Kusharisupeni Kusharisupeni
Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERILAKU HIDUP SEHAT DAN OBESITAS TERHADAP HIPERTENSI LANJUT USIA INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS TAHUN 2018) ningsih, Sri Sunarti; Cicih, Lilis Heri Mis; Kusharisupeni, Kusharisupeni; Hastono, Sutanto Priyo
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v15i1.1144

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang perlu mendapat perhatian, karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan bahkan kematian. Prevalensi hipertensi di Indonesia mengalami peningkatan, sehingga perlu diantisipasi faktor-faktor penyebabnya. Beragam faktor yang berhubungan dengan hipertensi, terutama terkait dengan perilaku hidup sehat dan obesitas. Tujuan menganalisis hubungan perilaku hidup sehat dan obesitas dengan hipertensi lanjut usia di Indonesia. Penelitian ini menggunakan potong lintang (cross sectional) dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018. Unit analisisnya adalah lansia (orang  yang berumur 60 tahun atau lebih). Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif dan inferensial. Analisis bivariat menggunakan Chi-Square dan analisis multivariate menggunakan analisis regresi logistik. Hasil responden lansia banyak kelompok umur 60-69 tahun (70.6%), laki-laki (53.4%), tinggal di daerah perkotaan (59.0%), status kawin (72,9%), pendidikan rendah (84.7%), status bekerja (65.3%), tidak melakukan aktifitas fisik (74.0%), tidak konsumsi garam (79.0%), tidak konsumsi buah dan sayur (96.6%), dan tidak obesitas (69.3%). Variabel yang berhubungan dengan hipertensi pada lansia adalah umur, jenis kelamin, status kawin, pendidikan, status pekerjaan, aktifitas fisik, obesitas. Daerah tempat tinggal, kebiasaan merokok, konsumsi buah sayur, konsumsi garam tidak berhubungan dengan hipertensi. Faktor yang dominan berhubungan dengan hipertensi pada lansia di Indonesia adalah obesitas dengan P-value 0.005. Nilai odds ratio nya 1.521, artinya obesitas mempunyai risiko terjadinya hipertensi di Indonesia sebesar 1,5 kali lebih tinggi dibanding dengan lansia yang tidak obesitas. Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi untuk mengurangi obesitas melalui konsumsi gizi seimbang dan melakukan aktifitas fisik.
Determinan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Pada Remaja Putri di SMAN 02 Gunung Putri Kabupaten Bogor Damayanti, Fitri; Kusharisupeni, Kusharisupeni; Adawiyah, Asyifa Robiatul; Hymawati, Hymawati
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jukmas.v9i1.4891

Abstract

Kebutuhan zat besi meningkat secara signifikan pada masa remaja karena pertumbuhan yang cepat selama pubertas. Selama masa remaja, kebutuhan zat besi mencapai puncaknya karena pertumbuhan yang pesat terkait dengan pubertas. Ketika seseorang kekurangan zat besi, hal tersebut mengganggu sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan produktivitas menurun, serta dapat menyebabkan anemia. Pemerintah memprioritaskan pelaksanaan program pemberian suplemen tablet tambah darah (TTD) untuk mencapai sasaran penurunan angka anemia pada wanita pada tahun 2025. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan kepatuhan mengonsumsi tablet tambah darah pada remaja putri di SMAN 02 Gunung Putri. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain cross-sectional, melibatkan 120 responden sebagai sampel. Variabel dependent yang diteliti meliputi pengetahuan, efek samping, motivasi, sikap, dan dukungan dari teman sebaya, orang tua, guru, serta tenaga kesehatan dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah sebagai variabel independent dalam penelitian ini. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas remaja putri tidak mematuhi konsumsi tablet tambah darah (90%), memiliki pengetahuan baik (80%), dan mengalami efek samping ringan (84.2%). Hasil analisis bivariat diuji dengan Uji Chi-Square menunjukkan bahwa efek samping, motivasi, dan dukungan teman sebaya memiliki korelasi yang signifikan dengan kepatuhan terhadap TTD sedangkan pengetahuan, sikap, dukungan orang tua, dukungan guru, dan dukungan tenaga kesehatan tidak memiliki hubungan signifikan dengan kepatuhan. Analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukkan bahwa motivasi merupakan faktor dominan yang memengaruhi kepatuhan dengan nilai OR 26.485. Kesimpulan penelitian ini adalah motivasi dan dukungan teman sebaya merupakan faktor yang berhubungan dengan kepatuhan remaja putri mengonsumsi TTD, dukungan dari tenaga kesehatan, efek samping, dukungan orang tua, pengetahuan, dukungan guru, dan sikap merupakan variabel confounding yang memengaruhi hubungan antara motivasi dan dukungan teman sebaya dengan kepatuhan mengonsumsi TTD. Kata Kunci: Kepatuhan, Tablet Tambah Darah, Remaja Putri
Pengaruh Edukasi Remaja Putri Terhadap Tingkat Pengetahuan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di SMA N 60 Jakarta Tahun 2024 Prastiwiningrum, Dian Maya; Kusharisupeni, Kusharisupeni; Adawiyah, Asyifa Robiatul; Apandi, Saepul
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jukmas.v9i1.4894

Abstract

Kanker payudara saat ini merupakan salah satu penyakit kanker yang paling umum terjadi pada wanita, dengan angka kejadian yang sangat tinggi di seluruh negara di dunia. Jumlah Kasus Kanker payudara di Indonesia menempati urutan pertama terkait jumlah penderita kanker di Indonesia .Jumlah kasus baru penderita kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari kasus baru 396.914 dari data kanker di Indonesia. Jumlah kematian penderita kanker payudara berjumlah lebih dari 22 ribu jiwa kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi remaja putri terhadap tingkat pengetahuan periksa payudara sendiri (SADARI) di SMA 60 Jakarta Tahun 2024. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi eksperimen nonequivalent control group design yang mengunakan dua kelompok yaitu dengan menggunakan pendekatan pretest-posttest group design, yang dilaksanakan pada bulan April 2024 di SMA 60 Jakarta. Jumlah sampel sebanyak 18 responden pada kelompok perlakuan dengan menggunakan pemberian edukasi phantom dan 17 responden kelompok kontrol menggunakan edukasi leafleat. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis Uji t-dependent didapatkan hasil pada kelompok leafleat dan phantom didapatkan hasil adanya pengaruh perbedaan skor pengetahuan pada kelompok leafleat dan phantom dengan nilai signifikan
Sekolah Dasar Pintu Masuk Perbaikan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Gizi Seimbang Masyarakat Achadi, Endang; Pujonarti, Siti A.; Sudiarti, Trini; Rahmawati, Rahmawati; Kusharisupeni, Kusharisupeni; Mardatillah, Mardatillah; Putra, Wahyu K. Y.
Kesmas Vol. 5, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam bidang gizi, yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Makanan jadi “tidak sehat” yang melimpahnya dikemas secara sangat menarik, ditambah dengan pengertian salah tentang “4 Sehat 5 Sempurna” sebagai Gizi Seimbang memberikan kontribusi tidak kecil terhadap masalah gizi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendekatan KIE (Komunikasi, Edukasi dan Informasi) di sekolah dapat merubah Pengetahuan, Sikap dan Praktek (PSP) anak sekolah tentang Gizi Seimbang. Penelitian ini dilakukan di dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Depok, melibatkan 132 anak kelas 4 dan 5. Desain penelitian adalah before and after, dengan metoda pengumpulan data secara kualitatif dan kuantitatif. Sebagian besar siswa dan ibunya ternyata mempunyai pendapat bahwa gizi seimbang sama dengan “4 Sehat 5 Sempurna”. Pengertian ini didapat murid dari apa yang diajarkan gurunya, sedangkan guru bersumber dari Buku Ajar Ilmu Pengetahuan Alam. Intervensi KIE telah meningkatkan pengetahuan dan sikap, serta sebagian praktek murid dan orang tua. Disimpulkan bahwa pendekatan KIE mempunyai potensi yang baik untuk merubah PSP anak sekolah. Disarankan agar buku ajar guru disesuaikan sehingga materi yang disampaikan kepada murid sekolah berisi pesan yang tepat. Indonesia is still being challenged by nutritional problems, both under and over nutrition. The availability of various “unhealthy” food with attractive packaging combined with misconception of balance diet as “4 Sehat 5 Sempurna”, might contribute to the situation. This study aims at evaluating the effectiveness of IEC strategy in changing the Knowledge, Attitude and Practice regarding balance diet among elementary school communities. The study design is a before and after, located at two public schools in Depok, with 132 students grade 4 and 5 and their mother. Qualitative approach as well as baseline and endline surveys were used. Most students and their parents considered that balance diet is “4 Sehat 5 Sempurna”. This knowledge was originated from their teachers’ teaching and media. The teachers’ knowledge was based on the school reference book. The intervention has improved students main knowledge and attitude. While some practices have improved there are others that still need to be improved. It is concluded that IEC intervention is potential to change the KAP of the students. Teachers need to be supported by correct reference book to be in line with what they are teaching.
Status Gizi Ibu Hamil dan Penyakit Tidak Menular pada Dewasa Achadi, Endang Laksmining; Kusharisupeni, Kusharisupeni; Atmarita, Atmarita; Untoro, Rachmi
Kesmas Vol. 7, No. 4
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara global, dunia dihadapkan pada masalah penyakit tidak menular yang semakin meningkat. Perkembangan terkini menunjukkan bahwa kekurangan gizi pada masa janin dan usia 2 tahun pertama kehidupan berpengaruh sangat penting terhadap risiko terjadi berbagai penyakit tidak menular yang kronis pada usia dewasa. Prevalensi berbagai penyakit tidak menular di Indonesia tergolong tinggi, antara lain hampir sepertiga penduduk dewasa menderita penyakit tekanan darah tinggi. Oleh sebab itu, pada masa yang akan datang, Indonesia dihadapkan pada beban yang berat akibat biaya penatalaksanaan yang tinggi dan produktivitas penduduk yang rendah akibat penyakit tersebut. Prevalensi penyakit tidak menular yang tinggi pada penduduk miskin di Indonesia mengindikasikan pengaruh gaya hidup yang tidak sehat dan kekurangan gizi pada usia kehidupan dini sejak masa di dalam kandungan. Oleh sebab itu, upaya mengatasi masalah tersebut yang hanya dilakukan melalui perbaikan pola hidup tidak akan efektif. Direkomendasikan untuk melakukan upaya yang lebih fokus kepada akar utama permasalahan dalam memberikan lingkungan gizi yang optimal kepada janin melalui perbaikan status gizi ibu hamil dan kepada bayi usia 0 – 2 tahun. Globally, the concern on high prevalence of chronic diseases on adults is increasing. Current mounting evidence confirmed that nutritional deficiency in early life, i.e. during fetal stage and the first two years of age, contribute significantly to the increasing risk of having chronic noncommunicable diseases (NCD) later in life. The high prevalence of a number of NCDs in Indonesia is high, warrant a special attention. For example, almost one third of Indonesian adults having high blood pressure. Hence, Indonesia in the future is facing a considerable financial burden as the result of a high expenditure needed for the treatment and rehabilitation of the diseases, and low productivity related to the disease. The high prevalence of NCDs among poor population in Indonesia indicated that these diseases are not merely the result of unhealthy lifestyle, instead they very likely are the results of undernutrition in early life, which was started since fetal stage. Therefore, an attempt to address these problems through improvement of lifestyle alone will not be effective. Effort directed specifically to the root of the problems, i.e. providing an optimal nutrition environment to the fetus through improvement of maternal nutritional status, and infant 0 – 2 years of age, is recommended.
Determinan Anemia pada Remaja Putri Indriyani, Sri; Kusharisupeni, Kusharisupeni; Adawiyah, Asyifa Robiatul
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 13 No 02 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v13i02.2709

Abstract

Anemia merupakan masalah kesehatan berkaitan dengan gizi yang banyak dijumpai pada usia remaja. Remaja putri mengalami menstruasi yang terjadi setiap bulan sehingga remaja putri beresiko mengalami anemia sepuluh kali lebih besar dibandingkan remaja putra. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pendidikan ibu, pengetahuan tentang gizi seimbang, IMT, LILA dan asupan suplemen zat besi dengan anemia pada remaja putri kelas X di wilayah Puskesmas Sukawali Kabupaten Tangerang tahun 2023. Pendekatan penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif dengan rancang penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X di 5 (lima) sekolah yang ada di wilayah Puskesmas Sukawali tahun 2023 berjumlah 113 responden yang seluruhnya dijadikan sampel penelitian. Analisis data menggunakan regresi logistik. Hasil analisis dengan uji regresi logistik disimpulkan bahwa variabel dominan adalah asupan suplemen zat besi (OR = 56,639). Variabel asupan suplemen zat besi dan pengetahuan gizi seimbang mempunyai hubungan dengan kejadian anemia setelah dikontrol oleh pendidikan ibu (OR = 3,216), LILA (OR = 2,249), dan IMT/U (OR = 0,673). Variabel pendidikan ibu, LILA, dan IMT/U merupakan variabel confounding yang mempengaruhi hubungan variabel pengetahuan gizi seimbang dan asupan suplemen zat besi dengan kejadian anemia. Anemia pada remaja putri ditentukan oleh banyak faktor sehingga diperlukan peran orang tua, sekolah dan pihak Puskesmas Sukawali dalam pencegahan anemia.
PERILAKU HIDUP SEHAT DAN OBESITAS TERHADAP HIPERTENSI LANJUT USIA INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS TAHUN 2018) ningsih, Sri Sunarti; Cicih, Lilis Heri Mis; Kusharisupeni, Kusharisupeni; Hastono, Sutanto Priyo
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v15i1.1144

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang perlu mendapat perhatian, karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan bahkan kematian. Prevalensi hipertensi di Indonesia mengalami peningkatan, sehingga perlu diantisipasi faktor-faktor penyebabnya. Beragam faktor yang berhubungan dengan hipertensi, terutama terkait dengan perilaku hidup sehat dan obesitas. Tujuan menganalisis hubungan perilaku hidup sehat dan obesitas dengan hipertensi lanjut usia di Indonesia. Penelitian ini menggunakan potong lintang (cross sectional) dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018. Unit analisisnya adalah lansia (orang  yang berumur 60 tahun atau lebih). Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif dan inferensial. Analisis bivariat menggunakan Chi-Square dan analisis multivariate menggunakan analisis regresi logistik. Hasil responden lansia banyak kelompok umur 60-69 tahun (70.6%), laki-laki (53.4%), tinggal di daerah perkotaan (59.0%), status kawin (72,9%), pendidikan rendah (84.7%), status bekerja (65.3%), tidak melakukan aktifitas fisik (74.0%), tidak konsumsi garam (79.0%), tidak konsumsi buah dan sayur (96.6%), dan tidak obesitas (69.3%). Variabel yang berhubungan dengan hipertensi pada lansia adalah umur, jenis kelamin, status kawin, pendidikan, status pekerjaan, aktifitas fisik, obesitas. Daerah tempat tinggal, kebiasaan merokok, konsumsi buah sayur, konsumsi garam tidak berhubungan dengan hipertensi. Faktor yang dominan berhubungan dengan hipertensi pada lansia di Indonesia adalah obesitas dengan P-value 0.005. Nilai odds ratio nya 1.521, artinya obesitas mempunyai risiko terjadinya hipertensi di Indonesia sebesar 1,5 kali lebih tinggi dibanding dengan lansia yang tidak obesitas. Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi untuk mengurangi obesitas melalui konsumsi gizi seimbang dan melakukan aktifitas fisik.
Determinan Anemia pada Remaja Putri Indriyani, Sri; Kusharisupeni, Kusharisupeni; Adawiyah, Asyifa Robiatul
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 13 No. 02 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v13i02.2709

Abstract

Anemia merupakan masalah kesehatan berkaitan dengan gizi yang banyak dijumpai pada usia remaja. Remaja putri mengalami menstruasi yang terjadi setiap bulan sehingga remaja putri beresiko mengalami anemia sepuluh kali lebih besar dibandingkan remaja putra. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pendidikan ibu, pengetahuan tentang gizi seimbang, IMT, LILA dan asupan suplemen zat besi dengan anemia pada remaja putri kelas X di wilayah Puskesmas Sukawali Kabupaten Tangerang tahun 2023. Pendekatan penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif dengan rancang penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X di 5 (lima) sekolah yang ada di wilayah Puskesmas Sukawali tahun 2023 berjumlah 113 responden yang seluruhnya dijadikan sampel penelitian. Analisis data menggunakan regresi logistik. Hasil analisis dengan uji regresi logistik disimpulkan bahwa variabel dominan adalah asupan suplemen zat besi (OR = 56,639). Variabel asupan suplemen zat besi dan pengetahuan gizi seimbang mempunyai hubungan dengan kejadian anemia setelah dikontrol oleh pendidikan ibu (OR = 3,216), LILA (OR = 2,249), dan IMT/U (OR = 0,673). Variabel pendidikan ibu, LILA, dan IMT/U merupakan variabel confounding yang mempengaruhi hubungan variabel pengetahuan gizi seimbang dan asupan suplemen zat besi dengan kejadian anemia. Anemia pada remaja putri ditentukan oleh banyak faktor sehingga diperlukan peran orang tua, sekolah dan pihak Puskesmas Sukawali dalam pencegahan anemia.