiarani Mutiarani; Sri Wiratma
Jurnal Arjuna : Publikasi Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Matematika Vol. 2 No. 3 (2024): Juni : Jurnal Arjuna : Publikasi Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Matematika
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/arjuna.v2i3.845

Abstract

The background to this creation is that traditional motifs no longer receive much attention from society. In North Sumatra, these motifs are rarely applied to the walls of office buildings and people's homes, especially in urban areas. Entering the modern era has resulted in people participating in following trends that are increasingly developing. This creation aims to find out the process of creating written batik works with the Sekar Jagad North Sumatra motif and to find out the results of creating written batik works with the Sekar Jagad North Sumatra motif. This creation uses a method consisting of five stages of creating works of art, namely: preparation, elaboration, synthesis, concept realization, and completion. The result of this creation is the batik wall decoration work of Sekar Jagad North Sumatra, consisting of 12 batik works. This written batik work uses the dabbing technique with remasol dye. North Sumatra motifs are used as the main motifs in written batik works by applying the Sekar Jagad batik pattern.
PENCIPTAAN SAJADAH BATIK TULIS MENGGUNAKAN RAGAM HIAS MELAYU Ratih Rahmadani; Sri Wiratma
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 3 No. 8 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v3i8.2494

Abstract

Sajadah merupakan selembar kain yang digunakan sebagai alas ibadah yang diletakkan di atas permukaan tanah atau lantai untuk menghindari bagian wajah agar tidak terkena kotoran. Motif pada sajadah pada umumnya bersifat global, jarang mengandung unsur kebudayaan lokal. Dalam hal ini penulis akan menciptakan sebuah sajadah yang mengandung unsur kebudayaan lokal, yaitu ragam hias Melayu yang dibuat menggunakan teknik batik tulis. Sajadah dibuat melalui beberapa proses, yaitu proses pembuatan desain, proses membatik dan proses menjahit. Adapun motif yang diterapkan antara lain : (1) Pucuk Rebung, (2) Lilit Kangkung, (3) Lebah Bergantung, (4) Itik Sekawan, (5) Semut Beriring, (6) Bintang-bintang, (7) Bunga Cengkih, (8) Tampuk Manggis, (9) Bunga Melur, (10) Bunga Cina, (11) Ricih Wajid dan (12) Roda Bunga. Metode penciptaan yang digunakan ialah metode yang dikemukakan oleh Gustami, dimulai dari tahap eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Karya yang dihasilkan sebanyak 12 buah berkuran 46 cm x 96 cm yang dibuat menggunakan kain Mori Primissima sebagai lapisan atas dan kain Chenille sebagai lapisan belakang.
PENCIPTAAN MOTIF SEKAR JAGAD BERBASIS ORNAMEN NUSANTARA MENGGUNAKAN TEKNIK BATIK TULIS Nabilah Ramadhani; Sri Wiratma
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 3 No. 9 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v3i9.2589

Abstract

Batik diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan Budaya Lisan dan Nonbendawi pada tanggal 2 Oktober 2009, dan Yogyakarta diakui oleh Dewan Kerajinan dan dunia mendeklarasikannya sebagai Kota Batik Dunia. Batik tulis adalah batik yang dihasilkan dengan menggunakan canting tulis yang digunakan sebagai alat bantu dalam melekatkan cairan malam pada kain. Untuk membuat karya ini, penulis menggunakan metode penciptaan I Made Bandem. Adapun Tahapan proses penciptaan suatu karya seni dari metode ini meliputi: 1. tahap persiapan 2. konstruksi 3. sintesis 4. realisasi ide dan 5. penyelesaian. Hasil dari penciptaan karya batik tulis Sekar Jagad Nusantara menghasilkan 12 karya batik berbentuk karya dua dimensi dengan berbagai ukuran. Karya batik memiliki nilai estetik (keindahan) yaitu adanya kombinasi pada ornamen Sekar Jagad Nusantara. Adapun ornamen yang diterapkan pada karya batik tulis berjumlah 26 jenis dengan motif ornamen Nusantara. Motif ornamen dijadikan sebagai motif utama pada karya batik Motif lainnya berupa isen-isen. Proses penciptaan karya batik tulis yang dimulai dari proses langkah awal membuat motif pada kertas, memindahkan pola dari kertas ke kain, proses pencantingan, mewarnai batik, penguncian warna, dan ngelorod batik.
PENCIPTAAN BATIK TULIS DENGAN TEKNIK SMOCK BERBASIS ORNAMEN BATAK TOBA Rosauli Siahaan; Sri Wiratma
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 3 No. 9 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v3i9.2591

Abstract

Batik merupakan hasil budaya warisan nenek moyang yang harus dijaga dengan baik dan benar, sebagaimana yang telas disampaikan oleh UNESCO dan mengakui bahwa keseluruhan teknik, tegnologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait telah ditetapkan sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya sejak 2 Oktober 2009.Metode Penciptaan ini mewujudkan karya seni secara sistematik. Tahapan penciptaan karya seni yang menguraikan rancangan proses penciptaan karya seni sesuai dengan tahapan-tahapan pengkaryaan sejak mendapat inspirasi (ide), perancangan, sampai perwujudan karya seni. Salah satu contoh metode yang akan dikembangkan Alma Hawkins, yang meliputi 3 tahap yaitu Tahap Eksplorasi 2, Tahap Improvisasi/Eksperimentasi dan Tahap Pembentukan/Perwujudan Pada proses penciptaan batik tulis dengan teknik smock ini menghasilkan 13 karya batik dengan motif ornamen Batak Toba yang berada di daerah Sumatera Utara dan 2 fashion casual. Semua karya merupakan batik tulis yang dirancang dengan sekreatif mungkin dan di proses secara manual yang bertemakan Ornament Batak Toba.Penciptaan batik dibuat dengan menggunakan teknik smock dengan bahan pewarna remasol dan indigisol. Karya penciptaan batik tulis memiliki ukuran yang sama yaitu 240 cm dengan fungsi yang sama pada setiap karya batik.
PENERAPAN ORNAMEN ETNIS BATAK TOBA PADA MEDIA TANDOK BAYON (DAUN PANDAN) SEBAGAI SOUVENIR WISATA DI PULAU SAMOSIR Suwanti Tamba; Sri Wiratma
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 3 No. 9 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v3i9.2616

Abstract

Ornamen atau Gorga merupakan warisan asli nenek moyang suku Batak Toba yang banyak terdapat pada rumah-rumah adat (jabu bolon) dengan media penerapan tandok bayon (daun pandan) yang merupakan tempat penyimpanan beras atau eme (padi) pada sebuah upacara adat Batak Toba. Karya Penciptaan penerapan ornamen ini bertujuan untuk memperkenalkan, mempertahankan, menjaga dan memperkenalkan kembali kepada khalayak umum mengenai kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Batak Toba dalam bentuk souvenir yang menyeimbangkan budaya dan selera wisatawan. Penciptaan karya seni ini menggunakan metode yang dijelaskan oleh Gustami, yang dimana terdapat tiga tahapan penciptaan karya seni yaitu, eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Adapun proses dalam perwujudan penerapan yaitu memiliki acuan dari tradisi adat Batak Toba, membuat sketsa, dan proses menyulam dimana dilakukan proses pembuatan sketsa pada tandok bayon dan yang terakhir yaitu tahap finishing karya. Hasil karya yang dibuat berjumlah 12 karya souvenir tandok berupa ornamen Batak Toba
BURUNG SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI RELIEF KERTAS DENGAN TEKNIK 3M (MELIPAT, MENGGUNTING DAN MENEMPEL) Nurliana Harun; Sri Wiratma
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 3 No. 10 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v3i10.2637

Abstract

Penciptaan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan penulis tehadap terancam punahnya spesies burung langka di Indonesia. Hilangnya habitat, perburuan ilegal, perdagangan satwa liar, dan perubahan iklim membuat burung-burung ini berada pada ambang kepunahan di alam liar. Penciptaan ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil karya pencipataan karya seni relief kertas dengan menampilkan objek burung dengan teknik 3M (Melipat, Menggunting dan Menempel). Jenis bahan kertas yang dipilih adalah kertas manila. Penciptaan ini menggunakan metode dengan tahapan: (1) Eksplorasi, yaitu melakukan observasi mengenai informasi 10 burung yang akan dijadikan objek karya seni relief kertas, (2) Perancangan, yaitu membuat sketsa berdasarkan hasil pengamatan, (3) Perwujudan, yaitu mewujudkan karya seni relief kertas berdasarkan sketsa yang telah dibuat. Hasil dari penciptaan karya seni ini yaitu: (1) Konsep dalam penciptaan karya seni relief kertas menampilkan objek burung langka terancam punah secara realis dengan warna putih alami kertas untuk menonjolkan teknik dan bentuk burung. (2) Proses penciptaan karya menggunakan teknik 3M (Melipat, Menggunting dan Menempel) dengan bahan kertas manila. (3) Hasil karya berjumlah 12 karya seni relief kertas yaitu Trulek Jawa (29,7x42 cm), Jalak Bali (29,7x42 cm), Kakatua Kecil Jambul Kuning (29,7x42 cm), Sikatan Aceh (29,7x42 cm), Raja Udang Kalung Biru (29,7x42 cm ), Cendrawasih Merah (40x60 cm), Rangkong Badak (50x75 cm), Elang Flores (50x60 cm), Celepuk Jawa (29,7x42cm), Betet Ekor-Panjang (29,7x42 cm), Gelatik Jawa (29,7x42 cm) dan Empoloh Janggut (29,7x42 cm).
Penciptaan Kriya Kayu Hiasan Dinding Karakter Tari Topeng Malangan dengan Teknik Ukir Riyan Januar Nst; Sri Wiratma
Realisasi : Ilmu Pendidikan, Seni Rupa dan Desain Vol. 2 No. 1 (2025): Januari : Realisasi : Ilmu Pendidikan, Seni Rupa dan Desain
Publisher : Asosiasi Seni Desain dan Komunikasi Visual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/realisasi.v2i1.503

Abstract

The creation of this work was motivated by the author's interest in making wall decoration wooden craft artworks inspired by the Malangan Mask dance characters. The author found unique and interesting things about the Malangan Mask dance characters such as facial expressions, eye expressions and different mask characteristics. This research aims to realize cultural, ethnic, artistic, social and philosophical visualization. The Creation Method used in the creation of wooden crafts for wall decoration of Malangan Mask dance characters by Nirwana and Andito (2017), namely starting from the internalization of ideas, the formulation of the concept of creation and the execution of the creation of works of art. The creation of this wall decoration is embodied in 12 works. The 12 wall decoration works have the same size of 25 cm x 52.8 cm. In this case, the author will create a wooden craft work hanging the wall of the Malangan Mask dance character using carving techniques. The characters of the Malangan Mask dance that will be applied include: (1) Panji Asmorobangun (Side 1), (2) Panji Asmorobagun (Side 2), (3) Dewi Sekartaji (Side 1), (4) Dewi Sekartaji (Side 2), (5) Raden Gunung Sari (side 1), (6) Raden Gunung Sari (side 2), (7) Dewi Ragil Kuning (Side 1), (8) Dewi Ragil Kuning (Side 2), (9) Klana Sewandana (Side 1), (10) Sewandana Clan (Side 2), (11) Bapang Joyo Pangangun Angun (Side 1), (12) Bapang Joyo Pangangun Angun (Side 2).