Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

INTERVENSI PERMAINAN MONOPOLI DAN DISKUSI GIZI SEIMBANG UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BOGOR Fitriyanti, Rita; Sriprahastuti, Brian; Cicih, Lilis Heri Mis
Journal of Nutrition College Vol 10, No 3 (2021): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v10i3.30772

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018  masalah gizi Anak Usia Sekolah di Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu cara yang paling efektif dalam menyosialisasikan pengetahuan gizi melalui lembaga pendidikan.Tujuan : Mengetahui efektivitas permainan monopoli gizi dan diskusi untuk meningkatkan pengetahuan gizi seimbang sekolah dasar di Kabupaten Bogor.Metode : Penelitian kuantitatif eksperimen dan kualitatif dengan jenis Quasi Eksperiment dipadukan diskusi dan observasi pada siswa sekolah dasar di Kabupaten Bogor. Penelitian dirancang dengan pre and post with control desain. Jumlah sampel masing masing sebanyak 64 orang pada kelompok kontrol SDN 01 dan intervensi SDN 02. Kelompok intervensi adalah siswa yang diberikan permainan monopoli dan diskusi. Subjek penelitian adalah siswa sekolah dasar kelas 4. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dan  uji Wilcoxon.Hasil : Ada perbedaan yang signifikan peningkatan pengetahuan gizi seimbang pada skor pre test dan post test kelompok intervensi p-value <0,001 sedangkan skor pre test dan post test kelompok kontrol p value 0,001 (<0,05). Perbandingan skor pengetahuan pada kelompok intervensi dan kontrol didapatkan skor pre test p value 0,638 (>0,05), post test 1 p value 0,582 (>0,05), dan p value post test 2 0,106 (>0,05) tidak ada perbedaan yang signifikan Skor Pre test, Post test 1, dan Post test 2 pada peningkatan Pengetahuan gizi seimbang. Berdasarkan perhitungan N-Gain hasil efektivitas sebesar 1,40 dapat disimpulkan kelompok intervensi dinyatakan lebih efektif daripada kelompok kontrol.  Berdasarkan hasil tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata skor Sikap Gizi seimbang dan sikap terhadap media pada kelompok intervensi dan kontrol.Simpulan : Media monopoli dapat digunakan sebagai alat pembelajaran dibidang pendidikan sebagai sarana edukasi pengetahuan gizi seimbang.
Pengaruh Perilaku Ibu Terhadap Status Kesehatan Anak Baduta di Provinsi Jawa Tengah Lilis Heri Mis Cicih
Sari Pediatri Vol 13, No 1 (2011)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp13.1.2011.41-8

Abstract

Latar belakang. Kesehatan merupakan hak dasar anak yang harus dipenuhi. Anak yang sehat menjadiinvestasi bagi modal manusia. Masa baduta adalah masa yang penting, karena merupakan masa kritisdalam kesehatan dan masa emas dalam pertumbuhan otak. Salah satu faktor berpengaruh terhadap statuskesehatan baduta adalah perilaku ibu.Tujuan. Mengetahui pengaruh perilaku ibu terhadap status kesehatan baduta (bawah dua tahun) diProvinsi Jawa Tengah. Provinsi yang memiliki jumlah penduduk banyak dan masih menghadapi berbagaipermasalahan kesehatan balita.Metode. Data yang digunakan adalah Susenas tahun 2007, dengan unit analisis baduta yang tinggal bersamaibunya. Metode analisis meliputi analisis deskriptif, odds ratio (OR), regresi logistik multinomial, denganmelakukan pengujian statistik Chi-square. Status kesehatan dicerminkan oleh keluhan kesehatan, sementaraperilaku ibu dilihat dari status pemberian ASI eksklusif dan imunisasi dasar lengkap.Hasil. Baduta yang mengalami keluhan kesehatan 42,47%. Dilihat dari status pemberian ASI eksklusif,baduta yang pernah mendapatkan ASI lebih sehat daripada yang tidak pernah mendapatkan ASI. Sementarauntuk baduta yang berstatus imunisasi tidak lengkap lebih rendah status kesehatannya dibandingkan badutayang status imunisasinya lengkap atau belum lengkap.Kesimpulan. Secara bersama-sama, status pemberian ASI dan kelengkapan imunisasi baduta berpengaruhsignifikan terhadap status kesehatan baduta
Analisis Kondisi Fisik Rumah Dan Karakteristik Responden Terhadap Kejadian Tuberkulosis Di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang Heru Purwanto Nugroho; Lilis Heri Mis Cicih; Sutanto Priyo Hastono
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 7, No 1 (2021): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v7i1.519

Abstract

Secara global Tuberkolusis tergolong sebagai global health emergency. Peningkatan kasus TB dari tahun 2015 – 2018. TB paru merupakan salah satu prioritas utama yang harus ditangani untuk mewujudkan Indonesia Sehat (RPJMN 2020 – 2024). Karakterisitik lingkungan merupakan kunci penentu kemungkinan penularan. Umur, jenis kelamin dan status gizi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit.Menganalisis hubungan kondisi fisik rumah dan karakteristik responden terhadap kejadian TB. Mengetahui variabel yang berhubungan dan yang paling dominan terhadap kejadian TB.Metode : Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian case control. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.Hasil penelitian pada kelompok kasus dan kontrol menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kelembaban dan IMT. Hasil uji chi-square didapatkan p-value sebesar 0,028 dan 0,000 (0,05). Hasil analisis multivariat didapatkan hasil kelembaban dengan p-value  0,003 dengan OR 8,469 dan IMT dengan nilai  p-value  0,000 dengan OR 14,940. IMT merupakan variabel yang paling dominan terhadap kejadian TB. Melakukan kerjasama lintas sektoral antara Puskesmas dengan Kelurahan dalam rangka perbaikan status gizi pada penderita TB. Diharapkan kepada Dinas Kesehatan terkait untuk melakukan program promosi kesehatan tentang pencegahan dan pengendalian TB Paru kepada masyarakat. Kata Kunci : TB paru, Status Gizi, IMT, Kelembaban, Kondisi fisik rumah
Lansia di era bonus demografi Lilis Heri Mis Cicih; Darojad N. Agung
Jurnal Kependudukan Indonesia Vol 17, No 1 (2022)
Publisher : Research Centre for Population, National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jki.v17i1.636

Abstract

Currently, the demographic dividend era is in progress, but improving the quality of competitive human resources is still a challenging process. Human capital investment needs to be implemented to make the older person healthier, independent, prosperous and dignified in the future to reach the second demographic dividend. This study provides an overview of the older person and province characteristics in the era of the demographic bonus. The data sources are the 2019 National Socio-Economic Survey (Susenas) and other official publications. The analysis was carried out descriptively on a provincial scale for individuals aged 60 years or over. The results showed a dependency ratio below 50 (namely demographic bonus), but several provinces still needed to decrease fertility and mortality. Based on the older person's current condition, most still have low access to income, education, health services, and communication technology. Various efforts need to be implemented in collaboration between the government and other stakeholders to enhance the better quality of the older person in the next future. It is necessary to provide people with job opportunities, knowledge, and health and financial security skills to prepare for old age.
Lansia di era bonus demografi Lilis Heri Mis Cicih; Darojad N. Agung
Jurnal Kependudukan Indonesia Vol 17, No 1 (2022)
Publisher : Research Centre for Population, National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jki.v17i1.636

Abstract

Currently, the demographic dividend era is in progress, but improving the quality of competitive human resources is still a challenging process. Human capital investment needs to be implemented to make the older person healthier, independent, prosperous and dignified in the future to reach the second demographic dividend. This study provides an overview of the older person and province characteristics in the era of the demographic bonus. The data sources are the 2019 National Socio-Economic Survey (Susenas) and other official publications. The analysis was carried out descriptively on a provincial scale for individuals aged 60 years or over. The results showed a dependency ratio below 50 (namely demographic bonus), but several provinces still needed to decrease fertility and mortality. Based on the older person's current condition, most still have low access to income, education, health services, and communication technology. Various efforts need to be implemented in collaboration between the government and other stakeholders to enhance the better quality of the older person in the next future. It is necessary to provide people with job opportunities, knowledge, and health and financial security skills to prepare for old age.
PERILAKU HIDUP SEHAT DAN OBESITAS TERHADAP HIPERTENSI LANJUT USIA INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS TAHUN 2018) Sri Sunarti ningsih; Lilis Heri Mis Cicih; Kusharisupeni Kusharisupeni; Sutanto Priyo Hastono
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 15, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v15i1.1144

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang perlu mendapat perhatian, karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan bahkan kematian. Prevalensi hipertensi di Indonesia mengalami peningkatan, sehingga perlu diantisipasi faktor-faktor penyebabnya. Beragam faktor yang berhubungan dengan hipertensi, terutama terkait dengan perilaku hidup sehat dan obesitas. Tujuan menganalisis hubungan perilaku hidup sehat dan obesitas dengan hipertensi lanjut usia di Indonesia. Penelitian ini menggunakan potong lintang (cross sectional) dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018. Unit analisisnya adalah lansia (orang  yang berumur 60 tahun atau lebih). Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif dan inferensial. Analisis bivariat menggunakan Chi-Square dan analisis multivariate menggunakan analisis regresi logistik. Hasil responden lansia banyak kelompok umur 60-69 tahun (70.6%), laki-laki (53.4%), tinggal di daerah perkotaan (59.0%), status kawin (72,9%), pendidikan rendah (84.7%), status bekerja (65.3%), tidak melakukan aktifitas fisik (74.0%), tidak konsumsi garam (79.0%), tidak konsumsi buah dan sayur (96.6%), dan tidak obesitas (69.3%). Variabel yang berhubungan dengan hipertensi pada lansia adalah umur, jenis kelamin, status kawin, pendidikan, status pekerjaan, aktifitas fisik, obesitas. Daerah tempat tinggal, kebiasaan merokok, konsumsi buah sayur, konsumsi garam tidak berhubungan dengan hipertensi. Faktor yang dominan berhubungan dengan hipertensi pada lansia di Indonesia adalah obesitas dengan P-value 0.005. Nilai odds ratio nya 1.521, artinya obesitas mempunyai risiko terjadinya hipertensi di Indonesia sebesar 1,5 kali lebih tinggi dibanding dengan lansia yang tidak obesitas. Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi untuk mengurangi obesitas melalui konsumsi gizi seimbang dan melakukan aktifitas fisik.
PERILAKU HIDUP SEHAT DAN OBESITAS TERHADAP HIPERTENSI LANJUT USIA INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS TAHUN 2018) ningsih, Sri Sunarti; Cicih, Lilis Heri Mis; Kusharisupeni, Kusharisupeni; Hastono, Sutanto Priyo
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v15i1.1144

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang perlu mendapat perhatian, karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan bahkan kematian. Prevalensi hipertensi di Indonesia mengalami peningkatan, sehingga perlu diantisipasi faktor-faktor penyebabnya. Beragam faktor yang berhubungan dengan hipertensi, terutama terkait dengan perilaku hidup sehat dan obesitas. Tujuan menganalisis hubungan perilaku hidup sehat dan obesitas dengan hipertensi lanjut usia di Indonesia. Penelitian ini menggunakan potong lintang (cross sectional) dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018. Unit analisisnya adalah lansia (orang  yang berumur 60 tahun atau lebih). Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif dan inferensial. Analisis bivariat menggunakan Chi-Square dan analisis multivariate menggunakan analisis regresi logistik. Hasil responden lansia banyak kelompok umur 60-69 tahun (70.6%), laki-laki (53.4%), tinggal di daerah perkotaan (59.0%), status kawin (72,9%), pendidikan rendah (84.7%), status bekerja (65.3%), tidak melakukan aktifitas fisik (74.0%), tidak konsumsi garam (79.0%), tidak konsumsi buah dan sayur (96.6%), dan tidak obesitas (69.3%). Variabel yang berhubungan dengan hipertensi pada lansia adalah umur, jenis kelamin, status kawin, pendidikan, status pekerjaan, aktifitas fisik, obesitas. Daerah tempat tinggal, kebiasaan merokok, konsumsi buah sayur, konsumsi garam tidak berhubungan dengan hipertensi. Faktor yang dominan berhubungan dengan hipertensi pada lansia di Indonesia adalah obesitas dengan P-value 0.005. Nilai odds ratio nya 1.521, artinya obesitas mempunyai risiko terjadinya hipertensi di Indonesia sebesar 1,5 kali lebih tinggi dibanding dengan lansia yang tidak obesitas. Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi untuk mengurangi obesitas melalui konsumsi gizi seimbang dan melakukan aktifitas fisik.
FAKTOR IBU DENGAN RIWAYAT OBSTETRI PADA PERSALINAN OPERASI SESAR DI JAKARTA Cicih, Lilis Heri Mis; Mursyid, Nurmawati
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 12, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.12.2.2024.194-206

Abstract

The high rate of deliveries by caesarean section in urban areas is a problem. With BPJS membership, now cesarean delivery can be done, so that the number is increasing. The aim of the study was to determine the dominant maternal factors for cesarean delivery. This type of research is retrospective quantitative. The sample size was 140 respondents and was randomly selected from a population of 238 patients in 2018. Data sourced from patient medical records were analyzed univariately to assess their distribution, bivariate with chi square test, and multivariate with multiple logistic regression analysis. The results of the bivariate analysis found the relationship between cesarean delivery with maternal age (p-value 0.031), the incidence of premature rupture of membranes (p-value 0.032), and obstetric history (p-value 0.008). Apart from that, there was no association between cesarean delivery and parity (p-value 0.274), gestational distance (p-value 0.361), hypertension (p-value 0.586), asthma (p-value 0.366), and diabetes (p-value 1,000). The results of the multivariate analysis found that obstetric history was the dominant variable, giving a 3 (three) times higher chance of having a cesarean delivery. For the maternal age and the incidence of premature rupture of membranes have 2 (two) times higher chance of having a cesarean delivery. Recommendations for the Ministry of Health and its staff to strengthen reproductive health education policies from an early age, namely when women menarch, through mandatory learning at every level of education. 
Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Protokol Kesehatan Covid-19 di Kota Palopo Sulawesi Selatan Rusman, Ruspa; Endarti, Ajeng Tias; Cicih, Lilis Heri Mis
Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jkmp.v4i2.2216

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan data BPS Sulawesi Selatan sekitar 11,45% khawatir dengan efek samping dan tidak percaya efektivitas vaksin dan 7,83% menyatakan sangat tidak mungkin terinfeksi/tertular Covid-19. Tujuan: Mengetahui faktor yang berpengaruh Covid-19 terhadap kepatuhan protokol kesehatan Covid-19 di Kota Palopo Sulawesi Selatan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif desain studi cross sectional dengan jumlah sampel 245 orang. Penelitian ini dilakukan di Kota Palopo Sulawesi selatan. Analisis data pada penelitian ini terdiri dari analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: Terdapat 52,7% responden tidak patuh terhadap penerapan protokol kesehatan. Analisis bivariat menunjukkan hubungan antara persepsi kerentanan PR 0,466 (p value 0,001), persepsi keseriusan PR 0,443 (p value 0,000), persepsi hambatan PR 0,390 (p value 0,000), persepsi manfaat PR 0,339 (p value 0,000), isyarat untuk bertindak PR 0,290 (p value 0,000), motivasi sehat atau sembuh PR 0,442 (p value 0,000), pengetahuan PR 0,026 (p value 0,000) dan hubungan antara implementasi PPKM mikro PR 0,3216 (p value 0,000). Hasil analisis multivariat variabel yang paling mempengaruhi kepatuhan protokol kesehatan di Kota Palopo Sulawesi selatan adalah variabel pengetahuan. Rekomendasi: Sosialisasi dan edukasi berkelanjutan kepada masyarkat dengan menggunakan berbagai macam media tentang menjaga protokol kesehatan tetap harus dilakukan. Selain itu masyarakat diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai budaya di masyarakat, terutama protoko mencuci tangan dan selalu membawa hand sanitizer sehingga kondisi di masyarakat tetap terjaga.
Aktivitas Fisik, Gaya Hidup Sedenter dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar: Systematic Review Cicih, Lilis Heri Mis; Anggraini, Hesty Riana; Chairunnisa, Icha; Indriyati, Titi; Djaali, Nur Asniati; Pustikasari, Atikah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 15 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v15i2.2750

Abstract

Physical inactivity and sedentary lifestyle contribute to a person's nutritional status. Nutritional problems, especially in children, can affect the quality of human resources in the future. To analyze the relationship between Physical Activity and Sedentary Lifestyle with Nutritional Status. The study method used was systematic review. Literature was obtained from the database, Google Scholar, 27,900 articles were obtained and 7 of them were in accordance with the study objectives. The results of the review showed that physical activity and sedentary lifestyle have no relationship with the nutritional status of elementary school-age children. Recommendation: Nutritional problems, especially in children, can affect the quality of human resources in the future, so it is hoped that parents can pay more attention and encourage children to have a healthy lifestyle by doing regular physical activity and reducing sedentary lifestyles. It is expected that schools can also campaign for nutrition education programs and provide facilities to support physical activity in the school environment.