Dharminta Soeryana
Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

OPERA BATAK PEREMPUAN DI PINGGIR DANAU KARYA LENA SIMANJUNTAK SEBUAH TINJAUAN SEMIOTIKA Isna Hidayani; Sahrul N; Dharminta Soeryana
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 2 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i2.26436

Abstract

The purpose of the research is to reveal the meaning of sign in Woman at The Lakes Edge Batak Opera Performance. The study used descriptive analysis aproach by quantitative resesrach methode. The theoritical frameworks chosen to answer the research questions are the structural and texture coceptual frammework and the semilogical conceptual framework. Several conclusions resulted from the research are: The Woman at The Lakes Edge Opera Batak Performance has a moral massage that conveyed by the implied meaning of the sign created by Lena as the performance script writer and directure.Keywords: semiology, woman at the lakes edge. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan makna tanda dalam Pertunjukan Opera Batak Perempuan di Pinggir Danau, Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif Analisis dengan metode penelitian kualitatif. Kerangka teoritis yang dipilih untuk menjawab pertanyaan penelitian adalah kerangka konsep Semiologi. Beberapa kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini yakni; Pertunjukan Opera Batak Perempuan di Pinggir Danau memiliki pesan moral yang disampaikan dengan makna yang tersirat pada tanda yang diciptakan oleh Lena selaku Penulis naskah sekaligus sutradara pertunjukan.Kata Kunci: semiologi, perempuan di pinggir danau. Authors:Isna Hidayani : Institut Seni Indonesia PadangpanjangSahrul N : Institut Seni Indonesia PadangpanjangDharminta Soeryana : Institut Seni Indonesia Padangpanjang References:Barthes, Roland. (2010). Elements Of Semiolog. New York: Hill And Wang.Hidayani, Isna. (2019). “Opera Batak”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 28 Juli 2020, ISI Padangpanjang.Hidayani, Isna. (2020). “Opera Batak”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 29 Juli 2020, ISI Padangpanjang.Hutari, Fandy. (2009). Sandiwara Dan Perang.Yogyakarta: Ombak.Norman, K. Denzin, Yvonna S. Lincoln. (1994). Handbook Of Qualitative Research. London: Sage Publications Ltd.Simanjuntak, Lena. (2013). Opera Batak Perempuan Di Pinggir Danau Woman At Lake’s Edge Frauen Am Rande Des Sees Borua Nadi Duru Ni Tao. Yogyakarta: Katakita.Sobur, Alex. (2003). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
RAPA'I UROH DALAM ARAK-ARAKAN KAMPANYE DAMAI ACEH TAHUN 2005 Dharminta Soeryana
Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 5, No 3 (2009)
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1134.566 KB) | DOI: 10.33153/dewaruci.v5i3.825

Abstract

After tsunami, Aceh culture experienced very rapid development, especially rapa’i uroh music which had ever halted due to armed conflict.  The Procession of Aceh peace campaign on 7-8 August 2005 by attending rapa’i uroh music which carry- ing of Aceh peace campaign is the first rise of the existence of rapa’i uroh music in NAD province.In the use of rapa’i uroh music in the context of procession that carrying the Aceh peace  campaign, there are some part obtaining benefits as useful value, such as social value, emotional expression and raises nationalism values, namely: the group of the rapa’i artist  itself, the holders (the local and the central government), and large Acehnese society.In the use of the useful value of the rapa’i uroh music in the procession that carry- ing the Acehnese peace campaign, there are some functions that can be obtained: As Image,  expressing emotion, communication, integrity and cultural symbol.In order this writing contains annalistic explanation, it is required that idea meth- ods  and system with borrowing the concepts of culture, music, integration and social  community to find the symptoms from procession that carrying Aceh peace campaign On  7-8 August 2005. Keywords: Rapa’i uroh, procession, peace campaign
MUSIK VOKAL TALE NAEK JAI PADA KEGIATAN MALPEH DI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI Dharminta Soeryana; Sulaiman Sulaiman; Desi Susanti
Sorai: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik Vol 15, No 1 (2022)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/sorai.v15i1.4529

Abstract

Tale Naek Jai  merupakan salah satu jenis tradisi musik vokal Kerinci yang digunakan pada upacara Malpeh, yakni  upacara melepas anggota keluarga yang akan melaksanakan ibadah haji ke Baitullah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Tale Naek Jai  difungsikan dan dimaknai dalam kehidupan masyarakatnya, terutama terkait dengan Tale dalam konteks kesusastraan dan Tale dalam konteks musikal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif J.R. Raco, yaitu menelusuri suatu gejala, fakta atau realita secara mendalam dan tidak hanya terbatas pada pandangan dipermukaan saja. Adapun data-data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan Vredenbregt, yakni verstehen, interpretasi, dan hermeneutika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pantun Tale Nek Jai yang dinyanyikan memiliki efek psikologis yang mampu mempengaruhi dan menggugah kesadaran (prilaku) akan nilai-nilai keagamaan, silaturrahim antar anggota masyarakat, dan yang paling penting adalah kesadaran akan rasa syukur karena mendapat kesempatan naik haji.
ARSITEKTUR NASKAH ABORSI KARYA EUGENE O’NEILL DENGAN GAYA REALISME DAN GENRE TRAGEDI Listiani Kiki; Pandu Birowo; Dharminta Soeryana
Jurnal Cerano Seni : Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Cerano Seni | Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jcs.v2i2.27799

Abstract

Analisis naskah Aborsi karya Eugene O’Neill terjemahan Dian Ardiansyah bertujuan untuk mengetahui bahan dramatik dari naskah drama. Langkah dasar yang dilakukan penulis yaitu analisis menggunakan teori David Letwin. Metode yang dilakukan penulis dalam menganalisis naskah meliputi (1) Pemilihan naskah, (2) Studi kepustakaan, (3) Arsitektur naskah Aborsi. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Rancangan adegan terdiri dari 15 adegan dalam satu babak. Puncak klimaks terdapat pada adegan ke 12 dan 13. (2) Plot dalam adegan digerakkan oleh tokoh utama yaitu Jack Townsend. (3) Naskah ini menggunakan gaya realisme dan genre tragedi.
Sumpah Suci Anggun Nan Tongga : Indang Piaman Pada Penciptaan Teater Musikal Putra Ridho Ilahi; Yusril Yusril; Dharminta Soeryana
Gestus Journal: Penciptaan dan Pengkajian Seni Vol 1 No 2 (2021): GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gsts.v1i2.28217

Abstract

Sumpah Suci Anggun Nan Tongga adalah pertunjukan teater yang menggunakan pendekatan bentuk teater musikal dan memanfaatkan pola Indang Piama. Rumusan masalah dari proses penciptaan teater ini adalah bagaimana mewujudkan pertunjukan teater musikal Sumpah Suci Anggun Nan Tongga dengan pola indang piaman. Tujuan dari penciptaan karya ini terbagi menjadi dua, yaitu praktis dan akademis. Secara praktis karya ini bertujuan untuk menawarkan dan mengenalkan bentuk teater musikal kepada masyarakat. Secara akademis karya ini bertujuan untuk menawarkan konsep dan metode untuk menciptakan pertunjukan teater musikal berbasis seni tradisi. Metode penciptaan yang digunakan terdiri dari dua metode, yaitu metode penelitian dan metode penyutradaraan. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara, sedangkan metode penyutradaraan yang digunakan adalah menentukan cerita, penyeleksian pemeran, pelatihan akting, komposisi musik, koreografi tari, latihan gabungan.  Hasil yang dicapai dari proses penciptaan karya teater ini adalah pertunjukan teater musikal yang menitikberatkan pada kekuatan akting dan nyanyian. Kata Kunci: Anggun Nan Tongga, Indang Piaman, Teater Musikal
Aspek Sosial dalam Pementasan Teater œAwak Tam Ong oleh Kelompok Teater Kosong Aceh Dharminta Soeryana
Gestus Journal: Penciptaan dan Pengkajian Seni Vol 2 No 1 (2022): GESTUS JOURNAL : PENGKAJIAN DAN PENCIPTAAN SENI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gsts.v2i1.36622

Abstract

Drama œAwak Tam Ong menarik diteliti karena berupaya memaknai situasi sosial, budaya, ekonomi, hukum, dan politik di tengah masyarakat terkait kehadiran para pendatang pasca tsunami di Aceh. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini pertama, untuk mengetahui kondisi sosial historis pasca tsunami di Aceh yang mempengaruhi penciptaan naskah ATO. Kedua, mengetahui tema dan permasalan drama ATO. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Selanjutnya data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan teori struktur dan tekstur yang dirumuskan oleh George  Kernodle. Selanjutnya menggunakan pendekatan semiotika teater yang dirumuskan oleh Peirce tentang semiotika didasari pada logika, yakni bagaimana logika orang bernalar berdasarkan tanda-tanda berkaitan dengan objek-objek yang menyerupainya. Penelitian ini juga menggunakan  sosiologi teater yang dirumuskan Fortier tentang materialism Marxis tradisional.Hasil penelitian menunjukkan, bahwa (1) naskah ATO adalah garapan teater rakyat dengan sentuhan teater modern. (2) adanya penawaran agar memodifikasi pemulia jamee (memuliakan tamu) sebagai salah satu aplikasi budaya yang sesuai dengan perkembangan jaman tanpa menghilangkan nilai-nilai yang telah ada. (3) adanya usaha saling mempengaruhi antara kelompok Teater Kosong dengan masyarakat Aceh dalam proses penciptaan naskah ATO. (4) selain sebagai media hiburan, pementasan ATO juga media efektif sebagai ruang ekspresi dan komunikasi yang memuat unsur pendidikan (norma, historis, ekonomi, politik, dan religius), sarana pengembangan diri, pengembangan kemahiran bersosial dan berbudaya.Kata Kunci: Teater komedi, pendatang, kondisi sosial budaya dan politik